Home / Rumah Tangga / Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya / Bab 394 Dua Pria yang Menyamar

Share

Bab 394 Dua Pria yang Menyamar

Author: Dhesu Nurill
last update Huling Na-update: 2024-10-12 19:42:13

"Sebaiknya kalian jalan-jalan dulu di sini, mumpung masih pagi. Siapa tahu ada jajanan enak. Jarang-jarang, kan?" ucap Bu Melati saat Alia sudah selesai makan.

Dia menyuruh ketiga orang itu untuk jalan-jalan di sekitar sini. Suasana di sini begitu asri, masih banyak sawah, air sungai yang mengalir jernih dan aroma udara pagi yang sehat. Berbeda sekali jika masih ada di Jakarta.

Sebenarnya Bu Melati mengatakan itu sengaja, agar dia bisa berpikir jernih untuk mengambil keputusan. Anaknya besok akan pergi dari sini dan dia harus benar-benar bisa memberikan jawaban tepat untuk Adiba.

Lusi menganggukkan kepala setuju saja. Mereka bertiga pun berkeliling jalan kaki, mungkin saja ada makanan atau cemilan yang akan mengisi perut. Meskipun tadi sempat sarapan, tetapi tidak ada salahnya kalau hanya membeli camilan saja.

Sepeninggalnya mereka bertiga, dua orang yang menyamar itu langsung menghampiri rumah Bu Melati. Kebetulan sang wanita paruh baya sedang menyapu halaman. Dia dikagetkan denga
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 395 Kekerasan Hati Mila

    "Kenapa kamu bicara seperti itu sih, Mil? Kamu selalu saja melakukan hal-hal yang terlalu ekstrem.""Ya, itu karena kesalahanmu juga, Mas. Aku sudah bilang jangan bahas siapa pun selama di kantor, apalagi Maura. Aku tidak sudi menyebut namanya saja. Lagian, aku yakin dia bisa kok menjaga dirinya baik-baik. Walaupun tidak mencari pekerjaan, Maura pasti sedang terdiam diri di rumah. Bukankah itu enak, ya? Kecuali kalau dia mau mencuri barang-barangku," terang Mila membuat Raka terkesiap. "Jaga bicaramu! Aku yakin Maura tidak seperti itu." Ya, memang adiknya tidak seperti itu. Sedari kecil Maura itu anak yang penurut dan mudah sekali disetir, tetapi itulah yang membuat Mila benci. Ditambah lagi kasih sayangnya terbagi karena kehadiran dari adiknya itu, yang membuatnya lebih benci Maura adalah anak dari ayahnya Lusi. Yang secara tidak langsung Adik Lusi juga. Mila masih belum sadar kalau Lusi sudah mengetahui jika Maura adalah adiknya, tetapi itulah deretan kebencian Mila terhadap Maur

    Huling Na-update : 2024-10-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 396 Berusaha Mandiri

    Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, tapi Maura masih tinggal di rumah Mila dan tidak tahu harus pergi ke mana. Kalau misalkan mencari pekerjaan pun pasti tidak mudah. Sebab dia tidak punya ijazah SMA, usianya juga masih 17 tahun. Kelas 2 SMA. Ijazah SMP pun adanya di rumah ibunya dulu. Ini benar-benar sulit untuknya. Kalau misalkan dia tiba-tiba saja datang ke rumah ibunya dan mengambil ijazah SMP di kampung halaman, bisa-bisa wanita itu tidak bisa pulang lagi ke tempat ini. Itu adalah mimpi buruk untuknya. Jadi, mau tidak mau Maura memilih untuk keluar dan mencari kerjaan. Apa saja yang bisa dia dapatkan, terpenting halal dan tidak membahayakan dirinya. Wanita itu keluar dari rumah Mila dan beberapa orang melihat padanya. Ada tetangga yang heran melihat kehadiran wanita baru di tempat itu. Mereka beberapa kali berbisik untuk bergunjing. Tetapi tampaknya Maura tidak mau menghiraukan hal seperti itu. Dia sudah terbiasa dicemooh dan digunjingkan, jadi lebih baik untuk fokus mencari

