Share

Bab 264 Memberi Pilihan

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-28 11:37:01
Adiba menghela napas panjang. Dia duduk tepat di depan Lusi. “Lakukan yang seharusnya kamu lakukan, Lus.”

“Tapi, dia itu adikku, Diba.”

Sesuai dengan perkiraan Adiba, Lusi akan lemah karena hubungan darah di antara mereka. Tetapi, Adiba harus meyakinkan Lusi kalau semua ini akan memberikan dampak yang buruk bagi Lusi, terutama Alia.

“Ya, aku paham. Dia keluargamu yang berharga. Tetapi, lebih berharga mana dengan anakmu?”

Wanita itu kontan menoleh mendengar perkataan Adiba. “Apa maksudmu?”

Adiba terdiam. Padahal saat bertemu kembali dengan wanita ini, Adiba melihat kekuatan di mata Lusi meskipun sang teman dalam keadaan terpuruk. Tetapi, karena ikatan darah, semua kekuatan itu akhirnya runtuh juga. Sampai tidak sadar bahaya apa yang sedang menanti sang wanita.

“Lus, bagaimana kalau ternyata Maura mencelakai Alia?”

Wanita di depannya ini langsung berdiri dengan wajah kaget. “Itu tidak mungkin, Diba. Sebelum kamu ke sini, Maura terlihat sangat menyayangi anakku.”

“Itu kan di depan kamu. T
Dhesu Nurill

Halo semua. Sepertinya ini pertama kalinya aku menyapa kalian. Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat dan bahagia. Terima kasih atas kesetiaan kalian pada cerita ini. Aku berjanji dan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi kalian. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Tuhan. Aamiin ....

| 2
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 265 Adu Jotos

    Raka terkesiap saat melihat Devan datang bersama seorang wanita, Amanda. Pria itu sudah tahu siapa Amanda dan keduanya harus pura-pura tidak kenal demi lancarnya sebuah rencana. Namun, Raka langsung memberikan tatapan sinis pada Devan.“Untuk apa kamu ke sini?” tanya Raka dengan berani.Mungkin sebelumnya dia harus menjaga sikap pada Devan saat di restoran. Tetapi, sekarang beda lagi. Dia bisa mengatakan apa saja pada pria ini karena sudah tidak bekerja pada Devan.“Aku ingin menemui Lusi,” jawab Devan dengan lugas. Terlihat kalau dirinya begitu sinis pada Raka.“Dia sedang bekerja. Sebaiknya kamu pergi saja,” cetus Raka, dagunya sampai dinaikkan. Dia tampak seorang pelindung bagi Lusi, tidak sadar dengan posisi diri sendiri.Devan menatap sinis. “Aku tidak ada urusan denganmu.”“Urusan Lusi urusanku juga.”Devan terkekeh sembari menggelengkan kepala. “Oh iya? Kamu siapanya Lusi?”Seketika Raka tersentak mendengarnya. Mulutnya tia-tiba terasa kelu, tak bisa menjawab pertanyaan Devan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 266 Lebih Baik Sendiri

    Devan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan alasan pria itu berbohong. Amanda juga tak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti perintah Devan untuk berbicara sesuai dengan kejadian versi Devan. Lusi diam sejenak sembari melihat gelagat Amanda yang tampak terpaksa.Meskipun Amanda sudah mengatakan yang sesuai dengan Devan, tapi Lusi yakin ada yang disembunyikan oleh wanita itu. Lusi tetap tenang, sekarang giliran Devan yang ditatap. Ada sorot mata penuh penyesalan dan permohoan jadi satu. Mungkin memang cerita Devan benar. Tetapi, ada hal yang harus Lusi pastikan dulu.“Kamu sudah bertanggung jawab, kan, Mas?”Devan langsung menganggukkan kepala. Dia tidak boleh berbohong lagi, benar-benar tidak mau kehilangan wanita itu.“Benar itu?” tanya Lusi, kepada Amanda.Wanita itu pun sontak menganggukkan kepala. “Tentu saja. Bahkan, sekarang aku diberi pekerjaan oleh Mas Devan.”Lusi dan Devan sama-sama terdiam mengdengarnya. Tampaknya Amanda sudah salah berbicara.“Benarkah? Bagian apa?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 267 Pertemuan Mila dan Maura

