Disisi lain, roh pedang yang sengaja membangkitkan iblis hati milik Xiao Yan terus memandangi keduanya yang saling memperebutkan tubuh. Meski pembangkitan ini terlalu cepat pada Kultivasi Xiao Yan yang masih menginjak Dou Zi. Namun ia percaya bocah itu dapat menaklukkan iblis hati, karena Xiao Yan adalah keturunan keluarga Xiao yang memiliki rahasia besar disetiap garis keturunannya.
Dan benar saja, apa yang dipikirkan roh pedang terjadi. Mata Xiao Yan berubah menjadi keemasan, hal ini membuat iblis hati yang terkejut segera melepas cengkeramannya.
"Dou Zi saja masih ingin melawanku yang berada di Duo Qi! Apa kau benar benar ingin mati bersamaku! Xiao Yan, tunduk lah padaku. Maka aku akan membuatmu menjadi sosok tak terkalahkan di benua Dou Qi ini... Dan tentang dendammu, pasti akan terbalas olehku." Ungkap sombong iblis hati sambil menggenggam tangannya.
"Dendamku adalah urusanku, tidak ada yang boleh ikut campur urusanku! Enyah kau dihadapanku!"
Swuuuuush!
Xiao Yan melesat kearah Iblis Hati sambil melepaskan serangan beruntunnya. Melihat ini, Iblis hati hanya bisa mengejek menggunakan raut wajahnya.
"Serangan selemah ini ingin menguasaiku? Ciih! Mimpimu terlalu tinggi!"
Blaaaaar!
Sapuan tinju muncul dari kehampaan menuju perut Xiao Yan. Sontak Xiao Yan harus terpental sangat jauh. Bahkan, tubuhnya merasa mati rasa merasakan pukulan dari iblis hati. Tidak ingin menyerah begitu saja, Xiao Yan kembali melesat sambil melepaskan serangan terkuatnya kearah Iblis hati. Namun sayangnya, semua usahanya sia-sia. Tidak ada satupun serangan yang berhasil ia kenai di tubuh Iblis hati. Kini malah sebaliknya, iblis hati begitu beringas membalas serangan Xiao Yan dengan tangan kosongnya.
Serangan beruntun ini membuat Xiao Yan benar benar kesulitan dalam membalas serangan, maupun menghindari serangan. Karena kecepatan iblis hati yang tidak dapat ia ikuti dengan matanya sendiri. Namun, disela sela gempuran serangan yang telak mengenai tubuhnya. Xiao Yan tersadar pada raut wajah Iblis hati yang berubah ubah pada saat serangan mengenai tubuhnya.
Xiao Yan yang pintar, memutar otaknya untuk membaca raut wajah dari iblis hati. Hingga akhirnya, serangan sangat kuat mengenai wajahnya hingga roh Xiao Yan kembali terpental sangat jauh. Dan anehnya wajah Iblis hati berkedut seperti merasakan perasaan yang sama.
"Jadi seperti itu..." Gumam Xiao Yan memiliki ide gilanya.
Iblis hati yang juga ternyata menahan rasa sakit dari luka yang dialami Xiao Yan terus bertingkah sok kuat. Bahkan, ia tak segan melakukan pukulan yang mengandung delapan puluh persen kekuatan ditingkat Dou Qinya.
Melihat Xiao Yan tersenyum, kini membuat iblis hati sedikit curiga. Yang ia tahu, sosok pemilik tubuh asli adalah pemuda yang pintar, jenius. Dan tentunya ada sifat licik yang disembunyikan. Karena melihat senyuman Xiao Yan. Ia menduga Xiao Yan telah menyiapkan jebakan kepadanya. Namun tebakannya salah, setelah melihat sekeliling tubuhnya, dia tidak menemukan satupun jebakan yang disiapkan. Namun beberapa detik kemudian, matanya melotot melihat pemuda gila didepannya ingin meninju keras kearah area senjata kebanggaannya sendiri.
Pyaaaar!
Namun terlambat, Xiao Yan telah melakukannya. Seketika Xiao Yan berguling guling menahan rasa sakit yang tak tertahankan. Hal yang dirasakan oleh Xiao Yan pun kini menjalar kearah roh Iblis hati yang juga merasakan perasaan ngilu ini. Bahkan, ia tidak berhentinya mengumpat kearah Xiao Yan.
