Share

Sulit Bagiku

‘’Sampah itu harus dibuang pada tempatnya, Fan.’’

‘’Aku mengerti, Nel. Ya.. Walaupun aku nggak tahu bagaimana rasa sakit yang kamu rasakan. Tapi, aku yakin rasanya sangat sakit,’’ kata Fani lirih.

Aku membenarkan ucapannya dalam hati. Kini tak ada sahutan dariku, aku hanya fokus menyetir. Karena sebentar lagi akan sampai juga di rumah. Lebih baik aku bercerita di rumah saja bersama Fani.

Tak berselang lama si roda empat sudah tiba di depan rumahku. Tampak pagar besi tertutup. Langsung kubunyikan klakson dan menurunkan kaca mobil.

‘’Wah, rumah kamu bagus banget, Nel,’’ pujinya yang terus memandangi rumahku.

‘’Alhamdulillah. Iya, Fan. Tapi kan nggak selamanya jadi milik kita. Ini hanya titipan, bukan?’’

Aku tersenyum memandangi sahabatku yang tak berkedip netranya memandangi rumahku. Hingga si Bibi Sumi tampak tergopoh-gopoh, bergegas membuka pagar.

‘’Kamu selalu saja begitu, Nel. Nggak pernah berubah. Kata-katamu itu nggak bisa aku bantah,’’ ungkap Fani sambil tersenyum lebar beralih m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status