공유

Bab 141 Trauma dan Kabar Buruk

"Baiklah, sekarang katakan apa yang kamu mau? Waktuku tidak banyak. Aku tidak mau sampai Alia melihatmu."

"Kenapa?" tanya Devan menautkan kedua alis.

Lusi bahkan tidak mau melihat ke arahnya. Wanita itu terus saja menatap lurus ke depan, walaupun sambil berbicara. Ini benar-benar membuat hati Devan merenyut sakit. Begitu antipati kah Lusi kepadanya? Bukankah Devan itu tidak pernah berbuat jahat kepada Lusi? Tetapi, kenapa sikap Lusi malah seperti ini?

Lagi-lagi Devan berpikir semua karena perbuatan Raka kepada sang wanita. Akhirnya pria itu pun sudah benar-benar mematangkan niat untuk membahagiakan Lusi dan membuat luka-luka yang ada di hati wanita itu sembuh, karena semua curahan kasih sayang dari sang pria.

"Aku tidak mau kalau Alia itu dekat denganmu."

"Apa?!"

Devan sampai berdiri, terperangah sembari menggeleng-gelengkan kepala mendengar jawaban dari Lusi.

"Kenapa kamu jadi seperti ini, Lusi? Memang apa masalahnya kalau aku dekat dengan Alia? Dia kan anakmu dan aku juga tida
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status