共有

Bab 388 Perang Dingin

作者: Dhesu Nurill
last update 最終更新日: 2024-10-08 19:03:06

"Bukankah akan lebih baik kalau Ibu melanjutkan hidup di sini? Tenang, damai dan Ibu juga bisa bersosialisasi dengan tetangga, sangat baik. Mereka kenal Ibu dari kecil, Nak," ucap Ibu Melati.

Tampaknya dia benar-benar tidak mau kembali ke Bandung. Sementara itu Adiba juga bersikukuh untuk mengajak ibunya kembali ke tempat mereka dulu.

"Bu, kalau Ibu ingin aku sembuh dari trauma, ikutlah denganku ke Bandung. Kecuali kalau ingin aku melajang seumur hidup. Silakan Ibu tetap tinggal di sini."

Pernyataan itu membuat Bu Melati terperangah. Wanita paruh baya itu langsung memegang kedua pundak anaknya, berusaha untuk menyadarkan Adiba agar tidak mengambil keputusan sembarangan.

"Kamu jangan seperti itu, Adiba. Hidup itu harus punya pasangan, kamu harus punya teman hidup. Kalau Ibu tidak ada, kamu dengan siapa?"

"Ada Lusi, kok. Aku bisa hidup dengan Lusi."

"Tidak, Nak. Kalau Lusi kembali berumah tangga, apakah suaminya akan terima jika kamu juga tinggal bersama mereka?"

Tiba-tiba saja Adi
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

関連チャプター

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 389 Pura-pura Tidak Tahu

    Bukannya menjawab pertanyaan Adiba, Bu Melati malah langsung menyuruh dua wanita itu untuk makan. Takut makanannya dingin, begitu alasan Bu Melati. Membuat Adiba terdiam, tampak sekali wajahnya kesal karena ibunya tidak menjawab pertanyaan. Padahal sudah jelas-jelas ada di depan Lusi. Wanita itu merasa gugup melihat reaksi dari Ibu dan anak. Dia seperti berada di tengah-tengah perang dingin yang begitu menegangkan. "Selamat makan." Bu Melati berusaha untuk mencairkan suasana dengan bertanya berbagai hal kepada Lusi. Wanita itu berusaha untuk mengikuti alur yang dibuat oleh Bu Melati, berusaha agar mood Adiba kembali naik. Tetapi tampaknya itu tidak berhasil. "Aku sudah selesai makan. Mau kamar dulu," ujar Adiba membuat Lusi maupun Bu Melati terkesiap. Setelah kepergian Adiba, wanita paruh baya itu tampak murung. Dia tak kuasa menahan air mata, membuat Lusi kaget. Wanita itu pun langsung menghampiri Bu Melati, pura-pura tidak tahu dan bertanya apa yang terjadi sampai wanita paruh

    最終更新日 : 2024-10-08
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 390 Awal Penindasan

    "Ayo, Maura! Sini makan dulu," ucap Raka, mengajak wanita itu untuk duduk bersama. Meskipun dia tahu kalau Mila sangat sebal kepada Maura, tetapi Raka harus bersikap baik. Setidaknya membuat Maura benar-benar betah sampai memastikan wanita ini menikah dengan Devan. Maura senyum kaku, tetapi tak urung tetap duduk juga. Mila memperlihatkan kebenciannya kepada Maura, sejelas itu. Maura menyendokkan nasi ke piringnya. Saat hendak mengambil ayam, Mila langsung menarik piring itu dan menatapnya dengan tajam. "Jadi tamu itu harus tahu diri, ya. Kamu itu numpang di sini. Jadi, makan yang sekiranya tidak mewah. Hitung-hitung kalau kamu itu masih punya rasa malu," ujar Mila tiba-tiba saja membuat Raka terkesiap, sampai langsung menoleh dengan wajah malu. "Kenapa kamu seperti itu sih, Mil? Biarkan saja ayam ini dia makan." "Ayam itu mahal, Mas! Jadi, aku tidak mau sampai dimakan oleh orang yang bukan semestinya, khusus untuk kita berdua saja. Apalagi ada anak yang ada di dalam kandungan but

