kulepas Kau dengan Ikhlas 1
Part 1"Hai Ra, ini bukankah ini nama dan foto suamimu?" tanya Aini padaku sambil menyerahkan sebuah undangan pernikahan yang terdapat foto dan nama lengkap suamiku dan wanita yang ada di rumah mertua, minggu lalu yang dikenalkan sebagai sepupu padaku.Seminggu lalu, setelah latihan menyanyi bersama tim, aku mampir ke rumah ibu mertua."Assalamualaikum bu," ucapku sambil masuk ke dalam rumah, karena kebetulan pintu rumah ibu terbuka lebar. Sampai di ruang keluarga, aku lihat ibu sedang asyik berbicara dengan seorang wanita."Assalamualaikum bu," ku ulang salam yang telah aku ucapkan tadi. Mereka berdua kaget melihat aku berdiri tak jauh dari mereka."Waalaikumsalam, Aira kamu datang kok tidak beritahu ibu dulu?" ibu menjawab dengan gugup dan seperti ada yang di sembunyikan."Baru saja sampai bu, tadi mengucap salam tapi tidak ada yang jawab, pintu rumah pun terbuka lebar, jadi Aira masuk saja, biasanya ibu sedang masak atau lihat tv, maaf ya bu." ucapku dengan santai."Oh iya, dia siapa bu?" tanyaku sambil menunjuk seorang wanita cantik di samping ibu."Oh, ini Lusi saudara sepupu Arya, dia baru datang dari Surabaya, menginap di rumah ini, soalnya mau cari kerja di kota ini." jawab ibu dengan hati-hati, takut salah bicara."Kamu sudah makan, Ra?" tanya ibu dengan nada lembut.Hm, tumben ibu bicara sangat sopan, biasanya jika bicara denganku ibu akan sangat ketus dan tidak suka padaku.PlakTepukan di bahu menyadarkan aku dari lamunan tentang wanita calon istri kedua suamiku, dan calon adik maduku."Hai, Ra, melamun aja," ini undangan nya bacalah, aini memintaku membaca undangan pernikahan tersebut.Setelah aku baca dan amati benar itu nama dan foto suamiku Arya Wiguna dengan Lusi Rahmawati, lusa adalah hari pernikahan mereka dan aku adalah salah satu pengisi acara di pernikahan tersebut, karena jadwal manggung aku di gedung yang sama pada hari dan waktu yang sama. Oh ya Allah kenapa semua harus seperti ini, baiklah Mas Arya aku akan datang dan memberikan hadiah yang tak akan pernah terlupakan oleh mu dan Istri baru serta seluruh keluarga besarmu."Iya Ai, ini memang nama dan foto suamiku, aku akan datang ke acara itu sebagai pengisi acara dan akan memberikan hadiah yang tak akan pernah terlupakan oleh suamiku," ujarku pada Aini."Benarkah Ra, aku akan menemanimu jangan sedih ya kamu wanita hebat, pastikan suamimu menyesal telah melakukan hal seperti itu," ucap Aini menyemangatiku.Aku hanya bisa tersenyum pada Aini, dia memelukku erat dan menguatkan aku, aku memang harus kuat dan tegar."Ayo sekarang kita semangat sudah waktunya kita menyanyi," kata Aini sambil menarikku menuju panggung.Perkenalkan aku Aira Maheswari, dikenal dengan nama panggung sebagai Rara si Ratu cengkok, ya aku adalah seorang penyanyi dari panggung ke panggung, aku bisa segala macam jenis lagu tak hanya dangdut, sesuai keadaan saja.Kali ini aku menyanyi untuk acara pernikahan jadi lebih banyak lagu dangdut nya, aku bersama Aini selalu dapat job yang sama, jika dia yang dapat maka akan mengajakku tapi jika aku yang dapat aku akan mengajak dia ikut denganku.Aku menjadi penyanyi untuk memenuhi kebutuhan hidupku dan keluargaku juga bayi yang ada rahimku, mas Arya memang belum tahu tentang kehamilanku yang sekarang berusia 8 minggu. Bagaimana mau tau selama dua minggu mas Arya selalu di rumah ibunya, alasannya ibu tak mau di tinggal sendiri, itu hanyalah omong kosong belaka, sekarang aku tau dia di sana untuk persiapan pernikahan nya."Mas, boleh aku ikut menginap di rumah ibu, Satu minggu saja?" tanyaku suatu malam dua minggu sebelum mas Arya, menemani ibunya, tapi hanya penolakan yang dia jawab."Jangan sayang, bukankah kamu ada manggung selama seminggu kedepan? Takutnya ibu terganggu saat kamu pulang malam atau bahkan pagi, jangan sampai kalian berdua bertengkar, kamu sendiri tahu bagaimana ibu," mas Arya coba meyakinkan aku agar tidak ikut menginap di rumah ibunya, dia selalu tahu jadwal manggungku, jadi aku tidak bisa mengelak."Baiklah, mas, aku tidak ikut menginap sekarang tapi nanti kalau jadwal manggung tidak padat, bolehkan aku ikut menginap di rumah ibu?" tanyaku sambil menatap wajah tampan suamiku ini."Tentu saja boleh sayang, pokoknya kalau kamu sudah tak ada jadwal manggung, pasti mas ajak menginap di rumah ibu, selama yang kamu mau." ucap mas Arya sambil menjawil hidungku.