Home / Pernikahan / Kyraka / Raka Akmana

Share

Raka Akmana

Author: Catish13
last update Last Updated: 2022-03-17 07:00:26

Kyra memang orang yang mudah akrab dengan orang baru, dan ia juga pandai mencairkan suasana. Meski sepanjang perjalanan mereka Raka tidak banyak bicara, namun Kyra merasa suasana di antara mereka tidaklah canggung. Bahkan, menurutnya, Raka cukup asing diajak bicara. Ada banyak topik yang sama-sama mereka suka, karena itulah suasananya cukup baik.

Raka mengantarnya sampai di depan unitnya, bahkan menunggunya sampai masuk ke dalam unit. Kyra masih dapat melihat Raka dari lubang intip di pintu untuk beberapa saat sebelum lelaki kikuk itu pergi. Baru kali ini ada lelaki yang begitu bersikap baik dengan tulus padanya. Selama ini, Kyra hanya bertemu laki-laki yang mendekatinya karena fisik dan sifatnya untuk menjadikannya target pacar. Pertemuan dengan Raka tidak akan ia lupakan. Mungkin, baru kali ini Kyra merasa nyaman bersama seorang laki-laki.

Kyra menjatuhkan tubuhnya di sofa dan berbaring di sana dengan kedua kaki diangkat ke atas lengan sofa. Ia pusing sampai kepalanya seperti berdenyut-denyut seperti debaran jantungnya yang keras dan sedikit menyakitkan, disertai rasa sesak akibat organ di dada kirinya yang tak sempurna itu. Kalau tidak ada Raka, ia pasti akan pingsan di tengah jalan di antara preman-preman yang ia kalahkan, lalu ditemukan seseorang, dan ia akan berakhir di rumah sakit. Ia tak mau.

Drrt. Drrt.

Ponselnya bergetar-getar di saku jaketnya. Dengan tetap berposisi berbaring, Kyra merogoh sakunya dan mengambil ponsel di dalam sana. Ternyata itu sebuah panggilan dari dokternya, Merliana Saputri. Sebelum menjawabnya, Kyra mencoba mengingat-ingat. Jangan sampai ia membuat Rangga kesal karena ia melupakan sesuatu. Ia tak suka diceramahi.

"Ya, halo, Dok?" sapa Kyra dengan nada riangnya.

"Cepet, buka pintu." Dan, telepon itu pun diputus sepihak begitu saja oleh perempuan yang sudah berkepala tiga itu.

Bhak. Bhak. Bhak.

Bukannya mengetuk atau memencet bel, dokter penanggung-jawabnya itu malah memukul pintu berbahan kayu unit apartemennya. Kyra bangkit perlahan-lahan, lalu berjalan agak sempoyongan menuju pintu. Pandangannya menggelap untuk sesaat sampai ia harus berhenti berjalan sejenak sambil berpegangan pada dinding. Dokternya itu sungguh tidak seperti dokter.

"Buru-buru amat, sih, Dok. Pusing, tau," keluh Kyra dengan sinis sambil membuka pintu unitnya lebar-lebar agar dokter penanggung jawabnya itu dapat masuk. "Uhuk! Uhuk! Aw..." Saat kondisinya menurun, batuk yang ia alami bukan hanya karena sesak, tapi juga karena tekanan jantungnya yang bengkak itu. Dan, batuk itu kerap memberinya rasa sakit yang mampu membuatnya lemas.

"Duh, untung gue dateng." Merlin - begitu dokter itu biasa dipanggil - langsung merangkul Kyra dan membantunya berjalan menuju sofa, lalu membaringkannya perlahan. "Gue lihat lo dateng sama cowok. Siapa?"

Kyra masih mencoba menenangkan diri, tapi dokternya seperti tak peduli itu. Kyra tak langsung menjawab. "Raka Akmana, senior beda jurusan," jawab Kyra dengan tanpa nada riangnya. Bahkan, suara itu lebih terdengar lirih. "Tadi, aku digangguin preman pas jalan pulang. Dia bantuin. Tapi, pertarungannya nggak bisa dihindarin," jelas Kyra singkat sambil menahan ketidaknyamanannya.

