Prosesi nujuh bulan berlangsung lancar. Kaivan dan Amirah berharap bayinya sehat selamat saat persalinan didoakan keluarga dan handai taulan. Ibu mertua tak kalah gembira memiliki dua cucu sekaligus dari kedua anaknya."Van, bayinya perempuan atau laki-laki?" Nyonya Rima bertanya di sela waktu makan siang bersama.Kaivan menggeleng. "Belum tahu, kami baru akan memeriksa kandungan istriku usai acara ini, dokternya juga sama menangani kelahiran putrinya Khirani.""Iya, Mama Rima," timpal Amirah. "Mas Ivan 'sih ga sabaran apalagi Bagas pengen cepat-cepat punya adik, katanya mau persis seperti adik Keysha.""Terus kalau kembar gimana 'Ra?" sela Bude Tantri mengingat adiknya Ajeng Adiratna sempat keguguran dua bayi kembar di usia kehamilan 5 bulan karena situasi keluarga Bisma Nareswara sedang berseteru. Fisik dan psikis istrinya tak kuat saat itu.Waduh. Amirah melirik ragu ke Kaivan. Mengurus Bagaskara sudah cukup merepotkan apalagi jika dua bayi sekaligus. "Gimana Mas, kalau anak kita k
Celine beranjak dari sofa buru-buru mendekati Amirah yang sedang sendirian di meja makan. Kesempatan berbicara sebelum dia dan Alagar pulang. Ditengoknya Kaivan sibuk menggendong Keysha putri dari adiknya sedang bergembira bersama Bagaskara di tengah keluarga mereka.Dicengkram lengan sepupu agar fokus memenuhi keinginannya. "Akhirnya kita berjumpa juga, Amirah!""Singkirkan tanganku, Celine!" makinya terkejut jalang itu berani menemui. "Apa yang kau lakukan di sini?""Balas dendam tentunya!" Kilat cahaya jahat terlihat dari mata putri Paman Abimanyu. "Gara-gara merampas Kaivan dariku semua bisnis orang tuaku jadi berantakan!"No way. Amirah tersinggung suaminya disalahkan demikian. "Itu bukan karena Mas Ivan tetapi pengelolaan perusahaan ayahmu yang tak beres, Bimantara yang bilang begitu padaku!"Bimantara seusia Alagar. Orang kepercayaan Opa Nareswara begitu sulit ditaklukan hatinya. Tidak menyukai perilaku Celine sering gonta ganti pasangan. Cucu brengsek sama seperti Sebastian da
Lepas makan siang Kaivan terus bekerja nyaris melupakan janji mengantar istri ke dokter kandungan meski Amirah telah mengingatkan dari kemarin. Menunggu jam buka kantor di Eropa untuk melakukan pertemuan penting melalui teleconference siang ini. Sekretaris Marie menyiapkan berkas yang dibutuhkan CEO Kaivan. Rapatnya di kantor pimpinan didampingi pengacara Ronald yang sudah siap dari tadi. Layar besar terpampang di dinding, asisten Marco memimpin di Perancis dihadiri beberapa pemilik perusahaan kolega mereka. "Bonjour, Monsieur Kaivan," sapanya di tengah rapat. "Monsieur Delano, Antoine, Alain dan Benoit bersama kita sekarang." "Bonjour Marco, kau catat segala yang diminta mereka agar menjadi catatan perbaikan di perusahaan kita," perintahnya tegas berwibawa di antara pimpinan asing yang terlihat tegang dan serius menghadapi masalah bisnis belakangan ini. "D'accord - baiklah." Asisten bekerja cekatan mendengarkan keluh kesah dan permintaan kolega mereka. Bisnis sedikit terpuruk mem
"Hai, sayang!" Sapaan mesra di depan pintu membuyarkan lamunan namun bukan dari mulut Amirah."Keparat kau!" desis Kaivan marah menoleh gadis jalang penggoda mantan kekasihnya di Eropa. "Mau apa ke sini, kita sudah tak ada urusan lagi!""Oh, mon amour, aku datang untukmu!" Celine menghampiri langsung memeluk pujaan hati lama dinanti.Kaivan mengelak dari pelukan iblis wanita tetapi gadis itu malah luruh erat menyentuhnya. "Apa matamu buta tak bisa melihat aku sudah menikahi Amirah, dan istriku sekarang hamil huh?!""Kesempatan kita berbagi kasih sayang yang tertunda," rayu Celine tak tahu malu menjamah rahang keras Kaivan, dan mengecup pelan bibir sang kekasih. "Pernikahan tak menghalangi kau dan aku bersama."Buru-buru CEO tampan mengusap ciuman beraroma niat busuk. "Jangan pernah kau lakukan itu lagi jika tak mau aku lempar dari gedung ini!"Jari jemari Celine Dupuis mengusik kancing kemeja putih miliknya. Dan Kaivan baru tersadar putri Abimanyu memiliki rencana jahat sampai betah b