πππππππHari ini aku free tak ada jadwal manggung, maka aku gunakan untuk beristirahat di rumah yang mas Arya beli dengan cicilan yang kurang 5 tahun lagi. Ya aku memang memaksa mas Arya untuk keluar dari rumah Ibunya dan membeli rumah secara Kredit lima tahun lalu, uang DP dari tabunganku sebelum menikah, karena aku bisa gila bila terus ada di rumah mertua, yang kurang menyukai aku dan omongan nya yang pedas sungguh tersiksa rasanya. Ibu mertua setuju kami pindah dengan syarat gaji mas Arya di berikan pada ibu sepenuhnya setelah di kurangi cicilan rumah dan biaya keperluan mas Arya sendiri. Aku setuju saja gaji mas Arya yang tujuh juta perbulan dengan di potong cicilan rumah tiga juta, dan keperluan mas Arya dua juta. Maka sisa dua juta untuk ibunya. Keperluan keluarga kami dan orang tuaku dari hasil manggung yang kujalani dan juga hasil dari menulis cerita di platform kepenulisan, Alhamdulillah sudah lebih dari cukup.Setelah mengetahui tentang pernikahan kedua suamiku, hari ini aku sudah mempersiapkan untuk pergi dari hidup mas Arya untuk selamanya, seluruh barang-barang, pakaian, dan seluruh keperluanku. Sudah aku masukkan kedalan kardus, tas dan juga koper besar akan aku pindahkan ke rumahku sendiri yang telah aku beli setahun lalu secara cash dari hasil kerja kerasku selama ini, rumah atas nama mamaku agar jika aku dan mas Arya berpisah maka dia tak bisa menuntut nya karena itu atas nama orang tuaku.Tin... Tin... Tin...Bunyi klakson mobil pengangkut barang datang, kupersilahkan mereka masuk untuk mengangkut semua barang-barangku, setelah selesai mengangkut dan memberikan alamat lengkap kemana barang itu di kirim.Mama dan papa juga sudah aku beri tahu kalau aku mengirim barang-barang ku kerumah mama. Aku juga sudah menceritakan pada mama tentang undangan pernikahan itu dan rencana apa yang akan aku lakukan. Hari ini aku sudah siap keluar dari rumah mas Arya dan berpisah dengan nya. Kulepas Kau dengan Ikhlas Mas Arya.Sebelum melaju meninggalkan rumah penuh kenangan itu, ku tatap rumah bangunan minimalis itu, selamat tinggal kenangan.ππππππNext?Kulepas Kau dengan Ikhlas 2Part 2Hari ini hari pernikahan kedua mas Arya dengan wanita bernama Lusi. Dari dua minggu lalu mas Arya sudah jarang memberikan kabar kepadaku, komunikasi antara kami seolah terputus, saat aku menelepon dia akan marah dan tak usah mengganggu katanya maka sesuai keinginan nya aku tak akan pernah mengganggu nya. Bahkan memberikan kabar kehamilanku pun urung kulakukan, biarkan mas Arya tahu tentang anaknya setelah perpisahan kami dan kelahirannya kelak. Aku sudah bersiap untuk mengisi acara pernikahan kedua suamiku. Aku dan Aini sekarang dalam perjalanan menuju acara dan sebentar lagi akan sampai tujuan. "Ra, kamu baik-baik saja kan?" Tanya Aini, dengan menggengam tanganku erat. "Baik Ai, sangat baik aku sudah mempersiapkan semua nya, aku juga sudah keluar dari rumah itu, aku sudah tinggal di rumah bersama orang tuaku." jawabku memandang lurus kedepan mobil yang berjalan ini. "baguslah kalau begitu Ra, kau tinggalkan saja suami seperti dia, biar dia menye