"Dasar bodoh! Kenapa kau melakukan ini!" Ungkapnya meringik menahan rasa ngilu diarea senjata kebanggaannya.
Xiao Yan tidak berhenti begitu saja, rasa sakit yang ia alami belum pudar. Kini ia melakukan hal yang sama berulang ulang. Hal ini membuat roh pedang yang melihatnya ingin tertawa. Karena rencana Xiao Yan benar benar ampuh.
"Kukira kau akan menyelesaikan masalah ini dengan cara mengeluarkan kemampuan garis keturunanmu... Ternyata aku salah, kau melakukan hal konyol yang menyakiti dirimu sendiri." Ungkapnya bangga melihat keberhasilan Xiao Yan.
Satu jam kemudian.
Keduanya terlihat terlentang menahan rasa sakit yang sama diarea senjata kebanggaan mereka. Iblis hati yang tidak ingin mengalami hal yang sama pun segera meminta Xiao Yan untuk berhenti.
"Bo-bocah berhenti! Ba-baiklah aku akan mau pergi..."
Xiao Yan menaikan salah satu alisnya. Karena ia tidak tahu apa yang dimaksud oleh Iblis hati. Saat ia akan menghentikan penghancuran tubuh iblis hati. Tiba tiba roh pedang muncul, dan memberikan ucapan selamat kepada Xiao Yan yang berhasil mengalahkan iblis hati.
"Xiao Yan kini kau telah lulus pada ujian pertamamu... " Ungkap senang roh pedang itu sambil memberikan senyuman manisnya.
Xiao Yan hanya menangguk, kemudian ia meminta ujian kedua. Namun sang roh pedang menolaknya. Karena saat ini Xiao Yan belum siap untuk menerima ujian kedua.
"Jika begitu untuk apa aku menjalankan ujian pertamaku?" Tanya kesal Xiao Yan.
"Tenanglah, sekarang kau telah resmi menjadi tuanku..
Namun kau tidak bisa menggunakan seluruh kemampuan pedang Naga. Karena kultivasimu yang rendah... Jika kau berada di tingkat Dou Zhong, kau sudah layak menjalankan ujian kedua.""Pedang Naga adalah pedang putih yang ada di
jalan kebenaran. Jika dihatimu masih ada iblis hati, bukankah kau akan terus terprovokasi oleh emosi iblis hati? Dan tentunya kau akan menjadi iblis dengan menggunakan pedang yang bersih ini.""Dan soal kenapa ujian iblis hati ada di ujian pertama, itu soal tubuhmu yang lemah. Meski Iblis hati ditingkatan Dou Qi, kamu bisa menggunakan ketahanan tubuh asli yang lemah, menjadi senjata dalam mengalahkan iblis hati. Tapi jika sebaliknya, sepertinya kau tahu bukan apa yang terjadi? "
Penjelasan roh pedang membuatnya terdiam. Melihat Xiao Yan tidak menanyakan hal lain. Roh pedang menyeret roh Xiao Yan keluar dari tempat gelap itu. Dan setelah mengambil kesadaran tubuhnya kembali. Xiao Yan merasakan perasaan yang begitu tenang, meski pikirannya masih dalam kesedihan yang mendalam.
"Tuan, sekarang anda dapat memberikan darah anda kepada gagang pedang sebagai tanda majikan. Kelak, kita akan bertempur bersama..."
Xiao Yan mengangguk, tanpa mengatakan sepatah katapun, akhirnya ia melakukan apa yang diucapkan roh pedang. Setelah meneteskan beberapa tetes darahnya. Pedang itu berdengung sangat keras, lalu berputar putar di hadapan Xiao Yan. Roh pedang pun kembali memasuki ketempat yang seharusnya dimana ia berada.
Sontak Xiao Yan merasa sangat senang. Karena ia tahu, pedang didepannya adalah salah satu pedang terkuat yang diinginkan oleh Kultivator lain, dan dilindungi oleh gurunya. Karena sektenya hancur dan gurunya menghilang. Ia berjanji menggunakan pedang itu untuk mencari, dan menagih dendam pada kelompok misterius itu menggunakan pedang Naga, yang tak lain simbol utama sekte Naga Surgawi didirikan.