Merlin menghela nafas kasar. "Untung ada yang bantuin. Kalau nggak, lo udah berakhir di rumah sakit," tukas Merlin agak sinis. "Padahal, gue dateng buat sekedar mampir. Gue habis ada seminar di deket sini. Eh, lo malah tepar gini. Malem ini gue nginep sini aja, besok ke Jakarta bareng gue buat kontrol," ujarnya.

"Hm."

Hubungan Kyra dengan Merlin sudah lebih dari dokter dan pasien. Mereka lebih seperti sahabat dengan perbedaan umur hampir 20 tahun. Tapi, bagi Kyra, Merlin sudah seperti sosok kakak. Sebagai anak tunggal, tentu saja Kyra senang memiliki dokter yang bisa ia jadikan tempat membuang keluh kesah dan pendengar yang baik. Tentu saja, hal itu tidak bisa Kyra lakukan setiap saat. Ia tahu kesibukan Merlin seperti apa.

"Udah makan belum?" tanya Merlin.

"Belum. Beliin makanan, dong, yang ringan-ringan. Mual," kata Kyra lirih.

"Zupa soup, ya?"

"Boleh," jawab Kyra.

"Terus, terus," kata Merlin dengan antusias.

Kyra membuka matanya dan menatap Merlin yang menatapnya dengan tatapan berbinar-binar. "Terus ke mana? Ntar nabrak," tukas Kyra sinis. Ia tak paham arah pembicaraan Merlin.

"Itu, soal senior lo," kata Merlin.

Kyra menghela nafas berat. Dokternya itu memang selalu penasaran tentang hubungannya. Menyinggung satu nama lelaki saja bisa dituntut menjelaskan sepanjang lima gerbong kereta api. "Mending dokter cepet-cepet nikah, deh," tukas Kyra.

"Yeuu! Kok, jadi gue? Gue, 'kan, nanya soal Raka Akmana itu. Lagian, gue belum mau nikah. Baru juga dua tahun gue selesai spesialis," tanggap Merlin. "Lo nggak boleh sendirian gini, Kyr. Kalau lo punya pacar, seenggaknya ada yang ngerawat lo dikit pas lo nge-drop gini. Lo nggak pernah mau punya sahabat, sih. 'Kan, lo yang repot sendiri."

"Aku biasa sendiri, dan selama ini baik-baik aja," tanggap Kyra dengan dingin.

"Yeu! Jangan gitu. Gue nggak mau ditelepon sama dokter di sini gara-gara lo collapse dan sempet henti jantung. Jantung gue juga rasanya mau berhenti," kata Merlin. "Udah, cepet. Gue kepo sama Raka Akmana."

Kyra menghela nafasnya berat, lagi. "Dia Jurusan Sistem dan Teknologi Informasi tahun akhir. Katanya, dia Dewa Kegelapan. Rumor yang beredar, dia suram, pendiam, dan nggak bisa berteman. Tapi, kalau udah pernah ngobrol sama dia, orangnya cuma kikuk dan pemalu aja. Tipe yang nggak bisa ngomong sama orang," jelas Kyra. Lalu, ia terdiam sambil meringis tanpa suara. "Ambilin minum, dong. Sumpah, ini sakit." Tangannya tak lepas dari dada, meremat baju di sana.

"Iye, iye." Merlin pun beranjak pergi ke dapur.

Rasa sakit yang ia rasakan teralihkan sedikit akibat wajah Raka. Bukan masalah ketampanan, tapi karena wajah itu lebih terasa dingin meski sifatnya kikuk, seakan ia menyembunyikan sifat aslinya. Memang, kekikukkan yang Raka tunjukkan seperti natural saja, meski tak cocok dengan mata yang terasa dingin di balik bayangan keningnya setiap kali ia menunduk malu.

