Home / Pernikahan / Kyraka / Kyrana Azaria

Share

Kyrana Azaria

Author: Catish13
last update Last Updated: 2022-03-16 23:10:07

Daripada disebut Dewi Matahari, perempuan itu lebih pantas disebut sebagai Dewi Perang Athena. Ia memang cantik, tubuhnya indah meski tidak begitu tinggi seperti seumurannya dan termasuk dalam kategori sangat kurus untuk tingginya. Melihat Dewi Matahari itu mampu melawan preman-preman itu hampir sendirian, hanya itu yang bisa Raka pikirkan.

Saat Raka sibuk tercengang melihat betapa indahnya melihat Dewi Matahari bertarung di kegelapan, Raka menyadari seorang preman hendak menyerang Dewi Matahari dengan sebuah tongkat yang entah datang dari mana. Tubuh Raka spontan mendekati arena pertarungan itu, bermaksud untuk membantu Dewi Matahari, bukan menolong. Ia tahu bahwa Dewi Matahari tidak membutuhkan bantuan dirinya.

Buagh!!

Setelah menahan tongkat yang diayunkan itu yang hampir menghancurkan kepala Dewi Matahari, Raka menghantamkan tinjunya tepat di tengah wajah preman itu. Ia bahkan dapat merasakan tinjunya telah meretakkan tulang hidung preman itu. Ia lupa mengurangi tenaganya karena serangan preman bertongkat itu terlalu tiba-tiba.

"Ah, makasih," ungkap Dewi Matahari dengan tenang.

Raka menolehkan kepalanya ke belakang, dan ia tercengang karena empat preman lainnya sudah terkapar di atas aspal sambil berguling atau mengerang kesakitan. Ia benar-benar telah melakukan hal yang sia-sia karena ikut campur. Tapi, jika dipikir-pikir lagi, kalau ia tidak membantu, maka kampus akan geger karena kabar Dewi Matahari terluka akibat preman-preman ini.

"Hm." Hanya itu tanggapan yang dapat Raka berikan.

"Kak Raka, 'kan, ya?" tanya Dewi Matahari dengan nada yang riang. Raka tercengang kembali, karena Dewi Matahari yang ada di hadapannya saat ini mendadak berubah drastis menjadi Dewi Matahari yang selama ini ia dengar rumornya.

"I-Iya," jawabnya tergagap. Raka tidak pandai berbicara dengan perempuan.

"Kakak, kok, ada di sini? Maaf, ya, Kakak sampai bantuin, tadi," ungkap Dewi Matahari sambil memungut tas ranselnya yang entah sejak kapan sudah berada di atas aspal.

"Oh, um... nggak masalah," tanggap Raka, lagi-lagi ia gagal memberikan respon yang normal. "Ke-Kenapa kamu sendirian? A-Apa sebaiknya aku antar kamu pulang?" tanyanya dengan suara lirih. Ia bahkan tidak berani menatap Dewi Matahari. Bukan hanya karena senyum Dewi Matahari yang terlalu menyilaukan, tapi ia memang laki-laki yang payah jika berhadapan dengan perempuan.

Dewi Matahari menatapnya agak lama. Ia tahu dan sadar itu, meski ia tidak melihat langsung ke arah wajahnya. "Boleh, deh," jawab Dewi Matahari itu dengan nada yang riang. Raka yang tak menyangka tawarannya diterima pun spontan menatap wajah Dewi Matahari itu. "Kebetulan, aku lagi nggak enak badan, Kak. Apalagi, habis berantem tadi, aku makin ngerasa sesek dan pusing."

"H-Hah?!" seru Raka spontan. "Ka-Kalau gitu, kita duduk dulu di situ. Istirahat dulu." Raka yang tak pernah bersentuhan dengan perempuan pun langsung mencengkeram pergelangan tangan Dewi Matahari dan menariknya. Ia cemas, tentu saja. Ia akan lebih panik jika sampai Dewi Matahari pingsan di depannya, sementara ia tidak bisa apa-apa.

