Share

33. Sangkar Emas

Seorang perempuan melintasi petak sawah di tengah malam. Kakinya telanjang dengan rambut yang urak-urakan. Dia nampak begitu tergesa-gesa hingga lebih terlihat setengah berlari. Sesekali kepalanya menoleh ke belakang. Tangannya memegang perut yang sudah membesar. 

Sret

"Akh!" pekik perempuan itu tertahan. Sebuah anak panah menembus lengannya yang hanya ditutupi selendang. Dia mempercepat langkah, namun puluhan anak panah kembali datang menerjang tubuh ringkih itu.

"Kinara!" 

Perempuan itu kini berlari. Dia menembus perkebunan tebu yang bersebelahan dengan persawahan. Derap kaki di belakang sana semakin menghujam. Kinara--nama perempuan yang menjadi buruan itu tertarik oleh sebuah tangan yang tiba-tiba muncul di balik rimbunnya batang tebu. Mulutnya di bekap dan pergerakkannya benar-benar dikunci.

"Aku tidak akan melepaskanmu. Sampai kapan pun, sampai aku bisa melindungimu dan mengenalkanmu kepada rakyatku."

***

"Dia tidur lagi?"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status