Share

Bab 37.B

"Papa sakit, Pa! Kumohon bawa saja Desti keluar, dia itu sahabat aku kenapa Papa tega sih culik dia, apa salah sahabat aku," sahut Talia sambil meringis menahan sakit.

"Ayolah, Pa, lepaskan Desti demi aku, aku sudah ga kuat, sakit banget, Pa."

"Heuh! Menyebalkan! Kenapa jadi rumit begini sih?!" gerak ayah Talia frustasi.

Akhirnya pria buncit dengan tubuh tinggi itu masuk ke dalam, cukup lama aku dan Talia menunggu di luar dengan cuaca dingin menusuk kulit.

"Tante, bahu aku sakit banget, lemes lagi," rintih Talia.

Sudah banyak darah yang keluar dari tubuhnya, jika dibiarkan terlalu lama Talia bisa mati di tanganku.

"Sabar ya, Nak, maafin Tante, gimana lagi ga ada pilihan untuk menyelamatkan Desti, masa kamu tega melihat Desti dijual keperawanannya."

Tak ada jawaban dari gadis itu, ia terus menerus mengerang dan meringis kesakitan, sungguh aku tak tega melihatnya, tapi bagaimana lagi hanya ini cara agar anakku cepat diselamatkan.

Jika menunggu pihak keamanan terlalu lama, bisa-bisa Dest
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status