Share

Bab 392 Mulai Kacau

"Siapa, ya?" tanya Bu Murni memastikan, takut kalau pandangannya buram sebab ini masih pagi.

"Ini saya, Bu. Devan," ucap pria itu membuat Bu Murni tersentak.

Ternyata benar, pria yang ada di depan gerbangnya itu adalah Devan. Wanita paruh baya itu sempat berpikir sejenak untuk mengusir sang pria, tetapi rasanya tidak sopan. Mungkin saja memang ada hal lain yang ingin ditanyakan.

Kalaupun benar pria itu ingin bertanya di mana keberadaan Lusi, tentu saja Bu Murni akan memberikan alasan sesuai dengan permintaan wanita itu.

Akhirnya sang wanita paruh baya pun memilih untuk menghampiri Devan, tetapi tidak membukakan gerbang untuknya.

"Ada apa, ya, Nak?"

"Maaf, Bu. Saya mau tanya, kenapa rumah Lusi kosong, ya? Mereka ke mana?" tanya Devan berharap kalau jawabannya itu tidak mengecewakan.

Sesuai dengan perkiraan sang wanita paruh baya, pria ini benar-benar mencari tahu di mana keberadaan Lusi.

"Kalau soal itu Ibu juga nggak tahu, Nak. Kemarin sih Ibu lihat masih ada dan mereka tampak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status