Share

Bab 54

last update Last Updated: 2025-01-09 16:56:20

Ketiganya meninggalkan Sekte Pedang Tertinggi, menapaki perjalanan menuju dunia luar setelah sekian lama melakukan pelatihan tertutup. Daniel dan Ling Faizhe adalah nama yang sudah dikenal luas di Dinasti She tiga tahun lalu. Meski berasal dari wilayah yang berbeda, mereka kerap bekerja sama dalam misi-misi penting. Namun, di puncak ketenaran mereka, keduanya tiba-tiba menghilang, memutuskan untuk menjalani pelatihan tertutup. Kini, mereka kembali bersama, memenuhi janji yang mereka buat sebelum mengasingkan diri.

Setelah melakukan perjalanan panjang, mereka tiba di sebuah kota kecil bernama Kota Teipei. Kota ini dulunya adalah salah satu penghasil terbesar bagi Dinasti She, dikenal akan kemakmurannya. Namun, apa yang mereka temui saat ini sungguh mengejutkan. Kota yang dulu megah kini berubah menjadi kumuh dan kacau balau. Pendekar aliran hitam telah menguasai wilayah tersebut dan membawa kekacauan yang tak berkesudahan.

“Ling Faizhe, apakah kamu yakin ini Kota Teipei?” tanya Danie
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 55

    Huxin memimpin para tetua keluar dari kota dengan langkah tegas. Setibanya di luar, ia segera memberikan perintah kepada beberapa tetua untuk berjaga di gerbang kota, memastikan tidak ada musuh yang menyusup dan membantai warga Teipei yang tak berdaya. Di kejauhan, pasukan berkuda berhenti, tak jauh dari gerbang. Mereka memandang tajam ke arah para pendekar aliran putih, tatapan mereka dipenuhi kebencian dan haus darah. King Wujhi turun dari kudanya dengan anggun, berdiri di barisan paling depan. Dengan suara penuh kepongahan, ia berkata, "Huxin, kita bertemu lagi. Kini tanpa adanya Kaisar Bela Diri yang melindungi kota, kau dan pasukanmu tak akan bertahan lama!" Huxin hanya mendengus dingin, matanya menyipit, penuh tekad. "Apakah kau begitu yakin?" jawabnya dengan suara tajam, tak sedikit pun gentar. King Wujhi tidak membuang waktu. "Serang!" teriaknya, dan seketika pasukannya melesat maju, menyerbu para pendekar aliran putih dengan kebengisan yang tak tertahankan. Pertarungan m

    Last Updated : 2025-01-09
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 56

    Beberapa tetua, yang memiliki pengalaman bertarung selama puluhan tahun, segera bergerak. Mereka menyerbu Ziyan Rouxi yang masih melayang di udara, berharap bisa menghentikannya sebelum lebih banyak pasukan mereka menjadi korban. Namun, melihat kedatangan para tetua itu, Ziyan Rouxi tidak gentar sedikit pun. Dengan ketenangan yang mencekam, dia menukik tajam dari langit, pedangnya yang dihiasi ukiran mawar merah siap mengoyak lawan. Saat dia mengayunkan pedangnya, puluhan mawar merah muncul, berputar cepat seperti gasing dan meluncur ke arah para tetua yang menyerang. Klang! Klang! Klang! Suara benturan terdengar di udara saat senjata para tetua bertemu dengan mawar-mawar merah itu. Namun, apa pun senjata yang mereka gunakan, pedang, tombak, atau kapak, semuanya terpotong dengan mudah seperti daun yang tersayat pisau. Mereka tak punya kesempatan untuk bertahan. Slash! Slash! Slash! Mawar merah terus bergerak tanpa ampun. Setelah memotong senjata-senjata itu, mawar-mawar terse

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 57

    "Nona Ziyan, jangan salah paham. Aku hanya ingin mengetahui informasi tentangnya, bukan berniat lain," jelas Huxin dengan gugup. Meskipun Huxin memiliki ranah yang lebih tinggi dari Ziyan Rouxi, dia menyadari bahwa jika Ziyan Rouxi berniat, dia bisa dengan mudah mengalahkannya. "Tidak masalah. Jika kalian menginginkannya, itu tergantung pada kualifikasi kalian untuk memilikinya. Ini memang pedang mawar neraka yang legendaris," kata Ziyan Rouxi tanpa menyangkal. Dia memiliki keyakinan mutlak pada pedangnya. Jika pedangnya menolak digunakan, bahkan setengah kaisar beladiri peringkat puncak pun tidak akan mampu mengangkatnya. Setelah percakapan singkat tersebut, Ziyan Rouxi diantar ke ruangannya untuk beristirahat. Begitu tiba di kamar dan memastikan tidak ada orang lain di sekitarnya, dia mengunci pintu dengan hati-hati. Kini, di dalam kesunyian ruangan itu, Ziyan Rouxi bisa menenangkan pikirannya dan meresapi kejadian-kejadian yang baru saja terjadi. Flop— Flop— Ziyan Rouxi duduk