    “K-Kak Mila?”Maura kaget bukan main. Dia tidak menyangka bisa bertemu kakaknya di sini. Padahal sepengetahuannya, Mila ada di penjara. Tetapi kenapa sekarang bisa berkeliaran bebas?“Bagaimana bisa—““Bebas maksudmu?” sela Mila, membuat gadis itu bungkam.Sedari dulu, Mila memang selalu mendominasi dalam hal apa pun. Dari kasih sayang, perhatian dan keadilan di antara keduanya. Lebih parahnya lagi, Mila membenci kehadiran Maura. Sebab karena kelahiran Maura semuanya jadi kacau.Hanya saja Maura tetap berusaha untuk dekat dan peduli pada Mila sebab hanya wanita itulah satu-satunya keluarga yang tersisa bagi Maura, berharap Mila mau berbaik hati padanya.Namun, setelah meminta pembebasan untuk Mila kala itu, Lusi malah menawarkan kehipan yang lebih baik. Tentu saja Maura memilih Lusi.Gadis itu merasa sudah mengkhianati Mila, makanya syok saat melihat kebebasan sang Kakak.“Kenapa diam saja? Kamu masih tidak percaya ini aku?” tanya Mila sembari duduk di depan Maura yang masih berdiri.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 268 Sakit Hatinya Seorang Ayah

    “Oh, ya udah kalau begitu. Tapi, sebelumnya kamu mau tahu enggak? Ada satu rahasia yang akan buat kamu kaget.”Maura sudah sangat jengah mendengar ocehan gadis itu. Ingin sekali marah-marah, tetapi bisa berabe dan malah membuat masalah baru. Dia pun menoleh kepada Adiba dengan malas.“Rahasia apalagi, sih, Mbak? Lagian, jarang-jarang Mbak berbagi rahasia sama aku.”Adiba tersenyum penuh arti, lalu dia mendekat dan membisikan sesuatu pada gadis itu. “Aku tahu loh kalau kamu itu sudah dipecat dari tempat kerjamu.”Seketika gadis itu melotot. Dia syok mendengarnya. Seperti disiram air es, hingga membeku ditempat. Maura sampai meneguk saliva dengan susah payah. Pertanyaan yang langsung hinggap di benak Maura adalah, bagaimana Adiba tahu tentang kabar itu?Adiba menjauh dan masih berhadapan dengan Maura. Gadis itu menyeringai melihat reaksi dari remaja yang masih labil tersebut.“Kenapa? Apa kamu bertanya-tanya aku tahu dari mana?”Maura masih diam. Dia tidak berkutik. Tampaknya gadis di d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 269 Dimanfaatkan Ayah

    “Bu, apa harus menggunakan cara itu? Itu keterlaluan, Bu.”Menurut Raka ide yang diberikan ibunya terlalu ekstrim. Banyak cara mendapatkan Lusi, tapi bukan dengan cara sperti itu.“Halah, keterlaluan gimana? Lebih keterlaluan mana dengan Lusi yang membuatmu viral sampe tidak bisa bekerja di manapun? Sudahlah, pakai logika, jangan persaaan. Kecuali, kalau kamu mau Lusi diembat sama laki-laki lain.”Raka langsung menoleh dengan wajah tegang. “Maksud Ibu apa? Lusi sudah tidak berhubungan dengan Devan lagi.”Bu Sinta tersenyum miring. Anaknya ini terlalu naif, sampai tidak sadar akan sesuatu yang sangat penting.“Kamu itu naif, bodoh atau pura-pura bodoh, hah?! Lihat kondisi Lusi sekarang. Dia seorang bos, punya banyak bisnis. Ditambah Lusi cantik dan baik hati. Kamu pikir yang menginginkan Lusi hanya si Devan itu saja? Enggak!”Bu Sinta jadi kesal sendiri. Harusnya anak itu sedikit pintar dalam menaghadapi situasi. Entah bagaimana kalau tidak ada dirinya, mungkin Raka akan melakukan hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 270 Cinta Ditolak Dukun Bertindak

