Share

Bab 29 Penggerebekan

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-13 18:28:29

"Apa? Jangan asal bicara kamu, Lus! Mana mungkin anak saya seperti itu!" sergah Ibu dengan nada tinggi.

Lusi tak menyahutnya dan memilih untuk mempersilakan Pak polisi untuk masuk, tapi tiba-tiba saja Raka menghalangi.

"Tu-tunggu, Pak. Kalian tidak bisa masuk tanpa surat penangkapan," ujar Raka membuat Lusi curiga.

Kenapa dia menahan polisi untuk masuk? Padahal, biasanya laki-laki itu hanya akan diam jika posisinya sudah terpojok. Pasti ada sesuatu yang membuatnya seperti ini.

Salah satu dari polisi itu menyerahkan surat penangkapan. Terlihat Raka terburu membuka isinya, lalu wajah itu pun langsung pasi dan tegang.

"Lus, kamu melaporkan aku dan Mila?" tanya Raka dengan nada bergetar, tangannya pun ikut bergetar.

Terlihat Ibu kembali kaget. Dia menatap Lusi dengan melotot. "A-apa? Kamu melaporkan suamimu sendiri? Istri macam apa kamu?!" Ibu langsung menunjuk wajah Lusi yang secara langsung menunjuk kamera yang sedang aktif.

Terlihat banyak komentar bermunculan. Mereka memaki Ibu dan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Elin Marlina
tpi aku kasian sma alia klau sampe dia liat videonya
goodnovel comment avatar
Harma Putri
ini baru seruuu...
goodnovel comment avatar
Harma Putri
............baru mantap
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 30 Siaran Langsung

    Penghungi kontrakan ini berkumpul di luar rumah, sementara 2 polisi, 2 pengkhianat, Lusi berserta Ibu memilih untuk di dalam. Lusi membiarkan pintu terbuka, karena mereka menunggu RT setempat.Ini juga Lusi lakukan agar semua orang tahu kalau Raka dan Mila itu sepasang jalang yang wajib dihukum sosial maupun pidana.Lusi masih mengaktifkan siarang langsung. Akun tadi yang menawar harga Mila kembali berkomentar dan mungkin ini kesempatan Lusi lagi untuk mempermalukan wanita ular itu."Oh, Mila. Ada satu akun yang mau menawarmu. Katanya, dia berani bayar mahal agar bisa tidur denganmu," ucap Lusi menggundang riuh omongan orang-orang yang berkerumun di luar.Beberapa di antara mereka bahkan mengeluarkan ponselnya dan ikut melakukan siaran langsung. Hebat sekali. Ini adalah hari yang tak akan pernah Lusi lupakan.Mila mendelik kepada Lusi dengan wajah yang kembali memerah. Dia tak memberikan kata-kata timpalan, melainkan menunduk dan menyembunyikan wajahnya dengan rambutnya yang tergerai

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 31 Amukan Warga

    Lusi kembali berdiri dan membiarkan siaran langsung terus menyala. Biarkan saja kamera tidak fokus, terpenting pembicaraan dan kejadian ini bisa terekspos ke media.Lusi menghadap Ibu yang tengah marah dengan napas memburu. Wanita tua ini sepertinya lupa diri."Hei, Bu. Apa kata Ibu tadi? Membuat malu? Anak Ibu yang buat malu! Udah selingkuh sama teman sendiri, mengemis mau tetap denganku pula. Harusnya kata-kata itu buat laki-laki brengsek seperti anak Ibu!" seru Lusi sembari membentak Ibu.Ibu melotot saat Lusi menaikkan nada bicara padanya. Hah, biarkan saja. Toh, sebentar lagi dia akan jadi mantan mertuanya. Wanita tua yang gila harta dan parasit."Lus, jaga ucapanmu! Dia itu ibuku!" Raka tiba-tiba saja berseru sembari berdiri.Lusi langsung menaikkan jari telunjuk di depan wajahnya untuk kembali duduk dan diam."Hei, diam kamu, Mas. Aku berhak mengatakan ini, karena ibumu memang patut ditegur. Harusnya, kamu bilang pada ibumu, jangan terus mengemis uang padaku. Itu menjijikkan."

