Share

Bab 38

Author: Delly Asmal
last update Last Updated: 2025-02-23 22:42:26

Perubahan Dika membuat Aryan semakin waspada, karena Dika sudah bersekutu dengan iblis. Sehingga kekuatannya itu akan selalu bertambah oleh para iblis terlebih mereka yang baru datang dari neraka.

“Dika! Sudahlah, kau tak perlu berperan menjadi orang kejam. Semua sudah kau dapatkan bukan?” ucap Aryan.

“Arrrggkkhh, aku tidak peduli, sebab kalian adalah penyebab kematian keluargaku.” Ujar Dika.

Aryan bingung dengan perkataan Dika, maksudnya apa. Sedangkan dia baru saja tahu tentang padepokan, karena orang tuanya meninggal. Apa dia juga korban dari kelicikan kakek Sudiro. Aryan berpikir tentang itu. Saat lengah begitu, Dika menyerang Aryan.

Namun, sayangnya Naga Hitam yang berada di udara menyerang balik Dika. Secara tidak langsung Aryan ada kesempatan untuk melawan Dika, kembali saling memperjuangkan diri mereka.

“Kembalilah ke neraka, jahanam!” teriak Aryan.

Dika kaget melihat Aryan berdiri di kepala Naga Hitam, sosok dia yang besar pun merasa takut menghadapinya. Pertarungan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 39

    “Astaga!” Aryan kaget, begitu melihat wanita itu, dia menangis dan memeluknya. Wanita itu pun mengenalnya dengan baik, dia juga menangis histeris. “Aryan ...” wanita itu memanggilnya. “Iya, ini Aryan. Ponakan kesayangan tante.” Mereka pun saling berpelukan, tanpa sadar ada seseorang yang hendak memukul Aryan dari belakang namun, naga yang berada di tubuhnya bergerak dan keluar. Aryan bingung, bukankah Naga Hitam belum kembali ke tubuhnya.Tantenya tersenyum begitu melihat Naga Hitam menyerang orang tersebut. Dia melepaskan pelukannya. “Aryan, itu Naga Hitam punya tante,” jelasnya. “Oh benarkah?” tanya Aryan.Tantenya hanya mengangguk, tidak menjawab Aryan. Orang tersebut bukanlah manusia melainkan iblis yang di kirim dari neraka oleh Dika dan Sudiro. Ketika tantenya menjelaskan kepada Aryan, dia kaget ternyata Sudiro itu masih saja hidup, walaupun dalam bentuk iblis. “Tante, serius kalau kakek masih ada?” “Iya Aryan, kamu jangan tertipu olehnya. Walaupun tante sebagai

    Last Updated : 2025-02-23
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 40

    “Aryan!”“Semoga dia tidak apa-apa aku akan membawanya pergi dari sini,” ucap Dewi sendiri. Akhirnya dia memindahkan tubuh Aryan ke tempat yang lebih tinggi. Dia mencoba periksa tubuhnya. Tampak membiru dan sedikit pucat. Dewi mencoba dengan pengobatan totok. Sepertinya ada yang pembuluh darah yang pecah.‘Bagaimana ini? Aku belum mencoba pengobatan alternatif dari padepokan’ ungkapnya dalam hati. Namun, dià tetap mencoba dan mengusahakan agar Àryan selamat. Dewi mengambil sebuah dedaunan yang menurut dia sebagai penghangat tubuh. Tenaga dalam yang dia berikan kepada Aryan, untuk tubuhnya agar dia meresponnya. Di lain tempat Laila yang di bawa oleh Jin Marid merasakan sesuatu pada Aryan. ‘Aryan, apakah terjadi sesuatu padanya?’ tanya Laila dalam hatinya. Jin Marid, yang mengurung Laila dia hanya memperhatikannya. Gerak-gerik Laila, yang sedikit mencurigakan. “Hei, anak manis!” serunya. “Hem, lepaskan aku!” teriak Laila. “Ha-ha-ha, tidak akan sebelum Aryan ke sini.” Uca