Setelah berhasil mendapatkan pedang Naga. Makam kuno itu tiba tiba menghilang, dan setelah itu Xiao Yan kembali kearah sekte Naga Surgawi yang telah hancur. Setibanya, Shen Jin dan Fan Lao sudah membuat ratusan makam untuk para murid dan tetua yang telah tewas. Akhirnya, mereka bertiga berkabung selama sehari untuk menghormati pengorbanan para tetua dan murid yang telah gugur.
Setelah satu hari masa berkabung. Xiao Yan menyatakan keputusannya untuk berkelana, dan ia pun berterus terang untuk mencari gurunya. Serta membalaskan dendamnya dikemudian hari pada tetua Fan Lao serta Shen Jin. Awalnya Shen Jin ingin mengikuti kakak seperguruannya. Namun, Xiao Yan menolak. Karena ia memiliki rencana besar untuk mengguncang dunia Dou Qi akibat penyerangan terhadap sekte, serta untuk mempertanggung jawabkan atas hilangnya gurunya kelak. "Jiner, tetua Fang Lao, aku memiliki dua pilihan untuk kalian..." Xiao Yan kemudian memandangi keduanya satu persatu dengan hangat. "Pertama... Shen Jin, pilihlah keputusanmu, apa kau bersedia membentuk sekte Pedang Naga Surgawi yang baru? Atau akan hidup damai semaumu?" Shen Jin memejamkan matanya sejenak, ia teringat akan bagaimana kakak seperguruan, serta gurunya dulu memberikan kehidupan baru untuknya. Nyatanya, dahulu disaat ia berumur tujuh tahun. Tepatnya di klannya tinggal, semua anggota klan, ayah, dan ibunya dibantai oleh
Setibanya. "Apa kau tahu siapa yang telah menyerang sekte Naga Surgawi?" Tanya Xiao Yan serius. Lei Fang mengangguk mengerti. "Sepertinya tidak hanya ini yang ingin kamu tanyakan." Balas Lei Fang sopan. "Apa tujuan mereka membawa guruku?" "Dan siapa sebenarnya Jendral Shui Yang." Lei Fang terdiam, dia sebenarnya bisa saja tahu semua jawaban yang ditanyakan oleh Xiao Yan. Namun saat ini ia belum bertemu dengan ayahnya. Dan tentunya, ia hanya tau sedikit soal siapa dibalik penyerangan sekte milik Xiao Yan. "Pertanyaan pertama, aku tidak bisa menjawabnya. Karena dengan kultivasimu saat ini, kau hanya akan mengantarkan nyawamu saja. " "Yang kedua, sesuai informasi dari ayahku. Gurumu adalah gadis Naga yang sangat kuat. Mungkin diculik nya gurumu, ada masalah pada garis keturunannya yang memang sangat rahasia." "Yang terakhir, Jendral utama Kerajaan Bei, Shui Yang merupakan orang yang sangat rahasia. Bahkan akupun tidak mengetahui siapa dia." Mendengar jawaban Lei Fang, Xiao
Shui Yang benar benar murka, setelah menyimpan tubuh Shui Dong kedalam cincin penyimpanannya. Hutan dibawahnya hancur tanpa sebab. Matanya terus menyelidik kesegala sisi hutan itu. Hingga, senyuman kecil terpampang disudut bibirnya melihat adanya formasi ilusi di depan mata sejauh satu kilometer. "Tikus kecil yang berani menyinggungku...," Ucapan itu terdengar sangat dingin menusuk telinga Xiao Yan.Disisi lain, roh pedang terkejut mendengar pernyataan dari Shui Yang. Karena formasi ilusi yang dibentuknya terlihat dimata Shui Yang. "Gawat! Tuan segera pergi!" Teriak Roh Pedang didalam pikiran Xiao Yan. Xiao Yan mengangguk, sepasang sayap Qi muncul dibelakang punggungnya. Dengan segera, Xiao Yan melesat terbang sejauh yang ia bisa menggunakan kecepatan maksimalnya. Namun usahanya sia-sia karena hanya dengan beberapa helaan nafas. Sosok bayangan hitam muncul menghentikan terbangnya. Bayangan itu tak lain adalah sosok Shui Yang yang dengan cepat mencekik leher Xiao Yan dengan erat. "