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 32 Dipaksa Ijab Kabul

    "Bapak, ibu-ibu. Dua orang ini mau dibawa ke mana?" tanya Pak RT saat Mila dan Raka sudah di luar untuk diarak keliling kompleks."Kami mau mengaraknya, Pak RT. Orang seperti mereka memberikan contoh yang buruk untuk warga sini. Kalau kami hanya diam dan membiarkan ini terjadi, maka akan dicontoh oleh anak-anak muda lainnya," cetua bapak-bapak yang usianya cukup matang.Pak RT langsung menggelengkan kepala. "Tapi, tidak dengan cara diarak, Pak. Kalian bisa dipenjara. Betul, kan, Pak Polisi?" tanya Pak RT pada polisi yang ada di sana.Lusi hanya terdiam dan masih merekam kejadian ini. Sungguh, saat ini dadanya sedang bergemuruh hebat. Ingin sekali Lusi menjambak Mila dan menamparnya berkali-kali, setelah itu barulah kutelanjangi wanita jalang itu sebari diikat oleh tandu dan diarak kelilig kompleks ini.Kejam? Ya, tapi lebih kejam perlakuan Mila padanya. Sayangnya, semua itu pun hanya angan Lusi yang tak bisa terlaksana."Benar, Pak RT. Bapak-bapak, ibu-ibu, kita ini negara hukum. Sem

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 33 Fakta Tentang Lusi

    "Heh, apa kamu bilang? Jangan sembarangan kalau bicara! Kamu yang harusnya enyah dari rumah itu, Lus. Sekarang, aku yang akan menggantikanmu manjadi Nyonya!" seru Mila tiba-tiba saja bersuara.Tak Lusi sangka, Mila yang awalnya hanya menahan diri, langsung meledak saat dia bicara tentang materi. Benar-benar matrealistis.Terdengar cemoohan kembali dari warga. Beberapa di antara mereka bahkan memberikan sumpah serapan untuk Mila."Memang wanita sundal! Sudah merusak rumah tangga, sekarang bermimpi jadi Nyonya. Memang pantasnya dia dibakar hidup-hidup!" seru salah satu ibu-ibu yang disoraki dukungan dari warga lainnya.Lusi hanya tersenyum dengan menatap Mila. Wanita itu terlihat sangat sinis dan membenci Lusi. Lusi baru tahu kalau temannya ini benar-benar jahat. Dia tak akan mendapat ampunan walau bersujud pada Lusi."Maaf, Mbak Lusi. Apakah kontrakan ini akan dikosongkan?" tanya Pak RT pada Lusi.Mila yang awalnya sinis pun langsung mengernyitkan dahi. "Tunggu, Pak RT! Kenapa Pak RT b

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-18
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 34 Mila Bungkam

    Selama di perjalanan ke kantor polisi, jantung Lusi berdetak dengan sangat kencang. Siaran langsung di aplikasi biru pun diakhiri.Dadanya terasa sesak, melihat iring-iringan mobil polisi yang membawa dua pengkhianat itu. Hingga tanpa terasa air mata itu luruh juga.Tak ada isakan, tapi air mata Lusi berderai tanpa henti. Pandangannya sedikit buram, tapi masih bisa melihat dan mengikuti mobil polisi itu.Raka dan Mila. Kalau saja mereka tidak berkhianat, mungkin posisi mereka akan tetap aman. Tetapi, mereka sudah menyulut api permusuhan. Jadi, jangan salahkan kalau Lusi akan menbakarnya hingga habis tak tersisa.Selang beberapa menit, mereka pun sampai di kantor polisi. Dari dalam mobil, terlihat Raka dan Mila digiring ke luar dari mobil. Sementara itu, Ibu pun keluar dari dalam taksi.Lusi sengaja tidak memberi Ibu tumpangan dan membiarkannya mencari kendaraan sendiri. Mulai sekarang, dia tidak akan peduli lagi padanya.Cukup kebodohannya selama ini yang telah menuruti segala keingin

