Share

Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh
Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh
Author: Dian Matahati

Bab 1. Istri Lain Sanjaya

Author: Dian Matahati
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Zahera berjalan setengah berlari menuju ruang ICU dimana dia mendengar suaminya dirawat. Setahunya, Sanjaya — suaminya yang sedang ada project pekerjaan di Surabaya selama sebulan ini, mengabarkan jika kemarin akan datang ke rumah sakit hanya untuk melakukan tindakan bedah mulut atau operasi kecil, dalam rangka mencabut gigi bungsu yang selama ini selalu menjadi masalah di kesehatannya. 

Namun tiba-tiba saja, malam harinya Zahera justru dikabarkan jika sang suami harus dipindahkan ke ruang rawat intensif / ICU karena kondisinya kritis. 

"Gimana kondisi suami saya, Dok?" tanya Zahera dengan panik begitu menerobos ruang ICU yang sebenarnya tidak boleh ada yang masuk di luar jam besuk. 

"Maaf, ini dengan keluarga atas nama siapa ya, Bu?" 

"Sanjaya Pratama. Katanya tadi malam mulai masuk ICU," jawab Zahera lagi dengan cepat.

"Kalau boleh tau, ini dengan siapanya?" 

"Saya? Saya istrinya, Dok!" kata Zahera lagi agak kesal karena pertanyaan singkatnya justru dibalas dengan rentetan pertanyaan yang panjang. 

"Lho, kok beda sama yang tanda tangan tadi malam? Soalnya kondisi pasien sudah dijelaskan kepada perempuan muda yang tadi malam mengaku sebagai istrinya juga. Bahkan beliau juga yang menjadi penanggung jawab selama dirawat di sini. Coba ibunya tanya sama istrinya Pak Sanjaya saja ya. Soalnya sudah dijelaskan tadi pagi sama beliau." 

"Loh, ini gimana sih? Yang istrinya itu saya. Saya istri sahnya Mas Jaya. Kenapa saya malah disuruh tanya sama orang lain yang saya gak tau siapa dia?" 

Zahera sangat emosi saat tim medis yang berada di dalam ruang ICU seakan mempersulitnya untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi sang suami. Apalagi dengan alasan jika sudah memberitahukan kondisi tersebut kepada perempuan yang mengaku sebagai istri suaminya. 

Perdebatan di ruang ICU itu tentu saja tidak bisa dibiarkan berlarut karena akan mengganggu kenyamanan pasien-pasien yang tentu saja membutuhkan suasana tenang. 

"Sus, tolong panggilkan saja keluarga Pak Sanjaya yang semalam. Biar ibunya tahu siapa yang tadi malam mengaku sebagai istri Pak Sanjaya juga. Jadi mereka berdua bisa menyelesaikan sendiri urusan kekeluargaan ini di luar ruangan," titah sang dokter kepada perawat ruang ICU untuk segera dilaksanakannya. 

"Baik, Dok."

Zahera mendengarkan panggilan tersebut dengan hati yang bergemuruh. Rasanya di dadanya sudah akan ada bom waktu yang siap meledak kapan saja. Andai saja dia tidak ingat sedang berada di mana. Pasti dia akan mengobrak-abrik seluruh ruangan luas tersebut untuk melampiaskan amarahnya. 

Sambil menunggu seseorang yang dipanggil dari alat pengeras suara atas nama keluarga Tuan Sanjaya Pratama masuk ke ruang ICU, Zahera melakukan pengamatan sekilas mencari keberadaan sang suami. 

Matanya lekas memindai ruang yang hanya berbatas tirai berwarna hijau itu dengan nomor 5 di bagian atasnya. Meski tidak begitu jelas karena dari jauh, tapi Zahera yakin jika pasien yang terbaring tidak sadar dengan wajah yang penuh alat bantu itu adalah suaminya. 

Radarnya bisa menyala dengan cepat untuk mencari keberadaan suami yang sudah menikah dengannya selama 9 tahun lamanya itu. Mengingat angka kebersamaan mereka yang tidak sebentar itu, membuat sudut hati kecilnya nyeri. 

'Kenapa ada yang mengaku sebagai istrimu di sini, Mas? Apa yang sebenarnya terjadi? Kamu tidak sedang…. menduakanku kan?' batin Zahera sangat pedih. 

