Orang-orang hebat telah berkumpul di Kota ini, tapi acara lelang belum dilaksanakan. Ada beberapa hal yang mungkin sedang diurusi oleh penyelenggara acara ini, entahlah.
Lanting Beruga tiba hari ini dengan mengendarai Garuda Kencana. Perjalanan mereka bertiga sedikit terhambat karena Lanting Beruga sibuk mengurusi beberapa bandit yang mereka temui diperjalanan.
Dua bandit cukup kuat berhasil melarikan diri, tapi Garuda Kencana menemukan markas para bandit ini. Lanting Beruga menghanguskan markas itu tanpa tersisa, dan membunuh semu bandit.
"Akhirnya kita sampai di tempat ini?" ucap Lanting Beruga, merentangkan dua tangannya, sesekali menggerakkan pinggul dan terdengar retakan kecil. "Perjalan yang menguras tenaga."
"Menguras tenaga?" gumam Mura. "Kau menaiki Garuda Kencana, sementara kami menggunakan ilmu meringankan tubuh tiada henti."
Mura sangat kesal pasalnya Lanting Beruga acap kali salah jalan, dan masih ngotot untuk memimpin perjalanan padah
Setelah menjelang siang hari, sudah lebih dari 5 barang berhasil di lelang, tapi serpihan senjata kuno masih belum muncul.Rupanya ada banyak barang berharga kali ini, membuat beberapa pendekar tergiur untuk memilikinya.Serpihan Senjata Kuno mungkin akan menjadi barang penutup dari acara lelang kali ini, dan semua pendekar level tinggi menunggu momen itu.Bangsawan Dunia telah mendapatkan satu barang lelang, giok putih dengan harga yang cukup mahal.Giok itu akan digunakannya untuk melemahkan beberapa siluman, didijadikan budak di dalam Istana Bangsawan Dunia. Budak manusia sudah biasa, mungkin budak siluman akan menjadi sensasi tersendiri bagi bangsawan tersebut.Lanting Beruga masih duduk di bangku deretan belakang, hampir saja mengantuk saat ini. Acara lelang rupanya sangat membosankan bagi pemuda itu.Lagipula tidak ada satupun barang yang dilelang berhasil hasil menarik perhatian Lanting Beruga, atau Ketua Aliran Selatan.
Ares tidak pernah membuka matanya ketika acara lelang ini berlangsung setengah hari lamanya. Dia tidak berniat melihat benda apapun yang ada di tempat ini, karena menurutnya semua benda di sini tidak lebih kuat dari tombak yang ada di tangannya.Atau, tidak ada benda yang memiliki esensi elemen petir yang sesuai dengan kekuatannya.Aura alam elemen petir yang dimiliki oleh Ares memang terbilang sangat langka, hanya ada satu dari seratus juta orang yang berhasil memiliki kekuatan tersebut. Di era ini, Ares satu-satunya orang yang terdengar mampu menyerap aura alam elemen petir.Jadi sudah barang tentu dia tidak akan melirik senjata atau kitab-kitab yang mempelajari jurus yang tidak sejalan dengan elemen dasar yang dikuasainya.Tujuan Ares datang ke sini hanya satu, menjaga Bangsawan Dunia berwajah gendut yang duduk di depan dirinya.Sungguh, jika bangsawan itu terdampar di tepi sungai atau pantai, mereka tidaka akan mengenal dirinya sebagai Bangsawa
Acara Lelang kembali di lanjutkan setelah acara makan selesai, tapi wajah Lanting Beruga tidak begitu baik karena tidak ada satupun makanan yang boleh dia telan.Meskipun dia ragu racun itu dapat melumpuhkannya, tapi tetap saja Mura tidak mengizinkan Lanting Beruga mengambil meski hanya satu makan tersebut.Alasan Lanting Beruga tidak perlu takut ialah, karena dia tidak memiliki level kependekaran yang pasti, dan tentu pula karena dia tidak memiliki aura alam.Namun, untuk menghindari hal buruk yang akan terjadi kemudian hari, Mura tetap melarang Lanting Beruga.Makanan itu rupanya hanya dihidangkan bagi para pendekar diluar Serikat Naga. Nyatanya Serikat Naga makanan untuk Serikat Naga baik-baik saja."Terima kasih telah menikmati hidangan yang kami siapkan," ucap pria berpakaian hitam di tengah-tengah halaman gedung lelang. "Kami harap masa depanmu sangat cerah."Mura menaikan alisnya, mulai jengkel dengan ucapan pria tersebut