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 35 Tidak Bermodal

    "Apa kamu bilang? Balas dendam?" Lusi tertawa sumbang dan menatap Mila dengan sorot meremehkan.Mila terdiam, masih tetap memandangi Lusi dengan tatapan tajam. Rahang wanita sialan itu mengeras, sudah dipastikan kalau Mila terpancing amarahnya."Kamu masih belum sadar diri juga, heh? Masih bisa mengancamku, padahal posisimu sudah mau dipenjara seperti ini. Ngaca dong, Non! Gimana caramu bisa balas dendam, sedangkan kamu saja tidak bisa ke mana-mana. Pakai otakmu!" seru Lusi sembari menunjuk pelipisnya sendiri.Wanita itu tampak geram, sementara Raka memilih diam mengamati Lusi dan Mila. Di sisi lain, Ibu hanya diam dengan wajah yang sudah tak karuan.Lusi menghela napas sedalam-dalamnya dan mengembuskan secara perlahan. Ditegakkan posisi duduk itu, lalu memindai tiga orang yang ada di depannya."Dengarkan baik-baik perkataanku. Aku hanya mengatakannya sekali dan ini peringatan untuk kalian," ujar Lusi dengan nada serius.Terlihat wajah Ibu dan Raka menegang, sementara mimik muka Mila

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-20
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 36 Balas Dendam Dimulai

    Lusi menjerit kesakitan dan itu sukses mengundang seorang polisi datang menghampiri kami. Dia berpura-pura menangis dan membiarkan Mila menjambaknya.Raka dan Ibu tampak kaget. Mereka hanya menyaksikan dan tak melakukan apa pun, hingga Lusi hanya mengaduh kesakitan, pasti akan membuat polisi langsung menghampiri mereka."Tolong, Pak. Dia menjambakku dengan keras dan mengancam akan membunuhku," rengek Lusi pura-pura sedih dan kesakitan.Mila terlihat kaget. Bola matanya bahkan membulat sempurna. Bodohnya, Mila masih dengan posisi menjambak Lusi."Kalau begini, dia akan saya tuntut dengan tuduhan penganiayaan dan pembunuhan berencana," lanjut Lusi membuat Mila langsung melepaskan tangannya dari rambut Lusi.'Ah, sial. Ternyata sakit juga. Dasar wanita jalang!' Mila akan membayar mahal atas semua ini."Sebaiknya, terdakwa segera dimasukkan ke sel, Bu. Agar tidak terjadi hal serupa. Dan untuk kejadian tadi, silakan Ibu masukkan dalam daftar tuntutan untuk Ibu Mila."Wajah Mila langsung p

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-22
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 37 Langsung Viral

    Lusi mengendarai mobil dengan kecepatan yang lumayan kencang. Ini karena, dia harus secepatnya sampai ke rumah. Lusi takut Alia sudah pulang dari sekolah.Kejadian dan drama penggerebekan hingga ke kantor polisi terlalu alot, sampai banyak membuang waktunya yang berharga. Dia tidak mau sampai Alia celingukan sendiri karena tak ada orang di rumah.Hingga beberapa menit kemudian, Lusi sampai di kompleks perumahan. Dipelankan laju mobil ini saat rumahnya dikerumuni banyak orang. Jantungnya pun langsung berdegup dengan kencang. Bahkan, keringat dingin kontan datang dengan sendirinya. Otak Lusi langsung terpikirkan tentang Alia. Jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi pada anaknya!Saat Lusi hendak melewati rumah Bu Murni, tiba-tiba wanita paruh baya itu menghadang mobilnya. Wajahnya terlihat kalut. Dari luar mobil Bu Murni memberikan isyarat agar Lusi keluar dari mobil.Lusi tidak mengerti maksud dari wanita paruh baya itu. Tetapi, sepertinya ada yang sangat penting sampai dia bersikukuh