    Huling Na-update : 2024-10-13
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 397 Pertemuan 3 Wanita

    Winda kaget mendengar suara Bu Sinta yang menggelegar. Wanita itu tentu saja bertanya, takut jika sang wanita paruh baya terluka. "Ada apa, Bu?" "Itu, itu!" seru Bu Sinta sembari menunjuk.Winda langsung mengikuti arah telunjuk Bu Sinta dan ikutan kaget. "Loh, itu bukannya anak yang tinggal di rumah Lusi, Bu?" tanya Winda antusias. "Benar, coba kamu tanya dia. Mungkin saja dia tahu di mana keberadaan Raka." Winda menganggukkan kepala. Dengan cepat sang wanita langsung menghampiri Maura. Wanita itu yang hampir saja menaiki angkutan umum."Hai, kamu! Tunggu dulu!"Seruan itu membuatmu Maura kaget. Dia ditarik tangannya hingga mundur beberapa langkah. Maura ketakutan. Ya, dia takut kalau mungkin saja wanita ini adalah suruhan Arya untuk mencurinya dan menyakiti Maura. "Ini ngapain, sih?!""Neng, jadi nggak naik angkotnya?" tanya sopir angkot itu. Saat Maura hendak bersuara, tiba-tiba saja Winda langsung menimpali. "Tidak, Pak. Dia orang yang saya kenal."Setelahnya, angkot itu p

    Huling Na-update : 2024-10-13
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 398 Kelicikan Maura

    "Maksud kamu apa, Winda?" tanya Bu Sinta kebingungan, karena tiba-tiba saja wanita itu malah mengatakan hal yang membuatnya bingung. Winda tersenyum sembari menggelengkan kepala. Dia memberikan tatapan kepada bu Sinta, seolah isyarat jika wanita paruh baya itu cukup diam saja. Dia sendiri akan menyelesaikan ini, yang penting bisa tahu di mana keberadaan Raka. "Apa maksud Mbak dengan imbalan?" tanya Maura masih menyelidiki.Dia tidak bisa begitu saja dibohongi. Pengalaman hidup yang pahit membuat Maura lebih teliti lagi dalam menerima tawaran, apalagi sejak dia tahu kalau Arya itu punya sisi gelap yang hampir saja membunuhnya. Jadi, sang wanita sekarang lebih hati-hati lagi jika bertemu dengan orang baru. "Pokoknya kamu ikut saja. Apa pun yang kamu mau aku akan ikuti, tapi jangan yang aneh-aneh, ya?" tawar Winda membuat Maura terdiam. Wanita itu jadi berpikiran memanfaatkan Winda jika memang mereka membutuhkan informasi darinya."Baiklah, tapi aku tidak mau sampai terjadi hal buruk

    Huling Na-update : 2024-10-15
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 399 Memanfaatkan Winda

    "Ya, pokoknya sekarang aku mau makan dulu. Setelah itu akan aku beritahu apa yang kuinginkan," cetus Maura. Wanita itu menyandarkan punggung sembari melipat tangan di depan dada. Lagian, tidak ada salahnya kan kalau dia mau memberi tahu keberadaan Raka? Ini akan menguntungkan untuknya dan juga menguntungkan dari pihak Bu Sinta. Lagi pula Maura merasa kasihan kepada Raka yang terus diatur-atur oleh Mila, sebab wanita itu punya segalanya. Tetapi tentu saja ini akan melukai harga diri seorang laki-laki. Tak lama kemudian, mereka pun sampai di sebuah restoran ternama yang dipilih oleh Maura. Winda sampai terperangah. Dia saja jarang sekali mengunjungi restoran-restoran mewah seperti ini. Tetapi hanya untuk menemukan Raka, sang wanita harus rela merogoh kocek dan memberikan semua yang diinginkan oleh wanita ini. Tanpa malu-malu, Maura pun memesan apa saja yang diinginkan. Kapan lagi kan ditraktir dengan sepuasnya oleh orang yang tidak dikenal? Berharap mereka tidak mengingkari janjinya