    “Sial banget, sih. Sejak kedatangan Mbak Adiba, Mbak Lusi jadi dekat dengannya. Aku malah dicuekin di sini. Yang dituntut hanya belajar baik dan gak macam-macam. Aku juga kan butuh teman ngobrol.”Maura menggerutu sembari jalan ke kamar. Dai pikir setelah keluar dari rumah orang tuanya, kehidupan sang gadis akan membaik. Tetapi, malah seperti ini. Yang didapatkan Muara hanya tuntutan dan perintah saja. Gadis itu memilih diam di kamar sembari menunggu Adiba mengajaknya untuk berangkat.Sementara itu di tempat lain, saat ini Raka sedang berada di jalan menggunakan taksi bersama ibunya. Beberapa kali pria itu sudah bertanya ke mana mereka akan pergi, tapi tak disebutkan.“Sudah, jangan banyak tanya. Yang penting nurut dan Lusi akan kembali.”Raka pun hanya bisa diam, sampai hampir satu jam kemudian mereka sampai di sebuah desa yang sangat asri. Raka tidak sempat melihat nama desa ini, sebab dia tertidur di jalan. Pria itu terbangun saat taksi sampai di depan sebuah rumah gaya dulu.Saat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 271 Pangling

    “Kalian bisa berpisah lagi kalau kamu mengakui anak Mila,” cetus Bu Sinta dengan kesal.Raka diam saja. Hati kecilnya berbisik, apakah dia bisa melakukan itu semua? Membuang darah dagingnya sendiri? Sementara bayi itu tidak salah sama sekali.“Bu, bayi itu tidak bersalah. Apa perlu aku melakukan kejahatan seperti itu?”“Kamu itu terlalu pakai perasaan. Kalau memang tidak tega, tinggal kasih nafkah saja setiap bulannya untuk anak itu. Tapi, itu pun kalau memang dia anak kandungmu. Intinya, jangan dibuat pusing dengan hal yang belum pasti.” Bu Sinta gampang sekali mengatakan itu, karena hanya bisa merintah. Sementara yang menjalankan adalah Raka. Pria itu lagi-lagi tak bisa mengatakan apa-apa.Sementara itu, Adiba sudah bersiap dengan Maura. Sebenarnya gadis itu merasa malas sekali jika berurusan dengan Adiba. Sebab, pasti ada saja masalah yang timbul.Sementara Lusi mengamati Maura yang tampak gusar. Sejak Adiba memperlihatkan bukti tentang Maura, wanita itu jadi merasa harus waspada.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 272 Saling Menyimpan Niat Buruk

    “Ngapain di situ saja? Ayo, masuk!” seru Adiba saat dia hendak masuk ke restoran, tapi Maura hanya diam di tempat.Maura berdecak keras. Dari pada melihat Adiba, lebih baik dia tunggu saja di mobil. Begitu pikir sang gadis. Namun, tampaknya Adiba tidak mau.“Mbak aja. Aku kan udah dipecat, malu kalau ke dalam. Dikira nanti ngarep balik lagi.”“Bukannya memang ngarep balik lagi, kan?” celetuk Adiba, membuat Maura mendengkus kesal.“Sudahlah, kamu datang buat nemenim makan. Kalau ada yang tanya kenapa ke sini, jawab saja jadi pelanggan, bukan pelayan.”Adiba tidak mau menerima alasan apa pun, langsung menarik tangan Maura untuk ikut dengan gadis itu.Saat sampai di dalam, mereka berdua disambut oleh Arya yang kebetulan ada di dekat pintu. Pria itu sontak terdiam, lebih tepatnya terpana dengan penampilan Adiba.Mungkin saja pria itu sama sekali tidak mengenali Adiba yang dimaksud oleh Maura tempo hari.“Silakan masuk,” ucap Arya, sedikit gugup.Pria itu sempat melirik sekilas pada Maura,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 543 Aji Mumpung