"Nih." Merlin menyodorkan gelas berisi air hangat ke samping wajah Kyra.

Kyra membuka matanya perlahan, lalu ia meraih sedotan di sana dan meminum air itu menggunakan sedotan. Merlin tahu ia tak akan sanggup untuk duduk. "Thanks."

"Tapi, dia bisa berantem?"

Kyra mengangguk. "Walaupun kikuk gitu, ternyata dia jago dan tenaganya besar. Padahal, badannya kelihatan kerempeng gitu. Tapi, mungkin karena dia pakai baju hitam longgar, jadi kelihatan kayak nggak berisi," jawab Kyra.

"Lo suka dia?"

"Hah?!" seru Kyra mendengar pertanyaan spontan dari Merlin. "Gimana bisa suka sama orang yang baru ketemu satu kali? Aku bukan Dokter yang bisa dengan gampangnya naksir cowok ganteng sana-sini," tukas Kyra menyindir.

"Santai, dong. Gue cuma nanya," tanggap Merlin.

Bohong jika Kyra tidak tertarkk dengan Raka. Raka yang kikuk itu tampak apa adanya, dan dia tidak bersikap baik yang dibuat-buat seperti orang-orang - terutama lelaki - yang selama ini ia temui karena memandang fisiknya. Tapi, tentu saja, Kyra tak akan dengan mudahnya jatuh hati pada seorang lelaki. Baginya, hubungan seperti berpacaran adalah hal yang merepotkan. Ikatan sahabat saja terdengar berat dan menyulitkan, apalagi pacaran. Lagipula, saat ini ia harus fokus dulu pada kesehatannya.

"Tidur, deh. Nanti gue bangunin kalau makanannya udah dateng," kata Merlin.

"Hm."

Related chapters

  • Kyraka   Boneka

    Hasil pemeriksaan bulanan kali ini tidak bagus, bahkan termasuk yang paling buruk yang pernah Kyra dapatkan. Ia hanya bisa menghela nafas sepanjang perjalanan kembali dari rumah sakit. Ia merasa tak punya muka untuk bertemu dengan kedua orang tuanya. Mereka akan sangat marah. Bukan, bukan karena mengkhawatirkannya. Mereka memang tak pernah menyukai dirinya yang telah menjadi kelemahan untuk keluarganya, terutama ayah dan perusahaan sang ayah.Sebenarnya, kalau tidak diminta pulang, Kyra memilih untuk langsung kembali ke Bandung atau menginap di hotel barang semalam untuk sekedar stay-cation sambil meratapi hasil pemeriksaannya. Tapi, kali ini ia harus pulang ke rumah kedua orang tuanya, karena ini sebuah perintah. Ia tak punya hak untuk melawan dan membantah, ia hanya memiliki kewajiban untuk menuruti kedua orang tuanya.Ia tidak tahu masalah apa lagi yang telah ia perbuat sampai ayahnya meminta langsung padanya untuk pulang. Ia yakin dirinya tak habis melakukan kesalah

    Last Updated : 2022-03-18
  • Kyraka   Perjodohan

    Urusan persiapan sidang untuk minggu depan sudah selesai, jadi Raka memutuskan untuk pulang ke Tangerang dan bersantai sejenak sebelum kembali ke Bandung untuk berperang agar dapat lulus. Kebetulan, Vino juga pulang ke Jakarta, jadi Raka tak perlu sendirian di apartemen.Tiga hari lalu, saat Raka baru tiba di rumah, ia langsung diberitahukan oleh papa mamanya bahwa ia harus ikut pada acara pertemuan dengan keluarga Presiden Mahesa Group, yaitu pasangan Pratama Mahesa dan Nirmala Ambarawati. Raka tidak tahu tujuannya, tapi ia tahu pasti bahwa ia diajak mungkin untuk dikenalkan sebagai calon penerus perusahaan. Tapi, pagi tadi, saat mereka sekeluarga sarapan bersama, Raka pun diberitahu tujuan sebenarnya pertemuan itu."K-Kyrana?!" seru Raka spontan kala melihat perempuan cantik berbalut gaun selutut itu berdiri di antara Pratama Mahesa dan Nirmala Ambarawati. Raka sudah cukup dibuat terkejut dengan pemberitahuan papa-mamanya bahwa ia dijodohkan. Dan, ia semakin terkejut