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 569 Menanti Kabar

    Sementara itu, saat ini Lusi sedang mengantar Alia. Dia benar-benar bisa meluangkan waktu untuk anaknya. Sebenarnya Alia sudah menolak dan mengatakan kalau dia bisa berangkat sendiri, lagi pula sudah hafal jalan sekolah, tapi Lusi beralasan kalau dia ingin menghabiskan waktu bersama Alia sebelum berangkat kerja.Setelah Alia masuk, barulah Lusi kembali pulang. David yang sedari tadi uring-uringan karena tidak menemukan keberadaan Lusi di sekitar rumah Adiba pun mulai bingung. Harusnya dia meminta nomor ponsel wanita itu, tetapi karena kemarin terlalu senang dan waktunya buru-buru membuat mereka sampai tidak saling bertukar nomor ponsel. Saat melihat Lusi yang berjalan melewati rumahnya, senyuman di bibir David pun merekah. Dia akhirnya bisa melihat wanitanya itu. David akan pergi ke kantor bertepatan dengan Lusi pergi, sementara berkas-berkas penting yang harus dia tanda tangani dikirimkan secara online. Sekarang zaman sudah serba mudah, jadi tidak perlu direpotkan dengan semua itu.

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 568 Berdebat dengan HRD

    Hari pertama kerja Maura benar-benar merasa lelah. Dia diberikan training untuk menyusun barang di bagian makanan. Wanita itu tidak tahu kalau pekerjaan seperti ini ternyata berat. Padahal sewaktu masih sekolah dia melihat semua itu gampang, tinggal menyusun saja tanpa perlu lelah atau capek. Ternyata semua di luar dugaan, harus menghitung barang, mencatat persediaan stok dan juga menyusunnya sesuai dengan lama atau akhir expired. Ini benar-benar membuat Maura kesal sendiri. Kalau tahu begini sebaiknya dia meminta dijadikan kasir saja. Tinggal berdiri menscan belanjaan lalu menghitung uang. Kalau begini, kapan dia istirahatnya? Di bagian sini sudah habis, lalu dia harus kembali melihat dan merestock di bagian makanan lainnya. Ini membuatnya benar-benar kesal.Karyawan lama yang melihat kedatangan Maura juga merasa heran. Anak ini melakukan pekerjaan seperti tidak ikhlas. Wajahnya ketus dan menyusun barang sembarangan. Sampai akhirnya HRD supermarket Winda pun menghampiri. "Kalau ka

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 567 Pekerjaan Baru

    Suara ponsel Winda berdering. Dia melihat ada nomor satpam yang menjaga supermarketnya. Wanita itu langsung meminta izin kepada Raka untuk mengangkat, takut terjadi apa-apa di tempat usahanya. "Iya, Pak. Ada apa?""Maaf, Bu Winda. Saya mengganggu waktunya, ini ada anak muda bersama Maura. Katanya dia mau kerja di sini itu atas rekomendasi Bu Winda. Apa benar?" Seketika Winda langsung terdiam. Dia menoleh kepada Raka yang sedang bersantai. Seharian kemarin mereka jalan-jalan dan Winda akhirnya bisa melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Raka mau tidak mau harus memberikan nafkah batin kepada Winda. Dia takut kalau Winda mundur untuk mencari Alia. Entah itu karena terpaksa atau tidak, yang penting Raka sudah berusaha untuk membahagiakan Winda. Di manapun laki-laki akan diuntungkan jika berhubungan dengan wanita yang begitu mencintai, tetapi Raka merasa tertekan kalau harus berpura-pura memberikan kasih sayangnya kepada Winda. Untuk sekarang Raka tidak bisa melakukan lebih dari