    Last Updated : 2025-02-24
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 41

    “Sepertinya aku kenal denganmu!” seru Laila. “Apa? Kamu kenal denganku?” Tanya wanita itu. Mereka menghentikan pertarungannya, Laila berdiri dan mengangguk atas perkataannya. Lalu wanita itu mengelilingi tubuh Laila, dia memperhatikan keadaan Laila. Dia juga mengingat siapa wanita muda ini, lalu dia menyentuh Laila. Penglihatan nya terbuka saat menyentuh pundak Laila. Dia melihat Laila saat kecil sedang bermain dengan Aryan. Dengan segera dia melepaskan tangannya dari pundak Laila. ‘Huufft, aku hampir membunuh anak kesayangan Mbak Yuni’ dalam hati wanita itu. “Kamu Laila?” tanya wanita itu.“Oh, kau kenal aku?” Laila bertanya lagi.Dia mengangguk lalu, “tadi kamu bilang rasa kenal denganku, coba kau ingat siapa aku!” Laila berusaha mengingatnya namun, dia tidak juga menemukan nya. Lalu wanita itu tersenyum. Berdiri di hadapan Laila. “Anak manis yang baik hati, kamu memang lupa ya? Aku Dewi Kemuning.” Ucapnya.Laila terkejut, dia mundur beberapa langkah dari hadapannya. R

    Last Updated : 2025-02-25
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 42

    Buugkkh!! Aryan terjatuh saat makhluk itu melayangkan celuritnya ke tubuhnya. Makhluk itu tertawa, begitu tahu celuritnya tertancap ke tubuhnya. “Ha-ha-ha!” Suara makhluk itu menggema. Aryan mengeluarkan darah yang sangat banyak, tak lama makhluk itu mengubah wujudnya. Dia adalah Dika, ternyata dia mengikutinya sejak pertama Aryan membantu Dewi. “Tiga pulau langsung terlampaui.” Ucapnya dengan bangga. Dia menghampiri Laila dan Dewi yang sedang tertidur. “Hem, kalian adalah tumbal yang tertunda, maka keabadian kali ini sangat lengkap.” Ujar Dika dengan senyum sumringah. Dewi dan Laila akhirnya disekap tanpa aba-aba. Dewi pun terjaga, sempat melihat Aryan yang berlumur darah. “Aryaann!! Tidak!” teriak Dewi. Laila terjaga ketika mendengar suara teriakan Dewi. Dia memperhatikan mata Dewi saat melihat sesuatu. Begitu Laila ikut melihatnya, dia pun shock bukan main. “Aryaann!”Oh tidak mungkin dia Aryan, aku yakin dia bukan Aryan. Dia tidak mudah di kalahkan, semoga bukan Ary

    Last Updated : 2025-02-26
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 43

    “Lihat, portalnya terbuka!!” Ucap Laila.Mereka bergegas masuk, agar bisa kembali ke tempat tinggal sesungguhnya. Setelah Ari, tak lama Aryan menyusul, Dewi dan Laila kaget. Terakhir mereka lihat keadaan Aryan yang sudah tak berdaya. “Apa benar, ini kamu Aryan?” Tanya Dewi sambil memegang pipinya. “Iya, ini aku Tante,” jawabnya. Mereka berangkat ke dunia di mana mereka tinggal. Aryan berjanji akan menghancurkan semua yang berbau dengan kejahatan. Beberapa jam kemudian, sampailah mereka di padepokan. Aryan masuk ke dalamnya, dia melihat banyak sekali mayat bergelimpangan. Terakhir dia ingat adalah ketika di serang Sudiro dan Dika beberapa bulan lalu. “Ini tugas kita sekarang, membersihkan semua orang ini, agar mereka tenang.” Ucap Aryan.“Baiklah, tapi mana mungkin kita berdua yang melakukannya,” ujar Ari. “Iya, kita gunakan tenaga kita,” jelas Aryan.Tak lama mereka membersihkan padepokan yang sudah sangat kotor oleh mayat-mayat yang membusuk. Mereka melakukan itu sekitar