    Last Updated : 2022-03-18
  • Kyraka   Perjanjian

    "Ky-Kyra..."Kyra benci hidup diatur-atur. Sejak kecil, hidupnya selalu diatur. Ia tidak bisa bebas menentukan apa yang dia mau. Ia didoktrin oleh Pratama dan Nirmala. Hal itu membuatnya stres. Ia beberapa kali berpikir untuk bunuh diri, tapi ia selalu takut untuk melakukannya. Perjodohan kali ini pun sama. Ia tak menyangka bahwa jodoh sehidup-sematinya akan ditentukan oleh orang tuanya, bukan Tuhan. Padahal, ia selalu menginginkan yang namanya cinta pertama dan terakhir."Aku nggak suka dijodohin. Aku capek jadi bonekanya Ayah dan Bunda," sebut Kyra. Ia pun menatap Raka dengan tatapan dalam. Tak ada senyum di sana, hanya ada kesuraman. "Kakak mau dijodohin kayak gini?"Raka tak langsung memberikan jawaban. Kyra tahu bahwa Raka ragu, seakan ia takut memberikan jawaban yang salah. "Tujuan perjodohan ini adalah kerja sama bisnis. Jika perusahaan kami bisa bekerja sama dengan Mahesa, kami akan diuntungkan. Mahesa juga akan diuntungkan dengan kerja sama ini. Aku terima

    Last Updated : 2022-03-19
  • Kyraka   Pacaran

    Tok. Tok. Tok.Kyra membuka pintu unit apartemennya. Ia yang sebelumnya sedang sibuk di dapur untuk membuat sarapan sampai terburu-buru dan tak sempat melihat ke lubang intip di pintu. "Ya?" Ia tercengang begitu melihat siapa yang berdiri di depannya. "Kak Raka?!" serunya.Raka telah kembali pada penampilan berantakannya, seperti saat Kyra bertemu dengannya pertama kali. Kyra sebenarnya tidak peduli dengan penampilan Raka, tapi ia tetap tak menyangka bahwa Raka bisa menjadi dua orang yang berbeda dengan kepribadian yang berbeda juga tergantung dengan penampilannya. Saat ini, Raka telah kembali menjadi Dewa Kegelapan yang suram dan vibes yang terasa negatif."Ka-Kakak ngapain?" tanya Kyra terbata saking terkejutnya. Meski sudah tiga hari berlalu semenjak mereka dipertemukan untuk diperkenalkan, tapi Kyra tetap belum terbiasa dengan keberadaan Raka di dekatnya. "Ini masih jam 6 pagi, loh.""Laper. Ayo, beli sarapan," ajaknya."Eh?" Kyra tercengang tak percaya.

    Last Updated : 2022-03-20
  • Kyraka   Obsesi

    "Kyra," panggil seorang perempuan. Kyra menoleh dan menghentikan pekerjaannya. Itu perempuan yang bisa dibilang cukup dekat dengannya semasa kuliah, namanya Jessica. "Tadi gue lihat lo naik mobilnya Kak Raka. Kok bisa? Biasanya lo nolak ajakan anak cowok, 'kan?"Kyra mengerutkan keningnya bingung. Anak FSRD, terutama DKV, sangat kecil kemungkinan untuk mengenali mobil senior dari STEI. "Kamu kenal Kak Raka?" tanya Kyra, alih-alih menjawab pertanyaan Jess - begitu panggilannya.Jess mengangguk. "Gue pacar sahabatnya Kak Raka, Kak Vino," jawab Jess. Lantas, ia duduk di depan Kyra. Saat ini, mereka ada di meja taman dan suasana cukup sepi. "Lo punya hubungan apa sama Kak Raka?" tanyanya penasaran.Kyra tak melihat ada maksud lain, dan karena Jess mengaku pacar sahabatnya Raka, Kyra mempercayainya. Selama ia mengenal Jess pun perempuan itu bukan tipe yang bisa melakukan hal jahat padanya. "Pacaran," jawab Kyra sambil berbisik. Tangannya spontan menutupi mulut Jess saat