    "Sekarang masih diam lagi, kan? Berarti itu Kakak mengaku kalau selama ini aku belajar cara kejam dari Kakak. Aku tidak mungkin belajar dari orang lain. Pasti dari orang terdekat dulu. Coba saja dari awal saat aku datang ke sini untuk menjenguk Kakak di penjara, mungkin kejadiannya akan beda kalau Kakak bersikap baik saat itu. Ini pun aku pasti akan melupakan semua dendam dan kesakitan yang sudah Kakak beri. Sayangnya sampai detik terakhir, Kakak bersikap seperti ini. Jadi, untuk apa aku lembut dan tetap diam saja? Tidak, aku tidak mau bodoh dan menderita kedua kalinya. Sekarang terserah. Kalau misalkan aku harus keluar rumah, tanggung akibatnya. Kalau tidak mau, lakukan sesuai dengan keinginanku," ujar Maura. Setelah itu dia pergi dari hadapannya, membuat wanita hamil itu mengerang dengan hati yang dipenuhi amarah. "Maura, kurang ajar kamu! Awas! Aku akan buat perhitungan padamu!" seru Mila dengan suara parau. Maura memilih untuk keluar dan menenangkan diri terlebih dahulu. Tidak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 542 Jadi, Siapa yang Salah?

    Mila sampai tidak bisa berkata-kata mendengar semua perkataan adiknya. Jadi, selama ini Maura itu menyimpan dendam begitu banyak. Dia kira wanita itu tidak akan melakukan hal seperti ini, sebab tahu kalau dirinya adalah keluarga satu-satunya di sini. Melihat diamnya Mila, Maura tersenyum sinis sembari melipat tangan di depan dada."Kakak tahu? Ini adalah curahan hatiku selama ini. Inginnya aku memakai-maki Kakak sebisaku, tetapi sayang ini rumah sakit. Aku tidak bisa begitu saja mengeluarkan unek-unek. Tetapi satu hal yang pasti, Kakak jangan mengharapkan apa-apa dariku. Kecuali kalau bisa membayarku dengan uang yang mahal," ucap Maura menantang. Mila hanya diam saja memandangi adiknya yang dulu polos dan penurut, setelah masuk ke dunia luar dan tinggal di kota sifatnya berubah drastis seperti ini. Entah siapa yang sudah meracuni Maura, tetapi Mila yakin wanita ini tidak tiba-tiba seperti ini. Padahal belum lama di Jakarta, tapi sudah berubah drastis. Diyakini ada yang meracuni piki

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 541 Memang Salahku Apa?

    "Dari dulu aku ingin tahu, bagaimana rasanya menyiksa Kakak seperti ini? Memang Tuhan itu Maha Adil. DIA akan memberikan balasan yang setimpal untuk orang-orang yang jahat seperti Kakak. sSekarang Kakak sendiri yang merasakan bagaimana sendiri tanpa bantuan siapapun. Harusnya dari dulu Kakak itu tahu kalau Kakak tidak bisa apa-apa sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi sayangnya Kakak meremehkanku. Coba Kakak akan dibantu siapa kalau keadaan seperti ini?" papar Maura sepertinya masih belum puas mengeluarkan unek-uneknya kepada wanita hamil itu. Di saat seperti ini Mila bisa saja mengamuk. Tetapi dia tidak berdaya dengan keadaannya. Jadi, wanita itu pun memilih untuk tenang. Menghela nafas berkali-kali dan berusaha untuk menetralkan emosi yang tiba-tiba saja naik karena perkataan adiknya.Mila tahu, Maura pasti akan memancing emosi dan berusaha untuk membuatnya menderita. Tetapi Mila tidak mau disetel oleh anak ini. Dia harus memenangkan semua peperangan antara dirinya dan Maura. Ter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 540 Balas Dendam Paling Tepat