Tak melawan, Dewi Matahari ternyata menurutinya pergi ke trotoar. Raka membantunya duduk di tepi trotoar yang lebih tinggi dari jalan aspal, lalu ia mengeluarkan botol minumnya dan langsung memberikannya pada Dewi Matahari. Ia bahkan tak menyangka Dewi Matahari akan menerima air minum yang ia berikan dan meminum langsung dari bibir botol. Mendadak, Raka berdebar-debar, karena ia tak menyangka akan ada adegan ciuman bibir tak langsung seperti ini.

"Ah, seger!" seru Dewi Matahari usai menghabiskan seluruh air minum yang tersisa sepertiga di dalam botol itu. "Maaf, ya, Kak, jadi ngerepotin lagi."

Raka tak percaya melihat Dewi Matahari masih bisa tersenyum lebar dengan wajahnya yang super pucat itu. "A-Apa mau ke rumah sakit? Kayaknya, kamu cukup kesakitan. Wajah kamu sampai sepucet itu," katanya.

"Oh, nggak perlu. Aku anemia, Kak. Gerakan-gerakan cepet kayak tadi emang suka bikin sesek dan pusing. Istirahat sebentar, nanti juga baikan," jawab Dewi Matahari dengan riang. "Oh, iya. Aku Kyrana Azaria dari jurusan DKV, panggil Kyra aja. Aku tahun ketiga. Kakak dari jurusan Sistem dan Teknologi Informasi, 'kan, ya?"

Raka mengangguk. "A-Apa kita pernah ketemu?"

Dewi Matahari bernama Kyra itu menggeleng. "Nggak, sih, seingetku. Tapi, aku tahu tentang Kakak. Kakak cukup terkenal sampai ke FSRD, loh."

"H-Hah?"

Kyra tersenyum lebar. "Katanya, Kakak itu paling suram, vibes-nya negatif, jutek, dingin, dan nggak pernah ngobrol sama siapa-siapa," katanya dengan sangat ringan. Tentu hal itu membuat Raka seperti dijatuhi banyak bebatuan kali besar. Ia sakit hati, tapi ucapan Kyra tak sepenuhnya salah. "Tapi, ternyata itu salah. Buktinya, Kakak mau nolong aku, bahkan Kakak sampai sekhawatir ini. Ternyata, rumor itu hanya rumor aja." Dan setelah menjatuhkan dirinya, Raka merasa dirinya diangkat kembali.

"Ma-Makasih."

"Tapi, Kakak orangnya emang kikuk dan pemalu gini, ya?" tanyanya.

Lagi, Raka merasa tertohok oleh kebenaran yang disebutkan Kyra dengan sangat ringan. "I-Iya." Ia pun menunduk malu sambil membuang muka, sementara tangannya menggarung tengkuk yang tak gatal dengan canggung.

"Hahaha!" Raka tercengang, lagi. Rasanya, ia selalu dibuat terkejut oleh kepribadian Kyra. Saat pertama melihat, sosok Kyra sangat keren dengan ekspresi dingin dan aura yang kuat. Lalu, berubah menjadi perempuan yang periang dan tenang. Kyra begitu berwarna dengan ragam ekspresinya. "Kakak menarik, ya."

Perempuan ini berbeda, begitu pikirnya. Ia tahu bagaimana rumor tengang dirinya beredar. Perempuan ini juga mengetahuinya dengan cukup baik, tapi yang membuat perempuan ini berbeda adalah sikap yang ia tunjukkan padanya. Orang-orang cenderung menjauhinya dan tidak mau berurusan dengannya. Jika harus berurusan, mereka hanya bersikap seadanya dan begitu dingin. Padahal, ia tidak pernah melakukan hal yang merugikan orang-orang. Ia hanya orang yang tak pandai bersosialisasi. Tapi, Kyra menyikapiya dengan biasa, seakan ia orang 'normal'.

"Kakak rumahnya di mana? Jauh, nggak? Maaf, ya. Aku istirahatnya agak lama, padahal udah mau malem gini," ungkap Kyra.

