Share

Bumi Berkorban Nyawa

"Jangan jadi pecundang, Adam. Mari kita bergulat satu lawan satu."

"Halah, tutup mulut busukmu. Ikuti perintahku, atau lebih baik kita mati berjamaah di sini!"

"Gila. Akal sehatmu sudah musnah."

"Banyak omong. Jongkok, dan berbalik membelakangi kami."

"Cepat!"

Mira berontak. Mulutnya berusaha meraung, tetapi ditutup lakban. Dia hanya bisa menggelengkan kepala.

"Baik, saya ikuti kemauan Anda, tapi tolong jangan sakiti istri saya."

"Cepat berbalik."

Aku tak bisa berkutik. Berbalik ke belakang. Adam menyeretku ke belakang pintu. Kali ini dia sangat nekat. Menodongkan pistol. Entah dari mana pria itu bisa mendapatkan alat-alat senjata tajam. Mungkin dia memang sudah merencanakan ini semua secara matang.

"Jangan gegabah dalam bertindak, Adam. Ingat, kejahatan tidak akan pernah menang."

"Berisik. Ini semua karena kehadiran pria sialan sepertimu. Bisa-bisanya menjadikan mantan adik ipar jadi istri. Dasar pria serakah."

Adam memborgol kedua tanganku. Mengikat kakiku dengan tali. Lalu, dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status