    Last Updated : 2025-02-26
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 44

    Saat kembali, terdengar suara kambing yang teriak. Ari bergegas melihat apa yang terjadi. Sampai di sana alangkah terkejut begitu melihat seseorang tengah menangkap anak kambing. Suaranya yang sedikit parau dan serak. Membuatnya penasaran untuk mendekati orang itu. “Hei! Siapa kau?” Tanya Ari. Sebelum dia melihat, orang itu sudah kabur lebih dulu. Ari hanya mendapatkan sobekan bajunya. Dia mengenal baju tersebut. ‘Apa mungkin ini bajunya?’ ucap Ari dalam hati. Dia masih penasaran dan masih ingin mencari tahu lagi. Malam semakin larut, Ari hanya bisa menunggu. Dia berpikir pasti orang itu kembali. Karena kelelahan Ari ketiduran, dia gagal lagi mempergoki maling itu.Aryan yang melihat tingkah Ari, dia hanya bisa menghela nafas. ‘Kenapa Ari sampai seperti itu memikirkan anak kambing hilang?’ tanya Aryan dalam hatinya. Pasti ada apa-apa, karena tidak biasanya dia seperti itu, Aryan terus berbicara sendiri. Sambil menunggu tindakan apa yang akan di lakukan Ari. Aryan meli

    Last Updated : 2025-02-27
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 45

    “Siapa kau sebenarnya?” Ari mengulangi lagi pertanyaannya agar dia membuka mulutnya. Semakin lama Ari geram, cara melihat Lintang. Seperti seekor serigala yang menerkam mangsanya. “Kamu gak mau jawab pertanyaan saya?” tanya Ari. Aryan yang melihat Ari sedang marah membuat dia menahannya. “Ari, tahan emosi kamu!” ujar Aryan. “Aku kesal Aryan, dia bukan manusia. Pasti suruhan Dika!” seru Ari. “Cepat katakan saja, siapa kamu?” tanya Aryan.Lintang hanya tersenyum, dia tidak mau bicara sedikit pun. Aryan naik pitam saat melihat senyuman Lintang yang sangat menjijikkan.Akhirnya Aryan melayangkan pedangnya sekali lagi. Namun, ada sosok hitam berkelebat membantu Lintang.Aryan dan Ari kaget, saat Lintang tak ada lagi di depan mereka. “Brengsek!!” teriak Ari. Ari dan Aryan sangat marah, melihat kejadian tersebut. Mereka merasa gagal, atas perilaku Lintang. Mereka memutuskan masuk ke dalam padepokan karena, hujan semakin deras. Tanpa sadar pakaian mereka sudah basah. “Ari,

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 46

    Rasa tak percaya, saat ular tiba-tiba dibantai seseorang yang tak di kenal. Ari yang sejak tadi geram dan emosi karena satu hari ini sungguh menyebalkan. “Sudahlah, kita coba cari tahu saja besok!” seru Aryan. Ari menyimpan rasa kecewa yang begitu dalam, karena tidak menemukan siapa sosok itu. Demi kenyamanan bersama, Ari terpaksa tidak menampakkan rasa kecewanya. “Baiklah, kita istirahat.” Ucap Aryan.“Hem,” Ari terdiam. Mereka masuk ke dalam kamar masing-masing, sebenarnya malam sebentar lagi akan berganti. Tapi setidaknya Ari istirahat sebentar menurutnya. ‘Hari ini sangat menyebalkan, aku harus berhadapan dengan makhluk astral,’ batinnya berkata. Tak lama Ari pun tertidur, tak terasa matahari menyinari jendela kamarnya. Sorotnya yang tajam, membuat mata Ari harus terbuka. Tok, tok, tok!Ari terjaga saat mendengar suara ketuk pintu kamarnya. “Akh, baru juga tidur. Siapa sih?” tanya Ari. “Saya guru!” seru seseorang dari luar. Saat di buka, Ari justru mendapatkan