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 566 Rasa Sepi dan Pengharapan

    Saat membuka pintu, Mila pikir ada Maura. Dia sampai memanggil-manggil adiknya itu, tetapi sayangnya tak ada siapa-siapa. "Ke mana anak itu?" ucap Mila. Dia menyuruh Imel untuk mencari ke sekitar rumah. Padahal gadis itu tidak tahu letak rumah ini dan bagaimana ruangannya, jadi sang gadis hanya melakukan apa yang disuruh majikannya. Entah itu mau ketemu atau tidak, yang penting sudah melaksanakan tugas."Saya lihat sampai belakang tidak ada, Bu. Tidak ada siapa-siapa," ujar gadis itu membuat Mila menghela napas panjang."Ke mana lagi sih anak itu?" gumam Mila, tetapi wanita-wanita berpikir sejenak. Mungkin Maura sudah kabur dari rumah ini. Dia tidak mengatakan apa-apa dan langsung berdiri untuk mengecek kamar Maura, ternyata masih ada barang-barangnya. "Ke mana sih dia? Kalau mau pergi harusnya pergi saja dan bawa semua barang-barang itu." Sementara Imel memilih untuk menunggu di ruang keluarga. Dia tidak berani mengikuti langkah majikannya, takut malah salah dan dimarahi. "Suda

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 565 Iming-iming

    Tepat pukul 08.00 pagi, akhirnya Mila bisa keluar dari rumah sakit itu. Dia menyuruh Imel untuk ikut ke rumahnya. Selama di perjalanan menggunakan taksi, Mila pun memilih untuk memberikan tugas penting kepada Imel. Karena dia yakin, kalau sendirian di rumah itu pasti tidak aman. Jika nanti Raka bertanya apa yang sebenarnya terjadi sampai ada orang baru di rumah, dia akan jujur mengatakan semuanya."Imel, saya memberikan tugas baru untukmu," ucap Mila tiba-tiba saja, membuat gadis itu menoleh. "Iya, Bu. Bagaimana?""Aku akan memberikan gaji dua kali lipat dibanding kamu kerja di toko saya, tapi tugasmu hanyalah menjadi asisten saya di rumah. Tugasmu memastikan kalau makanan saya baik dan semua yang berkaitan dengan saya, bagaimana?" tanya Mila membuat Imel terdiam.Gadis itu bukannya menjawab, tapi malah mengingat perkataan Maura tempo hari yang mengatakan kalau jika dirinya sampai mengurus Mila, maka harus sabar. Mengingat bagaimana perlakuan Mila di rumah sakit, membuat gadis itu

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 564 Stres atau Halusinasi?

    Karena Mila bersikeras, akhirnya dokter terpaksa mengizinkan wanita hamil itu pulang. Mungkin karena hormon yang berubah-ubah membuat Mila jadi seperti ini. Tetapi tenaga medis tersebut memberikan resep obat, termasuk obat penenang yang masih dikatakan aman demi kesehatan Mila. Takutnya wanita itu kembali merasakan cemas. Setelah dokter pergi, Imel pun datang. Seketika Mila langsung memarahi sang gadis."Kamu ke mana saja, sih?! Apa kamu tidak tahu? Saya hampir saja celaka karena kamu tidak ada!" seru Mila setengah membentak, membuat Imel terkesiap. Wanita itu baru saja beres dari kantin. Ternyata pagi-pagi banyak sekali yang mengantri, jadi dia terpaksa lebih lama di sana. Tetapi siapa sangka, kalau bosnya akan marah-marah seperti ini."Maaf, Bu. Tadi Ibu masih tidur, jadi saya kira tidak masalah kalau ditinggalkan sejenak. Saya cari sarapan dulu, Bu. Saya sangat lapar.""Lapar, lapar. Kamu pikir saya juga tidak lapar? Saya juga belum dikirim sarapan. Harusnya kalau kamu mau pergi,

