45)"Tante Dina udah makan umpan dari aku. Rendra pasti kaget lihat kemunculan mamanya Aleesha," gumam seorang wanita yang saat ini tengah berdiri di dekat pintu gerbang rumah Rendra. Wanita itu sengaja berdiri di sana dan mengamati situasi di rumah Rendra. Wanita itu sempat melihat kedatangan Bu Dina, hingga beliau pergi dari rumah Rendra."Tunggu kejutan dari aku, Rendra! Masih ada banyak hal yang akan aku tunjukin ke kamu!"Wanita itu tak lain ialah Visca. Entah sudah berapa lama Visca berkeliaran di sekitar rumah Rendra dan Aleesha. Nampaknya perempuan itu memang sengaja mengintai area rumah Rendra.Tanpa Rendra tahu, ternyata selama ini ia diawasi oleh Visca. Perempuan itu nampak begitu gigih melakukan segala cara untuk menghancurkan keluarga Rendra."Kamu harus membayar rasa sakit dan penderitaan aku selama ini, Rendra! Kalau aku nggak bisa bahagia, kamu dan keluarga kamu juga nggak boleh bahagia!"Sorot mata penuh kebencian terpancar jelas di wajah Visca. Ambisi dan dendam suda
46)"Eh, Ra, Kamu tahu nggak, di acara ultah perusahaan nanti bakal ada sesi dansa!" Sita menghampiri Amira di sela-sela jam kerja dan dengan hebohnya mengajak Amira membahas tentang acara ulang tahun kantor tempat mereka bekerja.Tak lama lagi Rebidz Company akan mengadakan perayaan ulang tahun besar-besaran. Para karyawan perusahaan pun mulai sibuk mengurus acara besar yang akan digelar di tempat kerja mereka."Sesi dansa?" Amira tidak memperlihatkan antusias sedikitpun saat membahas tentang acara perayaan ulang tahun perusahaan."Iya, Ra! Jarang-jarang kan kita bisa ikut acara kayak gini," sahut Sita dengan penuh semangat. "Kira-kira ada yang ngajakin aku dansa nggak ya nanti?"Amira hanya tersenyum. Wanita itu mendengarkan curhatan dari sang teman tanpa memberikan banyak tanggapan."Aku harus beli gaun baru," ujar Sita. "Aku nggak punya gaun bagus. Aku juga udah lama nggak ke salon. Kayaknya aku harus urus kuku-kuku aku dulu sebelum acara."Sita begitu cerewet membahas tentang per
47)"Kurang ajar!" Dari kejauhan, seorang pria menatap Amira dan Davin dengan ekspresi tidak suka. Pria itu nampak kesal melihat Amira yang berbincang akrab dengan Davin di sela-sela jam kerja. Siapa lagi orang itu kalau bukan Rendra?Rendra tak terima melihat istrinya berbincang dengan Davin, tapi sayangnya ia tak bisa melakukan apa-apa. Pria itu berdecak kesal, kemudian bergegas kembali ke ruangannya. Rendra tak henti-hentinya menggerutu sendirian, sembari membayangkan obrolan yang dibicarakan oleh Davin dan Amira."Davin bener-bener kelewatan! Orang itu udah nggak bisa didiemin!" geram Rendra. "Berani banget dia godain Amira di depan aku!"Api cemburu sudah berkobar, membakar hati Rendra. Pria itu tak bisa diam saja dan membiarkan Amira dirayu oleh Davin."Awas kamu, Davin!"Berkat ulah Davin, suasana hati Rendra pun langsung memburuk. Pria itu bahkan tak bisa berkonsentrasi mengurus pekerjaan karena memikirkan Amira dan Davin."Ah, sial! Kenapa aku jadi kepikiran terus sama Amira?