    最終更新日 : 2024-10-10
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 391 Devan Bebas

    Begitu juga Arya, langsung pergi. Bahkan dia berusaha untuk memakai topi dan kacamata, takut jika wajahnya sudah disebarkan sebagai DPO. Dia bahkan meninggalkan mobilnya, memilih untuk memakai angkutan umum. Hanya uang dan beberapa barang-barang yang berharga dibawa oleh pria itu. Dia punya rasa dendam kepada Adiba, karena sang wanita yang sudah membocorkan semuanya. Pelet yang hendak digunakan pun tidak dilakukan dan memilih untuk mencari jalan lain, yaitu dengan guna-guna atau santet. Tetapi tentu saja itu akan dilakukan nanti setelah dia benar-benar bebas dari incaran polisi dan juga Devan. Ini bukan kabar baik untuknya, tetapi sang pria harus benar-benar terbebas dari semua tuduhan itu. Dia tidak mau masuk penjara bagaimanapun caranya.Devan kembali ke rumahnya. Dia benar-benar merasa kalau terbebas dan menghirup udara segar, tetapi dirinya belum benar-benar bisa beraktivitas seperti biasanya.Pertama, yang harus dilakukan adalah membersihkan nama baiknya. Dia akan membuat vide

    最終更新日 : 2024-10-10
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 392 Mulai Kacau

    "Siapa, ya?" tanya Bu Murni memastikan, takut kalau pandangannya buram sebab ini masih pagi. "Ini saya, Bu. Devan," ucap pria itu membuat Bu Murni tersentak. Ternyata benar, pria yang ada di depan gerbangnya itu adalah Devan. Wanita paruh baya itu sempat berpikir sejenak untuk mengusir sang pria, tetapi rasanya tidak sopan. Mungkin saja memang ada hal lain yang ingin ditanyakan. Kalaupun benar pria itu ingin bertanya di mana keberadaan Lusi, tentu saja Bu Murni akan memberikan alasan sesuai dengan permintaan wanita itu. Akhirnya sang wanita paruh baya pun memilih untuk menghampiri Devan, tetapi tidak membukakan gerbang untuknya. "Ada apa, ya, Nak?" "Maaf, Bu. Saya mau tanya, kenapa rumah Lusi kosong, ya? Mereka ke mana?" tanya Devan berharap kalau jawabannya itu tidak mengecewakan.Sesuai dengan perkiraan sang wanita paruh baya, pria ini benar-benar mencari tahu di mana keberadaan Lusi. "Kalau soal itu Ibu juga nggak tahu, Nak. Kemarin sih Ibu lihat masih ada dan mereka tampak

    最終更新日 : 2024-10-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 393 Mulai Sadar

    Setelah sarapan Lusi pun berusaha untuk berbaur dengan Bu Melati walaupun Adiba hanya diam dengan ekspresi yang terlihat kesal. Kebetulan setelah Lusi selesai mandi, Alia bangun.Sang gadis kecil langsung sarapan ditemani dengan Bu Melati. Sesekali wanita paruh baya itu mengajak bercanda anak yang begitu menggemaskan. Pemandangan itu ditangkap oleh Adiba dan Lusi.Tampaknya Ibu Melati begitu antusias dan senang karena ada anak yang bisa diajak bermain seperti Alia. Adiba terlihat melamun dan terpantau sekali kalau dia sedang berpikir keras melihat reaksi dari Bu Melati saat bermain dengan Alia.Ini kesempatan bagus untuk Lusi agar dia bisa menasehati temannya untuk segera menikah dan melupakan masa lalu yang kelam. "Tampaknya Ibu kamu terlihat bahagia. Dia bermain dengan Alia," cetus Lusi, tiba-tiba membuat gadis itu tersenyum kaku, lalu dia berusaha menggonta-ganti channel TV."Di mana-manapun seorang Ibu pasti akan senang jika bermain dengan anak kecil," timpal Adiba berusaha untuk