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 58

    Berbekal keterampilan observasi yang sangat tajam, Ziyan Rouxi dapat melihat dengan jelas meski keenam orang itu mencoba menyembunyikan identitas mereka. Jubah dan topeng yang mereka kenakan tak mampu menghalangi pandangannya. Ia segera mengenali mereka sebagai Tetua yang berjaga di pintu gerbang kota saat pertempuran terjadi. Keenam Tetua itu tak menyadari kehadiran Ziyan Rouxi. Dengan teknik penyembunyian diri yang telah ia kuasai, Ziyan Rouxi mampu menghilangkan jejak aura dan napasnya sepenuhnya. Tak ada tanda-tanda yang bocor, membuatnya seperti bayangan yang tak kasat mata. Ziyan Rouxi mengepalkan tangannya kuat-kuat, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. "Senior, bantu aku menyelesaikan mereka dengan cepat. Bagaimanapun, mereka adalah pendekar Raja Langit peringkat sembilan, dan jumlah mereka bukan hanya satu. Tanpa bantuanmu, mustahil bagiku untuk mengalahkan semuanya." Roh artefak pedang mawar neraka, yang bersemayam dalam pedangnya, merespon dengan nada penuh

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 59

    Dengan tenang, dia memusatkan tenaga dalamnya ke tangan yang menggenggam pedang, lalu menebas dengan kekuatan penuh. Slash— “Tidak!” Teriakan penuh ketakutan terdengar dari pendekar yang melarikan diri. Namun, tak ada yang bisa dia lakukan. Energi pedang yang sangat kuat menghantam punggungnya. Baang— Tubuhnya terbelah menjadi dua, darah dan daging berceceran di udara malam. Teriakan terakhirnya menggema, mengganggu keheningan malam, cukup keras hingga terdengar ke dalam kamar-kamar orang lain di sekitar. Ziyan Rouxi sadar bahwa hal ini akan menarik perhatian, jadi tanpa menunggu lebih lama, dia segera pergi, menghilang dalam kegelapan. Namun, tubuhnya mulai merasakan dampak dari serangan balasan pedang mawar neraka. Luka-luka yang belum sepenuhnya sembuh kini semakin parah akibat penggunaan teknik tersebut. Tapi Ziyan Rouxi, meski tubuhnya memprotes, tetap melangkah mantap, menyembunyikan rasa sakit yang menggigit setiap sarafnya. --- Di tempat lain, seorang pria muda dengan t

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 60

    “Oh, maaf. Aku lupa.” Xiao Tian segera menarik kembali aura penindas-nya, membuat para pengawal bisa bergerak bebas kembali. Keringat dingin mengalir di wajah para pengawal itu. Mereka masih tergetar oleh kekuatan luar biasa yang baru saja mereka rasakan. Tanpa banyak bicara lagi, Xiao Tian pergi sejenak ke tempat yang lebih terpencil untuk mengganti pakaiannya. Ketika dia kembali, seluruh rombongan masih terlihat tegang, namun mereka tahu bahwa pemuda ini bukanlah ancaman yang perlu mereka lawan. Setelah mengenakan pakaian hijau dengan motif naga di punggungnya, Xiao Tian tampil jauh lebih menawan. Sosoknya yang gagah dan anggun terpancar dengan jelas, menambah kesan misterius pada wajahnya yang dingin. Rambut hitamnya tergerai panjang, dan mata tajamnya memancarkan ketegasan, memperlihatkan wibawa seorang pria yang memiliki kekuatan besar. Pakaian itu tidak hanya membuatnya terlihat elegan, tetapi juga memperkuat auranya yang kuat, seolah-olah ia adalah seorang pangeran kekaisara

