Share

BAB 98 — PONSEL YANG TERTINGGAL

Hanya saja, malam itu, hubungan Janu dan Gemintang sedikit membaik.

Berulang kali Gemintang tersenyum dan berusaha menyembunyikan rasa kecewa yang masih bermukim di hatinya.

Ia berharap bisa meredakan ketegangan yang sempat terjadi di antara mereka.

Namun, meski permintaan maaf telah terucap, tak ada yang benar-benar berubah di dalam hati Gemintang.

Dia terlalu sering terluka.

Bahkan luka yang belum sembuh sepenuhnya, selalu tertimpa dengan luka yang baru.

Pagi itu, Gemintang terbangun karena suara alarm yang meraung keras dari ponselnya. Namun, pemandangan yang ia lihat setelah membuka mata dengan benar adalah Janu yang sudah bersiap dengan pakaian kerjanya.

Pria itu sedang memasang dasi, mematut dirinya di depan cermin.

“Hei, kamu sudah bangun?” sapanya saat melihat pantulan Gemintang dari cermin.

Gemintang mengangguk, dia lalu menoleh lagi ke arah ponselnya yang masih menyala. Baru pukul enam, tetapi Janu sudah bersiap ke kantor.

“Kamu sudah mau berangkat, Mas?” tanyanya, ser
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status