    最終更新日 : 2024-10-11
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 394 Dua Pria yang Menyamar

    "Sebaiknya kalian jalan-jalan dulu di sini, mumpung masih pagi. Siapa tahu ada jajanan enak. Jarang-jarang, kan?" ucap Bu Melati saat Alia sudah selesai makan. Dia menyuruh ketiga orang itu untuk jalan-jalan di sekitar sini. Suasana di sini begitu asri, masih banyak sawah, air sungai yang mengalir jernih dan aroma udara pagi yang sehat. Berbeda sekali jika masih ada di Jakarta.Sebenarnya Bu Melati mengatakan itu sengaja, agar dia bisa berpikir jernih untuk mengambil keputusan. Anaknya besok akan pergi dari sini dan dia harus benar-benar bisa memberikan jawaban tepat untuk Adiba. Lusi menganggukkan kepala setuju saja. Mereka bertiga pun berkeliling jalan kaki, mungkin saja ada makanan atau cemilan yang akan mengisi perut. Meskipun tadi sempat sarapan, tetapi tidak ada salahnya kalau hanya membeli camilan saja. Sepeninggalnya mereka bertiga, dua orang yang menyamar itu langsung menghampiri rumah Bu Melati. Kebetulan sang wanita paruh baya sedang menyapu halaman. Dia dikagetkan denga

    最終更新日 : 2024-10-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 395 Kekerasan Hati Mila

    "Kenapa kamu bicara seperti itu sih, Mil? Kamu selalu saja melakukan hal-hal yang terlalu ekstrem.""Ya, itu karena kesalahanmu juga, Mas. Aku sudah bilang jangan bahas siapa pun selama di kantor, apalagi Maura. Aku tidak sudi menyebut namanya saja. Lagian, aku yakin dia bisa kok menjaga dirinya baik-baik. Walaupun tidak mencari pekerjaan, Maura pasti sedang terdiam diri di rumah. Bukankah itu enak, ya? Kecuali kalau dia mau mencuri barang-barangku," terang Mila membuat Raka terkesiap. "Jaga bicaramu! Aku yakin Maura tidak seperti itu." Ya, memang adiknya tidak seperti itu. Sedari kecil Maura itu anak yang penurut dan mudah sekali disetir, tetapi itulah yang membuat Mila benci. Ditambah lagi kasih sayangnya terbagi karena kehadiran dari adiknya itu, yang membuatnya lebih benci Maura adalah anak dari ayahnya Lusi. Yang secara tidak langsung Adik Lusi juga. Mila masih belum sadar kalau Lusi sudah mengetahui jika Maura adalah adiknya, tetapi itulah deretan kebencian Mila terhadap Maur

    最終更新日 : 2024-10-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 396 Berusaha Mandiri

    Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, tapi Maura masih tinggal di rumah Mila dan tidak tahu harus pergi ke mana. Kalau misalkan mencari pekerjaan pun pasti tidak mudah. Sebab dia tidak punya ijazah SMA, usianya juga masih 17 tahun. Kelas 2 SMA. Ijazah SMP pun adanya di rumah ibunya dulu. Ini benar-benar sulit untuknya. Kalau misalkan dia tiba-tiba saja datang ke rumah ibunya dan mengambil ijazah SMP di kampung halaman, bisa-bisa wanita itu tidak bisa pulang lagi ke tempat ini. Itu adalah mimpi buruk untuknya. Jadi, mau tidak mau Maura memilih untuk keluar dan mencari kerjaan. Apa saja yang bisa dia dapatkan, terpenting halal dan tidak membahayakan dirinya. Wanita itu keluar dari rumah Mila dan beberapa orang melihat padanya. Ada tetangga yang heran melihat kehadiran wanita baru di tempat itu. Mereka beberapa kali berbisik untuk bergunjing. Tetapi tampaknya Maura tidak mau menghiraukan hal seperti itu. Dia sudah terbiasa dicemooh dan digunjingkan, jadi lebih baik untuk fokus mencari

    最終更新日 : 2024-10-13

最新チャプター

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 579 Bagimana Kalau Aku Hamil?