Kakek tua yang sudah beribu ribu tahun bersembunyi didalam jurang itu terlihat kesal. Meskipun kesal, namun karena Xiao Yan memiliki darah murni klannya kini menyembunyikan kekesalannya. "Nak, kau sudah bangun. Sekarang ceritakan kenapa kau berada disini."Xiao Yan yang merasa bersalah karena menampar wajah kakek tua itu kemudian menceritakan dari awal tentang sekte nya hancur. Dan bertemu Shui Yang, yang merupakan jendral Kerajaan Bei. Mendengar cerita yang disampaikan oleh Xiao Yan. Kakek tua itu sedikit terharu, karena ia tahu Xiao Yan benar benar telah kehilangan segalanya. Namun, ditengah keharuannya kakek tua. Ternyata sang kakek tua juga mengingat bagaimana klan Xiao dahulu dihancurkan oleh teman temannya sendiri. Melihat reaksi kakek tua yang tiba tiba bersedih, Xiao Yan yang tidak mengetahui identitasnya. Ingin memperkenalkan dirinya. Namun sang kakek tua menggelengkan kepalanya. "Aku sudah tidak memiliki nama semenjak bersembunyi disini. Aku sangat malu jika masih mengguna
"Sa-sangat kuat!" Kakek tua itu hanya tersenyum. Namun sesaat setelah aura dari tubuhnya menghilang. Kakek tua itu menjelaskan sedikit tentang keberadaan Chen Huang. "Jangan jangan kau berasal dari generasi kelahiranku?" Tanya roh pedang membuat tubuhnya gemetar. "Benar, dan Chen Huang adalah rekanku. Mungkin waktu itu aku tidak tahu pedang ini memiliki roh pedang yang sangat cantik sepertimu. Jika aku tahu, mungkin aku ingin merebutnya dari Chen Huang." Kakek tua itu tersenyum menggoda dengan kumis tebalnya. Sontak roh pedang hanya bisa terdiam mendengar ungkapan kakek tua di depannya. Namun, setelah mengetahui bahwa kakek itu adalah teman dari tuannya dahulu kala. Roh Pedang kini sedikit menundukan kepalanya. "Jika boleh tau siapa nama anda?" Tanya Roh Pedang berharap mengetahui nama Kakek tua dihadapannya. "Sudahlah, tidak perlu mengetahui namaku lebih lanjut. Karena aku hanya ingin kau melindungi cucuku saja disaat aku bermeditasi.""Cucu..." Ungkap roh pedang terkejut setel
Tekanan rasa sakit yang diterima tubuh Xiao Yan bukan main main. Rasa panas, dan fluktuasi energi Fallen Heart Flame terus mengamuk didalam tubuhnya. Terutama api Fallen Heart Flame yang merupakan api pengendali hati ini kini menyerang jiwa Xiao Yan. Bahkan rasa kematian yang sebelumnya ia alami bukan lawan dari rasa sakit yang kini ia derita. Tapi semua ini adalah harapan besar untuk bisa membalaskan dendamnya. Tekadnya yang kuat mampu membuat kesadarannya terus bertahan. Bahkan Xiao Jun sendiri tidak dapat mempertahankan kesadarannya ketika menyerap Api ini. Tujuh hari berlalu, didasar jurang yang gelap itu hanya terdengar suara teriakan parau yang lemah milik Xiao Yan. Namun saat kesadaran akan menghilang. Suasana yang tegang itu berubah menjadi kegembiraan disudut bibir Xiao Yan. Karena Kultivasinya naik ke tingkat Dou She bintang satu. Bamsss! Ledakan kecil didalam tubuhnya menandakan bahwa Xiao Yan benar benar telah naik tingkat Dou She bintang satu. Tapi sayangnya, kegembir
Sosok itu terkejut setengah mati melihat pemuda bertopeng itu diam, dan malah menggertak dirinya. Jelas wajahnya yang kesal, langsung melesat dan menyerang Xiao Yan dengan menggunakan serulingnya. Bergerak dengan serulingnya, pria itu mulai melancarkan serangannya kearah leher Xiao Yan. Namun serangan itu bisa dibaca dengan baik oleh Xiao Yan. Bahkan beberapa gerakan telah terlewati, dan Xiao Yan terus menghindar yang membuat pria tersebut sangat kesal. "Cihhh! Apa kau hanya bisa..."Kekesalannya berhenti disaat sebuah tinju mampir telak mengenai perutnya. Terpental sejauh dia meter kebelakang, pria itu merutuki Xiao Yan dengan kata kata kasar. "Dasar brengsek! Menyerang secara diam diam! Apa kau masih bisa dianggap lelaki!" Maki pria itu. Xiao Yan hanya menyunggingkan senyum kecil disudut bibirnya. Setelah itu, Xiao Yan bergerak dan mulai menyerang menggunakan tangan kosongnya. Hingga keduanya kembali bertempur, Long She hanya bisa diam melihat sosok tak ia kenali membantunya hin