Keterdiaman Zahera harus diinterupsi dengan kedatangan seseorang yang membuka pintu ruang ICU. Posisi Zahera yang membelakangi pintu membuat dadanya berpacu semakin kencang. 

"Dengan keluarganya Pak Sanjaya?" tanya seorang perawat untuk memastikan.

"Iya, Sus. Saya istrinya." 

Zahera langsung menoleh secepat kilat setelah mendengar sendiri jawaban seorang perempuan yang entah siapa, dengan percaya diri mengaku sebagai istri suaminya. 

"Apa? Istri Pak Sanjaya? Kamu gila ya? Sejak kapan suamiku menikahi kamu?" sahut Zahera dengan tatapan membunuh. 

Zahera terlihat jelas menggunakan tatapan mengintimidasi untuk memperlihatkan kekuatannya. Dia seakan siap menebas siapa saja yang mengusik miliknya. Tentu saja nyali perempuan yang diserangnya dengan tatapan tajam langsung menciut. 

"K-kami baru menikah sebulan yang lalu," jawabnya dengan tergagap. 

Anggota tim medis yang melihat gelagat tidak benar di kedua perempuan yang sama-sama mengaku istri salah satu pasiennya itu, akhirnya mengusir keduanya dan meminta mereka menyelesaikan urusan pribadi di luar ruang ICU. 

Mereka juga menjelaskan jika jam kunjung pasien di ruang ICU hanya pada jam 16.00 sampai dengan 17.00 WIB saja. Dan hanya boleh 1 pengunjung yang berada di dalam untuk membesuk. 

Karena dipaksa keluar, Zahera pun keluar dengan menarik tangan perempuan yang belum dikenalnya tersebut. Tentu saja dengan kasar dan tidak sabar. 

"Au! Kasar sekali sih! Kamu menyakiti pergelangan tanganku, Mbak. Pantas saja Mas Jaya bilang mau cerai sama istrinya. Kelakuannya aja bar-bar begini." 

"Apa?" bentak Zahera dengan lantang begitu mereka keluar dari ruang ICU. 

Tatapan para penunggu pasien yang lain diabaikan oleh keduanya karena fokusnya hanya pada satu sama lain. 

"Iya. Mas Jaya bilang kalau dia sedang proses bercerai dengan istrinya. Makanya aku mau dinikahi secara siri dulu. Karena katanya setelah perceraian kalian beres, aku mau dinikahi secara resmi menggantikan posisimu." 

Zahera tertawa mendengar bualan perempuan yang dirasanya sudah gila. Hubungannya dengan Sanjaya selama ini sangat baik dan harmonis. Meski sering berhubungan jarak jauh karena tuntutan pekerjaan sang suami yang berpindah-pindah lokasi, tapi tidak pernah sedikit pun mereka mendengar ada permintaan pisah dari satu sama lain. 

"Kamu halu ya? Hubungan kami selama ini baik-baik saja. Bahkan kami sudah dikaruniai seorang putra yang sekarang sedang kutitipkan ke ibunya Mas Jaya. Mas Jaya juga belum lama ini ngajak program hamil anak kedua kok. Jadi mana mungkin Mas Jaya bilang mau menceraikan aku?" tandas Zahera dengan sangat yakin. 

Perempuan yang dicecar Zahera pun hanya mengangkat bahunya dengan santai. Kemudian berlalu pergi begitu saja setelah mengatakan untuk menanyakan sendiri kepada suami mereka. 

Ah, membayangkan Sanjaya mempunyai istri lain selain dirinya membuat amarah Zahera kembali naik ke ubun-ubun. Otaknya terus mensugesti untuk tidak percaya dengan perkataan perempuan tersebut. Namun disisi lain, hatinya seakan tidak bisa berbohong jika keberadaan perempuan tadi sangat mencurigakan.

'Tidak mungkin jika tiba-tiba ada seseorang yang mengaku sebagai istri dengan sangat yakin, kalau memang tidak ada apa-apa di antara mereka. Tapi, apakah benar kamu sekejam itu sama aku, Mas? Bukankah selama ini hubungan kita baik-baik saja? Aku salah apa? Aku kurang apa?'

Zahera menutup wajahnya dengan kedua tangan, kemudian terduduk di kursi tunggu yang dingin. Sayangnya, dinginnya kursi besi yang didudukinya tidak cukup mampu untuk meredam amarahnya. 

"Aku harus cari tahu kebenarannya. Kalau kamu terbukti salah, aku gak akan tinggal diam!"

