"Ini sudah tidak bisa di biarkan, aku harus segera menjauhkan Aditya dari Della," gumam Ibu Aditya.Aditya merebahkan tubuhnya di kasur dan ingin tidur. Namun, tiba-tiba perasaannya menjadi tidak enak. Dia teringat dengan ekspresi wajah Eveline tadi. Aditya yakin pasti Eveline akan mengadukannya pada ibu Aditya.Dan benar saja. Ibu Aditya menelpon dan mengatakan bahwa dia akan pulang ke Indonesia besok. Aditya merasa sangat kesal pada Eveline. Dia langsung bergegas untuk menemui Eveline.Tok tok tok! Arlos mengetuk pintu kamar Eveline cukup keras, hingga tak lama Eveline pun membuka pintu."Mas, Adit?" Eveline tampak kaget dan senang melihat kedatangan Aditya di kamarnya. Padahal dia tidak tau bahwa saat ini Aditya sangat kesal padanya."Kamu ngomong apa sama Mama?" Tanya Aditya dengan muka kesal."Ngapain sih kamu ngadu-ngadu ke Mamaku, emangnya kamu siapa? Kamu juga gak berhak ngurusin hidup aku."Perkataan Aditya membuat Eveline terdiam seribu bahasa. Aditya yang saat itu sama seka
Aditya sangat kaget saat melihat orang yang berada di hadapannya ini. Dia langsung melihat Eveline, untunglah Eveline masih sibuk memilih-milih baju. "Siapa wanita itu?" Tanya Pras sembari melihat ke arah Eveline. Aditya saat itu pun terdiam cukup lama karena tidak tau harus menjawab apa."Lo udah putus dari Della?" Tanya Pras lagi. "Belum, dan gak akan!" Jawab Aditya lalu pergi meninggalkan Pras.Ansal Prastyo merupakan mantan suami Della yang dahulu mengkhianatinya dan berselingkuh dengan Sarah, sekretarisnya. Meskipun saat ini Pras sudah menikah dengan Sarah. Namun, Pras masih saja mengganggu Della, Pras selalu berharap agar Della bisa kembali lagi padanya, apalagi mereka sudah di karuniai satu orang putra. Hal itu lah yang membuat Aditya khawatir. Aditya khawatir jika Pras mengadukan hal ini pada Della dan berkata yang tidak-tidak.Aditya menjadi gelisah setelah bertemu dengan Pras tadi. Rasanya dia ingin pergi menemui Della sebelum Pras mengadukan hal yang tidak-tidak pada Dell
Della berlari terburu-buru sembari menggendong putranya yang tengah pingsan tak sadarkan diri. Darren, putranya yang baru berusia tiga tahun terbaring lemas tak berdaya di rumah sakit. "Kamu yang kuat ya, Nak." Air mata Della menetes membasahi pipinya, ia tak kuasa menahan tangis ketika melihat Darren, putranya yang masih kecil harus terbaring lemah di rumah sakit.Tak lama, Della ingat bahwa dia lupa mengabari Pras, suaminya. Della pun langsung menelpon Pras dengan Isak tangis yang tak bisa dia tahan. "NOMOR YANG ANDA TUJU TIDAK DAPAT DIHUBUNGI"Deggg. Detak jantung Della berdetak semakin cepat setelah mengetahui suaminya tidak bisa di hubungi. Della pun mencoba menelponnya untuk kedua kali. Namun, tetap saja Pras tidak bisa dihubungi. "Kamu ngapain aja sih, Mas!" Emosi Della semakin tak karuan. Dia benar-benar marah pada suaminya, karena tidak ada disaat anaknya membutuhkannya. Tak lama, Dokter datang menghampiri Della. "Apakah Anda Della? Ibu dari Darren?" tanya dokter."Iya do
Setelah itu Della bergegas pergi dari ruangan tersebut. Dia pun langsung masuk ke dalam mobil dan menangis. Memang saat itu Della tampak kuat dan tak menangis di hadapan Pras. Namun, sebenarnya hatinya sangat terluka."Tega sekali kamu, Mas." Della menangis tersedu-sedu. Setelah itu dia teringat kepada Darren, dan langsung bergegas kembali kerumah sakit. Della kembali kerumah sakit sekitar jam setengah satu malam. Dan Della tidur di rumah sakit untuk menemani Darren. "Syukurlah kamu gak terbangun saat Mama gak ada di samping kamu, Nak." Della menatap wajah Darren dengan penuh kesedihan. Darren adalah hasil buah cintanya dengan Pras. Dan saat dia memandang wajah Darren, dia langsung teringat pada Pras. Della membuka tasnya untuk mengecek kunci mobil, dan dia melihat ponselnya. Dia ingin mengambil ponselnya. Namun, dia ingat bahwa dia merekam wajah wanita yang sudah merebut suaminya. "Enggak, enggak sekarang, Dell." Della langsung menutup kembali tasnya. Della berniat membuka rekaman