    Entah sudah berapa lama Mila tak sadarkan diri, sampai akhirnya wanita itu pun membuka mata. Hal pertama yang membuatnya tersadar adalah aroma ruangan dan bau obat yang menyengat. Apalagi Mila dalam keadaan hamil. Indra penciumannya pasti terasa sensitif. Wanita itu pun sontak penutup hidungnya dengan tangan yang lemas. Dia melihat ke sekeliling dan mendapati kalau ada adiknya sedang tidur di sofa. Sudah dipastikan dia ada di rumah sakit. Sebelumnya, saat sudah melewati masa kritis, Mila pun dibawa ke ruang rawat untuk melakukan observasi apakah wanita itu masih harus dirawat atau diperbolehkan untuk pulang.Suara erangan saat kepalanya terasa berdenyut nyeri membuat Maura terkesiap. Dia melihat kalau kakaknya sudah tersadar. Wanita-wanita itu pun langsung terduduk. Dia hendak berdiri dan menghampiri Mila, tetapi langsung ke tempat semula. Baginya bukan hal yang harus dilakukan jika memerhatikan kakaknya. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan wanita ini. Jadi, untuk apa Maura berbai

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 539 Tidak Sesuai Harapan

    Setelah menunggu beberapa saat, keluarlah dokter dan suster yang sedang menangani Mila. Dengan cepat Maura menghampiri dan bertanya bagaimana keadaan kakaknya itu. "Kalau boleh tahu, Mbak ini siapanya pasien?" tanya dokter. Saat ini Maura tidak mau mengakui kalau Mila adalah kakaknya, lebih baik seperti ini dibandingkan nanti dirinya yang akan repot harus mengurus semuanya demi wanita hamil itu. "Kebetulan saya tetangganya, Dok. Tadi lihat dia kecelakaan di jalan. Jadi saya yang bawa ke sini," ujar Maura, memilih untuk menjawab secara demokratis. Kalau dia mengatakan hanya orang asing, pasti disuruh pergi dan menelepon keluarganya. Artinya dia harus menelepon kedua orang tua mereka, mengingat itu Maura langsung menggelengkan kepala. Mana sudi dia bertemu dengan kedua orang tuanya lagi, terutama ayah tiri yang membuatnya menderita sampai saat ini." Oh, kalau begitu bisakah Mbak menelepon keluarganya?" Akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari dokter, tetapi setidaknya Maura sud

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 538 Iba yang Menguap

    Maura saat ini sedang ada di rumah sakit. Dia tampak gelisah, sesekali duduk lalu berjalan mondar-mandir menunggu di depan ruang ICU. Saat melihat keadaan kakaknya, wanita itu benar-benar syok. Kepala Mila terbentur. Ada bagian depan mobil yang sudah rusak. Saat ini Maura dihantui ketakutan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba saja bersarang di benak, salah satunya bagaimana kalau misalkan kakaknya meninggal? Apa yang akan dia jelaskan kepada kedua orang tuanya jika tahu Mila kecelakaan dan saat itu dialah yang ada di rumah sakit ini? Namun, kalau Maura diam saja akan terjadi sesuatu yang buruk kepada kakaknya. Setelah hampir 18 tahun hidup mengenal Mila, pertama kalinya wanita itu merasa khawatir yang teramat sangat dibandingkan dulu saat tahu Mila masuk penjara karena viral. Kali ini ada rasa takut yang benar-benar mengukung, sampai Maura bingung harus melakukan apa. Wanita itu berusaha untuk menelepon Raka, tapi lagi-lagi sang pria tidak bisa dihubungi. Dia jadi bingung