Comments (4)
goodnovel comment avatar
atisafrina prasetya
dasar buaya darat si Jaya
goodnovel comment avatar
Hari Anto
mantap.cari kebenarannya
goodnovel comment avatar
Endy Marris
ayo zahera....cari kebenaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 2. Sanjaya Tidak Mengaku

    "Ma, tadi di rumah sakit ada yang ngaku-ngaku jadi istrinya Mas Jaya," adu Zahera pada Mama Anita di sebuah sambungan telepon. Zahera yang merasa bosan menunggu jam besuk di luar ruang ICU akhirnya memilih melakukan panggilan suara ke nomor ibu mertuanya. Selain untuk mengadukan kelakuan anaknya yang membuat Zahera curiga, tentu saja sekalian Zahera ingin mengontrol kondisi Abimanyu yang dititipkannya sementara kepada Mama Anita. "Ah, masa sih, Za? Kan kamu juga tau sendiri gimana bucinnya Sanjaya sama kamu selama ini. Kayaknya itu cuma orang iseng atau fansnya Sanjaya aja deh. Mama masih percaya kalau Sanjaya pasti setia sama kamu, Za. Gak ada satu pun alasan yang bisa membuka peluang Sanjaya buat berpaling dari kamu. Kamu itu punya semua kriteria istri idaman. Gila aja kalau dia sampai berani selingkuh dari kamu. Mama sendiri nanti yang akan potong anunya itu!" balas Mama Anita dengan geram.Zahera sedikit tertawa mendengar jawaban panjang ibu mertuanya. Meski terdengar mengerikan

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 3. Mengumpulkan Informasi

    Setelah dirawat di ICU beberapa hari, akhirnya kondisi Sanjaya semakin membaik. Zahera menjaga dan merawat suaminya dengan telaten seakan tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Sanjaya merasa seperti di atas angin karena yakin istrinya masih mempercayai dirinya penuh seperti biasanya. "Aku gak sabar pengen pulang. Kangen tidur sama kamu, kangen sama Abi. Abi nanyain aku gak, Ma?" ucap Sanjaya dengan manja setelah alat bantunya semua dilepas dan bisa berbicara dengan lancar lagi. Kondisi Sanjaya memang sudah sangat baik. Siang ini setelah dokter visit dan melihat tidak ada kondisi yang menurun, bisa dipastikan Sanjaya bisa dialihkan ke ruang rawat biasa sebelum kemudian boleh benar-benar pulang. "Abi selalu nanyain kamu, Mas. Nanti kalau sudah dipindah ke ruang rawat inap biasa baru bisa video call sama Abi. Semoga saja dokternya cepat datang dan beneran bisa dipindah siang ini." Sebenarnya pagi ini bukanlah waktu untuk membesuk pasien ICU. Namun karena kemungkinan besar Sanjaya akan d

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 4. Menyadap HP Sanjaya

    Meski awalnya Alvino sempat tidak percaya dengan permintaan sang kakak, tapi akhirnya permintaan tersebut dipenuhi juga. Aplikasi untuk menyadap HP sudah dikirimkan kepada sang kakak begitu panggilan mereka berakhir. Tentu saja Alvino juga menjelaskan cara memasang perangkat lunak tersebut di HP sang suami tanpa meninggalkan jejak dan menimbulkan kecurigaan, supaya tidak diketahui keberadaannya sama sekali. Zahera mengikuti semua arahan dan segera mengaplikasikan instruksi yang diajarkan sang adik pada ponsel sang suami. Zahera bergerak cepat karena setelah keluar dari ruang ICU, ponsel Sanjaya pasti akan diberikan kepada yang punya kembali, demi menjunjung tinggi menghormati privasi pasangan. Selama ini baik Zahera maupun Sanjaya memang tidak pernah saling menuntut untuk mengecek isi ponsel satu sama lain. Mereka benar-benar pasangan yang bisa membangun kepercayaan 100%. Sehingga mereka tidak merasa butuh untuk memantau isi ponsel pasangannya. "Maaf, Mas. Aku terpaksa harus melak

