Share

41. Tumenggung Sakti

Ternyata ini memang ruang dapur. Tempatnya menjorok ke bawah. Pada bagian tempat memasak tidak menggunakan lantai panggung, tapi langsung di tanah.

Saka bergerak perlahan menuju pintu penghubung dengan ruangan lainnya. Dia tidak segera masuk, tapi mengintip dulu ruangan sebelah.

Ruangan yang luas. Sepertinya tempat berkumpul semua keluarga juga para tamu. Atau bisa jadi ruang pertemuan. Kenapa dekat dengan dapur? Itu tidak perlu dipikirkan. Sekarang dia harus menyelidiki tempat itu.

Keadaannya gelap. Tidak dipasang penerangan sama sekali, tapi mata sakti Saka Lasmana bisa melihatnya seolah-olah terang benderang. Tidak ada siapa-siapa di sana.

Namun, waspada harus tetap ada. Perlahan dia langkahkan kaki memasuki ruangan luas tersebut. Segala indera ditajamkan. Ibaratnya dia memasuki kandang macan.

Yang punya rumah bukan pejabat biasa. Dia mempunyai kesaktian yang belum bisa diukur ketinggiannya. Menghadapi pengawalnya saja sudah kerepotan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status