Raka menggeleng sambil menggaruk tengkuk dengan kikuk. "A-Aku tinggal di apartemen nggak jauh dari sini," jawabnya. "Ta-Tapi, kamu gimana? Rumahmu jauh nggak? Kalau jauh, biar aku pesen taksi untuk anter kamu."

"Hm... Kayaknya, cuma ada satu apartemen yang deket dari sini, deh. Apartemen Hedia, bukan?"

Raka mengangguk.

"Wah, syukurlah!" seru Kyra. "Aku juga tinggal di sana, Kak. Aku di Gedung Alpha lantai 15. Kakak di mana?"

"Ge-Gedung Alpha lantai 18," jawabnya.

Kyra mengangguk dengan senyum yang lebar, sangat lebar. "Good," gumamnya. "Yaudah. Yuk, pulang, Kak?" Ia berdiri perlahan-lahan, dan dengan santainya menggunakan pundak Raka sebagai tumpuan. Raka yang terkejut tak bisa melawan, hanya bisa tercengang. "Preman-preman itu biarin aja, lah, ya? Nggak penting juga."

Raka tentu tak memikirkan nasib preman-preman itu. Ia malah khawatir oada Kyra. "Kamu udah kuat jalan? Apa nggak mau pesen ojek aja?"

Kyra menggeleng. "Nggak, ah. Lagian, ada Kakak juga. Kalau ada apa-apa, aku serahin ke Kakak. Aku percaya Kakak." Ia menatap Raka dan menyengir lebar. Senyum lebar yang terlihat sedikit mengkhawatirkan, karena dia tampak masih pucat. Tapi, Raka kagum Kyra masih dapat tersenyum.

Meski ia merasa seperti dikerjai oleh juniornya, Raka tidak berkomentar apa-apa. Jika memang terjadi sesuatu pada Kyra, ia pasti akan membantu dan menolongnya, meski ia tak tahu apa yang bisa ia lakukan. Tapi, melihat dan mendengar bagaimana Kyra bisa bersikap padanya dan mempercayainya, Raka merasa seperti harus melakukan yang terbaik untuk Dewi Matahari itu.

Related chapters

  • Kyraka   Raka Akmana

    Kyra memang orang yang mudah akrab dengan orang baru, dan ia juga pandai mencairkan suasana. Meski sepanjang perjalanan mereka Raka tidak banyak bicara, namun Kyra merasa suasana di antara mereka tidaklah canggung. Bahkan, menurutnya, Raka cukup asing diajak bicara. Ada banyak topik yang sama-sama mereka suka, karena itulah suasananya cukup baik.Raka mengantarnya sampai di depan unitnya, bahkan menunggunya sampai masuk ke dalam unit. Kyra masih dapat melihat Raka dari lubang intip di pintu untuk beberapa saat sebelum lelaki kikuk itu pergi. Baru kali ini ada lelaki yang begitu bersikap baik dengan tulus padanya. Selama ini, Kyra hanya bertemu laki-laki yang mendekatinya karena fisik dan sifatnya untuk menjadikannya target pacar. Pertemuan dengan Raka tidak akan ia lupakan. Mungkin, baru kali ini Kyra merasa nyaman bersama seorang laki-laki.Kyra menjatuhkan tubuhnya di sofa dan berbaring di sana dengan kedua kaki diangkat ke atas lengan sofa. Ia pusing sampai kepalanya