Makan malam keluarga Nareswara terasa sunyi hanya denting sendok dan garpu lincah menyuap namun sepi dari percakapan. Anak, cucu dan menantu berkumpul semua tetapi tak satupun berani berbicara. Mata tua Tuan Setiawan Nareswara mengamati satu persatu yang hadir setelah beberapa menit mereka mulai makan. Cucunya hilang satu. "Abimanyu, di mana putrimu?" tanyanya heran. "Mengapa hanya Sebastian yang datang?" Bukan putranya yang menjawab namun menantu Sophia. "Maafkan Celine tidak bisa hadir makan malam, Papa," sahutnya berpura-pura. "Dia sedang berlibur bersama teman-temannya ke Asia." "Berlibur di saat bisnis keluarga genting begini?" bentak Tuan Nareswara kesal. "Bukankah kalian sudah pergi ke Barcelone berminggu-minggu lamanya sampai suamimu tak berangkat bekerja ke kantor?!" "Papa, kami 'kan menengok keluarga Sophia tak enak jika hanya beberapa hari saja di sana," dalih Abimanyu. Emosi pria paruh baya itu kian meninggi. Anak dan menantu memilih bersenang-senang dalam ekonomi ya
Dokter yang menangani Amirah begitu terkejut seharusnya jadwal periksa pasien selesai satu jam laiu namun malah pasien ditemui dalam situasi tak sadarkan diri. "Apa yang terjadi dengan Nyonya Amirah?"Kaivan pun berterus terang, "Sedikit perdebatan kecil tadi istriku sedikit mengamuk di kantor tak aku sangka hampir terjatuh di depan lift tadi.""Apa terjadi benturan keras mengenai kepala atau kandungan?" selidik dokter sebelum mengambil tindakan medis yang diperlukan. "Tidak, Dok!" jawab Kaivan tegas. "Aku berhasil memeluk istriku secepat mungkin.""Baiklah, silakan anda berada di luar kami akan memeriksa keadaannya secara intensif," tukas Dokter Tatik."Tidak, aku suaminya berhak mendampingi istriku." Tatapan tajam menghujam menembus mata sang dokter yang akhirnya mengijinkan dia tetap berada di ruang pemeriksaan.Dengan sesegera mungkin pasien ibu hamil dicek tensi darah dan detak jantungnya sampai test USG untuk memantau kondisi kandungannya yang sudah genap 7 bulan.Wow. Dokter T
Kedatangan Alex dan Aabid nyaris bersamaan di rumah sakit. Mereka belum dapat menjenguk Amirah walau sudah siuman namun akhirnya dibiarkan istirahat tertidur memulihkan pikiran dan tenaga.Keduanya meyerahkan bingkisan buah dan kue kesukaan ibu hamil. Aabid meletakkan koper kecil berisi baju ganti ke lemari. Kamar rawat inap dengan interior mewah berfasilitas kursi pijat, shower minimalis, sofa tamu dan meja makan terpisah. Satu ruang tidur untuk penunggu pasien dan perawat 24 jam memantau."Thanks Bro, kalian sudah mau datang!" ucap Kaivan sungguh-sungguh. "Amirah belum pulih untuk diajak berbicara, dan perlu dirawat sementara ini."Alex langsung membuka pertanyaan membuat Aabid ikut terkejut tak menduga Celine Dupuis yang kini jadi tunangan Alagar ialah sepupu Amirah. "Bagaimana kau tahu Celine putri adiknya Tuan Bisma?"Dia belum melihat sekalipun. Acara nujuh bulan kemarin tak bisa dihadiri karena masih menginap di rumah orang tua Melani. Secara singkat Kaivan menjelaskan awal mas
