"Siapa kalian?" tanya Jia Lia. "Aku tidak pernah mendengar tentang kalian bertiga, terutama dirimu pemuda."
Satrio Langit tersenyum kecil, seraya memutar-mutar lengan kanannya, sementara jari tangan pemuda itu mulai berbentuk semacam cakar.
"Kau ingin tahu siapa kami?" tanya Satrio Langit.
Pria itu lantas mengangkat tangan ke atas, dan mengarahkan cakar kuat ke depan. Pada saat yang sama, gelombang kejut seolah wajah seekor singa raksasa menderu ke arah Jia Lia.
Tekanan dari kekuatan itu bahkan bisa menghempaskan benda apapun.
"Sial, Menghindar!" teriak Jia Lia.
Gadis itu melompat ke samping, tapi beberapa anak buahnya di belakang tidak dapat sempat melakukan tindakan, pada akhirnya terkena telak serangan Satrio Langit.
Ada banyak pohon tumbang oleh energi itu, beberapa batu hancur dan muncul siring yang begitu besar antara Satrio Langit dan musuh-musuhnya.
"Kami berasal dari Sayap Putih," ucap Satrio Langit.
"Sayap Puti
Langit yang tadi terang benderang tiba-tiba gelap gulita, ketika bayangan hitam besar mulai perlahan menelan matahari.Ya, itu adalah gerhana matahari.Dalam hitungan waktu yang cepat, seluruh matahari hilang sudah dari pandangan, dan pada saat yang sama muncul cincin api di atas langit. Gerhana cincin total.Ini terlihat biasa, tapi di sini fenomena itu benar-benar membuat alam terasa mengerikan.Di samudra hindia, lautan bergerak tak menentu. Ombak tinggi bergulung seolah ketakutan dengan kemunculan sesuatu yang tidak diketahui.Pada saat yang sama, bumi mengalami gempa yang dahsyat. Jikalah itu bukan pendekar mereka mungkin akan jatuh karena tidak mampu berpijak.Lanting Beruga menyambar Delima Kemala Putri yang merasa sangat ketakutan."Tenanglah, tidak akan kubiarkan sesuatu yang buruk terjadi padamu!" ucap Lanting Beruga.Pada saat itu, pusaran air di tengah samudra hindia muncul.Delima Kemala Putri merasaka
Delima Kemala Putri merasakan ada banyak air yang memaksa masuk ke dalam mulutnya. Sakit? tentu saja. Kerongkongan gadis kecil itu bagai dijejal oleh benda keras.Dia hendak menangis, berteriak dan meminta pertolongan. Tapi air ini terlihat begitu hidup, selalu menyeretnya ke dalam lautan, tanpa berpikir apakah gadis itu akan mati atau tidak.Benar-benar keajaiban, sesekali kepala Delima Kemala Putri terbentur oleh batu karang, tapi tidak mengalami cidera, malah sebaliknya yang hancur adalah batu karang tersebut.'Kak Lanting!' Delima Kemala Putri hanya mengingat satu nama itu saja, air matanya menetes tapi di dalam air ini, tangisnya benar-benar tertutupi.Perasaan Delima Kemala Putri berangsur-angsur mulai lenyap, kesadarannya mulai diambil alih.Pada saat yang sama pula, Asoka menghentakkan kakinya ke tanah, lalu terbang mendekati pulau aneh yang baru saja muncul di tengah samudra hindia.Beberapa pendekar Serikat Naga mengiringi Asoka da
Dibawah gerhana cincin, salah satu pasak di pulau itu hancur pada bagian puncaknya. Tadi, Lanting Beruga berada di atas puncak pasak tersebut. Namun kini, puncak itu diselimuti oleh debu karena serangan kuat Asoka.Satrio Langit menyapukan pandangan tapi belum menemukan posisi dan keadaan Lanting Beruga, ini mengkhawatirkan.Kekuatan Asoka tadi benar-benar besar, meski dengan satu ayunan biasa dia bisa menghancurkan pasak itu dengan mudah.Pada saat yang sama, Yanca berkelebat di sekitar Satrio Langit."Ada banyak penggangu di sini!" gumam Satrio Langit.Dia berniat melawan Asoka dan mengacuhkan Yanca beserta pasaukannya, tapi tiba-tiba seorang manusia berteriak di atas pasak pulau."DELIMA!!!! AKU AKAN MENYELAMATKANMU!""Sial, dia akan menggila!" ucap Satrio Langit.Yanca melesat ke arah Lanting Beruga tapi Satrio Langit mencegah pria itu."Bocah, minggir jangan halangi aku!""Sepertinya kau harus tetap di sini,
Yanca berusaha melewati Satrio Langit dan untuk mendapatkan prasasti roh air lebih dahulu, tapi Satrio Langit seolah dinding tebal yang menahan dirinya.Pertarungan seni tangan kosong antara Satrio Langit melawan Yanca tidak kalah serunya dibanding dengan Lanting Beruga dan Asoka.Mereka bertarung pada sisi pulau yang bersebelahan dengan Lanting Beruga.Sementara beberapa orang aliran darah besi yang lain bertarung sengit melawan pendekar dari Serikat Naga, tentu juga melawan Rindu Hati dan satu temannya.Tidak ada bagian di pulau ini yang tenang saat ini, semua sisi pulau dihuni oleh para pendekar hebat.Rindu Hati melayang ke udara ketika berhasil melempar lawannya ke tengah samudra. Tentu saja tidak akan mati dengan mudah, mereka adalah pendekar-pendekar level tinggi."AKKK!" sebuah serangan kuat menderu dari dalam lautan, menuju ke atas seperti mata tombak sebesar pohon kelapa.Rindu hati menyilangkan dua tangannya ke depan, menci