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 61

    “Apakah ini benar-benar dia?” pikirnya dalam hati. “Jika memang dia orang yang sama, berarti semua berita yang disebarkan oleh Kekaisaran selama ini adalah kebohongan.” Rumor yang beredar lima tahun lalu mengatakan bahwa Tian, pemenang kompetisi itu, telah mati di tangan pendekar aliran hitam. Namun, melihat Xiao Tian berdiri di hadapannya tadi, dengan segala kekuatan dan auranya yang kuat, wanita itu kini mulai meragukan kebenaran cerita tersebut. Apakah mungkin Kekaisaran sengaja menutupi sesuatu? “Hmph,” gumamnya dengan tatapan penuh tekad. “Jika ini memang dia, aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Berteman dengan orang seperti Tian akan membawa keuntungan besar bagi Asosiasi.” Rencana mulai terbentuk di pikirannya. Dia harus berhati-hati dalam langkah selanjutnya, memastikan bahwa hubungannya dengan Xiao Tian tidak hanya sebatas pertemuan biasa, melainkan membangun koneksi yang kuat dan saling menguntungkan. Sambil menatap gambar itu sekali lagi, wanita muda tersebut

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 62

    Lin Hua memperhatikan simbol yang tergantung di pinggang mereka dan mengerutkan kening. "Itu adalah orang-orang dari Paviliun Kunpeng." Anggota Paviliun Kunpeng kemudian melirik tajam kepada semua orang yang berada di lantai atas, memperlihatkan arogansi mereka. "Jika kalian memiliki tujuan yang sama dengan kami, lebih baik urungkan niat kalian sekarang juga. Kami tidak peduli dari Sekte mana kalian berasal. Jika kalian mengincar Pedang Mawar Neraka, kami, Paviliun Kunpeng, tidak akan segan-segan menyingkirkan kalian!" Tetua Qin Mo, yang tampak menjadi pemimpin rombongan, berbicara dengan nada tinggi, seolah yakin bahwa mereka memiliki hak penuh atas pedang legendaris itu. Salah seorang dari kelompok lain berdiri dengan tenang, matanya menatap langsung ke arah Qin Mo tanpa rasa takut. “Tetua Qin Mo, apakah kau pikir hanya kalian yang menginginkan Pedang Mawar Neraka? Banyak Tetua dari kekuatan lain yang juga mengincar pedang itu. Ketika kita tiba di Kota Teipei, mungkin saja Sekte

    Last Updated : 2025-01-10

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 213

    Awalnya, Jiu He masih diliputi keraguan. Dia tahu betul risiko besar yang dihadapinya. Menyinggung Klan Qin bukanlah perkara sepele-jika keberadaannya ketahuan, bukan hanya dirinya yang akan menghadapi masalah, tetapi seluruh klannya bisa terancam. Klan Qin bukan hanya mendominasi, tetapi juga terkenal karena kekejamannya terhadap siapa pun, termasuk bawahannya. Sekecil apa pun kesalahan, mereka tak ragu menghancurkan siapa saja yang berani melawan, bahkan sampai memusnahkan klan yang dianggap mengganggu. Namun, di sisi lain, Jiu He juga tidak memiliki pilihan untuk menolak Xiao Tian, dia akhirnya memutuskan untuk tetap mengikutinya. Bagaimanapun, menolak Xiao Tian bisa membawa masalah yang tidak kalah besar. Xiao Tian langsung terbang melewati reruntuhan itu. Ketika dia mendarat, ada lima orang pria paruh baya mengenakan baju lapis baja, mereka adalah para prajurit Klan Qin. “Siapa kalian?” tanya salah satu dari mereka. Mendapat pertanyaan itu, Xiao Tian menyeringai. “Kalian ang

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 212

    “Anak Muda, aku tahu kamu sangat terkenal di Kota Zhao. Namun, itu hanya kota kecil, dan mungkin kamu memiliki pelindung di sana. Ini adalah area Terlarang Iblis Surgawi, kamu sendirian disini. Daripada kamu membuang nyawamu dengan sia-sia, lebih baik kamu serahkan semua harta yang kamu memiliki. Mungkin kami bisa menyelamatkan nyawamu.” Orang itu malah mengucapkan kata-kata yang sama seperti Xiao Tian. Xiao Tian menggelengkan kepalanya. “Hanya peringkat dua alam Yin, kalian berani berkata seperti itu terhadap Tuan Muda ini. Hmmm.” Shoot — Baang— Xiao Tian melesat seperti hantu, sebelum ada yang bisa bereaksi, dia sudah tiba di hadapan pria yang berbicara tadi, lalu dia memukul wajahnya. Seketika, wajah pria itu meledak menjadi kabut darah, menyisakan tubuh tanpa kepala yang sekarang terjatuh ke bawah. Dua orang yang tersisa merasa sangat ngeri. Mereka segera menjauh dari Xiao Tian. Walaupun rasa takut menyelimuti dirinya, mereka masih mencoba memberanikan diri untuk memarahi Xia

