Dibawah gerhana cincin, salah satu pasak di pulau itu hancur pada bagian puncaknya. Tadi, Lanting Beruga berada di atas puncak pasak tersebut. Namun kini, puncak itu diselimuti oleh debu karena serangan kuat Asoka.
Satrio Langit menyapukan pandangan tapi belum menemukan posisi dan keadaan Lanting Beruga, ini mengkhawatirkan.
Kekuatan Asoka tadi benar-benar besar, meski dengan satu ayunan biasa dia bisa menghancurkan pasak itu dengan mudah.
Pada saat yang sama, Yanca berkelebat di sekitar Satrio Langit.
"Ada banyak penggangu di sini!" gumam Satrio Langit.
Dia berniat melawan Asoka dan mengacuhkan Yanca beserta pasaukannya, tapi tiba-tiba seorang manusia berteriak di atas pasak pulau.
"DELIMA!!!! AKU AKAN MENYELAMATKANMU!"
"Sial, dia akan menggila!" ucap Satrio Langit.
Yanca melesat ke arah Lanting Beruga tapi Satrio Langit mencegah pria itu.
"Bocah, minggir jangan halangi aku!"
"Sepertinya kau harus tetap di sini,
Yanca berusaha melewati Satrio Langit dan untuk mendapatkan prasasti roh air lebih dahulu, tapi Satrio Langit seolah dinding tebal yang menahan dirinya.Pertarungan seni tangan kosong antara Satrio Langit melawan Yanca tidak kalah serunya dibanding dengan Lanting Beruga dan Asoka.Mereka bertarung pada sisi pulau yang bersebelahan dengan Lanting Beruga.Sementara beberapa orang aliran darah besi yang lain bertarung sengit melawan pendekar dari Serikat Naga, tentu juga melawan Rindu Hati dan satu temannya.Tidak ada bagian di pulau ini yang tenang saat ini, semua sisi pulau dihuni oleh para pendekar hebat.Rindu Hati melayang ke udara ketika berhasil melempar lawannya ke tengah samudra. Tentu saja tidak akan mati dengan mudah, mereka adalah pendekar-pendekar level tinggi."AKKK!" sebuah serangan kuat menderu dari dalam lautan, menuju ke atas seperti mata tombak sebesar pohon kelapa.Rindu hati menyilangkan dua tangannya ke depan, menci
"Bocah, setengah kekuatannya terbebas!" ucap Roh Api."Apa maksudnya?" tanya Lanting Beruga.Roh Air telah di segel di dua tempat yang berbeda, setengah kekuatannya disegel di tempat lain, tapi setengah kekuatan dan ingatannya berada di pulau ini.Tubuh asli roh air berbentuk semacam gurita raksasa dengan tubuh seperti manusia dan mempunyai dua tangan. Salah satu tangannya mencengkram tombak bermata tiga, trisula.Jika dia mengayunkan tombak itu, maka terjadilah gelombang tsunami, jika di mengangkat tombak tersebut, maka hujan badai akan muncul.Dua segel untuk satu roh, dilakukan agar iblis tangan seribu tidak dapat bangkit dan menghancurkan peradaban dunia, dengan bentuk seutuhnya."Dia sulit dijinakkan, keras kepala dan bahkan dirinya tidak bisa mengendalikan kekuatannya sendiri ..." gumam Roh Api."Apa yang harus kita lakukan?" tanya Lanting Beruga.Roh Api diam cukup lama, sebenarnya mahluk itu tidak bisa memberikan
Setelah mengatakan hal itu, roh air keluar dari dalam alam bawah sadar Lanting Beruga.Lanting Beruga kini kembali tersadar. Pertemuan itu sebenarnya begitu singkat, hanya beberapa detik saja, tapi di alam bawah sadar Lanting Beruga seolah waktu berjalan begitu lama.Roh air tidak memilih siapa yang akan diserangnya, semua orang di serang. Lanting Beruga sesekali menghindari serangan mahluk tersebut.Namun, mata kiri Lanting Beruga selalu berdenyut kuat. Mengirim energi batin dalam jumlah besar adalah tugas mata kiri itu, dan hal ini berhasil memperlambat gerakan Roh Air."Sial, bahkan setelah menggunakan energi batin milik Raja Bandawasa, mahluk bodoh ini masih bisa bergerak."Jika di ibaratkan siluman mistik lima, maka kekuatan roh air saat ini 5 kali lipat siluman mistik lima. Itu artinya dia lebih kuat 5 kali dari naga hitam yang ada di dalam warisan kuno.Kali ini mahluk gila itu bertindak lebih liar lagi, dia mengangkat pacak pulau yan
25% kekuatan Roh Api ini adalah jumlah maksimal yang dapat digunakan oleh Lanting Beruga, lebih dari itu tubuhnya akan hancur karena tidak mampu menahan kekuatan Roh Api.Saat ini tubuh Lanting Beruga benar-benar terlihat menguap, ada energi merah menyelimuti Lanting Beruga. Bahkan setiap kuku jari Lanting Beruga benar-benar berwarna merah seperti darah."Tunduklah dalam kekuatanku, Manusia!" suara Roh Air menggelegar keras, seluruh tubuhnya dipenuhi ombak.Serangan tangan tentakel raksasa menderu ke arah Lanting Beruga, tapi pemuda itu berhasil menghindarinya dengan sangat baik.Dia melompat ke awang-awang, bayangan merah di belakang pemuda itu hampir menyerupai sayap merah yang tak sempurna.Wush.Dia menyerang dari samping, merobek tubuh roh air yang tersusun dari lautan hindia. Suara decisan air terdengar mana kala terkena pedang panas Lanting Beruga.Satrio Langit menyadari, Lanting Beruga tidak akan mampu melawan mahluk be