    Last Updated : 2022-03-17
  • Kyraka   Boneka

    Hasil pemeriksaan bulanan kali ini tidak bagus, bahkan termasuk yang paling buruk yang pernah Kyra dapatkan. Ia hanya bisa menghela nafas sepanjang perjalanan kembali dari rumah sakit. Ia merasa tak punya muka untuk bertemu dengan kedua orang tuanya. Mereka akan sangat marah. Bukan, bukan karena mengkhawatirkannya. Mereka memang tak pernah menyukai dirinya yang telah menjadi kelemahan untuk keluarganya, terutama ayah dan perusahaan sang ayah.Sebenarnya, kalau tidak diminta pulang, Kyra memilih untuk langsung kembali ke Bandung atau menginap di hotel barang semalam untuk sekedar stay-cation sambil meratapi hasil pemeriksaannya. Tapi, kali ini ia harus pulang ke rumah kedua orang tuanya, karena ini sebuah perintah. Ia tak punya hak untuk melawan dan membantah, ia hanya memiliki kewajiban untuk menuruti kedua orang tuanya.Ia tidak tahu masalah apa lagi yang telah ia perbuat sampai ayahnya meminta langsung padanya untuk pulang. Ia yakin dirinya tak habis melakukan kesalah

    Last Updated : 2022-03-18
  • Kyraka   Perjodohan

    Urusan persiapan sidang untuk minggu depan sudah selesai, jadi Raka memutuskan untuk pulang ke Tangerang dan bersantai sejenak sebelum kembali ke Bandung untuk berperang agar dapat lulus. Kebetulan, Vino juga pulang ke Jakarta, jadi Raka tak perlu sendirian di apartemen.Tiga hari lalu, saat Raka baru tiba di rumah, ia langsung diberitahukan oleh papa mamanya bahwa ia harus ikut pada acara pertemuan dengan keluarga Presiden Mahesa Group, yaitu pasangan Pratama Mahesa dan Nirmala Ambarawati. Raka tidak tahu tujuannya, tapi ia tahu pasti bahwa ia diajak mungkin untuk dikenalkan sebagai calon penerus perusahaan. Tapi, pagi tadi, saat mereka sekeluarga sarapan bersama, Raka pun diberitahu tujuan sebenarnya pertemuan itu."K-Kyrana?!" seru Raka spontan kala melihat perempuan cantik berbalut gaun selutut itu berdiri di antara Pratama Mahesa dan Nirmala Ambarawati. Raka sudah cukup dibuat terkejut dengan pemberitahuan papa-mamanya bahwa ia dijodohkan. Dan, ia semakin terkejut

    Last Updated : 2022-03-18
  • Kyraka   Perjanjian

    "Ky-Kyra..."Kyra benci hidup diatur-atur. Sejak kecil, hidupnya selalu diatur. Ia tidak bisa bebas menentukan apa yang dia mau. Ia didoktrin oleh Pratama dan Nirmala. Hal itu membuatnya stres. Ia beberapa kali berpikir untuk bunuh diri, tapi ia selalu takut untuk melakukannya. Perjodohan kali ini pun sama. Ia tak menyangka bahwa jodoh sehidup-sematinya akan ditentukan oleh orang tuanya, bukan Tuhan. Padahal, ia selalu menginginkan yang namanya cinta pertama dan terakhir."Aku nggak suka dijodohin. Aku capek jadi bonekanya Ayah dan Bunda," sebut Kyra. Ia pun menatap Raka dengan tatapan dalam. Tak ada senyum di sana, hanya ada kesuraman. "Kakak mau dijodohin kayak gini?"Raka tak langsung memberikan jawaban. Kyra tahu bahwa Raka ragu, seakan ia takut memberikan jawaban yang salah. "Tujuan perjodohan ini adalah kerja sama bisnis. Jika perusahaan kami bisa bekerja sama dengan Mahesa, kami akan diuntungkan. Mahesa juga akan diuntungkan dengan kerja sama ini. Aku terima