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 211

    “Benar, ambilah.” Ling Faizhe, Daniel, Vianshi'er, dan Ershita'er tampak sangat gembira ketika menerima pemberian dari Xiao Tian. Mereka langsung mengambil semua artefak tanpa ragu. Namun, berbeda dengan mereka, Ziyan Rouxi hanya diberikan pil, bendera formasi, dan rune. Tidak ada artefak di tangannya. Sebelum Ziyan Rouxi sempat bertanya, Xiao Tian sudah mengirimkan transmisi suara secara diam-diam. “Kakak, Pedang Mawar Neraka di tanganmu memiliki level sangat tinggi. Itu bukan artefak Zuxian, maupun artefak mulia. Bahkan bisa jadi itu adalah artefak dewa. Hanya, kakak belum bisa sepenuhnya bekerjasama dengan roh artefaknya. Jika ada waktu, coba kakak berusaha berkomunikasi dengannya, apa yang dia inginkan agar bisa menampilkan kekuatan terbaiknya.” Mendengar penjelasan itu, Ziyan Rouxi mengangguk pelan dan membalas dengan lembut, “Adik, aku mengerti.” Setelah itu, mereka berbasa-basi, saling menceritakan pengalaman masing-masing selama perjalanan. Suasana cukup santai hingga akh

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 210

    “Lakukan!” Xiao Tian berteriak dari jauh. Mendengar teriakannya, Ziyan Rouxi langsung melemparkan sembilan rune yang tersisa. “Menjauh!” Mengikuti teriakannya, Ziyan Rouxi memerintahkan Vianshi'er dan yang lainnya menjauh. Setelah mereka menjauh. Suara ledakan yang terus menerus terdengar. Boom— Boom — Boom— Sembilan rune peledak meletus, itu sama saja dengan membunuh orang itu sembilan kali, sehingga tidak hanya tubuh fisik, jiwanya juga langsung terbunuh sepenuhnya. “Ini?” Feng Ying tidak menyangka semua strateginya menjadi serba salah. Dia yang sudah hidup ribuan tahun, berhasil dipojokkan seperti ini oleh seorang pemuda. Bagaimana dia bisa menerimanya? “Kakak, satukan kekuatan kita. Aku tidak percaya kita tidak bisa membunuhnya!” Buzz — Keduanya membuat segel tangan, kemudian langit mulai bergemuruh. Semua orang menyaksikan pusaran berwarna merah tercipta di atas langit, binatang yang persis seperti serangga dari pusaran merah itu mulai muncul. Binatang yang menyerupai

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 209

    Setelah 20 menit menunggu, Tetua yang mati itu benar-benar tidak bisa bangkit lagi. Dia telah mati sepenuhnya. “Tidak mungkin! Bagaimana teknik Tujuh Jiwa tidak berfungsi?” Lelaki paling tua itu tidak mau percaya dengan kenyataan yang terjadi. Menurutnya teknik Tujuh Jiwa sangat sempurna, bahkan dia sendiri tidak tahu cara untuk membuat teknik itu tidak berfungsi. Jadi bagaimana Xiao Tian bisa mengetahuinya hanya dengan satu kali pertukaran? Xiao Tian menikmati keheranan mereka. Dia tersenyum mengejek. “Bajingan Tua, ku akui teknikmu sangat luar biasa. Ini adalah teknik para dewa untuk mempertahankan nyawanya. Namun, teknik yang luar biasa ini tidak akan bisa menunjukkan kehebatannya ketika berada di tangan para sampah seperti kalian. Sekarang, biarkan aku menunjukkan kepada kalian teknik Tujuh Jiwa yang sesungguhnya!” Xiao Tian membuat segel tangan dengan sangat cepat. Lalu, kekuatan jiwanya meletus. Jika ada orang yang bisa melihat lautan jiwa Xiao Tian, mereka akan melihat Tujuh