48)Hari perayaan ulang tahun Rebidz Company pun akhirnya tiba. Perusahaan milik keluarga Rendra menyiapkan acara megah nan mewah dalam perayaan ini.Ada begitu banyak pejabat dan pesohor yang diundang dalam malam puncak perayaan. Seluruh anggota keluarga Rendra berkumpul, begitu pula dengan pejabat-pejabat dan rekan bisnis Rebidz Company."Ayo, Sayang!" Rendra menggandeng Aleesha turun dari mobil begitu mereka tiba di tempat acara. Kedatangan Rendra dan Aleesha pun langsung disorot oleh banyak fotografer yang sudah bersiap untuk mengabadikan momen di pagelaran megah itu.Rendra dan Aleesha nampak begitu serasi dalam balutan busana formal dengan warna senada. Aleesha sudah menyiapkan busana khusus untuk sang suami agar mereka bisa tampil mempesona di acara penting itu."Jasnya cocok banget buat kamu, Mas. Kamu kelihatan makin gagah," puji Aleesha pada sang suami."Terima kasih, Sayang. Kamu juga terlihat cantik pakai gaun itu," sahut Rendra. Meskipun Rendra saat ini tersenyum di depan
49)Acara perayaan ulang tahun Rebidz Company masih berjalan dengan lancar. Semua tamu undangan sudah hadir, begitu pula dengan para pegawai dan petinggi perusahaan.Kini tiba saatnya sesi dansa di acara tersebut dimulai. Beberapa tamu yang hadir pun bergegas mencari pasangan masing-masing dan berdansa di aula besar tersebut.Aleesha menggandeng tangan sang suami dan mulai berdansa dengan Rendra. Pria itu masih mengawasi Amira dari jauh, dan melihat istri keduanya itu berdansa dengan Davin.Rendra tak bisa menutupi kecemburuannya. Raut wajah dan sorot mata yang ditunjukkan oleh pria itu tak bisa bohong. Sikap Rendra yang sangat kentara membuat Alessha langsung tahu kalau pria itu cemburu melihat Amira bersama dengan Davin.Selama Rendra dan Aleesha berdansa bersama, Rendra tak sedikitpun melihat ke arah Aleesha. Pada saat ini ia tengah bersama dengan Aleesha, tapi mata dan hati Rendra justru fokus tertuju pada Amira.'Mau sampai kapan kamu lihatin Amira terus, Mas?' batin Aleesha. Hat
50)Rendra membelalakkan mata. Pria itu nampak bingung sekaligus terkejut saat ia melihat foto dirinya terpampang di layar besar yang ada di podium. Di dalam layar tersebut, terlihat dengan jelas foto-foto yang menampakkan wajah Rendra bersama dengan Amira. Tidak hanya foto, beberapa video juga diputar di tengah-tengah acara."Apa-apaan ini? Kenapa foto aku sama Amira bisa ada di sana?" geram Rendra.Amira tak kalah shock saat mengetahui fotonya dipamerkan di acara tersebut. Orang-orang pun mulai menyorot Amira dan Rendra yang ada di aula itu. Suasana aula menjadi gaduh dan riuh. Bu Ayumi dan Pak Hendra langsung menoleh ke arah Rendra, begitu pula dengan Bu Dina dan Pak Aryo. "Pa, itu foto-fotonya Rendra, kan?" tanya Bu Ayumi pada sang suami. "Apa maksudnya ini? Kenapa ada foto-foto Rendra sama perempuan?" geram Kakek Kusuma."Bukannya itu perempuan yang tinggal di rumah Rendra sama Aleesha? Apa Rendra punya hubungan khusus sama perempuan itu?" gumam Bu Dina.Amira menundukkan kep
51)Gedung acara perayaan ulang tahun perusahaan sudah sepi. Saat ini hanya tersisa segelintir orang yang masih berada di ruangan yang seharusnya menjadi tempat acara megah itu.Keluarga Rendra dan keluarga Malaysia masih berada di sana. Tak hanya itu, Davin dan Amira juga masih berada di ruangan tersebut. Tampaknya mereka akan diintrogasi oleh keluarga Rendra dan Aleesha. Rendra, Aleesha, dan Amira harus menjelaskan secara rinci tentang foto yang tersebar di acara tadi. Mereka juga harus memberikan penjelasan mengenai pernyataan Visca yang menyebut tentang istri simpanan, hingga pernikahan kontrak."Puas kalian udah hancurin acara hari ini?" omel Bu Ayumi pada Rendra, Aleesha, dan juga Amira. "Kalian sadar nggak apa akibat dari perbuatan kalian untuk keluarga kita dan Rebidz Company?"Amira hanya diam. Wanita itu merasa tidak punya hak untuk bicara. Amira sendiri juga tidak mempunyai hubungan apa pun dengan keluarga Rendra, keluarga Aleesha, maupun Rebidz Company. Wanita itu hanya se
52)Interogasi dari keluarga Rendra dan Aleesha pun akhirnya selesai. Berulang kali Bu Ayumi dan Bu Dina memperingatkan Amira untuk segera pergi setelah kontrak dengan Rendra usai.Amira hanya bisa mengangguk dan menurut saat orang-orang itu berusaha mengusirnya. Amira cukup tahu diri. Ia sangat tahu, kalau dirinya memang tidak mempunyai tempat hidup Rendra. Pada akhirnya, dirinya akan tersingkir dari sisi Rendra cepat atau lambat."Kalau begitu, saya permisi," pamit Amira.Rendra hanya diam dan membiarkan Amira pergi. Diamnya Rendra benar-benar membuat hati Amira terluka. Meskipun wanita itu hanya istri kontrak, tapi Amira sangat berharap Rendra akan memasang badan untuknya."Emangnya kamu siapa, Amira? Kamu bukan siapa-siapa di hidup Mas Rendra. Mana mungkin Mas Rendra akan milih kamu," batin Amira larut dalam kekecewaan."Mau pulang sekarang?" tanya Davin pada Amira.Amira sempat menoleh ke arah Rendra sebelum pergi. Wanita itu berharap Rendra akan mendatanginya dan menawarkan diri