Share

Abai

Ranti menyalami tangan kanan ibunya dengan takzim. Memeluk wanita yang telah melahirkannya itu dengan erat seakan mereka akan berpisah dalam waktu yang lama.

"Kamu ini, Ran. Seperti bakal tak bertemu Ibu lama saja. Ibu minggu depan juga sudah kembali ke sini."

Ranti meringis. Berbulan-bulan dekat dengan ibunya, tentu tak sama tanpa kehadiran wanita itu di sisinya, walau hanya seminggu saja.

Ryan mencium tangan kakaknya. Memeluk wanita itu depan hangat.

"Maaf Kakak tak dapat mendampingimu di hari istimewa. Tapi kamu harus tahu, Kakak sangat bahagia dan bangga dengan kesuksesanmu. Laki-laki mandiri, yang jarang minta uang bulanan," ujar Ranti sambil tertawa.

Ranti tak ikut menghadiri wisuda Ryan yang akan dilaksanakan lusa nanti. Bukan karena tak sayang pada adik lelaki satu-satunya itu. Ada banyak pertimbangan hingga dirinya mengambil keputusan berat ini.

Ide Ryan untuk merombak konsep kafe "Simpur" disetujui Ranti dengan antusias
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status