Lanting Beruga langsung menggunakan mode pertama, dan bergerak cepat untuk menghindari tikus tersebut.
Ketika menemukan sebuah kesempatan, pemuda itu mengirim energi batin dalam jumlah besar kepada mahluk tersebut.
Raja tikus hanya terhenti sejenak, mengetahui jika energi silumannya sedang dilemahkan oleh Lanting Beruga, tapi hal itu tidak berlangsung lama.
"Lepas!" ucap raja tikus.
Lanting Beruga tersentak, mata kirinya berdenyut kuat, ketika energi batinnya malah dikembalikan oleh siluman tersebut.
Mendadak kepalanya terasa sedikit sakit.
"Energi batin memang kekuatan manusia yang berguna untuk mengalahkan bangsa kami, tapi satu hal yang harus kau tahu, aku adalah Raja di tempat ini, energi batinmu tidak cukup kuat untuk melemahkanku!"
Wush Wush Wush.
Tikus itu bergerak cepat, kemudian entah dari mana asalnya, dia telah berada tepat di hadapan Lanting Beruga dengan mengayunkan pedang sebesar jari kelingking.
M
Rekomendai cerita seru lainnya. 1. Mustika Naga Bumi 2. Sang Pengawal 3.Arya Wiguna Wadah Terpilih 4.Legenda Bumi Langit
Energi merah menggumpal menyelimuti pedang pusaka sisik naga hijau mulai berubah warna menjadi merah, membentuk sebuah motif yang sedikit unik.Lanting Beruga sengaja tidak menciptakan pedang energi dari roh api, karena menggunakan teknik tersebut benar-benar menguras kekuatan roh api, jadi dia menyelimuti pedang Sisik Naga Hijau dengan energi yang padat.Hasilnya, mungkin sedikit lebih kaut dari yang dipikirkan oleh Lanting Beruga. Kelemahan teknik ini hanya satu, Lanting Beruga tidak bisa melempar pedang ini, karena nyatanya pedang ini bukan pedang energi.Siluman tikus purba sedikit terkejut, tapi masih tidak berniat untuk mengalah dari lawannya.Dia juga mengumpulkan energi siluman pada pedangnya, menciptakan warna ungu pekat yang sedikit kehitaman."Jurus Murka Naga Bayangan!" teriak Lanting Beruga, mendorong pedangnya ke depan, pada saat yang sama seekor ular naga berwarna merah darah, bertanduk dua seperti rusa meraung keras di udara, meliuk
"Apa yang kau lakukan anak manusia?" tanya Siluman Tikus Purba."Hari ini kau telah menyadarkan diriku dari sifat jahat yang bersarang di dalam hati ini, sifat kejam dan sombong yang serakah ...aku telah menggunakan tangan ini sebagai pembunuh bagi bangsa siluman, bahkan bagiku kalian tidak lebih hanya makanan yang bisa mengenyangkan perutku," ucap Lanting Beruga. "Namun lebih jauh, ternyata kalian memiliki keluarga, teman dan hal-hal yang harus dilindungi seperti manusia. Ironis sekali seorang pendekar ingin bertambah kuat dengan alasan melindungi keluarganya, tapi malah menghancurkan keluarga yang lain."Mendengar hal itu, Siluman Tikus Purba terdiam sejenak. Otaknya mungkin sedang berpikir saat ini, mungkin pula menganggap Lanting Beruga adalah manusia bodoh dan gila, atau bahkan menganggap pemuda itu sangat licik dengan ucapannya yang manis."Sungguh kau menyesali tindakanmu?" tanya Siluman Tikus Purba."Aku menyesal, dan aku minta maaf ...""A
Semenjak pertarungan itu, Siluman Tikus Purba yang merupakan satu dari 11 raja siluman purba di tempat ini mulai memandang Lanting Beruga dari sudut pandang yang berbeda.Mahluk itu mencari beberapa ramuan untuk mengobati luka di lengan kanan Lanting Beruga. Menariknya, kedua mahluk berbeda alam tersebut mulai saling dekat, seolah menemukan teman baru.Siluman Tikus kadang kala akan bercerita mengenai banyak hal yang berkaitan dengan warisan kuno.Menurutnya, setiap 20 tahun satu kali akan ada manusia yang datang ke tempat ini. Hanya saja, celah dimensi atau tabir gaib terbuka acak di seluruh penjuru dunia.Ini tidak baik, ucap siluman tikus tersebut. Dahulu rentang celah warisan kuno akan terbuka selama 1000 tahun satu kali, kemudian menjadi 100 tahun satu kali, dan sekarang malam 20 tahun satu kali."Kenapa bisa seperti itu?" tanya Lanting Beruga."Tabir gaib semakin rusak karena mungkin faktor alam, membuat kemunculan celah dimensi semaki