    Last Updated : 2022-03-22
  • Kyraka   Sakit

    Raka membukakan pintu mobil untuk Kyra, lalu membantunya masuk, kemudian menutupkan pintunya. Ia berjalan memutari mobil dari bagian depan, lalu masuk ke belakang kemudi. Sambil menyalakan mesin mobil, Raka berkata, "Kamu nggak diapa-apain sama orang tadi, 'kan?" Matanya membulat besar saat ia menyadari penyebab keheningan Kyra yang aneh. "Kyra!" "Ugh..." rintihnya. Ternyata, ia tengah meringkuk hingga dadanya menempel pada paha. "Argh... Uhuk! Uhuk!" Batuk kering itu terdengar menyakitkan."Ky-Kyra, apa yang sakit? Kasih tahu, Kyr. A-Atau, kita ke rumah sakit aja, ya?"Kepala Kyra menggeleng. Ia menggerakkan tangan kanannya yang gemetaran itu. Raka seakan tahu bahwa Kyra membutuhkan pegangan, jadi ia langsung menangkap tangan Kyra yang kurus itu untuk menggenggamnya. Tangannya terasa basah, dingin, dan gemetaran. Jujur, Raka takut, sangat takut."Kyr, please... Aku harus apa?"Lagi, Kyra menggeleng. Memang tak ada lagi rintihan yang keluar dari sana, tapi

    Last Updated : 2022-03-23
  • Kyraka   Kelemahan

    Setelah Merlin memastikan kondisi Kyra stabil, ia berpamitan pulang dengan menitipkan sejumlah obat-obatan. Raka mengantar Merlin sampai pintu unit apartemen Kyra. Dan, setelah menutup kembali pintu unit apartemen, Raka membeku di tempat. Merlin sudah menjelaskan kehidupan Kyra, dan Raka benar-benar tak habis pikir. Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa pada Kyra setelah ini. Ia bingung. Tapi, yang jelas, ia sudah membulatkan tekad untuk menyelamatkan Kyra melalui perjodohan mereka ini.Entah sejak kapan Raka menjadi begitu mempedulikan Kyra. Melihat Kyra hanya berbaring di kasur dengan mata terpejam, Raka merasa seakan jantungnya bisa meledak kapan saja. Ia takut, takut akan kehilangan. Kini, ia tahu bagaimana hancurnya perasaan Vino ketika ditinggal kembarannya sampai butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih dari trauma. Mungkin, kalau ia kehilangan Kyra, ia tak akan sanggup menjalin hubungan lagi.Baju yang Kyra pakai basah oleh keringat, sehingga Merlin menggantika

    Last Updated : 2022-03-24
  • Kyraka   Momen Ibu dan Anak Perempuan

    "Warna?" Kyra diam sejenak dan berpikir dengan melirikkan mata ke arah lain. Ia mencoba membayangkan. "Kyra nggak punya kesukaan khusus, sih, sebenernya. Tapi, kalau disuruh milih, Kyra mungkin warna gelap, kayak coklat, navy, dark grey, atau hitam, gitu," jawab Kyra. "Kyra nurut sama maunya Mama aja, deh.""Lah, kok, jawabannya sama kayak Raka, sih," keluh Tika.Saat ini, Kyra sedang pergi bersama Tika untuk membeli bahan baju seragam Kyra dan Raka untuk pertunangan dua minggu lagi. Tadinya, mereka juga ingin mengajak Nirmala, tapi kebetulan dia harus ikut Pratama pada meeting mendadak di Sukabumi. Mau tak mau, Kyra hanya berdua dengan Tika. Awalnya Kyra merasa canggung, tapi ternyata ia bisa lebih relaks. Ia malah tak akan nyaman jika ada Nirmala."Kulit kamu, sih, nggak terang, nggak gelap. Tapi, ada kesan pucet, ya. Mama maunya yang pastel, tapi nanti malah bikin kamu kelihatan kusam. Mau nggak mau warna gelap, deh," gumam Tika. "Biru gelap aja, ya? Raka juga su