Guci Dewa Banyu dibuat khusus oleh leluhur Bangsawan Dunia. Beberapa berita mengatakan guci itu turun bersamaan dewa langit, beberapa yang lain mengatakan guci itu dibuat oleh empu sakti mandraguna di kayangan. Tidak ada yang tahu kejelasannya, tapi guci dewa banyu bukan wadah paling kuat, ada sebuah wadah sangat kuat yang terletak di gunung suci para bangsawan dunia.Jika Lanting menyetujui, maka Asoka akan melakukan sebuah tindakan ritual untuk mengambil roh air dari wadah Delima Kemala Putri."Kau yang dijuluki Elang Api?" tanya Asoka, "Apa yang sedang kau pikirkan sekarang?"Lanting Beruga menatap Asoka dengan mata kiri yang menyala redup, cahaya mata itu terang tapi tidak menyilaukan, seperti cahaya bulan purnama."Aku setuju!" ucap Lanting Beruga."Lanting, apa kau serius?" tanya Satrio Langit."Satrio, tidak ada cara lain, bukan hanya memikirkan tentang keselamatan kita, tapi juga keselamatan pulau Andalas." Lanting tidak punya
Dia mengirim energi pedang ke arah Garuda Kencana, tapi di halangi oleh Lanting Beruga."Kau akan menyesal karena melakukan ini!" ucap Asoka.Namun, Satrio Langit melompat ke atas reruntuhan lain, bersiap melawan Asoka jika pria itu cukup berani.Lanting Beruga mengayunkan pedangnya ke samping, tapi sinar di matanya masih begitu tenang. Tidak sedikitpun ada ketakutan di wajah pemuda tersebut."Aku dengar namamu, Asoka!" ucap Lanting Beruga, "Apa kau yakin menyerahkan roh air kepada Bangsawan Dunia, apa itu setimpal dengan mempertaruhkan seluruh umat manusia.""Aku ditempa sebagai Serikat Naga," ucap Asoka, "Aku tidak pernah gagal menjalankan misi!""Aku berjalan di jalan pedang, karena impianku menjadi dewa pedang ..." gumam Lanting Beruga, "langkahku tidak akan berhenti hanya karena aturan sebuah organisasi seperti Serikat Satria.""Apa yang ingin kau katakan?" tanya Asoka."Bangsawan Dunia hanya memandang manusia sebagai samp
"Pendekar pedang hidup dan mati dengan pedang," ucap Lanting Beruga, "Ini adalah jalan pedang yang aku pilih, Asoka hanya satu serangan lagi.""Kau punya tekad yang kaut, Lanting Beruga ..." ucap Asoka. "Serangan ini adalah seluruh kekuatan yang aku miliki, dan seluruh kehormatan yang aku punya."Lanting Beruga tertawa kecil, "Senang rasanya mendapatkan sebuah kehormatan dari pendekar pedang Serikat Naga.""Pedang Kehancuran!'Asoka melompat ke langit, mengangkat pedang itu tinggi lalu menukik ke arah Lanting Beruga.Jurus ini adalah jurus terkuat yang dimiliki oleh Asoka, dia menggunakan jurus ini pada beberapa kali kesempatan, termasuk melukai roh air dalam wujud airnya."Lanting kau akan mati!" Satrio Langit mengepalkan tangannya dengan keras, benar-benar ingin membantu Lanting Beruga, tapi tidak mungkin.Jikalah Lanting Beruga diperbolehkan untuk melakukan serangan balik, tentu saja Satrio Langit tidak akan begitu cemas. Tapi dala
Nenek cerewet alias tabib tua kembali berkicau, dan suaranya benar-benar menggelitik untuk didengarkan. Namun pada akhirnya, Lanting Beruga menuruti perintah nenek tua itu, atau mungkin dia akan membunuh dirinya.Setelah melihat keadaan Delima Kemala Putri, pikiran Lanting Beruga menjadi sedikit lebih tenang dibanding sebelumnya.Memang ada yang aneh dari Delima Kemala Putri, seperti tanda biru tua yang kini mulai berubah menjadi hijau muda. Tanda itu telah membesar, dan menjalar hampir ke lengan Delima Kemala Putri.Ketika Lanting Beruga menanyakan mengenai tanda itu, Delima Kemala Putri menjelaskan bahwa hal itu tidaklah membuatnya merasa sakit.Rambut gadis kecil itu juga berubah warna menjadi hijau muda tepat di bagian poninya.Ada banyak hal yang ingin diceritakan oleh Delima Kemala Putri kepada Lanting Beruga, tapi untuk sekarang kondisi Lanting Beruga masih belum pulih seutuhnya. Delima akan bercerita hingga Lanting Beruga benar-benar