    Last Updated : 2025-03-01

Latest chapter

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 71

    Laila segera menolong Alfred yang terkena pukulan. Namun, anehnya tidak terjadi apa-apa justru sebaliknya. Lawan Alfred terhempas Laila yang melihatnya kebingungan. ‘Ada apa dengan Alfred? Siapa sebenarnya dia?’ hati Laila berkata-kata. “Alfred! Ternyata kau masih seperti yang dulu!” Ucap orang itu.“Aku akan seperti yang dulu, asal kau tahu tidak ada gunanya kau mengancamku!!” serunya. Laila terdiam, dia hanya bisa menunggu apa yang akan di lakukan mereka dan ayah angkatnya. Ternyata mereka mempunyai hubungan rekan kerja yang agak rumit. Saat pikiran Laila mencari kebenaran tiba-tiba dia terkena sebuah pukulan dari lawan, hingga dia sendiri terkena dampaknya. Buugkkhh!!“Akkhhh!!” “Laila ...” panggil Alfred.Para pengawal Alfred mendekati lawannya, lalu membantu Laila yang terjatuh. Kemarahan Alfred semakin memuncak saat melihat Laila terluka.Alfred mendekati mereka lalu memberikan sebuah pukulan angin dan berseru, “kurang ajar kalian!!!” Booommm!!Semua seketika

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 70

    Aryan sampai tidak bisa berkata-kata lagi, dibalik kasih sayangnya ternyata Alfred adalah seorang psikopat. Setelah perubahan itu Alfred menelan gadis itu, dia di lahap secara tidak manusiawi. Ggrrkhhh!!Arrrgghhh!!Semua manusia yang menemaninya hanya tersenyum, sementara Aryan ingin muntah. ‘Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan?’ batin Aryan.Aryan masih kebingungan apa yang harus dia lakukan nanti, apa harus pura-pura tidak tahu. Agar bisa menyelidikinya apa sebenarnya yang terjadi, dan mengetahui siapa dia sebenarnya. Mungkin harus seperti itu, padahal dia keluar dari desa di mana kakeknya tinggal dulu untuk meninggalkan hal tentang mistis. Namun, justru ini sebaliknya.Bugkkhh!!Aryan terjatuh dari tempat dia mengintip Alfred, dengan segera anak buahnya mencari sumber suara tersebut. “Siapa itu!!” seru mereka. Lalu mereka berbondong-bondong mendekati tempat persembunyian Aryan. Dengan segera Aryan bangun lalu meninggalkan tempat itu. “Hampir saja,” Aryan bernafas

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 69

    “Aryan!?” Mata Alfred terbelalak saat melihat kekuatan Aryan, dia tidak menyangka kalau ternyata Aryan punya ilmu bela diri yang bagus. Ada terbersit di otaknya, agar dia bisa terus menyayangi Aryan. ‘Sepertinya aku bisa berlindung dan memberi kepercayaan kepada Aryan’ batin Alfred saat itu.“Kalian jangan berani mendekati ayahku! Bayar saja utangmu tuan!!” Seru Aryan.Klien Alfred seketika memberikan uang senilai 1,3 Milyar di dalam sebuah koper. Aryan mengambil uang tersebut dan memberi salam pada mereka.“Jika kalian masih ingin berbisnis segera hubungi kami!” Aryan meninggalkan klien ayahnya, lalu dia mengajak Alfred untuk kembali. Para pengawal kagum akan kehebatannya. “Terima kasih Aryan, ternyata ayah tidak sia-sia membawamu.” Ujar Alfred. Aryan hanya mengangguk dia hanya ingin melihat siapa sebenarnya Alfred itu. Apa dia mengembangkan bisnisnya dengan baik atau dengan kejahatan. Mereka pun kembali pulang, kali ini Aryan di bawa ke sebuah tempat. Tampak tempat itu