Swuuuuung! Dengan aktifnya dua formasi besar, kini langit bergetar, awan yang cerah itu berubah menjadi gelap. Beberapa helaan nafas, muncul dua array formasi yang mengepung pergerakan aliansi Teratai Suci. Xiao Yan yang akan mengaktifkan formasi, dan bersiap bertarung dengan menggunakan pedangnya kini mulai bergerak. Dibarengi dengan munculnya ratusan energi bintang yang menyerang, serta penutup array formasi Lautan Kematian. Hal ini menyebabkan pasukan Teratai Suci berhamburan mencari cara untuk pergi dari tempat itu. Namun sayangnya, sekelebat bayangan emas muncul menebas tubuh mereka satu persatu. Disisi lain, di tempat utama camp. Pria paruh baya berjubah hitam dengan panik keluar dari campnya. Setelah melihat sekitarnya, pasukannya yang mulai berguguran benar benar membuatnya naik pitam. Matanya yang tajam, kini menatap pemuda bertopeng tengah menebas kesana kemari membunuh pasukannya dengan brutal. "Menyerang aliansi Teratai Suci, apa kau sudah sanggup menanggung konsekuensi
Para tetua elit aliansi Teratai Suci saling pandang, terlihat mereka berpikir keras mengenai benda apa yang melayang diatas langit. Karena ingin memastikan bahwa itu adalah api Surgawi, salah satunya segera menghampiri lingkaran emas yang melayang tersebut. Namun tinggal lima puluh meter lagi, gelombang panas menyebar dari pusat lingkaran. Hal ini menyebabkan tetua tersebut meledak menjadi debu. Swuuush! Kaisar Phoenix muncul ditempat ledakan tetua itu, wajahnya yang datar menatap sembilan tetua elit aliansi Teratai Suci. "Pergilah... Phoenix Flame telah mendapatkan tuannya yang baru... Jika masih memaksa, kalian sendiri yang akan mati..." Bukan sekedar ancaman, peringatan keras ini memang berlaku bagi kesembilan tetua tersebut yang berada di tingkat Dou Qi. "Ckckck! Kau pikir kami percaya dengan ucapanmu! Lebih baik minggir, dari pada ketua aliansi datang dan menghajarmu..."Ancaman balasan itu ditanggapi dengan senyuman mengejek yang terlihat dikedua sudut bibir Kaisar Phoenix
Dan benar saja, rencana Xiao Yan berhasil dengan memberikan serangan tebasan pedang tepat mengenai punggung Shui Yang. Slaaash! "Akhhh!"Akibat luka yang diterima, kecepatan Shui Yang mulai melambat. Hal ini membuat Xiao Yan dengan cepat dapat meraih tubuh Shui Yang, yang ada didepannya. "Matii!"Booooms! Seketika ledakan dahsyat terjadi saat tubuh Shui Yang menabrak tubuh transformasi Phoenix Flame. Peristiwa ini membuat kesepuluh tetua elit saling pandang. "Sial... Dia membunuh Shui Yang...""Apa yang akan kita jelaskan pada tetua Agung?!" lainnya menimpal. Disisi lain, Phoenix Flame menghentikan terbangnya. Dengan amarah yang menggebu gebu, ia menunjukan kekuatan sebenarnya dari api Phoenix Flame. Swooooosh! Hawa panas yang begitu kuat menyebar sejauh sepuluh kilometer. Bahkan, mereka yang berada di tingkat Dou Zhong bintang lima harus mati terbakar oleh hawa panas itu. Namun tidak dengan Xiao Yan, Fallen Heart Flame yang telah memiliki kesadaran sendiri menahan tekanan it