Tak lama, Darren menangis memanggil Della.Della langsung tersentak dan menghampirinya. "Ada apa, Nak?" tanya Della sembari menggendong Darren. Setelah itu Della membawa Darren ke dalam kamar. Darren masih harus banyak istirahat karena baru sembuh dari sakitnya. Sementara Pras, dia pergi ke kamar mandi untuk kembali menelpon Sarah. "Halo," jawab Sarah.Tanpa basa-basi Pras langsung memarahi Sarah. "Apa maksud kamu ngomong gitu ke Della? gak seharusnya kamu bahas masalah privasi kita, Sar." "Loh, kenapa emangnya, Mas? aku kan ngomong yang sebenarnya ke Della.""Meski banget ya ngomongin itu ke Della?" "Kamu kok malah marah-marah sama aku sih, Mas? kamu takut banget ya kehilangan istri kamu itu?""Iya! Della itu istri aku dan kami udah punya satu anak. Gak mungkin aku pisah sama dia, Sar." "Jadi, kamu berharap masih bisa baikan sama istri kamu?""Istri mana sih, yang masih mau pertahanin suami yang udah selingkuhin dia. Bahkan sampai berhubungan badan sama selingkuhannya." "Lagia
Selesai membeli makan siang Della bergegas pulang ke rumah. Dan saat di rumah, Della melihat Darren masih tertidur di kamar. Sementara Pras, dia belum pulang sampai sekarang.Della pun duduk di meja makan untuk makan siang. Saat tengah menikmati makanannya, tiba-tiba ada pesan masuk dari Pras.Pesan tersebut berisi sebuah video yang belum terunduh. Della pun langsung membukanya dan mengunduh video tersebut. "Hah? Mas Pras," Sentak Della saat membuka video tersebut. Betapa kagetnya dia saat melihat suaminya terbaring di sebuah kasur dengan bertelanjang dada. Ternyata Sarah merekam Pras yang sedang tertidur di kamarnya. Dia merekam Pras diam-diam dan mengirimkannya pada Della."Jadi kamu lagi berduaan sama Sarah ya, Mas," gumam Della."Dia juga ngerekam dan ngirim video ini pake hp kamu, Mas. Dia tau password hp kamu. Sementara aku, istri kamu sendiri gak tau!" Della sangat geram dan ingin melabrak mereka berdua. Namun, dia masih memikirkan Darren yang sedang terlelap di kamar."Breng
Keesokan harinya.Pras terbangun dan langsung mengecek ponselnya. Dia membuka WhatsApp dan membaca pesan yang Della kirim tadi malam. Betapa kagetnya dia saat mengetahui Sarah telah merekam dan mengirim videonya pada Della, yang membuat Della sangat marah padanya sehingga Della pergi meninggalkan rumah bersama Darren."Apa apaan si Sarah. Kenapa dia ngirim video ini ke Della," gumam Pras. Pras bingung harus berkata apa pada Della. Karena Pras memang bersalah padanya. Pras sangat marah pada Sarah karena tindakan Sarah sudah sangat keterlaluan.Pagi ini Pras harus pergi ke kantor. Dia merasa sangat kerepotan saat tidak ada Della di rumah. Karena biasanya Della yang menyiapkan semuanya. Membuatkannya sarapan dan mempersiapkan baju kerjanya. Rumah pun tampak sunyi tanpa kehadiran Della dan Darren.Pras duduk termenung merenungi kesalahan yang dia buat. Della sudah menemaninya dalam suka maupun duka. Pras merasa tidak siap jika harus kehilangan Della.Pras pun sadar bahwa dia harus bekerj
Della merasa bosen dan membuka aplikasi Instagram. Della mengajak Darren selfie menggunakan filter-filter lucu di Instagram. Setelah itu dia mempostingnya ke story. Della mengecek Instagramnya dan melihat ada permintaan pesan. Della membukanya dan menyadari bahwa itu adalah Pras. Della kaget karena dia membuka akun instagramnya hanya untuk menghubungi dirinya."Mas, Pras? dia main Instagram lagi," tanya Della dalam hati. "Apa mungkin dia buka Instagram karena mau hubungi aku doang, soalnya WhatsApp dia kan aku blok." Della membaca pesan dari Pras yang berisi penyesalan dan permintaan maafnya. Pras juga menanyakan keberadaan Della dan Darren. Namun, Della enggan memberitahukannya.Della tidak membalas pesannya dan hanya mengkonfirmasinya saja. "Mas, kata-kata kamu memang sangat meyakinkan, tapi aku udah gak percaya lagi sama kamu, Mas," ujar Della."Kamu gak mungkin ninggalin Sarah, selingkuhan kamu yang sangat kamu cintai itu." Della langsung mematikan ponselnya dan meletakkannya d