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 5. Sanjaya ke Luar Pulau

    Zahera sudah menyimpan bukti screenshot talak yang dijatuhkan suaminya pada seorang wanita lain yang bernama Siska. Dia yakin foto itu akan berguna suatu saat nanti. "Aaarrrrggghhh…" Zahera kacau. Marah, sedih, kecewa dan rasa tidak percaya bercampur menjadi satu. Butuh waktu satu jam lamanya sebelum kemudian Zahera kembali ke ruangan suaminya dirawat dan berpura-pura tidak mengetahui sesuatu. Meski hatinya ingin sekali segera melabrak suaminya yang sudah berkhianat, tapi otaknya masih berusaha keras untuk tidak bersikap gegabah. Zahera sudah membaca berbagai hal tentang perceraian. Jika saat ini dia meminta cerai kepada sang suami, bisa saja dia akan kehilangan hak asuh atas Abimanyu karena dianggap tidak mampu menghidupi sendiri putranya yang kebutuhan khusus tersebut. Belum lagi kedekatan Abimanyu dengan Sanjaya yang tidak diragukan lagi. Zahera tidak mau membuat anaknya syok apalagi kehilangan anak tersebut. Zahera tidak mau ambil resiko. Dia sama sekali tidak akan mau jika h

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 6. Memulai Misi

    Selesai dari bandara mengantar kepergian Sanjaya, Zahera tidak langsung pulang menuju rumahnya. Dia membelokkan arah mobilnya menuju sebuah restoran dimana dia sudah membuat janji dengan seseorang. "Pak Anwar?" sapanya setelah sampai di meja yang dijanjikan."Bu Zahera ya?" "Betul, Pak. Maaf sudah menunggu saya lama ya?" ujar Zahera lagi sambil mengedarkan pandangan pada ketiga anak muda yang duduk semeja dengan Pak Anwar."Nggak kok, Bu. Kami baru sampai juga," balas Pak Anwar dengan ramahnya. "Oh ya, kenalkan ini Azam, Risti sama Gusti, tim yang akan membantu penyelidikan kita," sambungnya lagi memperkenalkan anak buahnya yang selama ini membantu Pak Anwar dalam melakukan pekerjaannya. Zahera pun berkenalan dengan ketiganya secara bergantian. Pak Anwar mengenalkan anggota timnya beserta keahlian masing-masing. Azam dan Risti yang biasanya akan terjun ke lapangan untuk mengikuti target dan melakukan penyamaran sesuai misi yang dijalankan. Sedangkan Gusti yang memiliki ketrampilan

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 7. Hampir Celaka

    "Mamaaa…" Suara lantang Abimanyu, membuat Zahera tersenyum. Sejak pulang dari restoran dan mengobrol banyak dengan Zio, Zahera kembali dibuat patah hati dengan kenyataan masa lalu sang suami. Tabiat buruk Sanjaya ternyata memang sudah terjadi sejak mereka belum menikah. Dan salah satu korbannya adalah Zia, adik perempuan pengacara Zio yang saat ini sudah menetap di luar negeri bersama keluarga barunya. Bahkan tadi, Zahera juga sempat mengobrol dan diceritakan langsung oleh Zia melalui sambungan telepon. Sebenarnya Zahera tidak mau membawa cerita masa lalu suaminya ke masa yang sekarang. Hanya saja, jika kelakuan buruk di masa lalu masih dilakukan berulang di masa sekarang, Zahera jadi menyangsikan apakah suaminya bisa berubah di masa mendatang ataukah tidak."Abi gimana sekolahnya, Nak?" Zahera menekuk kakinya dan berlutut supaya badannya sejajar dengan tinggi Abimanyu. Mengesampingkan kegundahan hatinya saat ini demi terlihat baik-baik saja di depan anaknya. "Seyu, Ma! Abi walna

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 8. Mengubah Misi

    "Ma, sebenarnya kamu itu kenapa? Ini pertama kalinya kamu bertingkah ceroboh kayak tadi lho, Ma. Tolong kalau ada apa-apa, kamu bilang sama aku, Sayang. Aku gak mau kalau di belakang aku, ternyata kamu punya masalah dan hadapi masalah itu sendirian. Kamu punya aku, Ma. Aku pasti bantu apapun masalah kamu," bujuk Sanjaya sambil menyuapi Zahera makan malam. Tanpa tahu jika masalah Zahera ada pada dirinya sendiri.Sejak mendengar dari Abimanyu istrinya menangis tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi, Sanjaya memilih langsung bertolak ke Jakarta dengan penerbangan seadanya. Sehingga malam ini, Sanjaya sudah kembali berada di kediamannya dan merawat istrinya yang sakit. "Maaf," balas Zahera singkat seperti sebelumnya.Sanjaya membuang napas dengan kasar. Dia tidak marah pada kecintaannya. Tidak pernah bisa marah. Sanjaya hanya merasa gagal membujuk Zahera untuk berterus terang dan bercerita seperti biasanya. Sanjaya khawatir pada istrinya.Selama ini Zahera tidak pernah menyembunyikan apa