    Kali ini Raka cukup lama sekali diam dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya. Winda sudah mulai takut kalau apa yang ditanyakan itu membuat Raka murka. Dia tidak mau ada pertengkaran di hari bulan madunya, berharap kalau Raka bisa mengabulkan semua permintaannya. Termasuk pertanyaan yang diucapkan oleh Winda barusan. Sebab selama berhari-hari bulan madu dengan Raka, pria itu lebih banyak diam dan melamun. Ini membuat sang wanita merasa kalau bulan madunya ini hanya berjalan apa adanya. Tidak ada yang lebih baik kecuali mereka menghabiskan waktu bersama. Itupun Raka berkali-kali terus saja memikirkan Alia. Tetapi Winda hanya bisa mengerti dan bersabar, berharap kalau Raka punya inisiatif sendiri untuk memberikan kejutan di hari bulan madu.Namun, sampai detik ini pun tak ada yang lebih spesial kecuali pertanyaan ini dan berharap pria itu mau menjawab semuanya."Kamu diam artinya kamu tidak mau punya anak dariku," ucap Winda dengan nada kecewa. Raka tahu pasti, Winda menginginkan ha

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 578 Jika Mila Tidak Hamil

    Raka kembali menatap Winda dalam diam. Apakah wanita itu benar-benar ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh dirinya? Lalu, untuk apa? Begitu pikir Raka. Tetapi kalau tidak dijawab juga Winda pasti akan terus bertanya dan itu akan diulang-ulang sampai wanita ini mendapatkan jawabannya entah kapan. Tetapi rasanya Raka akan kelas kalau terus ditanya hal yang serupa. "Apakah kamu sangat penasaran dengan jawabanku?" tanya Raka, tiba-tiba saja membuat Winda terkesiap. "Bukan begitu, Mas. Maksudku, kita kan sudah jadi suami istri. Memang aku sudah berjanji untuk tidak saling ikut campur antara aku dan urusan Mila. Tetapi apakah aku salah hanya bertanya? Aku tidak akan menyalahi semua keputusanmu. Aku hanya ingin bertanya. Anggaplah ini rasa penasaranku, karena kalau tidak dilakukan mungkin aku akan terus-terusan kepikiran dan hanya ingin tahu jawaban apa yang akan kamu berikan jika pertanyaan serupa kembali diucapkan," ungkap Winda, sesuai dengan pemikiran Raka sebelumnya. Pria itu me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 574 Masih Berusaha Mengerti

    Di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang bersiap-siap untuk pulang. Tetapi hanya packing saja, karena kepulangannya nanti malam Raka akan langsung pulang ke rumah Mila. Sementara Winda ke rumahnya sendiri. "Mas, hari ini kita mau ke mana dulu?" tanya Winda, memastikan karena dia ingin menghabiskan waktu yang sebentar ini. Sebab setelah 7 hari baru dia bisa bertemu dengan Raka lagi."Apa kamu sudah menemukan jejak Alia?" tanya Raka tiba-tiba saja membuat harapan Winda langsung putus. Dia lagi-lagi harus bisa sadar kalau dirinya hanya dimanfaatkan untuk mencari Alia. Tetapi wanita itu akan tetap bersabar dan menjalani semua ini dengan ikhlas. Sesuatu yang dijalani dengan tulus pasti akan berbuah manis. "Belum, Mas. Aku sudah coba tanya sama temen-temen di berbagai kota yang memang ada penyetok barang-barang di supermarket aku, katanya sih belum pernah lihat. Tapi kita coba aja lihat ya, Mas. Moga-moga saja minggu depan atau mungkin besok lusa ada kabar baik," ungkap Winda. Dia

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 573 Apa Hanya Kebetulan?