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 208

    Kesunyian. Suasana tiba-tiba menjadi sunyi senyap, sepi seperti kuburan. Hanya hembusan angin yang terdengar, menggantikan jeritan sebelumnya. Di Wujie berdiri terpaku, mulutnya terbuka lebar, dan matanya membelalak penuh ketidakpercayaan. “Bagaimana mungkin?” gumamnya, nyaris tak bersuara. Dia tidak bisa menerima kenyataan ini. Dalam pikirannya, kehadiran para Tetua peringkat lima alam Yin seharusnya menjadikannya penguasa di area terlarang ini. Dengan mereka di sisinya, Di Wujie yakin mampu membalas dendam kepada Xiao Tian dan merebut kembali batu suci tingkat unggul yang diberikan oleh gurunya. Namun, semua harapannya hancur. Orang-orang yang dia andalkan untuk memenangkan pertarungan malah tewas dengan mudah di tangan Xiao Tian. Di Wujie tidak bisa menerima kenyataan ini, dia pikir dia bisa mendominasi area terlarang dengan kehadiran para Tetua peringkat lima alam Yin. Dia juga berpikir dengan kehadiran mereka, Di Wujie bisa membalas Xiao Tian dan mengambil kembali batu suci

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 207

    Melihat pukulan tiba, Ziyan Rouxi dan yang lainnya gemetar ketakutan, mereka merasakan kekuatan penindasan yang luar biasa. Walaupun pukulan itu tidak diarahkan kepada mereka, sensi kematiannya sudah menyelimuti mereka semua. Ziyan Rouxi mengepalkan tangannya, dia khawatir terhadap Xiao Tian yang masih berdiri. “Apa yang dilakukannya? Dia hanya pasrah menerima kematian?” tanya Ziyan Rouxi dalam hatinya. Xiao Tian tersenyum dingin ketika melihat kepalan tangan yang sangat besar datang ke arahnya. “Hanya ini? Jika ini kemampuanmu, maafkan aku karena mengecewakanmu!” Zlaa— Tanda api dan petir muncul di dahinya, begitu juga dengan sayap petir dan sayap apinya. Ketika itu semua muncul, ranah Xiao Tian yang tadinya peringkat enam Abadi Beladiri, langsung meningkat menjadi peringkat satu alam Yin. Dengan energi beladiri yang sangat berlimpah, dan juga tubuh fisik yang kuat. Tubuh Xiao Tian sedikit bergetar. Shoot — Dia menghilang, ketika muncul kembali, dia berada di samping orang itu.

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 206

    “Hahahaha! Apa hubunganku dengannya?” Xiao Tian mengubah wajahnya yang tadinya menyeringai menjadi sangat dingin. Bahkan saking dinginnya, pepohonan di tempat itu langsung diselimuti es. Itu adalah hawa dingin karena aura pembunuh Xiao Tian yang terlalu pekat. “TANYAKAN PADANYA, APA HUBUNGANKU DENGANNYA!” bentak Xiao Tian kepada Di Wujie membuat pria itu menggigil. Melihat Di Wujie sangat ketakutan, Ziyan Rouxi tersenyum dingin. “Aku akan memberitahumu agar kamu tidak penasaran. Dia adalah Xiao Tian, dia adikku.” Melihat Di Wujie yang sangat ketakutan, Ziyan Rouxi tersenyum dingin. “Aku akan memberitahumu agar kamu tidak penasaran. Dia adalah Xiao Tian, adikku.” Mendengar bahwa Ziyan Rouxi adalah kakak Xiao Tian, Di Wujie mundur beberapa langkah, wajahnya pucat. Dia tidak menyangka akan menyinggung binatang ganas ini lagi. Seorang Tetua dari pihak Di Wujie dengan sigap menahan tubuh Di Wujie agar tidak terjatuh. “Tuan Muda, jangan takut. Aku sudah mengaktifkan formasi pemanggilan.

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 205

    Xiao Tian melesat lebih tinggi ke udara, hingga mencapai ketinggian yang cukup untuk mengamati seluruh wilayah dengan jelas. Begitu dia berada di posisi ideal, Mata Langit miliknya bersinar lebih terang, memperluas jangkauannya hingga mampu mengamati area terlarang sejauh ratusan ribu mil. Pandangan Xiao Tian menyapu setiap sudut area terlarang, hingga akhirnya tertuju pada sebuah formasi besar yang mencakup wilayah seluas 20 ribu mil. Formasi itu memancarkan cahaya yang berdenyut, tampak jelas sedang menerima serangan-serangan kuat dari dalam. Serangan itu begitu intens, menghantam formasi tanpa henti, seolah mencoba menghancurkannya. Ketika Xiao Tian mengamati lebih saksama, dia mengenali salah satu serangan yang berasal dari dalam formasi —Mawar Neraka— yang terus membombardir formasi tersebut. Wajahnya seketika berubah serius. “Sial! Sepertinya ada yang sengaja menjebak kakakku! Aku harus segera pergi!” katanya tegas. Xiao Tian menatap Zhao Yanzhi. Whooss— Sebanyak 20 bender

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status