Raja siluman Serigala Purba sangat sulit ditenangkan ketika hal bahaya menyangkut anaknya semata wayang. Usia pangeran serigala mungkin 20 tahun, atau sedikit lebih tua. Usia seperti itu mungkin sudah begitu besar, tapi di alam siluman pangeran serigala masih seperti bayi mungil yang baru saja bisa berjalan."Yang Mulia, kita harus tenang ..." ucap salah satu serigala yang lain. "Jangan bertindak gegabah atau semuanya akan mati.""Bagaimana aku bisa tenang, anakku berada di tangan manusia," timpal siluman serigala tersebut, salah satu matanya telah buta, ada tiga goresan luka di mata kanan raja itu.Pertarungannya melawan raja siluman macan telah membuat wajahnya hancur dipenuhi oleh bekas luka."Kalian tentu tahu apa yang bisa dilakukan oleh manusia terhadap putraku?" sambung raja siluman serigala purba.Dengan kuku tajam di jari jemarinya, pria itu berniat keluar dari wilayah hutan dan mencari kemana manusia itu membaca putranya."Dalam si
Dari jarak dua ratus depa, melawan arah angin, Lanting Beruga membuntuti sekawanan siluman serigala purba."Aku mencium bau pangeran!" berseru seorang serigala di depan. "Tidak salah lagi, ini adalah bau pangeran."Dia menemukan setangkai dahan semak belukar yang patah, ada bulu halus tepat di patahan tangkai tersebut. Bulu pangeran muda."Mereka pergi ke arah sungai!" ucap serigala tersebut.Garuda Kencana mendengar hal itu, langsung pergi melaporkannya kepada Lanting Beruga. Dia bergerak lebih cepat lagi, berniat tiba di sungai itu sebelum rombongan ini.Tujuan pertama Lanting Beruga adalah mempelajari situasi musuh yang akan dihadapinya. Seberapa kuat mereka? dan dari mana asal penyusup ini.Hanya butuh beberapa waktu yang cepat, Lanting Beruga tiba di pinggir sungai lebih dahulu dari rombongan serigala.Dia menyapukan pandangan ke segala sisi, kemudian mata pemuda itu jatuh ke hulu tepatnya pada 5 orang manusia yang sedang duduk b
Tang Long lebih dahulu mengejar Siluman Tikus Purba, membuat hal ini terlihat sedikit aneh.Tang Long merupakan sosok yang penuh perhitungan, tapi kenapa hanya karena Jia Lia dia mau melakukan apapun?Pria botak mulai kesal, berpikir apakah Tang Long benar-benar terpedaya oleh kecantikan Jia Lia."Ikuti Tang Long ..." ucap pria botak.Di sisi lain, Tikus Purba menggunakan semua kecepatannya untuk melarikan diri dari kejaran Tang Long dan teman-temannya.Yang tersisa hanya Jia Lia. Gadis itu tersenyum tipis, memperbaiki robekan baju yang terkoyak di sekitar dadanya.Tampaknya dia begitu puas berhasil menarik hati Tang Long, tapi dimata Lanting Beruga, Jia Lia sepertinya sedang merencanakan sesuatu yang besar."Bayi serigala yang tampan ..." ucap Jia Lia, mendekati kurungan yang ada di dekat cadas, "sebentar lagi, semua bangsa siluman akan hancur, yang disebabkan oleh dirimu."Senyum jahat Jia Lia mendadak muncul, tidak sep
Benturan dua kekuatan pada akhirnya terjadi. Menciptakan gelombang kejut yang menggetarkan bumi, air di sungai mendadak kering karena hawa panas yang dihasilkan dari dua benturan tersebut.Bayi Serigala jatuh pingsan karena ketakutan, dan ada lebih banyak batu besar berubah menjadi serpihan kecil.Tang Long berhenti mengejar Siluman Tikus Purba yang hampir dapat dia tangkap setelah merasakan tekanan kekuatan dari belakangnya."Jia Lia ..." Tang Long menjadi panik, buru-buru merubah haluan dan meninggalkan pengejarannya.3 teman Tang Long juga bergerak cepat, membuntuti Tang Long dari belakang.Seorang pria bertanya kepada temannya, apa yang telah terjadi hingga warisan kuno bergetar seolah telah terjadi gempa."Aku rasa, telah terjadi sesuatu dengan wanita tersebut," jawab pria botak.Wajah Tang Long semakin tegang, semakin mendekati titik getaran semakin dia merasa khawatir.Hingga kemudian, getaran itu menghilang dan ca
Kepergian Lanting Beruga yang begitu saja menyisakan tanda tanya di kepala siluman serigala.Hal ini sengaja dilakukan oleh Lanting Beruga, hanya untuk melihat apakah serigala ini memang memiliki prinsip balas budi, jika iya, itu artinya mereka akan mencari Lanting Beruga apapun yang terjadi.Alasan lainnya adalah, Lanting Beruga sedang melindungi bangsa Serigala dari 5 pendekar yang mungkin akan mencarinya.Tentu saja, Tang Long tidak akan melepaskan Lanting Beruga setelah apa yang dia lakukan kepada Jia Lia."Mahluk kecil," ucap Siluman Serigala, "Siapa manusia itu?""Aku rasa dia adalah orang yang sedang kita tunggu," jawab Siluman Raja Tikus Purba. "Dari semua orang yang aku temui, hanya dirinya satu-satunya orang yang mau menyelamatkan bangsa siluman.""Aku sulit mempercayai manusia," ucap Serigala itu. "Tapi aku akan tetap membalas budi setelah apa yang dia lakukan kepada putraku."Setelah mengatakan hal terebut, Siluman Serigal