Kulepas kau dengan Ikhlas 3Part 3Hari yang di tunggu pun tiba, hari ini Mas Arya datang ke rumah, yang telah aku beli setahun dari hasil kerja keras menjadi penyanyi dari panggung ke panggung dan juga menulis di berbagai platform kepenulisan. Aku sengaja memberi alamat rumah ini, agar dia tahu bahwa aku bisa memperoleh rumah dari hasil kerja keras selama ini, tanpa sepeserpun uang darinya. Tok... Tok... Tok...Ketukan pintu kamar, menghentikan aktivitas ku yang sedang menyelesaikan satu bab untuk cerbungku. "Sayang, Arya sudang datang, dia ada di ruang tamu bersama papa, cepatlah keluar ya nak!" perintah mama di balik pintu. "Iya Ma, Aira keluar sekarang." jawabku sambil merapikan penampilan, agar tak terlihat seperti orang setelah bangun tidur. "Bismillah, semoga keputusan dan penjelasan dari Mas Arya yang terbaik untuk kami, amin." ucapku sambil membuka pintu kamar. Berjalan menuju ruang tamu, kulihat papa, mama, mas Arya juga mama mertua sedang bicara serius sepertinya. Ma
Kulepas kau dengan ikhlas 4Part 4POV AryaNamaku Arya Wiguna, suami Aira Maheswari, lebih tepatnya sekarang mantan suami. Aku bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyalur tenaga kerja ke perusahaan besar, atau bisa di bilang outsourcing. Gaji lumayan besar sepuluh juta perbulan itu aku peroleh sejak menjabat sebagai Manager cabang tempat aku bekerja. Kehidupan pernikahan yang terkesan dingin, membosankan, membuat aku mencari seseorang yang bisa membuat aku merasa nyaman. Yang tidak aku dapat dari Aira. Perkenalan singkat dengan Aira, saat itu yang sebagai pengisi acara di kantor tempat kerjaku. Dia tampil cantik dengan suara yang merdu, membuat aku jatuh cinta. Seusai acara ku datangi tempat para pengisi acara istirahat dan bersiap. Kudekati dia, minta nomor telepon nya, dengan alasan supaya mudah menghubungi bila ada acara di kantor lagi. Hari berlalu, komunikasi antara kami semakin intens, aku yang dulu hanya karyawan di perusahaan, mencoba melamar langsung pad
Kulepas Kau dengan Ikhlas 5Part 5POV AiraHari ini, aku berencana memeriksakan kandungan ke dokter. Usia kandungan yang telah memasuki 7 bulan atau trimester ketiga ini dan perut yang sudah terlihat membuncit, harus periksa dua kali sebulan, semoga hasil pemeriksaan nya nanti anak dan ibu sehat, amin. Doaku sebelum berangkat. "Ma, Aira, berangkat dulu ya," pamitku pada mama sambil mencium punggung tanggannya. Jalanan terlihat lenggang, aku bisa cepat sampai rumah sakit. Hanya butuh waktu 20 menit perjalanan dari rumah ke rumah sakit tempat periksa kehamilan ini. Setelah sampai, membayar ongkos taksi online, mengucapkan terima kasih pada sang driver, berjalan menuju poli kandungan, karena sudah terdaftar tinggal menunggu namaku di panggil. Saat duduk manis di ruang tunggu, sambil mainkan game di HP, suara yang tak asing lagi memanggil diri ini. "Aira, sedang apa kamu di sini?" tanya mas Arya dengan ekspresi bingung"Dan kamu, perut mu, kamu hamil Aira, kamu hamil anak aku?" tany
Kulepas Kau dengan Ikhlas 5Part 5POV AiraHari ini, aku berencana memeriksakan kandungan ke dokter. Usia kandungan yang telah memasuki 7 bulan atau trimester ketiga ini dan perut yang sudah terlihat membuncit, harus periksa dua kali sebulan, semoga hasil pemeriksaan nya nanti anak dan ibu sehat, amin. Doaku sebelum berangkat. "Ma, Aira, berangkat dulu ya," pamitku pada mama sambil mencium punggung tanggannya. Jalanan terlihat lenggang, aku bisa cepat sampai rumah sakit. Hanya butuh waktu 20 menit perjalanan dari rumah ke rumah sakit tempat periksa kehamilan ini. Setelah sampai, membayar ongkos taksi online, mengucapkan terima kasih pada sang driver, berjalan menuju poli kandungan, karena sudah terdaftar tinggal menunggu namaku di panggil. Saat duduk manis di ruang tunggu, sambil mainkan game di HP, suara yang tak asing lagi memanggil diri ini. "Aira, sedang apa kamu di sini?" tanya mas Arya dengan ekspresi bingung"Dan kamu, perut mu, kamu hamil Aira, kamu hamil anak aku?" tany