    Huling Na-update : 2024-10-15
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 400 Permintaan Serakah

    "Eh, anak kecil! Kamu mau memeras kami, ya?" tanya Bu Sinta, akhirnya emosi juga. Karena tiba-tiba saja Maura berkata seperti itu. Meminta hal yang tidak seharusnya diajukan kepada orang yang baru dikenal. Winda kaget tiba-tiba saja wanita paruh baya ini marah-marah. Maura sampai terkesiap melihatnya. Ternyata Bu Sinta memang seperti ini. Pantas saja Raka muak. Untung saja Lusi bisa bertahan sejauh ini. Bagaimana kalau misalkan Winda juga jadi menantu Ibu Sinta? Mungkinkah nasibnya itu akan sama seperti Mila atau Lusi? "Loh, kok Ibu marah-marah, sih? Aku ini memang anak kecil, tapi aku udah hidup pahit begitu lama. Jadi, aku tahu kalau misalkan berhadapan orang dewasa seperti kalian tidak bisa gratis. Terserah sih, kalau misalkan mau bertemu dengan Mas Raka tinggal ikuti saja kemauanku. Kalau misalkan kalian mau muter-muter sendiri, ya itu pilihan kalian sendiri," papar Maura sembari menyadarkan punggungnya. Bahkan anak itu berani melipat tangan di depan dada sembari tumpang kaki,

    Huling Na-update : 2024-10-18
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 401 Ternyata Pria Bermasker itu Adalah ....

    Ketiga wanita itu pun akhirnya pergi untuk menuju rumah Mila. Kebetulan memang tidak ada siapa-siapa di rumah wanita itu. Betapa kaget Bu Sinta melihat rumah Mila yang megah. Begitupun dengan Winda. Seketika wanita itu kena mental, karena melihat rumah berbeda jauh dengan rumah miliknya. "Ini rumahnya Mbak Mila." "Kamu yakin ini rumahnya wanita sundal itu?!" tanya Bu Sinta tidak percaya, karena setahunya Mila itu miskin. Bahkan hidupnya ditanggung oleh Lusi sewaktu masih di sini. Dengan cepat Maura juga menganggukkan kepala. "Iya, ini rumahnya. Aku bahkan tinggal di sini walaupun baru satu hari, sih." "Jadi, kamu baru tinggal di sini 1 hari?" tanya Winda tak percaya."Iya, Mbak. Masalahnya satu hari saja sudah terlihat sekali kalau dia itu memperbudak aku. Bagaimana kalau aku berhari-hari di sini? Bisa-bisa aku mati berdiri," ungkap Maura mengeluarkan kekesalan. Tentu saja wanita itu tidak akan berani mengatakan hal seperti ini di depan Mila langsung. Tetapi, dia juga melakukan

    Huling Na-update : 2024-10-18
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 402 Harus Mulai dari Awal

    "Gimana, Pak Haris? Apa sudah menemukan hasil?" tanya Devan setelah dia sampai di restoran yang benar-benar kacau.Bahkan selama dalam penjara tampaknya restoran ini tutup. Pria itu menyadari semua karena kekacauan di tempat ini. Yang pasti dia akan mengembalikan nama baik restoran ini. Lebih mengagetkan lagi uang di kasir tidak ada dan hanya menyisakan uang koin saja. Beberapa bahan untuk menu hilang sebagian. Dia tidak tahu siapa yang melakukan ini semua, tapi Devan benar-benar geram dan akan memberikan perhitungan kepada orang yang sudah membuat restorannya kacau balau."Saya tidak menemukan jejak apa-apa, Pak. Tampaknya Pak Arya itu pergi saat keadaan sepi, sampai tidak ada satu pun yang melihatnya."Mendengar itu Devan mengusap kasar rambutnya. Dia benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Maura tidak ada, restoran hancur dan dia baru mengetahui kalau sepupunya sendirilah yang membuat hidupnya jadi berantakan seperti ini. "Pokoknya cari dia, Pak. Pasang semua selebaran DPO te

    Huling Na-update : 2024-10-20

Pinakabagong kabanata

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 579 Bagimana Kalau Aku Hamil?