    Last Updated : 2022-03-19
  • Kyraka   Pacaran

    Tok. Tok. Tok.Kyra membuka pintu unit apartemennya. Ia yang sebelumnya sedang sibuk di dapur untuk membuat sarapan sampai terburu-buru dan tak sempat melihat ke lubang intip di pintu. "Ya?" Ia tercengang begitu melihat siapa yang berdiri di depannya. "Kak Raka?!" serunya.Raka telah kembali pada penampilan berantakannya, seperti saat Kyra bertemu dengannya pertama kali. Kyra sebenarnya tidak peduli dengan penampilan Raka, tapi ia tetap tak menyangka bahwa Raka bisa menjadi dua orang yang berbeda dengan kepribadian yang berbeda juga tergantung dengan penampilannya. Saat ini, Raka telah kembali menjadi Dewa Kegelapan yang suram dan vibes yang terasa negatif."Ka-Kakak ngapain?" tanya Kyra terbata saking terkejutnya. Meski sudah tiga hari berlalu semenjak mereka dipertemukan untuk diperkenalkan, tapi Kyra tetap belum terbiasa dengan keberadaan Raka di dekatnya. "Ini masih jam 6 pagi, loh.""Laper. Ayo, beli sarapan," ajaknya."Eh?" Kyra tercengang tak percaya.

    Last Updated : 2022-03-20
  • Kyraka   Obsesi

    "Kyra," panggil seorang perempuan. Kyra menoleh dan menghentikan pekerjaannya. Itu perempuan yang bisa dibilang cukup dekat dengannya semasa kuliah, namanya Jessica. "Tadi gue lihat lo naik mobilnya Kak Raka. Kok bisa? Biasanya lo nolak ajakan anak cowok, 'kan?"Kyra mengerutkan keningnya bingung. Anak FSRD, terutama DKV, sangat kecil kemungkinan untuk mengenali mobil senior dari STEI. "Kamu kenal Kak Raka?" tanya Kyra, alih-alih menjawab pertanyaan Jess - begitu panggilannya.Jess mengangguk. "Gue pacar sahabatnya Kak Raka, Kak Vino," jawab Jess. Lantas, ia duduk di depan Kyra. Saat ini, mereka ada di meja taman dan suasana cukup sepi. "Lo punya hubungan apa sama Kak Raka?" tanyanya penasaran.Kyra tak melihat ada maksud lain, dan karena Jess mengaku pacar sahabatnya Raka, Kyra mempercayainya. Selama ia mengenal Jess pun perempuan itu bukan tipe yang bisa melakukan hal jahat padanya. "Pacaran," jawab Kyra sambil berbisik. Tangannya spontan menutupi mulut Jess saat

    Last Updated : 2022-03-22
  • Kyraka   Sakit

    Raka membukakan pintu mobil untuk Kyra, lalu membantunya masuk, kemudian menutupkan pintunya. Ia berjalan memutari mobil dari bagian depan, lalu masuk ke belakang kemudi. Sambil menyalakan mesin mobil, Raka berkata, "Kamu nggak diapa-apain sama orang tadi, 'kan?" Matanya membulat besar saat ia menyadari penyebab keheningan Kyra yang aneh. "Kyra!" "Ugh..." rintihnya. Ternyata, ia tengah meringkuk hingga dadanya menempel pada paha. "Argh... Uhuk! Uhuk!" Batuk kering itu terdengar menyakitkan."Ky-Kyra, apa yang sakit? Kasih tahu, Kyr. A-Atau, kita ke rumah sakit aja, ya?"Kepala Kyra menggeleng. Ia menggerakkan tangan kanannya yang gemetaran itu. Raka seakan tahu bahwa Kyra membutuhkan pegangan, jadi ia langsung menangkap tangan Kyra yang kurus itu untuk menggenggamnya. Tangannya terasa basah, dingin, dan gemetaran. Jujur, Raka takut, sangat takut."Kyr, please... Aku harus apa?"Lagi, Kyra menggeleng. Memang tak ada lagi rintihan yang keluar dari sana, tapi