Kulepas kau dengan ikhlas 4Part 4POV AryaNamaku Arya Wiguna, suami Aira Maheswari, lebih tepatnya sekarang mantan suami. Aku bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyalur tenaga kerja ke perusahaan besar, atau bisa di bilang outsourcing. Gaji lumayan besar sepuluh juta perbulan itu aku peroleh sejak menjabat sebagai Manager cabang tempat aku bekerja. Kehidupan pernikahan yang terkesan dingin, membosankan, membuat aku mencari seseorang yang bisa membuat aku merasa nyaman. Yang tidak aku dapat dari Aira. Perkenalan singkat dengan Aira, saat itu yang sebagai pengisi acara di kantor tempat kerjaku. Dia tampil cantik dengan suara yang merdu, membuat aku jatuh cinta. Seusai acara ku datangi tempat para pengisi acara istirahat dan bersiap. Kudekati dia, minta nomor telepon nya, dengan alasan supaya mudah menghubungi bila ada acara di kantor lagi. Hari berlalu, komunikasi antara kami semakin intens, aku yang dulu hanya karyawan di perusahaan, mencoba melamar langsung pad
Kulepas kau dengan Ikhlas 3Part 3Hari yang di tunggu pun tiba, hari ini Mas Arya datang ke rumah, yang telah aku beli setahun dari hasil kerja keras menjadi penyanyi dari panggung ke panggung dan juga menulis di berbagai platform kepenulisan. Aku sengaja memberi alamat rumah ini, agar dia tahu bahwa aku bisa memperoleh rumah dari hasil kerja keras selama ini, tanpa sepeserpun uang darinya. Tok... Tok... Tok...Ketukan pintu kamar, menghentikan aktivitas ku yang sedang menyelesaikan satu bab untuk cerbungku. "Sayang, Arya sudang datang, dia ada di ruang tamu bersama papa, cepatlah keluar ya nak!" perintah mama di balik pintu. "Iya Ma, Aira keluar sekarang." jawabku sambil merapikan penampilan, agar tak terlihat seperti orang setelah bangun tidur. "Bismillah, semoga keputusan dan penjelasan dari Mas Arya yang terbaik untuk kami, amin." ucapku sambil membuka pintu kamar. Berjalan menuju ruang tamu, kulihat papa, mama, mas Arya juga mama mertua sedang bicara serius sepertinya. Ma
Kulepas Kau dengan Ikhlas 2Part 2Hari ini hari pernikahan kedua mas Arya dengan wanita bernama Lusi. Dari dua minggu lalu mas Arya sudah jarang memberikan kabar kepadaku, komunikasi antara kami seolah terputus, saat aku menelepon dia akan marah dan tak usah mengganggu katanya maka sesuai keinginan nya aku tak akan pernah mengganggu nya. Bahkan memberikan kabar kehamilanku pun urung kulakukan, biarkan mas Arya tahu tentang anaknya setelah perpisahan kami dan kelahirannya kelak. Aku sudah bersiap untuk mengisi acara pernikahan kedua suamiku. Aku dan Aini sekarang dalam perjalanan menuju acara dan sebentar lagi akan sampai tujuan. "Ra, kamu baik-baik saja kan?" Tanya Aini, dengan menggengam tanganku erat. "Baik Ai, sangat baik aku sudah mempersiapkan semua nya, aku juga sudah keluar dari rumah itu, aku sudah tinggal di rumah bersama orang tuaku." jawabku memandang lurus kedepan mobil yang berjalan ini. "baguslah kalau begitu Ra, kau tinggalkan saja suami seperti dia, biar dia menye
kulepas Kau dengan Ikhlas 1Part 1"Hai Ra, ini bukankah ini nama dan foto suamimu?" tanya Aini padaku sambil menyerahkan sebuah undangan pernikahan yang terdapat foto dan nama lengkap suamiku dan wanita yang ada di rumah mertua, minggu lalu yang dikenalkan sebagai sepupu padaku. Seminggu lalu, setelah latihan menyanyi bersama tim, aku mampir ke rumah ibu mertua. "Assalamualaikum bu," ucapku sambil masuk ke dalam rumah, karena kebetulan pintu rumah ibu terbuka lebar. Sampai di ruang keluarga, aku lihat ibu sedang asyik berbicara dengan seorang wanita. "Assalamualaikum bu," ku ulang salam yang telah aku ucapkan tadi. Mereka berdua kaget melihat aku berdiri tak jauh dari mereka. "Waalaikumsalam, Aira kamu datang kok tidak beritahu ibu dulu?" ibu menjawab dengan gugup dan seperti ada yang di sembunyikan. "Baru saja sampai bu, tadi mengucap salam tapi tidak ada yang jawab, pintu rumah pun terbuka lebar, jadi Aira masuk saja, biasanya ibu sedang masak atau lihat tv, maaf ya bu." ucap