Kelopak mata Amirah membuka perlahan yang didapati senyum Kaivan menawan. "Mas, kok aku berada di sini," tanyanya heran. Dinding putih di seluruh ruangan, dan ranjang rumah sakit tempat berbaring sekarang."Ga pa-pa cuma untuk pemulihan kesehatan saja, kamu sudah baikan, sayang?" sapa Kaivan lembut sambil mengusap-usap puncak kepala istrinya, sesekali mengelus pipi halus ibu dari Bagaskara.Hangat. Chemistry cinta mereka terbangun kembali sampai Amirah mengingat mengapa dia sampai di rumah sakit bukan kantor suami. "Kau mencoba mengkhianati pernikahan kita, Mas!" tuduhnya kuat.Gelengan Kaivan mendebatnya. "Tak akan pernah, cintaku lebih tangguh dari mantan suamimu karena hanya kamu satu-satunya wanita yang pantas menjadi ibu dari kedua anak kembarku!"What-tt! Bola mata Amirah membelalak. "Kita mempunyai anak kembar?""Ya, sayang," jawab suaminya penuh keyakinan. "Dokter telah melakukan pemeriksaan menyeluruh termasuk kandunganmu sehat dan bagus, bayinya berjenis laki-laki dan peremp
Enam bulan kemudian."Aku terima nikahnya dan kawinnya Nayla Habiba Azhima binti Yudistira Nugraha dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" Alagar mengucap begitu tegas tanpa jeda di hadapan keluarga."Sah!" teriak penghulu mewakili keluarga besar pengantin wanita menegaskan bacaan mempelai pria begitu jelas sempurna tak terbantah. Semua bertepuk tangan bahagia dan menitikkan air mata kebahagiaan.Nyonya Nirmala terisak menyaksikan putranya menikah lagi tak sengaja beradu pandang dengan Amirah dan didapatkan senyum gembira di ujung sana. Semua mendapatkan bahagia dengan caranya masing-masing.Mantan menantu telah menikahi Kaivan kakak ipar Aabid, sekarang Alagar mengawini Nayla sepupu suami Amirah. Persaudaraan mereka semakin dekat dan akrab. Tiada permusuhan di antara mereka lagi. Usai sudah si manusia liar mengakhiri kisah hidupnya bersanding dengan anak gadisnya Om Yudis."Jaga baik-baik dan senangkan hatinya, ya sayang!""Baik 'Ma, maafin Alagar ya selama ini sudah menyusahkan Ma
Kaivan memesan menu tambahan untuknya ketika pelayan datang menyajikan lebih dulu pesanan mereka. Tawa gelinya terus bergema mengejek ipar yang tak berkutik sejak dia tiba tadi."Ayolah bro, relax!"Relax matamu! Alagar makin melotot setelah latar belakangnya dibuka satu persatu di depan Nayla dan Om Yudis. Tak ada kesempatan menjelaskan percakapan mereka didominasi ayahnya si kembar Samy dan Salsha."Om Yudis, memang brengsek ini mantan suami Amirah tetapi dia sudah banyak berubah," tutur Kaivan jujur.Mata tuanya mengamati ponakan dan kekasih Nayla duduk berdampingan. "Kau yakin, iparmu ini cukup baik karena baru saja melamar putri bungsuku?!""Ya tinggal terima atau tolak saja Om, kalau ga suka," tegas Kaivan. "Persoalan pernikahan sungguh rumit tapi semua keputusan utama pada ayahnya Nayla bukan calon suaminya!"Berbeda dengan perkawinannya. Amirah sudah menjadi janda bebas memutuskan hidupnya sendiri menikahi CEO Kaivan, sementara sepupu Nayla masih tanggung jawab ayahnya, Om Yud