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 68

    Semua mata memandang asal suara tersebut, mereka terkejut kedatangan seseorang yang juga diseganinya. “Betran! Buat apa kamu ke sini?” tanya Alfred. “Aku akan memberi tahu siapa kau!” ucapnya. Namun, sebelum Betran kembali bercerita, semua pengawal Alfred mengusirnya. Aryan yang tidak mengetahui kejadian itu hanya bisa diam. Sementara Laila demikian, dia juga menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. “Ada apa itu tuan?” tanya Aryan. “jangan panggil tuan, tapi Ayah.” jawab Alfred. Aryan hanya mengangguk kembali, saat itu dia melihat Laila yang berdiri sendiri. Akhirnya dia memanggil Laila.“Kesini nak!” panggil Alfred. Laila mendekatinya, tepat di hadapan Alfred. “kamu cantik sekali, siapa namamu nak?”Laila tersenyum, lalu menjawab, “Laila.” “Hem, nama yang bagus sekali.” Laila di gandeng ole3h Alfred, sedangkan pengawalnya dia perintahkan untuk memanggil pelayan wanita. “Kamu panggil Nani untuk membantu Laila membersihkan dirinya. Lalu siapkan kamar untuknya!” per

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 67

    Aryan teriak melihat Laila tidak berdaya, akhirnya dia juga berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan cengkeraman makhluk itu. Beberapa detik Aryan terdiam, akhirnya dengan kekuatannya, suasana berubah mencekam, langit menjadi gelap. Aryan pun berubah menjadi besar bak raksasa, dengan bola matanya berubah menjadi biru. Tentakel tersebut hancur berkeping-keping. Sementara Laila yang terlempar segera Aryan tangkap. Dhuaarrr!!Tentakel berserakan di tanah, tampak ada yang masih bergerak-gerak. Seperti ekor cecak yang terlepas. Aryan melihat itu seperti jijik, “Oeeaakk!!” Jasad Ari pun hancur seketika namun, tiba-tiba ruh Ari mendekati Aryan sambil tersenyum.Dia mengatakan sesuatu, “terima kasih Aryan, sekarang lebih baik kau pergi jauh bawa Laila, tinggalkan semua tentang dunia persilatan!”Aryan bingung dan masih memikirkan ucapan Ari, “bagaimana dengan kutukan kain kafan itu?”“Sudahlah, nanti kau akan tahu bagaimana mengatasinya.” seketika itu juga Ari menghilang, Akhirnya A

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 66

    “Jangan takut Aryan,” Pria mungil tersebut memberikan sebuah dorongan kepada Aryan yang tampak sudah waspada. “Hem, siapa kalian?” Pria yang tampak sedingin salju itu mendekati Aryan, lalu memintanya agar untuk tenang. Ketika tangannya menyentuh bahunya, Aryan merasakan dingin yang sangat amat. Menjalar ke tubuhnya hingga ke dasar kepalanya. Aryan tak percaya, karena tubuhnya seperti menerima sesuatu, “apa yang kau lakukan?”“Aku memberikan sebuah kekuatan untukmu,” ujarnya.“Oh, kenapa kau berikan padaku?”“Sebuah amanat,”Dia pun menghilang dan meninggalkan tempat tersebut. Aryan hanya bisa diam memperhatikan dia pergi. Dari kejauhan Laila berlari mendekatinya, dia mengajak Aryan untuk meninggalkan tempat tersebut. “Ayo Aryan, kita harus segera pergi dari sini!”Aryan yang masih tampak bingung namun, tetap menurutinya. Laila tak menjelaskan sedikit pun mereka menjauh dari tempat tersebut, tapi apa yang terjadi di luar expetasinya. Mereka justru menunggu di tempat yan