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 9. Rencana Balas Dendam

    "Ini beneran Mbak Zahera?" "Iya, Alena. Kamu udah lupa sama wajahku? Aku udah kelihatan tua banget ya? Sampai kamu pangling gak percaya begitu aku bilangin." "Bukan tua sih, Mbak. Tapi lebih tepatnya mungkin keliatan makin seksi ya? Padat, berisi," puji Alena yang justru membuat Zahera mendengus. "Mana ada kelihatan seksi cuma dari wajah doang. Bilang aja aku sekarang gendutan," gerutu Zahera yang kemudian mengundang tawa Alena. Sejak melihat foto Alena bersama Sanjaya yang dikirimkan Pak Anwar, Zahera minta dicarikan cara untuk bisa menghubungi gadis itu secara pribadi. Zahera mengenal Alena. Alena pernah magang di tempatnya bekerja dulu saat Alena masih kuliah dan Zahera belum menikah. Sudah lama sekali. Mungkin bisa 10 tahun yang lalu, dan Zahera masih sangat hafal dengan wajah cantik Alena. Mungkin karena dulu mereka juga sudah dekat cukup lama. Sehingga tidak akan sulit bagi Zahera untuk bisa mengenali wajah Alena yang bertambah dewasa. Alena sendiri sebenarnya masih mengen

Latest chapter

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 131. THE END

    'Ini maksudnya apa?' batin Zahera. Pertanyaan tersirat dari Evander Lim kepada Zahera tentu saja membuatnya sangat syok. Apalagi dengan tatapan dalam dari ketiga putra yang dimaksudkan oleh pria paruh baya tersebut. Zahera hanya bisa menoleh ke kanan kiri menyembunyikan kebingungannya. Sedangkan Abimanyu dan Alvino yang diam saja justru terlihat lebih tenang dan tidak sebingung Zahera saat ini. Pertama kalinya Liam tahu jika Zahera adalah kakaknya Alvino, dia sempat terkejut juga. Tapi itu tidak membuatnya mundur untuk mendekati Zahera dan anaknya. Tiga bulan ke belakang Alvino maupun Abimanyu sudah menjadi saksi bagaimana Leon, Lim dan Liam sama-sama berusaha mendekati Zahera dengan berbagai cara. Zahera memang terlihat menanggapi ketiganya dengan sama baiknya. Sayangnya tidak lantas membuat Zahera berpikir terlalu jauh tentang tujuan dari pendekatan ketiganya. "Za, ketiga putra Tante suka sama kamu sudah dari lama. Kamu gak sadar ya?" ujar Liana dengan nada menggoda. Zahera ha

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 130. Miskinnya Sanjaya

    Sejak pulang dari pengadilan agama, Sanjaya tidak banyak bicara meskipun Alea dan Mama Anita terus mengajaknya berbicara. Sanjaya masih syok dengan apa yang didengarnya dari Alena. Dia baru sadar jika selama ini Alena tidak benar-benar tertarik dan ada rasa dengannya. Dan Sanjaya dibuat sangat sakit hati. 'Padahal aku sungguh sayang sama dia,' batin Sanjaya masih tidak menerima takdirnya. Sanjaya sama sekali tidak menyangka jika Alena bersandiwara hanya untuk membantu Zahera memiskinkan dirinya. Benar-benar miskin karena semua aset yang dimilikinya dulu, kini sudah beralih nama menjadi milik Zahera, Abimanyu dan juga Alena. Satu-satunya yang masih dimiliki Sanjaya hanyalah pekerjaannya sebagai CEO di perusahaan yang sudah beralih nama menjadi milik Zahera dan nantinya akan diwariskan kepada putra semata wayang mereka. 'Aku tidak masalah jika harus memberikan hartaku untuk mereka karena aku memang menyayanginya. Tapi kenapa harus ditinggalkan oleh mereka semua?' Sanjaya sudah bera

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 129. Diskusi Panas Keluarga Lim