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 563 Mimpi Buruk

    Semalaman Mila beberapa kali terbangun. Dia seperti sedang bermimpi buruk. Ucapan dari penelepon misterius itu terus-terusan terngiang di benaknya. Dia menoleh ke sekitar, takut ada orang jahat yang menyusup, tapi yang ada hanya sosok Imel. Gadis itu tertidur begitu lelap di sofa, tampaknya karyawan satu ini kelelahan karena sudah seharian menemani Mila. Wanita itu pun kembali tertidur. Entah sudah berapa kali Mila terbangun, sampai akhirnya pagi tiba. Di saat Imel bangun, Mila masih tertidur lelap. Gadis itu pikir majikannya sedang istirahat total dan berada di bawah pengaruh obat tidur, jadi dia memilih untuk ke kantin terlebih dahulu, membeli sarapan. Kalau Mila sudah terjamin makannya di rumah sakit ini, sementara dia tidak. Jadi, gadis itu memilih untuk menyiapkan diri sendiri sebelum majikannya bangun.Beberapa menit setelah Imel keluar dari ruangan, Mila terperanjat. Dia langsung terduduk sembari melihat ke sekitar. Tidak ada siapa-siapa, lagi-lagi suara di telepon itu kemba

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 562 Serba Terbatas

    Sesaat Arya kaget dengan jawaban yang diberikan oleh gadis itu. Ternyata memang Adiba spesial. Dia berani mengungkapkan apa pun, meskipun itu akan membahayakan diri sendiri. Tetapi Arya merasa tertantang, ingin tahu lebih lanjut sampai mana gadis ini punya rasa percaya diri dan keberanian. "Wow, wow! Ternyata kamu berani juga, ya? Aku tidak menyangka kalau gadis yang aku sukai ini suka to the point dan berani. Gadis yang seperti kamu langka, makanya aku suka sama kamu. Sayangnya, kamu sudah mengecewakanku. Tapi, kalau kita bertemu mungkin aku masih punya rasa sama kamu. Ya, baiklah. Lupakan itu semua. Lagi pula tidak akan ada artinya lagi untuk kita berdua, kan? Aku ingin tahu, kamu benar-benar tidak takut dengan apa yang sedang terjadi sekarang? Aku menerormu, tapi kamu tidak takut," terang sang pria itu, menantang. Membuat Adiba terdiam sejenak. Tangannya sekarang terasa dingin. Jantung berdetak dengan sangat kencang, menandakan kalau dia sebenarnya takut menghadapi pria ini. Teta

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 561 Untuk Apa Menghubungi?

    Tangan Adiba bergetar, tapi dia tidak gentar. Gadis itu langsung menyetel rekaman saat menelepon. Dia akan berusaha mengumpulkan bukti dan mencari di mana keberadaan Arya. Pria itu harus benar-benar ditangkap atau bila perlu dipenjara di tempat yang menakutkan, agar dia punya efek jera dibandingkan dipenjara di tempat biasa. Adiba yakin, Arya tidak mungkin menyesal begitu saja. "Jadi, saat ini kamu buronan?" tanya Adiba, jantungnya berdetak dengan sangat kencang. Dia masih berusaha untuk tetap tenang, memancing kejujuran pria itu agar tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Arya sampai sang pria tiba-tiba saja menerornya dengan nomor yang berbeda-beda. "Menurutmu? Semua karena kamu, Adiba. Kalau saja kamu tidak mengadukan hal ini kepada Lusi, maka wanita itu tidak akan berbicara kepada Devan. Aku juga tidak akan ada dalam masalah," ungkap Arya. Dia menuangkan kekesalannya karena sudah dari lama terus memendam pikiran kacau, sebab tak ada tempat untuk berlindung. Di sini pun dia m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status