    Last Updated : 2022-03-25

Latest chapter

  • Kyraka   Last but Not Least

    Tentu saja, masalah akan selalu datang dalam hidup sebagai pewarna kehidupan. Masalah berat akan terasa ringan saat ditanggung bersama, saat ada orang yang mau memberikan dukungan meski hanya dengan keberadaannya. Dan, itulah yang terjadi pada hidup Kyra semenjak ia bertemu dengan Raka. Dulu, rasanya ia bisa mengakhiri hidupnya kapan saja. Tapi, kini ia memutuskan untuk terus bertahan dan berjuang karena ia sudah memiliki orang-orang yang berharga. Raka sebagai suaminya, Arden sebagai anaknya dan Raka, sang bunda yang sudah berubah, dan kedua mertuanya yang selalu perhatian.Semenjak Mahesa Group bergabung di baqah D'Kratos, ada banyak sekali perubahan yang sangat baik yang membuat Mahesa Group yang sempat menurun akibat kasus Pratama pun bisa kembali naik dengan sangat cepat. Dalam waktu 1 tahun saja, semua sudah kembali stabil. Kyra bahkan bisa melakukan pekerjaan remot dari jarak jauh. Ia pun punya banyak waktu yang bisa ia habiskan bersama Arden dan Raka. "Babe." Kyra menoleh dan

  • Kyraka   From Bandung To Jakarta

    Kehidupan Kyra sealam di Bandung adalah kehidupan terbaiknya sejak sebelum hingga sesudah mengenal seorang Raka. Namun, ia yakin bahwa dengan tinggal di rumah baru, mencari suasana baru, dan lingkungan bermasyarakat yang baru, ia akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih menyenangkan dan terbaik di banding sebelumnya. Apalagi, kini telah banyak yang berubah di dalam hidupnya. Mulai dari pernikahannya dengan Raka, memiliki Arden sebagai anak mereka, perubahan sikap NIrmala, diterimanya dengan baik sebagai seorang Kyra yang penyakitan oleh banyak orang, dan kini ia sudah memiliki jantung yang lebih baik berkat bantuan ICD hingga memberinya kesempatan hidup lebih baik. Ia tidak pernah berhenti berterima kasih pada Bandung. Dan, mulai hari ini, ia, Raka, dan Arden akan menetap di Jakarta.Ada begitu banyak alasan yang membuat mereka memilih untuk pindah ke Ibu Kota. Pertama, tentu karena lokasi dengan perusahaan jauh lebih dekat. Orang tua mereka juga dapat berkunjung lebih sering tanpa

  • Kyraka   Harmonis

    Masalah dengan Hisyam dan Galih telah selesai. Mereka berdua mendapatkan hukuman kurungan penjara seumur hidup tanpa remisi atau pengurangan hukuman saat menjalani masa pidananya. Berbeda dengan ibu Hisyam, ia mendadpatkan hukuman kurungan penjara 20 tahun dan sejumlah denda. Sementara untuk Margaret yang telah menuntut cerai pada Hisyam dan disetujui akan mendapatkan hukuman penjara 5 tahun penjara dengan sejumlah keringanan-keringanan yang telah Kyra berikan. Memang, dilihat dari sisi mana pun, Margaret juga korban.Sudah tiga bulan berlalu semenjak resminya penggabungan perusahaan Mahesa menjadi berada di bawah D'Kratos. Selama tiga bulan itu, Kyra menjalani masa istirahatnya dengan cukup tenang. Satu bulan pertama memang sangat tenang untuknya, karena Raka telah menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya memimpin Mahesa Group. Tapi, setelahnya Kyra kembali memegang jabatan sebagai Direktur Utama Mahesa Group meski dilakukannya dari jarak jauh. Tentu saja hal itu akan mencipta