    "Langsung ke rumah saja, Liam. Kita bicara di rumah!" perintah Evander Lim pada putra bungsunya setelah mengetahui sesuatu yang lain dari Liana — istrinya. Awalnya Evander Lim hanya tengah memberitahu kepada istrinya mengenai kedua putranya yang menyukai wanita yang sama. Tapi begitu tahu siapa wanita yang dimaksud, Liana semakin heboh karena jelas dia juga mengenal Zahera, bahkan sempat ingin menjodohkannya kepada Leon dan tanggapan Leon juga cukup positif. Evander Lim dan Liana tidak pernah menyembunyikan masalah sekecil apapun. Mereka lebih suka saling terbuka dan menyelesaikan semua permasalahan bersama tanpa ada yang ditutup-tutupi. "Ini kenapa ketiga putraku malah kecantol satu janda yang sama?" gumam Evander Lim sambil menepuk dahinya. Kemudian dia keluar dari dalam ruangan kerja putranya untuk pulang karena pertemuan dan diskusi tentu berubah haluan ke rumah yang juga dihadirkan putra lainnya dan juga sang istri. Evander Lim dan Liam sampai hampir bersamaan. Sebenarnya Li

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 128. Kekhawatiran Zahera

    "Papa?" Belum sempat Zahera bertanya maksud dari Evander Lim mengatakan putranya yang lain itu siapa, suara sahutan dari belakangnya seakan menjawab kebingungannya dengan kebingungan yang lain. 'Papa? Mas Liam panggil Paman Lim dengan sebutan papa? Maksudnya, Mas Liam dan Dokter Lui itu saudaraan?' batin Zahera menatap bergantian antara Liam dan Evander Lim seakan tidak percaya dengan apa yang didengar. Padahal jika Zahera jeli dan memperhatikan detail garis wajah Evander Lim dengan Liam maupun Lui sama-sama memiliki garis wajah yang cukup mirip. Sama-sama berwajah oriental utamanya keturunan dari Negeri Gingseng. Liam menyampirkan blazer milik Zahera tanpa peduli papanya sudah menatap curiga pada mereka. Liam akan pura-pura tidak tahu jika kedua orang di depannya sudah saling kenal. Zahera sendiri sempat tersentak dengan perlakuan manis Liam meski sudah beberapa kali mendapatkannya sejak mereka kenal. Tapi disaksikan oleh Paman Lim seperti ini tentu saja membuat Zahera merasa ca

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 127. Kedatangan Evander Lim

    Jika di luar, Liam dan Zahera sedang bersenang-senang menikmati wahana flyboard, maka Robin di perusahaan menjadi tumbal untuk mengerjakan pekerjaan yang menggunung. Pertemuan dengan klien hari ini jelas harus dibatalkan semuanya. Karena Robin yang bekerja sendirian tidak mungkin meninggalkan perusahaan untuk sebuah pertemuan. "Ah sialan! Punya bos gak ada akhlak memang. Ini maksudnya aku dilatih buat jadi CEO apa gimana?" Robin tidak berhenti mengumpat sejak membaca pesan dari Liam jika dirinya dengan Zahera tidak akan ke kantor hari ini. Meskipun Liam menjanjikan libur untuk besok kepada Robin, tapi tetap saja bekerja sendirian untuk pekerjaan tiga orang sungguh sesuatu sekali. Meskipun begitu, sebenarnya Robin tidak sungguh-sungguh membenci sepupunya. Dia hanya merasa kesal karena dikerjain oleh Liam dan Zahera. Ya walaupun Robin sangat yakin jika biang keroknya tetap saja Liam. Zahera tidak mungkin dengan sengaja meninggalkan pekerjaan jika bukan karena terpaksa. Di tengah ke

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 126. Flyboard

    "Mabal yuk?" "Mabal?" Zahera sempat loading saat Liam tiba-tiba mengajaknya mabal. Paham jika Zahera tidak mengerti bahasa gaul yang sedang dikatakannya, Liam pun segera menjelaskan jika dirinya ingin mengajak Zahera bolos kerja hari ini. Zahera sampai tertawa mendengarnya. Baru ini dia melihat seorang bos mengajak karyawannya untuk sengaja membolos dari pekerjaannya. Dia mengira Liam hanya bercanda, tapi nyatanya Liam bersungguh-sungguh saat kembali mengatakannya. "Bukanlah hari ini cukup berat? Aku bisa ajak kamu ke suatu tempat yang bagus, yang bisa bikin kamu teriak-teriak memacu adrenalin dan yang jelas happy setelah pulang dari sana. Mau?" Zahera menoleh dalam diam. Menatap lekat pada Liam yang dari wajah hingga tatapan matanya tidak ada gurauan dengan ajakannya. Semua diucapkan dengan nada serius juga ekspresi yang diperlihatkan. Zahera bingung menjawabnya. Meskipun sebenarnya Zahera bukan tipe yang suka mangkir dari tanggung jawab, tapi saat ini sejujurnya dia memang but

