Share

92. Cinta Tak Sampai

Amirah berdiri tegak di pesisir pantai diapit dua semenanjung, yaitu tanjung Kelayang dan tanjung Pendam. Di antara batu-batu granit besar menambah eksotik pemandangan yang jarang ditemui pulau lain. Sementara Bagaskara asyik berlarian di pasir putih menyentuh air laut menyipaknya berulang-ulang.

"Mama!" serunya riang. "Mengapa Papa Kaivan dan Om Aabid tak ikut ke sini?!"

Papa Kaivan. Amirah tertegun putranya memanggil calon suami tak akan pernah dinikahi. Mantan kekasih pria itu beringas mengancam membatalkan pernikahan mereka. Dengan sangat terpaksa menuruti permintaannya demi menyelamatkan nyawa Bagaskara.

"Mereka sedang bekerja, sayang," kilahnya halus. "Nanti liburan mendatang kita ajak kemari."

Tangan kecil Bagas tetap tak mau diam. Kali ini membangun istana pasir dengan peralatan mainan yang baru dibeli saat tiba di pulau Belitung. Sengaja Amirah memilih tempat wisata jauh dari ibukota, bukan ke Yogya mengunjungi kerabat ibunya atau ke pulau Bali di mana Kaivan lebih mudah menc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status