"Bocah, setengah kekuatannya terbebas!" ucap Roh Api."Apa maksudnya?" tanya Lanting Beruga.Roh Air telah di segel di dua tempat yang berbeda, setengah kekuatannya disegel di tempat lain, tapi setengah kekuatan dan ingatannya berada di pulau ini.Tubuh asli roh air berbentuk semacam gurita raksasa dengan tubuh seperti manusia dan mempunyai dua tangan. Salah satu tangannya mencengkram tombak bermata tiga, trisula.Jika dia mengayunkan tombak itu, maka terjadilah gelombang tsunami, jika di mengangkat tombak tersebut, maka hujan badai akan muncul.Dua segel untuk satu roh, dilakukan agar iblis tangan seribu tidak dapat bangkit dan menghancurkan peradaban dunia, dengan bentuk seutuhnya."Dia sulit dijinakkan, keras kepala dan bahkan dirinya tidak bisa mengendalikan kekuatannya sendiri ..." gumam Roh Api."Apa yang harus kita lakukan?" tanya Lanting Beruga.Roh Api diam cukup lama, sebenarnya mahluk itu tidak bisa memberikan
Setelah mengatakan hal itu, roh air keluar dari dalam alam bawah sadar Lanting Beruga.Lanting Beruga kini kembali tersadar. Pertemuan itu sebenarnya begitu singkat, hanya beberapa detik saja, tapi di alam bawah sadar Lanting Beruga seolah waktu berjalan begitu lama.Roh air tidak memilih siapa yang akan diserangnya, semua orang di serang. Lanting Beruga sesekali menghindari serangan mahluk tersebut.Namun, mata kiri Lanting Beruga selalu berdenyut kuat. Mengirim energi batin dalam jumlah besar adalah tugas mata kiri itu, dan hal ini berhasil memperlambat gerakan Roh Air."Sial, bahkan setelah menggunakan energi batin milik Raja Bandawasa, mahluk bodoh ini masih bisa bergerak."Jika di ibaratkan siluman mistik lima, maka kekuatan roh air saat ini 5 kali lipat siluman mistik lima. Itu artinya dia lebih kuat 5 kali dari naga hitam yang ada di dalam warisan kuno.Kali ini mahluk gila itu bertindak lebih liar lagi, dia mengangkat pacak pulau yan
25% kekuatan Roh Api ini adalah jumlah maksimal yang dapat digunakan oleh Lanting Beruga, lebih dari itu tubuhnya akan hancur karena tidak mampu menahan kekuatan Roh Api.Saat ini tubuh Lanting Beruga benar-benar terlihat menguap, ada energi merah menyelimuti Lanting Beruga. Bahkan setiap kuku jari Lanting Beruga benar-benar berwarna merah seperti darah."Tunduklah dalam kekuatanku, Manusia!" suara Roh Air menggelegar keras, seluruh tubuhnya dipenuhi ombak.Serangan tangan tentakel raksasa menderu ke arah Lanting Beruga, tapi pemuda itu berhasil menghindarinya dengan sangat baik.Dia melompat ke awang-awang, bayangan merah di belakang pemuda itu hampir menyerupai sayap merah yang tak sempurna.Wush.Dia menyerang dari samping, merobek tubuh roh air yang tersusun dari lautan hindia. Suara decisan air terdengar mana kala terkena pedang panas Lanting Beruga.Satrio Langit menyadari, Lanting Beruga tidak akan mampu melawan mahluk be
Guci Dewa Banyu dibuat khusus oleh leluhur Bangsawan Dunia. Beberapa berita mengatakan guci itu turun bersamaan dewa langit, beberapa yang lain mengatakan guci itu dibuat oleh empu sakti mandraguna di kayangan. Tidak ada yang tahu kejelasannya, tapi guci dewa banyu bukan wadah paling kuat, ada sebuah wadah sangat kuat yang terletak di gunung suci para bangsawan dunia.Jika Lanting menyetujui, maka Asoka akan melakukan sebuah tindakan ritual untuk mengambil roh air dari wadah Delima Kemala Putri."Kau yang dijuluki Elang Api?" tanya Asoka, "Apa yang sedang kau pikirkan sekarang?"Lanting Beruga menatap Asoka dengan mata kiri yang menyala redup, cahaya mata itu terang tapi tidak menyilaukan, seperti cahaya bulan purnama."Aku setuju!" ucap Lanting Beruga."Lanting, apa kau serius?" tanya Satrio Langit."Satrio, tidak ada cara lain, bukan hanya memikirkan tentang keselamatan kita, tapi juga keselamatan pulau Andalas." Lanting tidak punya