"Uugghh!'"Yan Xiao!" Jia Lan segera mengalihkan perhatiannya. Kesempatan dalam kesempitan ini segera digunakan oleh Shui Yang. Memutarkan tubuhnya, dengan cepat ia memberikan tebasan pedang kearah Jia Lan. Hingga Jia Lan yang lengah, harus membuat serangan itu mengenai lengannya. "Bertarung denganku masih saja bisa mengalihkan perhatianmu!"Swuuuush! Shui Yang melesat dan bergerak menyerang Xiao Yan, namun seuliet bayangan muncul menghadang tebasan pedang milik Shui Yang. Melihat adanya bantuan yang membantu Xiao Yan, Shui Yang tak bodoh. Dengan cepat menggunakan tangan kirinya sebagai serangan lainnya. Baaaams! Baaaams! Xiao Yan terpental membentur permukaan tanah. Bahkan akibat serangan Shui Yang, yang telak mengenai dadanya. Ia harus menahan rasa sakit, selain meledaknya racun didalam tubuhnya. "Sial... Aku ceroboh!"Disisi lain, sosok yang membantu Xiao Yan tak lain adalah Jia Hua. Hal ini harus membuat Shui Yang mengambil sikap waspada. "Hahahahaha! Seharusnya pada waktu
"Tentu tidak tuan... Meski tuan tidak mengeluarkan api Fallen Heart Flame, cepat atau lambat Phoenix Flame pasti akan keluar dari dalam penjaranya..."Xiao Yan bisa tenang mendengar ini, dan benar saja setelah para tetua dan petinggi Pagoda bekerja sama. Phoenix, yang mengamuk didalam retakan tanah mulai tenang. Namun yang tidak mereka tahu, puluhan Dou Qi tengah memandangi peristiwa ini dengan wajah yang senang. "Apa sekarang saja kita melakukan penyerangan?" Tanya salah satunya. "Tidak... Karena aku merasa Kaisar Phoenix juga tengah melihat keadaan ini... Jadi kita harus menunggunya pergi terlebih dahulu." Disisi lain, Kaisar Phoenix masih bisa duduk tenang diatas awan yang lebih tinggi. Dengan perasaan yang sedikit tak rela melepaskan Phoenix Flame ketangan aliansi Teratai Suci, ia berharap Xiao Yan dapat merebutnya. "Bocah... Semoga aku memang tidak salah memilihmu..." Gumam Kaisar Phoenix. *Beberapa saat penyegelan Phoenix Flame, akhirnya Phoenix itu benar benar tidak membe
"Tuan sepertinya apa yang dikatakan Kaisar Phoenix benar adanya..."Menurut analisis Lan Shin, bahkan ada banyak master lebih kuat yang melindungi mereka dari celah langit disekitar mereka. "Memang ada berapa kekuatan besar yang bersembunyi? Dan lagi, kenapa mereka tidak dapat melihat kita yang berada dibawahnya..." Xiao Yan sedikit heran. "Ada lima Dou Qi bintang satu yang bersembunyi... Dan kenapa mereka tidak bisa melihat keberadaan kita, itu karena aku menggunakan teknik ilusi agar tidak menarik perhatian kekuatan besar yang ada disekitar kita."Xiao Yan menganggukan kepalanya beberapa kali sebagai tanda mengerti. "Pantas Lan Shin adalah penjaga kuburan Pedang yang sangat dipercayai senior..." Gumam Xiao Yan. Hingga tiba didepan pagoda yang sangat besar, Xiao Yan meminta Lan Shin turun ditempat yang berbeda. Namun kali ini, topeng emas tidak digunakan oleh Xiao Yan.Setelah mendarat dengan baik, Lan Shin segera memasuki Dunia Jiwa. Merasa keadaannya aman, Xiao Yan menggunakan
"Kalian bertiga duduklah dulu... Jika ingin pesan sesuatu tinggal pesan saja." Ucap Kaisar Phoenix kini menatap hangat bocah jenius di hadapannya ini. "Yaner... Bagaimana kondisimu?" Tanya heran Kaisar Phoenix karena melihat wajah Xiao Yan yang sedikit pucat. "Senior aku baik baik saja... Hanya saja aku terkena racun."Tanpa basa basi, Kaisar Phoenix segera memeriksa kondisi Xiao Yan. Setelah beberapa menit memeriksa, mata Kaisar Phoenix berubah menjadi rasa kekhawatiran yang besar. "Racun ini bukan racun biasa... Bahkan, Kaisar Obat belum tentu dapat mengobatinya... Bagaimana kau bisa mendapatkan racun ini?"Xiao Yan menghela napas panjang. "Sepertinya saat aku bersama Shui Yang... Jika benar racun ini milik Shui Yang, maka aku diracuni oleh arak yang telah aku minum minggu lalu."Kaisar Phoenix mengangguk, meski dia seorang puncak Kultivator. Mengobati racun bukanlah keahliannya. Jika ia memaksa mengobati racun Xiao Yan. Takutnya bukan semakin membaik, namun racun akan semakin b