    Kali ini Raka cukup lama sekali diam dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya. Winda sudah mulai takut kalau apa yang ditanyakan itu membuat Raka murka. Dia tidak mau ada pertengkaran di hari bulan madunya, berharap kalau Raka bisa mengabulkan semua permintaannya. Termasuk pertanyaan yang diucapkan oleh Winda barusan. Sebab selama berhari-hari bulan madu dengan Raka, pria itu lebih banyak diam dan melamun. Ini membuat sang wanita merasa kalau bulan madunya ini hanya berjalan apa adanya. Tidak ada yang lebih baik kecuali mereka menghabiskan waktu bersama. Itupun Raka berkali-kali terus saja memikirkan Alia. Tetapi Winda hanya bisa mengerti dan bersabar, berharap kalau Raka punya inisiatif sendiri untuk memberikan kejutan di hari bulan madu.Namun, sampai detik ini pun tak ada yang lebih spesial kecuali pertanyaan ini dan berharap pria itu mau menjawab semuanya."Kamu diam artinya kamu tidak mau punya anak dariku," ucap Winda dengan nada kecewa. Raka tahu pasti, Winda menginginkan ha

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 578 Jika Mila Tidak Hamil

    Raka kembali menatap Winda dalam diam. Apakah wanita itu benar-benar ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh dirinya? Lalu, untuk apa? Begitu pikir Raka. Tetapi kalau tidak dijawab juga Winda pasti akan terus bertanya dan itu akan diulang-ulang sampai wanita ini mendapatkan jawabannya entah kapan. Tetapi rasanya Raka akan kelas kalau terus ditanya hal yang serupa. "Apakah kamu sangat penasaran dengan jawabanku?" tanya Raka, tiba-tiba saja membuat Winda terkesiap. "Bukan begitu, Mas. Maksudku, kita kan sudah jadi suami istri. Memang aku sudah berjanji untuk tidak saling ikut campur antara aku dan urusan Mila. Tetapi apakah aku salah hanya bertanya? Aku tidak akan menyalahi semua keputusanmu. Aku hanya ingin bertanya. Anggaplah ini rasa penasaranku, karena kalau tidak dilakukan mungkin aku akan terus-terusan kepikiran dan hanya ingin tahu jawaban apa yang akan kamu berikan jika pertanyaan serupa kembali diucapkan," ungkap Winda, sesuai dengan pemikiran Raka sebelumnya. Pria itu me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 574 Masih Berusaha Mengerti

    Di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang bersiap-siap untuk pulang. Tetapi hanya packing saja, karena kepulangannya nanti malam Raka akan langsung pulang ke rumah Mila. Sementara Winda ke rumahnya sendiri. "Mas, hari ini kita mau ke mana dulu?" tanya Winda, memastikan karena dia ingin menghabiskan waktu yang sebentar ini. Sebab setelah 7 hari baru dia bisa bertemu dengan Raka lagi."Apa kamu sudah menemukan jejak Alia?" tanya Raka tiba-tiba saja membuat harapan Winda langsung putus. Dia lagi-lagi harus bisa sadar kalau dirinya hanya dimanfaatkan untuk mencari Alia. Tetapi wanita itu akan tetap bersabar dan menjalani semua ini dengan ikhlas. Sesuatu yang dijalani dengan tulus pasti akan berbuah manis. "Belum, Mas. Aku sudah coba tanya sama temen-temen di berbagai kota yang memang ada penyetok barang-barang di supermarket aku, katanya sih belum pernah lihat. Tapi kita coba aja lihat ya, Mas. Moga-moga saja minggu depan atau mungkin besok lusa ada kabar baik," ungkap Winda. Dia

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 573 Apa Hanya Kebetulan?