Terkejut Om Yudis ketika melihat putrinya tak datang sendirian tapi membawa teman kencan. Seorang pria yang terlihat mapan berbeda usia bukan lagi seperti pacar yang dulu pernah diceritakan olehnya."Hai Papa, apa kabar?" sapa Nayla sambil memeluk dan mengecup pipi ayahnya."Hai, sayang," sambutnya senang kemudian merangkul putri kesayangan. "Maaf Mamamu 'ga bisa ikut ke sini sedang sibuk dengan keluarga kakakmu Alex baru datang mengunjunginya ke Paris."Nayla mengangguk. "It's okay, lagian Papa kenapa nengok aku 'kan sudah dewasa dan kuliah master sudah selesai, sekarang baru kerja di kantor yang baru masa harus diawasi terus!" gerutunya sebal.Tersenyum pria paruh baya mengusap kepala anak perempuan bungsu yang belum menikah lalu memandang pria asing di belakangnya tadi. "Nay, Ini siapa, kok Papa belum dikenalkan?!"Eh iya.Belum sempat putrinya berucap pria itu lebih dulu menyodorkan tangan berkenalan dengannya. "Malam Om, senang bertemu anda, aku Alagar kawannya Nayla."Kawan atau
Rindu Alagar sudah lama tak bertemu karena kesibukan pekerjaan mereka masing-masing hingga akhirnya memutuskan menghubungi Nayla teman kencan yang baru. "Hai 'Nay, apa kabarmu?""Agak sibuk di kantor belakangan ini, bossku agak menjengkelkan semua staff kena omel karena perusahaan sedang ada masalah tapi aku 'sih engga, mungkin karyawan baru jadi tak pernah sekali papasan dengannya.""Oh, okay." Alagar pun memahami gadis itu baru pindah kerja masih menyesuaikan suasana. "Terus kapan kita bisa ketemuan dong, 'Nay?""Akhir pekan aja gimana, kebetulan Papaku mau datang, yuk Mas temani aku?!" desak Nayla. Pfft! Seperti lamaran saja harus jumpa mertua."Aku dapat menemani cuma apakah tak jadi masalah bagi kamu dekat denganku?!" Pertanyaan menyakitkan buat Alagar sendiri tak ingin gadis itu sedih atau terluka akibat status duda disandangnya. Banyak orang tua menghendaki anak gadisnya menikahi pria single."Jangan begitu dong, sudah tiga bulan kita kenalan memang ga ada rencana mau serius?"
"Ra, Alagar kemana ya kok sudah berbulan-bulan tak melihatnya lagi?!" Kaivan tersadar kehilangan saudara ipar yang menjengkelkan kecuali Aabid Barak Hakim. Amirah mengangkat bahu. "Mana aku tahu, Mas! Nanti kalau sering bertanya tentangnya malah kamu uring-uringan cemburu jadi malas 'kan ribut hal itu lagi." "Tak usah cemburu wong dia sudah kalah telak dariku," sahutnya pongah. Lengannya langsung kena tepukan keras dari sang istri. "Loh, kok aku yang dipukul?" "Mas, kamu jangan begitu, kalian 'kan saudara ipar sekarang karena pernikahan Aabid dan Khirani," omel Amirah. "Mbokya dinasihati Mas Alagar supaya hidupnya berubah 'ga liar lagi, malu sama Bagas kalau sudah besar papanya sering gonta ganti perempuan." "Iya-aa cintaku, nanti aku tanya Aabid di mana manusia liar itu berada sekarang, kangen juga sudah lama 'ga berantem dengannya." Ishh. Guyonan dibalas mata melotot istrinya. Kaivan pun menghubungi suami Khirani daripada kena omelan. Ternyata brengsek itu sedang berada di Amer
Kabar kelahiran anak kembar Amirah terdengar sampai ke negeri Paman Sam. Musim dingin sepi dan sunyi tanpa seorangpun mendampingi membuat sedikit hati Alagar Hakim sedih.Mantan istri telah bahagia dengan suami kedua dan langsung memberikan dua anak sehat sempurna. Utang yang dibayar tunai setelah perceraian mengenaskan. Mengalahkannya dalam semua sisi kehidupan.Alagar kini sendiri tanpa anak istri.Putra mereka lebih gembira bersama Kaivan yang menyayangi Bagaskara sebesar cinta di lautan luas. Kadang sempat berbincang saat Bagas menginap di rumah orang tuanya agar tetap diakui sebagai ayah, bukan orang asing baginya. Dan anak itu memahami memiliki dua papa ternyata mengasyikkan juga.Dunia anak memang istimewa. Sayang dia baru merasakan arti memiliki setelah kehilangan.Di luar cafe sedang rintik hujan udaranya makin dingin. Alagar merapatkan jas menunggu reda. Tak sengaja menoleh ke seorang wanita muda saat masuk mencari kursi kosong namun sayangnya semua penuh terisi kecuali ...