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 125. Pengakuan Alena

    Sanjaya tidak mengindahkan peringatan dari Alena. Dia tetap berjalan maju dan membuat Alena melakukan hal sebaliknya. Sanjaya bahkan berani memojokkan Alena, karena merasa diabaikan setelah tahu Alena sudah berada di Jakarta. "Apa maksudnya kamu bicara begitu, Lena?" hardik Sanjaya.Untuk pertama kalinya Alena melihat Sanjaya yang bersikap kasar padanya. Alena menyembunyikan rasa takut dengan memperlihatkan galeri ponselnya yang berisi video dewasa yang pernah dikirim Alea padanya. Tindakannya itu cukup membuat Sanjaya mengalihkan pandangan dengan memberikan tatapan nyalang pada Alea. Sanjaya sangat marah dengan kelancangan Alea yang sudah membuat Alena menjauhinya. Padahal tanpa video itu pun sebenarnya Alena pasti menjauhinya karena misinya selama ini sudah selesai. Tapi kini Alena punya pengalihan amarah Sanjaya dengan memfokuskan Sanjaya pada Alea. "Ini gak seperti yang kamu pikir, Alena. Alea menjebakku dengan memberikan obat ke minumanku saat itu. Kamu harus percaya sama aku

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 124. Penolakan Alena

    Sidang putusan perceraian Zahera dan Sanjaya sudah selesai dibacakan. Mulai hari ini, sepasang suami istri yang sudah menikah sekitar sepuluh tahun lamanya itu akhirnya kembali menjadi orang asing seperti sebelumnya. Alena mendadak mendapatkan panggilan alam dan ijin ke toilet terlebih dahulu kepada Alvino. Alena menjadi orang pertama yang keluar dari ruang sidang. Sempat terkejut saat mendapati Liam ada di luar duduk seakan sedang menunggu seseorang. "Alena?" "Liam?" "Bukannya di dalam sedang ada sidang perceraian-" Liam memotong ucapannya dan tidak melanjutkan. Alena seakan paham dengan tatapan curiga dari Liam. Segera menjelaskan meski tidak sepenuhnya diterangkan sejelas-jelasnya."Aku temannya Mbak Zahera yang baru selesai sidang barusan," ujar Alena. "Eh, aku ke toilet dulu ya, udah di ujung soalnya," sambungnya tidak ingin dicecar pertanyaan lebih banyak lagi dari ini. Liam mengangguk mempersilakan. Alena terburu-buru bukan hanya karena sudah tidak tahan untuk membuang ha

  • Kumiskinkan Suami Tukang Selingkuh   Bab 123. Kutunggu Jandamu

    "Za, kamu sudah siap?" Zio bertanya dengan memandang Zahera sangat dalam. Zahera yang masih berada di antara alam pikiran dan kenyataan hanya terdiam. Indera pendengarannya merekam pertanyaan dari sang pengacara dengan jelas. Tapi proses menyampaikan hingga ke dalam otaknya begitu lambat. "Za, hakimnya sudah siap," tegur Zio lagi membuat Zahera menarik diri ke alam nyata. "Iya, Mas. Aku juga sudah siap," ujar Zahera akhirnya bisa mengulas senyum tipis. "Tuhan tahu mana yang baik buat kita semua, Kak," ujar Alvino mengelus ringan bahu Zahera yang berbalut blazer berwarna hijau tosca. "Semua akan baik-baik saja, Mbak. Semangat!" ucap Alena ikut memberi Zahera semangat. Zahera kembali tersenyum. Kini senyumnya sedikit terlihat lebih tulus dan manis daripada yang tadi. "Aku tahu. Ini semua akan segera berlalu, dan aku selalu bersemangat. Kalian tahu itu dengan sangat kan?" Semua yang mendengar mengangguk dengan senyum terbaik untuk memberikan energi positif kepada Zahera sebelum m

DMCA.com Protection Status