    Sesudah zuhur berkumandang, Lusi pun segera bersiap. David memang dari tadi sedang menunggu wanita itu, mencoba untuk mengikutinya. Dia akan mengajak Lusi untuk sama-sama berangkat kerja. Sementara itu Adiba saat ini bekerja di rumah. Dia bisa mengerjakan projectnya dan tidak perlu ke kantor. Jadi, gadis itu bisa menjaga Alia. Lusi sudah semangat untuk pergi bekerja. Ini hari pertama dan harus menjadi momen yang paling berharga. David yang melihat wanita itu keluar pun berusaha untuk mengejarnya. "Hai, mau berangkat kerja, ya?" tanya David, tiba-tiba saja membuat Lusi terkesiap. Dia langsung menoleh kepada pria itu."Oh, hai. Kamu juga mau berangkat kerja?""Iya." "Shif siang?" tanya Lusi, memastikan."Iya," jawab David sembari tersenyum. Lusi hanya tersenyum kikuk, merasa perkataan Adiba tempo hari ada benarnya. Mungkin saja pria ini punya maksud buruk, karena semuanya itu serba mendadak. Tetapi melihat bagaimana pria ini tidak melakukan hal yang di luar batas membuat Lusi mas

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 572 Masih Syok

    Di kamar yang sudah disediakan oleh Mila, Imel hanya termenung menatap lurus. Dia sama sekali tidak merasa antusias untuk melihat kamar yang akan ditempatinya. Meskipun ukurannya sama seperti kontrakan yang sebelumnya dia tinggali, tetapi kali ini pikirannya benar-benar kacau. Apa yang harus dia lakukan mendengar berita-berita itu? Apakah Imel harus menelepon orang yang memasang iklan memberitahukan alamat Mila yang sebenarnya? Gadis itu akan mendapatkan uang yang banyak, bisa membuka usaha atau membeli kios untuknya. Terlepas dari status sebagai buruh. Tetapi, bagaimana kalau Mila tahu dan malah balas dendam kepadanya? Gadis itu tidak tahu bagaimana sifat Mila yang sebenarnya, jadi harus hati-hati dengan segala perlakuan Mila. Ini benar-benar membingungkan juga syok. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.Tiba-tiba saja suara Mila terdengar menyerukan nama Imel. Gadis itu langsung terkesiap dan memilih untuk menghampiri bosnya."Iya, Bu. Bagaimana?""Kamu sudah beres-beresnya

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 571 Gosip Hangat

    Setelah membereskan barang-barang di kontrakan yang dahulu, Imel berpamitan dan langsung pergi menggunakan angkot. Sebelumnya dia memang ingin menggunakan taksi, tetapi tarifnya pasti mahal. Tidak masalah kalau menggunakan angkot. Lagi pula barang bawaannya hanya sedikit.Saat di dalam angkutan umum, dia mendengar pembicaraan kalau ada iklan yang memberikan hadiah besar bagi yang bisa menemukan dan memberi informasi tentang Mila. "Oh, aku tahu! Ini yang dulu sempat viral kan gara-gara dia selingkuh dan digrebek sama istrinya? Benar-benar enggak tahu diri, ya!" "Kayaknya ini orang juga membuat masalah sampai dicari sama yang pasang iklan," timpal seseorang membuat Imel langsung menoleh. Dia kaget sebab yang disebutkan oleh penumpang angkot lainnya itu Mila. Imel terperanjat sebab dikatakan kalau Mila ini adalah orang yang dulu sempat digerebek karena perselingkuhan, ini sama persis yang seperti yang dikatakan oleh Maura tempo hari, saat mereka masih ada di rumah sakit.Kalau benar b

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status