Waktu persalinan yang lebih cepat dua minggu dari perkiraan dokter kandungan. Untunglah Amirah segera ditangani sebelum air ketuban pecah di jalan tadi. Kaivan benar-benar pria posesif siaga menjaga istri sampai menyiapkan keperluan sebelum ke rumah sakit tadi.Tangisan dua bayi tiba-tiba memecah keheningan di ruang operasi. Persalinan berjalan lancar, ibu dan anak kembar sehat selamat. "Terima kasih, sayang." Kecupnya di kening istri tersayang seraya berucap, "Kau telah menjadikanku suami dan ayah yang paling bahagia."Senyum Amirah mengembang, "Terimakasih juga sayang, kamu telah membuatku ibu yang sempurna bagi anak-anak kita." Persalinan kedua baginya untuk anak kembar pertama Arif Kaivan Mahardika.Sungguh kado yang istimewa bagi pernikahan mereka.Bayi kembarnya belajar menyusui, mulut Samy benar-benar melahap air susu ibunya sementara Salsha kalem tenang. Begitulah bedanya antara anak laki-laki dan perempuan.Pasien VVIP dipindahkan dari ruang operasi menuju kamar rawat inap. K
Pesta pernikahan Celine dan Benedicto berlangsung lancar dan meriah setelah dua minggu kepulangannya dari Asia. Hubungan mereka berangsur bahagia setelah pria itu kecewa dikhianati tunangan Luisa Esperanza mengakui tak mencintai memilih menjadi simpanan pria tua kaya raya untuk memuaskan gaya hidupnya. Senator Andres langsung memutuskan Luisa setelah melihat photo dan video seksi mereka di sebuah kolam renang di kota kecil Spanyol. Tuan Nareswara berhasil meruntuhkan kekuasaan dan wibawa besan sebelum rekaman itu dipublikasi menyebar ke seluruh penjuru dunia. Benar-benar keluarga memalukan! Belum lagi putrinya Sophia juga melakukan hal sama persis ayahnya. Kekasihnya senator Fernando mendapat teguran keras darinya agar selamanya menjauh dari keluarga Abimanyu Nareswara. Kekacauan dan kerusakan luar biasa menimpa kehidupan mereka. Dalam jamuan makan malam, Tuan Nareswara yang duduk berdekatan Tuan Andres berjabat tangan setelah menyelesaikan seluruh masalah. Cucu mereka tampak baha
"Senang bertemu anda lagi, Tuan Kaivan." Bimantara menjabat tangan sang CEO meredakan kemarahan yang hampir tidak bisa dikendalikan lagi. "Sorry, aku datang terlambat karena kemacetan dari bandara ke sini." "Tak masalah, yang penting akhirnya kau datang sebelum ku habisi putri Abimanyu!" sungut Kaivan emosi. Tawa Bimantara berderai sambil menepuk bahu suami Amirah. "Jangan lumuri tanganmu untuk gadis kotor seperti dia," tuduhnya ke Celine Dupuis. "Sudah terlalu baik kau terhadap keluarganya mengangkat martabat dari kebangkrutan dan kini bangkit membangun bisnis kembali." Begitulah Kaivan yang didesak istrinya sendiri agar tak berbuat lebih kejam membalas keluarga Papa Bisma memilih menyelamatkan ekonomi mereka. Dan semua juga karena bayi dikandung Amirah mengalahkan sisi gelap suaminya. Putri bungsu Abimanyu makin tersudut menunduk malu. Duduk serba salah setelah kedatangan Bimantara yang begitu tiba-tiba. Opa Nareswara pasti mengutusnya untuk membawanya pulang ke Paris. Sial! "M