Share

Bab 388 Perang Dingin

"Bukankah akan lebih baik kalau Ibu melanjutkan hidup di sini? Tenang, damai dan Ibu juga bisa bersosialisasi dengan tetangga, sangat baik. Mereka kenal Ibu dari kecil, Nak," ucap Ibu Melati.

Tampaknya dia benar-benar tidak mau kembali ke Bandung. Sementara itu Adiba juga bersikukuh untuk mengajak ibunya kembali ke tempat mereka dulu.

"Bu, kalau Ibu ingin aku sembuh dari trauma, ikutlah denganku ke Bandung. Kecuali kalau ingin aku melajang seumur hidup. Silakan Ibu tetap tinggal di sini."

Pernyataan itu membuat Bu Melati terperangah. Wanita paruh baya itu langsung memegang kedua pundak anaknya, berusaha untuk menyadarkan Adiba agar tidak mengambil keputusan sembarangan.

"Kamu jangan seperti itu, Adiba. Hidup itu harus punya pasangan, kamu harus punya teman hidup. Kalau Ibu tidak ada, kamu dengan siapa?"

"Ada Lusi, kok. Aku bisa hidup dengan Lusi."

"Tidak, Nak. Kalau Lusi kembali berumah tangga, apakah suaminya akan terima jika kamu juga tinggal bersama mereka?"

Tiba-tiba saja Adi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status