    Last Updated : 2022-03-23
  • Kyraka   Kelemahan

    Setelah Merlin memastikan kondisi Kyra stabil, ia berpamitan pulang dengan menitipkan sejumlah obat-obatan. Raka mengantar Merlin sampai pintu unit apartemen Kyra. Dan, setelah menutup kembali pintu unit apartemen, Raka membeku di tempat. Merlin sudah menjelaskan kehidupan Kyra, dan Raka benar-benar tak habis pikir. Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa pada Kyra setelah ini. Ia bingung. Tapi, yang jelas, ia sudah membulatkan tekad untuk menyelamatkan Kyra melalui perjodohan mereka ini.Entah sejak kapan Raka menjadi begitu mempedulikan Kyra. Melihat Kyra hanya berbaring di kasur dengan mata terpejam, Raka merasa seakan jantungnya bisa meledak kapan saja. Ia takut, takut akan kehilangan. Kini, ia tahu bagaimana hancurnya perasaan Vino ketika ditinggal kembarannya sampai butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih dari trauma. Mungkin, kalau ia kehilangan Kyra, ia tak akan sanggup menjalin hubungan lagi.Baju yang Kyra pakai basah oleh keringat, sehingga Merlin menggantika

    Last Updated : 2022-03-24

Latest chapter

  • Kyraka   Last but Not Least

    Tentu saja, masalah akan selalu datang dalam hidup sebagai pewarna kehidupan. Masalah berat akan terasa ringan saat ditanggung bersama, saat ada orang yang mau memberikan dukungan meski hanya dengan keberadaannya. Dan, itulah yang terjadi pada hidup Kyra semenjak ia bertemu dengan Raka. Dulu, rasanya ia bisa mengakhiri hidupnya kapan saja. Tapi, kini ia memutuskan untuk terus bertahan dan berjuang karena ia sudah memiliki orang-orang yang berharga. Raka sebagai suaminya, Arden sebagai anaknya dan Raka, sang bunda yang sudah berubah, dan kedua mertuanya yang selalu perhatian.Semenjak Mahesa Group bergabung di baqah D'Kratos, ada banyak sekali perubahan yang sangat baik yang membuat Mahesa Group yang sempat menurun akibat kasus Pratama pun bisa kembali naik dengan sangat cepat. Dalam waktu 1 tahun saja, semua sudah kembali stabil. Kyra bahkan bisa melakukan pekerjaan remot dari jarak jauh. Ia pun punya banyak waktu yang bisa ia habiskan bersama Arden dan Raka. "Babe." Kyra menoleh dan

  • Kyraka   From Bandung To Jakarta

    Kehidupan Kyra sealam di Bandung adalah kehidupan terbaiknya sejak sebelum hingga sesudah mengenal seorang Raka. Namun, ia yakin bahwa dengan tinggal di rumah baru, mencari suasana baru, dan lingkungan bermasyarakat yang baru, ia akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih menyenangkan dan terbaik di banding sebelumnya. Apalagi, kini telah banyak yang berubah di dalam hidupnya. Mulai dari pernikahannya dengan Raka, memiliki Arden sebagai anak mereka, perubahan sikap NIrmala, diterimanya dengan baik sebagai seorang Kyra yang penyakitan oleh banyak orang, dan kini ia sudah memiliki jantung yang lebih baik berkat bantuan ICD hingga memberinya kesempatan hidup lebih baik. Ia tidak pernah berhenti berterima kasih pada Bandung. Dan, mulai hari ini, ia, Raka, dan Arden akan menetap di Jakarta.Ada begitu banyak alasan yang membuat mereka memilih untuk pindah ke Ibu Kota. Pertama, tentu karena lokasi dengan perusahaan jauh lebih dekat. Orang tua mereka juga dapat berkunjung lebih sering tanpa

  • Kyraka   Harmonis

    Masalah dengan Hisyam dan Galih telah selesai. Mereka berdua mendapatkan hukuman kurungan penjara seumur hidup tanpa remisi atau pengurangan hukuman saat menjalani masa pidananya. Berbeda dengan ibu Hisyam, ia mendadpatkan hukuman kurungan penjara 20 tahun dan sejumlah denda. Sementara untuk Margaret yang telah menuntut cerai pada Hisyam dan disetujui akan mendapatkan hukuman penjara 5 tahun penjara dengan sejumlah keringanan-keringanan yang telah Kyra berikan. Memang, dilihat dari sisi mana pun, Margaret juga korban.Sudah tiga bulan berlalu semenjak resminya penggabungan perusahaan Mahesa menjadi berada di bawah D'Kratos. Selama tiga bulan itu, Kyra menjalani masa istirahatnya dengan cukup tenang. Satu bulan pertama memang sangat tenang untuknya, karena Raka telah menunjuk seseorang untuk menggantikan posisinya memimpin Mahesa Group. Tapi, setelahnya Kyra kembali memegang jabatan sebagai Direktur Utama Mahesa Group meski dilakukannya dari jarak jauh. Tentu saja hal itu akan mencipta