  • Kyraka   Operasi

    "Kalian heboh banget, sih," tukas Kyra sambil bangkit perlahan-lahan dengan bertumpu pada tangan kanannya. Lantas, ia menutup luka di lengan kirinya yang dalam dan mengeluarkan banyak darah.Bagi Kyra, menerima luka tembakan adalah hal yang sebenarnya sudah biasa ia dapatkan sejak dulu. Ada banyak bekas luka yang ia miliki di tubuhnya, dan kini ia harus mendapatkannya kembali. Memang lukanya tidak parah karena ia sempat menghindar di saat-saat terakhir. Meski sudah memakai rompi anti peluru di balik baju yang ia pakai, untunglah luka yang ia dapat hanya luka dalam di lengan kirinya akibat tertembak."Da-Darahnya banyak banget!" kata Raka terbata-bata.Kyra mengangguk. "Daging aku kecongkel panjang dan dalam, jadi wajar darahnya banyak gini. Aku mungkin bakal butuh transfusi kalau dibiarin. Aku juga bakal pingsan," kata Kyra dengan santai. "Karena acaranya juga udah kacau, aku pergi duluan, ya? Kakak urus sisanya aja, nanti nyusul ke rumah sakit. Aku sama King."King sudah mengangkat t

  • Kyraka   Launching

    Kyra sudah siap, pun dengan Raka. Arden mereka titipkan pada Nirmala yang sekarang selalu menjauhi keramaian dan acara-acara besar semenjak kasus Pratama. Bundanya itu lebih senang bersama cucu pertamanya, menghabiskan masa tua dengan bahagia dan jauh dari hal-hal yang merepotkan. Kyra dan Raka turun dari mobil yang sama. Acara launching peresmian bergabungnya Mahesa dengan D'Kratos ini dilaksanakan di ruang aula utama di gedung Mahesa Group. Tentu bukannya tanpa maksud. Hanya di Mahesa Group inilah keamanan bisa terjamin jauh lebih baik. Bagaimana pun juga, Mahesa Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan terbaik se-Indonesia, meski sekarang menurun dan kalah saing semenjak kasus Pratama. Namun, Kyra terus berusaha untuk kembali ke posisi sebelumnya.Tentu saja acara ini amat sangat ramai dan meriah, karena bukan hanya mengundang masing-masing orang penting dari kedua perusahaan, tapi juga orang penting se-Indonesia, termasuk pejabat-pejabat negara yang terlibat di du

  • Kyraka   Persiapan

    "Kamu serius, Kyra?" tanya Raka. Ia baru saja sampai di rumah dan mendapati Kyra sedang berbaring di atas karpet depan televisi, sambil menemani Arden berguling-guling dan mencoba merangkak. "Menunda operasi itu resikonya besar buat kamu. Apalagi, kamu udah memutuskan untuk menunggu Margaret keluar dari penjara untuk menggantikanmu. Kamu tahu kalau tubuh kamu nggak kuat, 'kan? Sekarang aja kita harus mempersiapkan persidangan."Kyra merebahkan tubuhnya terlentang, membuat Raka mendekat untuk bersimpuh di sebelahnya, dan tiba-tiba saja mengecup bibir sang istri. "Duh, Kak. Mendadak amat," ujar Kyra sambil mendorong pundak Raka pelan. Perlahan, ia mengguling tubuhnya dan menaruh kepalanya di atas pangkuan Raka. "Nggak lama, kok, aku menunda operasinya. Cuma sampai dua kali sidang. Aku janji."Raka menghela napasnya kasar sambil geleng-geleng kepala. "Aku nggak habis pikir, deh, sama kamu, Kyra. Kamu selalu berhasil bikin aku jantungan dan gila."Dengan ringannya, sang istri malah terkek

