Share

30. Pulang

Rintik hujan selalu membawa cerita di tiap kedatangannya. Ia datang dan pergi secepat itu. Tidak membiarkan seseorang menyelesaikan urusannya yang begitu penting. Baginya, tugas yang ia bawa telah tersampai dan terserap akar tanaman di muka bumi. Dia tidak akan peduli sekali pun seseorang menangis darah memintanya kembali dengan apa yang telah ia bawa.

"Jinbun ...." Walaupun ia tahu jika rintik itu datang kembali. Tetapi apa yang sudah pergi mengapa begitu sulit kembali? Nyatanya Zahra sudah datang dalam wujud nyata. Sejauh ini ia mengorbankan nyawa orang yang begitu kekeh melindungi ia dari keegoan manusia serakah. Raden Patah mengeluarkan mimik yang begitu ia damba. Senyum yang ia imajinasikan melalui taburan bintang di langit. 

"Boleh kan aku ikut mengantarmu? Kebetulan pula aku berniat pergi ke Demak."

"Raden?" Sayyidah nampak tidak menyetujui usulan Patah. Zahra tahu dari bagaimana bibir perempuan itu melipat ke dalam. "Para santri disini masih perlu ilmu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status