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 65

    Pusaran salju yang membuat Laila menjadi beku, Aryan merasa bersalah. Jika jurus itu tidak dikeluarkan olehnya maka tak akan terjadi pada Laila. “Laila maafkan aku ya,” ucap Aryan sambil berbisik di telinganya. Air mata Aryan tak terasa menetes dan jatuh di wajah Laila, dia pun membuka matanya dan berkata, “oh, sudahlah Aryan,” Aryan menyeka air matanya, hingga tak terlihat kembali kesedihannya di depan Laila. Dia berusaha menyembuhkannya dengan kekuatan penuh. Saat Aryan sedang konsentrasi, seseorang melihatnya dari kejauhan. Dia menyampaikan sesuatu sedikit berbisik, “Aryan, semoga kamu bisa mengatasinya.” Seketika Laila terbatuk-batuk, dia mengeluarkan darah dari mulutnya, lalu dia melirik Aryan. Tampak dari wajahnya sangat lelah. “Aryan ...” sapa Laila. Aryan tersenyum namun, tiba-tiba dia terjatuh membuat Laila kebingungan. Sebab baru kali ini dia terlihat lelah. Seseorang yang mengintip merasa sedih saat melihatnya. Dia menggerutu, “bagaimana cara aku menolongny

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 64

    Aryan yang melihat Zian terikat oleh iblis itu merasa tak percaya, kenapa dia bisa mengalahkannya. Aryan berusaha mengeluarkan naga hitamnya. Laila yang khawatir pun berusaha melepaskan cengkeraman iblis itu. Dengan usaha yang maksimal Aryan akhirnya bisa mengeluarkan naga hitam dari tubuhnya.Ggrrkkhh!!Laila terharu saat itu, sebab tidak semudah itu naga hitam bisa keluar dari tubuhnya. “Aryan cepat!!” Seru Laila. Aryan melompat ke atas kepala naga hitam, dengan memegang pedangnya. Iblis itu tampak marah, dia merasa terpojok. Perlawanan berlangsung di udara, hingga langit berubah warna menjadi jingga. Aaaarrggkkhhh!!!Suara naga itu menggelegar di udara, membuat telinga menjadi sangat sakit mendengarnya. Zian yang masih di genggam oleh iblis itu, seketika terlepas karena dia terkena sisi pedang. Settt!!“Aarrgkkh, Aryan!!” Iblis itu tak terima saat tangannya terluka, kali ini naga hitam mengeluarkan apinya.Dia menyemburkan api ke tubuh iblis tersebut. Akhirnya ibl

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 63

    Aakkhhh!! ‘Sialan tuh pohon, aku terjerat lagi di sini,’ batin Aryan “Makanya jangan ceroboh!” Ujar Laila. Aryan hanya melihat dengan emosi Laila yang sedikit meremehkan dia. “Lah aku ceroboh, lantas kamu?” Tanya Aryan. “Sampai kapan kita di sini?” Aryan diam saat mendengar perkataan Laila. Dia tidak peduli mau bicara seperti apa Laila, yang dia pikirkan saat ini bagaimana cara melepaskan ikatan akar pohon. Aryan mencoba memejamkan matanya untuk fokus memanggil Zian. Namun, baru saja dia mencobanya, iblis itu mengganggu konsentrasinya. “Ha-ha-ha, bagaimana kamu bisa. Manusia aneh!” ujar iblis itu. “Sialan, memangnya siapa yang aneh?” tanya Laila. “Kalian!” Aryan dan Laila saling melihat, mereka bertanya-tanya dalam hatinya. Maksudnya apa dengan perkataan iblis itu. Aryan kembali berusaha memecahkan dirinya. Sedikit makan waktu tapi dia berhasil melakukannya. Iblis yang melihatnya terlihat sangat marah, wajahnya berubah memerah, menyala seperti api. “Ha-ha-

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status