    Sesudah zuhur berkumandang, Lusi pun segera bersiap. David memang dari tadi sedang menunggu wanita itu, mencoba untuk mengikutinya. Dia akan mengajak Lusi untuk sama-sama berangkat kerja. Sementara itu Adiba saat ini bekerja di rumah. Dia bisa mengerjakan projectnya dan tidak perlu ke kantor. Jadi, gadis itu bisa menjaga Alia. Lusi sudah semangat untuk pergi bekerja. Ini hari pertama dan harus menjadi momen yang paling berharga. David yang melihat wanita itu keluar pun berusaha untuk mengejarnya. "Hai, mau berangkat kerja, ya?" tanya David, tiba-tiba saja membuat Lusi terkesiap. Dia langsung menoleh kepada pria itu."Oh, hai. Kamu juga mau berangkat kerja?""Iya." "Shif siang?" tanya Lusi, memastikan."Iya," jawab David sembari tersenyum. Lusi hanya tersenyum kikuk, merasa perkataan Adiba tempo hari ada benarnya. Mungkin saja pria ini punya maksud buruk, karena semuanya itu serba mendadak. Tetapi melihat bagaimana pria ini tidak melakukan hal yang di luar batas membuat Lusi mas

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 572 Masih Syok

    Di kamar yang sudah disediakan oleh Mila, Imel hanya termenung menatap lurus. Dia sama sekali tidak merasa antusias untuk melihat kamar yang akan ditempatinya. Meskipun ukurannya sama seperti kontrakan yang sebelumnya dia tinggali, tetapi kali ini pikirannya benar-benar kacau. Apa yang harus dia lakukan mendengar berita-berita itu? Apakah Imel harus menelepon orang yang memasang iklan memberitahukan alamat Mila yang sebenarnya? Gadis itu akan mendapatkan uang yang banyak, bisa membuka usaha atau membeli kios untuknya. Terlepas dari status sebagai buruh. Tetapi, bagaimana kalau Mila tahu dan malah balas dendam kepadanya? Gadis itu tidak tahu bagaimana sifat Mila yang sebenarnya, jadi harus hati-hati dengan segala perlakuan Mila. Ini benar-benar membingungkan juga syok. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.Tiba-tiba saja suara Mila terdengar menyerukan nama Imel. Gadis itu langsung terkesiap dan memilih untuk menghampiri bosnya."Iya, Bu. Bagaimana?""Kamu sudah beres-beresnya

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 571 Gosip Hangat

    Setelah membereskan barang-barang di kontrakan yang dahulu, Imel berpamitan dan langsung pergi menggunakan angkot. Sebelumnya dia memang ingin menggunakan taksi, tetapi tarifnya pasti mahal. Tidak masalah kalau menggunakan angkot. Lagi pula barang bawaannya hanya sedikit.Saat di dalam angkutan umum, dia mendengar pembicaraan kalau ada iklan yang memberikan hadiah besar bagi yang bisa menemukan dan memberi informasi tentang Mila. "Oh, aku tahu! Ini yang dulu sempat viral kan gara-gara dia selingkuh dan digrebek sama istrinya? Benar-benar enggak tahu diri, ya!" "Kayaknya ini orang juga membuat masalah sampai dicari sama yang pasang iklan," timpal seseorang membuat Imel langsung menoleh. Dia kaget sebab yang disebutkan oleh penumpang angkot lainnya itu Mila. Imel terperanjat sebab dikatakan kalau Mila ini adalah orang yang dulu sempat digerebek karena perselingkuhan, ini sama persis yang seperti yang dikatakan oleh Maura tempo hari, saat mereka masih ada di rumah sakit.Kalau benar b

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status