  • Kyraka   Operasi

    "Kalian heboh banget, sih," tukas Kyra sambil bangkit perlahan-lahan dengan bertumpu pada tangan kanannya. Lantas, ia menutup luka di lengan kirinya yang dalam dan mengeluarkan banyak darah.Bagi Kyra, menerima luka tembakan adalah hal yang sebenarnya sudah biasa ia dapatkan sejak dulu. Ada banyak bekas luka yang ia miliki di tubuhnya, dan kini ia harus mendapatkannya kembali. Memang lukanya tidak parah karena ia sempat menghindar di saat-saat terakhir. Meski sudah memakai rompi anti peluru di balik baju yang ia pakai, untunglah luka yang ia dapat hanya luka dalam di lengan kirinya akibat tertembak."Da-Darahnya banyak banget!" kata Raka terbata-bata.Kyra mengangguk. "Daging aku kecongkel panjang dan dalam, jadi wajar darahnya banyak gini. Aku mungkin bakal butuh transfusi kalau dibiarin. Aku juga bakal pingsan," kata Kyra dengan santai. "Karena acaranya juga udah kacau, aku pergi duluan, ya? Kakak urus sisanya aja, nanti nyusul ke rumah sakit. Aku sama King."King sudah mengangkat t

  • Kyraka   Launching

    Kyra sudah siap, pun dengan Raka. Arden mereka titipkan pada Nirmala yang sekarang selalu menjauhi keramaian dan acara-acara besar semenjak kasus Pratama. Bundanya itu lebih senang bersama cucu pertamanya, menghabiskan masa tua dengan bahagia dan jauh dari hal-hal yang merepotkan. Kyra dan Raka turun dari mobil yang sama. Acara launching peresmian bergabungnya Mahesa dengan D'Kratos ini dilaksanakan di ruang aula utama di gedung Mahesa Group. Tentu bukannya tanpa maksud. Hanya di Mahesa Group inilah keamanan bisa terjamin jauh lebih baik. Bagaimana pun juga, Mahesa Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan terbaik se-Indonesia, meski sekarang menurun dan kalah saing semenjak kasus Pratama. Namun, Kyra terus berusaha untuk kembali ke posisi sebelumnya.Tentu saja acara ini amat sangat ramai dan meriah, karena bukan hanya mengundang masing-masing orang penting dari kedua perusahaan, tapi juga orang penting se-Indonesia, termasuk pejabat-pejabat negara yang terlibat di du

  • Kyraka   Persiapan

    "Kamu serius, Kyra?" tanya Raka. Ia baru saja sampai di rumah dan mendapati Kyra sedang berbaring di atas karpet depan televisi, sambil menemani Arden berguling-guling dan mencoba merangkak. "Menunda operasi itu resikonya besar buat kamu. Apalagi, kamu udah memutuskan untuk menunggu Margaret keluar dari penjara untuk menggantikanmu. Kamu tahu kalau tubuh kamu nggak kuat, 'kan? Sekarang aja kita harus mempersiapkan persidangan."Kyra merebahkan tubuhnya terlentang, membuat Raka mendekat untuk bersimpuh di sebelahnya, dan tiba-tiba saja mengecup bibir sang istri. "Duh, Kak. Mendadak amat," ujar Kyra sambil mendorong pundak Raka pelan. Perlahan, ia mengguling tubuhnya dan menaruh kepalanya di atas pangkuan Raka. "Nggak lama, kok, aku menunda operasinya. Cuma sampai dua kali sidang. Aku janji."Raka menghela napasnya kasar sambil geleng-geleng kepala. "Aku nggak habis pikir, deh, sama kamu, Kyra. Kamu selalu berhasil bikin aku jantungan dan gila."Dengan ringannya, sang istri malah terkek

