Share

Bab 34.B

"Ada apaan, Mas?" tanyaku dengan tatapan aneh.

"Yul, bisa kita bicara sebentar?"

Aroma alkohol tercium ketika Mas Ferdi bicara, sepertinya pria ini habis menegak minuman keras.

Aku memerintahkan anak-anak untuk masuk ke dalam rumah.

"Iya, duduk aja."

Kami pun duduk berdampingan di bangku teras, sebelum memulai kata Mas Ferdi terlihat membakar rokoknya, menghisap benda itu dan mengembuskannya ke udara.

"Aku lagi perlu uang, Yul, kamu bisa pinjemin aku ga?"

Mataku membulat mendengar hal itu, apa aku tak salah dengar? Seorang Ferdi yang begitu angkuh dan keras kepala meminjam uang padaku.

"Ayolah, Yul, bantu aku, lima juta aja, aku janji dua Minggu lagi langsung dibayar," pintanya lagi dengan memelas.

Aku menghela napas, sungguh miris dengan penderitaan sekaligus rasa tidak tahu malunya, datang-datang bukan memberi uang untuk ketiga putrinya malah meminjam uang .

"Uang buat apa sih, Mas? Emang kamu ga malu minjam uang sama orang yang banting tulang hidupin anak kamu?" tanyaku dengan tata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status