Share

Bab 35.B

"Yang sabar ya, Tante."

Talia merangkulku dari samping, aku meliriknya lantas memeluk Talia dengan erat sambil menangis.

Setegar apapun aku tetap saja tak bisa menyembunyikan kehancuran hati ini, anak-anak adalah sumber kekuatanku, mereka adalah alasanku untuk berjuang.

"Sekarang kita harus gimana, Tante?" tanya Talia, wajahnya sudah terlihat sembab dengan mata memerah karena menangis.

"Kita pulang aja ya, urus motor kamu takut ada yang nyuri lama-lama di situ."

"Aku ga mikirin motor, Tante, aku mikirin Desti, diapain dia sama orang-orang itu?" Ia masih tetap terisak.

"Kita berdoa aja ya semoga polisi cepat menemukan Desti."

Akhirnya mobilku putar balik setelah menelpon seorang teman untuk mengurus motor Desti.

"Aku mau nginep di rumah Tante aja ya, aku ga tenang pulang ke rumah," pinta Talia lagi

"Ya terserah kamu saja."

Aku tak ada waktu untuk membantah apapun keinginan gadis ini, pikiranku benar-benar kacau.

"Tapi anterin pulang ke rumah dulu ya, Tante, aku mau ganto baju, kotor i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status