"Laner! Bukankah kau tidak sopan!" Jia Hua langsung menasehati Jia Lan."Kakak... A-aku tidak ingin orang yang ada disampingku mati karena racun yang sama... Jadi maafkan aku..." Balas Jia Lan sambil menatap Xiao Yan. Xiao Yan hanya mengangguk, namun kini racun didalam tubuhnya akan menjadi serius. Duduk bersila dan mencoba mencari tahu perkembangan racun didalam tubuh, Xiao Yan seketika kembali muntah darah hitam. Bahkan, darah hitam ini lebih kental dari sebelumnya. "Uuuhukk!""Yan Xiao?!" Jia Lan berteriak bersama Jia Hua secara kompak. Xiao Yan hanya diam, namun wajahnya bertambah pucat setelah beberapa menit menelan penawar yang diberikan Shui Yang. "Kenapa seperti tidak ada bedanya? Namun lebih tepatnya memperparah racun yang ada didalam tubuhnya?" Tanya heran Jia Hua tersadar, bahwa penawar yang ia dapatkan adalah palsu. "Shui Yang sialan! Berani beraninya kau menipuku!" Murka Jia Hua hendak pergi dan mencari Shui Yang. Namun, Xiao Yan menghentikan langkah Jia Hua yang ak
Wuuuuush! Xiao Yan mundur dan menepis lembut tangan dari Jia Lan. Sontak, Jia Lan tidak menyerah dan langsung menyerang Xiao Yan karena ingin mengetahui wajah dari pria bertopeng dihadapannya.Beberapa gerakan terlewati, Jia Lan cukup terkejut melihat Xiao Yan dapat membaca serangan cepat yang ingin melepas topengnya. "Apa kau benar Dou She bintang tiga?" Tanya Jia Lan mempercepat gerakannya. Perlahan tapi pasti serangan Jia Lan bertambah cepat, hingga Xiao Yan benar benar tidak bisa mengikuti serangan Jia Lan. Disisi lain, Jia Hua juga cukup terkejut melihat kecepatan yang ditunjukan Xiao Yan setara dengan Dou Zhong. "Siapa pria ini? Kenapa aku merasa setiap melihat aksinya seperti melihat Dewa yang tengah marah?" Tanya Jia Hua terus menatap pertempuran keduanya. Meski tidak menggunakan energi, namun ini sudah cukup membuktikan pria bertopeng ini mampu seimbang dengan Dou Zhong bintang satu. Hingga tiba tiba, sebuah gerakan tipuan dilancarkan Jia Lan yang hendak mencabut topen
Dengan hasil pria bertopeng itu hanya terpental menabrak dinding, Qing Zilong cukup terkejut melihat kenyataan ini. Swuuuush! Sekedipan mata, Qing Zilong kembali muncul dan hendak meninju keras wajah Xiao Yan. Namun, langkahnya terhenti oleh suara Jia Lan."Zilong hentikan! Jika kau masih ingin menyerangnya, aku benar benar akan bertarung mati denganmu!" Ancam Jia Lan membuat Qing Zilong berdecak kesal. "Untuk apa kau membelanya? Kini Ye An telah mati, dan apa gunanya ada dia? Dan lagi, ingat rencana kita!" Bantah Qing Zilong. "Aku merasa dia lebih berguna dari Ye An! Jadi hentikan tindakanmu!"Pertikaian keduanya membuat Xiao Yan berpikir lebih jauh mengenai Shui Yang dimata tiga pemimpin besar ini. Bahkan, Xiao Yan dapat menebak bahwa, ketiganya sangat membenci Shui Yang dari percakapan mereka. "Baiklah... Tapi jika dia mata mata yang memang diutus Shui Yang, aku sendiri yang akan membunuhnya...," Qing Zilong kembali mengancam dengan nada dingin menatap tajam Xiao Yan. Jia Hua