Share

29. Tawaran

Suara tapak kuda mengalun serempak dengan roda kereta yang membawa seorang gadis bercadar. Pelan-pelan gadis itu mengeluarkan tangannya dari dalam kereta menikmati hawai angin senja yang membentangkan jingga di langit angkasa. Manik matanya terpejam selembut sutra yang ia kenakan bulu mata lentik itu perlahan naik dibantu kelopak matanya yang menyipit jelita.

"Zahra? Kau sudah sadar?!"

"Chan! Kemari, cepat!"

Gadis dengan pakaian indah senada bunga melati itu meletakkan dagunya diantara sekat jendela. Sudah seminggu sejak ia siuman dan mengingat wajah Ling dan Chan yang begitu terpana dengan kesadarannya.

"Tidak, Zahra! Kau tidak boleh pergi! Raja Brawijaya akan memberikan kami sanksi jika sampai sesuatu terjadi padamu!"

Bahkan wajah keputus asaan yang dia lihat beberapa hari yang lalu masih terbayang jelas di kepala. Berputar bak gasing baru dan bagaimana Ling Yie menjelaskan pola kronologi yang mengakibatkan dirinya terdampar di wilayah sunyi tida

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status