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 537 Lakalantas

    Mila sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang diikuti. Mungkin pikirannya sudah lelah karena perutnya juga lapar dan tidak fokus, hingga dia pun berhenti di sebuah kedai bakso. Saat ini tampaknya sang anak yang ada dalam kandungan ingin mencicipi bakso yang agak jauh. Maura menghentikan taksi itu dan memantau kalau kakaknya masuk ke kedai bakso tersebut. "Lah, kok dia malah berhenti di situ? Atau jangan-jangan Kak Mila memang keluar untuk beli makanan?" gumam wanita itu. Dia keheranan. Kalau terus lama-lama di sini yang ada harga argonya akan terus berjalan dan mungkin dia harus mengeluarkan banyak uang, jadi wanita itu pun terpaksa turun dari taksi dan memantau dari kejauhan saja. "Duh, sial banget! Masa aku harus berdiri di sini memantau dari kejauhan? Mana panas pula," gerutu Maura.Dia mencoba melihat ke sekitar dan mencari tempat yang nyaman, kira-kira bisa duduk menunggu Mila. Inginnya wanita itu pun masuk ke sana dan ikut makan, tetapi pasti Mila akan mengetahui keb

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 536 Kalut

    Maura tampak muram dan ketakutan. Dia tidak tahu harus tenang apa, karena saat ini posisinya sedang sendirian. Tidak ada tempat bergantung. Bahkan kakaknya sendiri pun malah mengintimidasi. Tapi, kalau sampai Mila mengetahui masalah ini, yang ada dia akan semakin dipersulit atau mungkin bisa saja malah dilaporkan ke polisi dan berakhir di penjara. Membayangkannya saja membuat Maura merasa ketakutan, apalagi kalau jadi kenyataan. Dia tidak bisa berpikir jernih saat ini, berharap kalau ada solusi lain. Namun semakin diamkan, perasaannya semakin gundah. Maura tidak bisa diam saja. Dia harus meminta bantuan kepada seseorang dan satu orang yang terlintas di benak wanita itu adalah nama Raka.Dengan cepat dia menelepon Raka, tapi sayangnya tidak aktif. “Apa Mas Raka sengaja melakukan ini agar tidak ada yang mengganggu?” gumam sang wanita dan tebakan Maura memang benar.Raka sengaja mematikan ponselnya agar tidak diganggu oleh Mila atau siapapun yang akan memperkeruh suasana. Hari ini jug

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 535 Mulai Khawatir

    Setelah keluar dari ruangan interview, ternyata ada David sudah ada di sana. Lusi sangat kaget dengan kehadiran pria itu, lalu tiba-tiba saja tersenyum merekah, membuat jantung David berdetak dengan sangat kencang. "Bagaimana?" tanya David dengan tenang, walaupun sebenarnya saat ini dia sedang merasa gugup tetapi usianya yang sudah matang tidak mentoleransi semua itu. Dia bukan ABG lagi yang harus terlihat malu-malu di depan wanita yang dicintainya. "Alhamdulillah, aku keterima. Terima kasih, ya."Lusi langsung menjulurkan tangan membuat David terperangah, tetapi tak urung pria itu pun menerima uluran tangan Lusi. Mereka bersalaman dan kali ini David merasa tuntas karena bisa menyentuh tangan Lusi yang sangat halus dan lembut. "Syukurlah kalau begitu. Benar kan, aku tidak menipumu?" "Ya, aku minta maaf. Bukan maksud apa-apa, aku hanya melindungi diri dari hal-hal yang buruk. Tidak ada yang tahu kan apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap Lusi membuat David terdiam sembari mengan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status