  • Kyraka   Interogasi (2)

    Kyra ingat bahwa ia tidak asing dengan nama 'Galih'. Sejauh ia bisa mengingat, memang tidak ada teman sekolahnya yang bernama Galih sejauh ini. Tapi, begitu Galih yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap Pratama masuk ke ruangan untuk memenuhi panggilannya, mata Kyra langsung terbelalak untuk beberapa detik. Setelahnya, Kyra tersenyum lebar, bahkan menyeringai."Wah, saya nggak nyangka, ternyata 'Galih' yang dimaksud itu Anda," ujar Kyra sambil geleng-geleng kepala keheranan. "Duna ini sempit banget, ternyata. Nggak nyangka aja, ternyata orang yang udah sepuluh tahun menghilang setelah mencoba mencuri data perusahaan, muncul dengan cara kayak gini. Kayaknya, waktu itu aku memang belum jago, ya, sampai nggak bisa benar-benar melenyapkan Anda, seorang pengkhianat perusahaan."Lelaki yang lima-enam tahun lebih muda dari Pratama itu hanya menatapnya dengan tatapan dingin. Hampir tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, dan Kyra hanya menatapnya dengan merana tanpa mengalihkan sedikitpun

  • Kyraka   Interogasi

    Seperti perkiraan Raka, tiga hari setelah Kyra membuka mata, Raka dengan gencarnya mengumumkan pada publik secara tak langsung bahwa Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret telah merencanakan kudeta terhadap Pratama dan Kyra untuk mendapatkan Mahesa Group.Tidak ada berita yang lebih hangat selain video yang beredar tentang penangkapan Hisyam, Shinta, Galih, dan Margaret oleh pihak kepolisian dengan bekerja sama dengan orang-orang keamanan Mahesa Group yang ditunjuk dan dipilih oleh Kyra dan Raka. Ketenaran Kyra dan Raka terkait kasus ini mengalahkan ketenaran artis-artis yang melakukan berbagai skandal. Sebab, kejadian ini termasuk ke dalam kejadian dunia bisnis yang cukup besar dalam sejarah Indonesia selama 10 tahun terakhir.Sebelum naik ke meja hijau, keempat orang itu sudah mendekam di Lapas Kelas I Cipinang sebagai pelaku kejahatan tinggi, yaitu pembunuhan terencana dan kudeta. Jumlah poin kejahatan mereka adalah tinggi, sehingga Kyra dan Raka meminta agar mereka masuk ke Lapas Cip

  • Kyraka   Kendali

    Sudah tiga hari Kyra tidak membuka matanya, namun bukan berarti kondisinya terus mengalami penurunan. Kondisinya cukup stabil, tapi dokter-dokter tidak mengetahui alasan Kyra masih memejamkan matanya. Namun, dugaannya adalah psikologis. Raka tidak bisa membantah jika memang itu karena psikologis. Sebab, belakangan ini, Kyra memang banyak memaksakan diri untuk fisik dan mentalnya.Selama tiga hari ini, Raka lebih banyak berada di Mahesa Group untuk menstabilkan kondisi di sana sejak kematian Pratama dan masih melakukan penyelidikan untuk mencari Hisyam, sementara D'Kratos ia kendalikan dari jarak jauh dengan bantuan asisten pribadinya. Memang situasi cukup stabil dan terkendali, tapi hal ini malah membuat Raka kesulitan memiliki waktu untuk menjaga Kyra setiap malamnya. Bahkan, ia hanya bisa melakukan video call dengan Arden yang kini ada di tangan kedua orang tuanya. Raka mengantuk dan lelah, sampai ia tak menyangka bahwa inilah beratnya pekerjaan Kyra sejak menjadi Direktur Utama Ma

DMCA.com Protection Status