110 juta keping emas, sebuah penawaran yang begitu tinggi bahkan melebihi Bangsawan Dunia.Tindakan Lanting Beruga jelas menarik perhatian semua orang yang ada di dalam gedung lelang, termasuk Ares.Biasanya Ares selalu menutup matanya, tapi kali ini tidak kuasa menahan rasa penasaran ketika mendengar angka 110 juta dari seorang pembeli.Satrio Langit tertawa kecil, sudah menduga apa yang akan dibeli oleh Lanting Beruga di dalam lelang ini.Sebagai teman dekat, Satrio Langit tentu saja paham mengenai tubuh Lanting Beruga yang tidak memiliki tenaga dalam ataupun aura alam."Dia benar-benar melakukannya!" ucap Satrio Langit, "Hahahah ...bodoh, berapa banyak uang yang dia bawa?"Satrio Langit tidak peduli dengan sumber daya pelatihan yang dibeli oleh Lanting Beruga, yang dia butuhkan hanyalah serpihan senjata kuno.Namun, situasi sedikit memburuk karena tindakan Lanting Beruga. Bangsawan Dunia tidak terima ada manusia biasa mengungguli h
Benar dia adalah orang yang tadi menyarankan Lanting Beruga untuk membeli sumber daya pelatihan. Dia datang mengenakan pakaian sederhana dan duduk di sebelah Lanting Beruga.Dia adalah Penyelenggara acara lelang ini. Pemilik darah campuran yang dijuluki sebagai Sang Jenius.Usianya tidak terlalu tua, sekitar 40 tahun atau 45 tahun paling tua.Dari yang Lanting Beruga dengan, pria ini begitu kejam, tapi sinar diwajahnya menampakan kesederhanaan dan cukup ramah."Pantas saja kau bisa menggunakan bahasa Sundaland," gumam Lanting Beruga."Aku bisa menggunakan semua bahasa," timpalnya dengan senyum kecil yang ramah.Lanting Beruga masih ingin bertanya mengenai banyak hal, tapi waktu semakin sempit dan mepet, acara lelang serpihan senjata kuno hampir saja dimulai, dan Lanting Beruga belum memiliki uang pengganti untuk menawar barang tersebut.Mata panah lohan! Penyelenggara mulai memeriksa keaslian mata panah tersebut. Beberapa kali dia men
Pupus sudah harapan Lanting Beruga untuk mendapatkan serpihan senjata kuno itu. Dia tidak menduga tawaran Bangsawan Dunia begitu besar.Berapa banyak uang yang dibawa oleh orang gendut itu? Lanting Beruga tidak percaya.Jika Lanting Beruga memiliki 200 juta keping emas saat ini, belum tentu dia dapat membeli serpihan senjata kuno itu."Adakah yang akan menawarnya?" tanya pria berpakaian hitam, dia menunggu cukup lama, tapi semua peserta lelang tidak menjawab. "Baiklah, barang ini terjual kepada Bangsawan Dunia!"Bony An menatap ke arah Lanting Beruga, melihat kekecewaan terpasang di wajah pemuda tersebut.Bony An hanya memiliki 100 juta keping emas, tentu pula tidak dapat membeli serpihan senjata kuno tersebut untuk diberikan kepada Lanting Beruga.Kekaisaran Tang memasang wajah suram, meski mereka memiliki uang tapi tidak di sini, hari ini dan ditempat ini.Acara Lelang akhirnya berhenti tepat tengah malam. Semua keluar dari acara le
Bony An tersenyum simpul, merasa tidak bersalah karena telah membunuh Bangsawan Dunia. Dia bahkan berniat membunuh Ares dengan kekuatan kutukan dua bola matanya.. Bony An segera menyingkapkan pahanya, berniat membuat Ares terpesona, tapi wanita itu tidak menduga kutukannya tidak berpengaruh terhadap Ares. Sungguh apa yang telah terjadi sebenarnya, Bony An tidak tahu. Selain Lanting Beruga, tampaknya ada satu manusia yang tidak dapat ditaklukan dengan kutukan bola matanya. "Wanita sialan, apa yang kau lakukan?!" teriak Ares, menarik rantai yang membelenggu tubuh Bony An dengan sekuat tenaga. Tubuh Wanita itu terseret ke depan, pada saat ketika tubuh itu melayang di udara, Ares dengan telapak tangan yang berselimut petir berwarna putih, menghantam ulu hati Bony An. Wanita itu tidak dapat menghindari serangan itu dalam posisi leher yang dirantai. Serangan telak berhasil membuat Bony An mengeluarkan darah yang cukup banyak. Sebuah
Lanting Beruga datang tepat waktu sebelum Ares akan membunuh Bony An dengan serangan terakhir yang dimilikinya.Jika bukan karena Lanting Beruga, tentu saja wanita itu sudah menjadi mayat saat ini.Bukan karena terharu karena nyawanya baru saja selamat dari kematian, Bony An malah terharu karena Lanting Beruga menyelamatkan dirinya.Misalkan yang menyelamatkan itu bukan Lanting Beruga, mungkin Bony An tidak akan segembira ini."Lanting, kenapa kau-""Mundurlah!" ucap Lanting Beruga, "Mulai dari sekarang serahkan semuanya kepadaku," pemuda itu lantas tersenyum kecil, "tenang saja, setelah urusanku selesai, aku akan menemui dirimu!""Apa kau pikir bisa pergi dari tempat ini setelah berhadapan denganku?" tanya Ares, suaranya terdengar dingin dan tatapannya begitu tajam ke arah Lanting Beruga."Maaf pak tua berambut jagung," ucap Lanting Beruga. "Aku tidak bisa membiarkan dirimu melukai wanita ini.""Dia telah membunuh Bangsa