  • Kyraka   Interogasi (2)

    Kyra ingat bahwa ia tidak asing dengan nama 'Galih'. Sejauh ia bisa mengingat, memang tidak ada teman sekolahnya yang bernama Galih sejauh ini. Tapi, begitu Galih yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap Pratama masuk ke ruangan untuk memenuhi panggilannya, mata Kyra langsung terbelalak untuk beberapa detik. Setelahnya, Kyra tersenyum lebar, bahkan menyeringai."Wah, saya nggak nyangka, ternyata 'Galih' yang dimaksud itu Anda," ujar Kyra sambil geleng-geleng kepala keheranan. "Duna ini sempit banget, ternyata. Nggak nyangka aja, ternyata orang yang udah sepuluh tahun menghilang setelah mencoba mencuri data perusahaan, muncul dengan cara kayak gini. Kayaknya, waktu itu aku memang belum jago, ya, sampai nggak bisa benar-benar melenyapkan Anda, seorang pengkhianat perusahaan."Lelaki yang lima-enam tahun lebih muda dari Pratama itu hanya menatapnya dengan tatapan dingin. Hampir tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, dan Kyra hanya menatapnya dengan merana tanpa mengalihkan sedikitpun

  • Kyraka   Interogasi

    Seperti perkiraan Raka, tiga hari setelah Kyra membuka mata, Raka dengan gencarnya mengumumkan pada publik secara tak langsung bahwa Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret telah merencanakan kudeta terhadap Pratama dan Kyra untuk mendapatkan Mahesa Group.Tidak ada berita yang lebih hangat selain video yang beredar tentang penangkapan Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret oleh pihak kepolisian dengan bekerja sama dengan orang-orang keamanan Mahesa Group yang ditunjuk dan dipilih oleh Kyra dan Raka. Ketenaran Kyra dan Raka terkait kasus ini mengalahkan ketenaran artis-artis yang melakukan berbagai skandal. Sebab, kejadian ini termasuk ke dalam kejadian dunia bisnis yang cukup besar dalam sejarah Indonesia selama 10 tahun terakhir.Sebelum naik ke meja hijau, keempat orang itu sudah mendekam di Lapas Kelas I Cipinang sebagai pelaku kejahatan tinggi, yaitu pembunuhan terencana dan kudeta. Jumlah poin kejahatan mereka adalah tinggi, sehingga Kyra dan Raka meminta agar mereka masuk ke Lapas Cip

  • Kyraka   Kendali

    Sudah tiga hari Kyra tidak membuka matanya, namun bukan berarti kondisinya terus mengalami penurunan. Kondisinya cukup stabil, tapi dokter-dokter tidak mengetahui alasan Kyra masih memejamkan matanya. Namun, dugaannya adalah psikologis. Raka tidak bisa membantah jika memang itu karena psikologis. Sebab, belakangan ini, Kyra memang banyak memaksakan diri untuk fisik dan mentalnya.Selama tiga hari ini, Raka lebih banyak berada di Mahesa Group untuk menstabilkan kondisi di sana sejak kematian Pratama dan masih melakukan penyelidikan untuk mencari Hisyam, sementara D'Kratos ia kendalikan dari jarak jauh dengan bantuan asisten pribadinya. Memang situasi cukup stabil dan terkendali, tapi hal ini malah membuat Raka kesulitan memiliki waktu untuk menjaga Kyra setiap malamnya. Bahkan, ia hanya bisa melakukan video call dengan Arden yang kini ada di tangan kedua orang tuanya. Raka mengantuk dan lelah, sampai ia tak menyangka bahwa inilah beratnya pekerjaan Kyra sejak menjadi Direktur Utama Ma

DMCA.com Protection Status