Share

Semua Rasa Bersalah

“Hey! Nadine, jangan menangis. Kenapa?” tanyaku melangkah bergegas.

Bagaimana senyum dalam tangisan muncul di wajah Nadine ketika dia terbaring lemah di atas tempat tidur berwarna putih. Tembok yang mengelilingi berwarna senada. Lalu selang yang terhubung ke tubuhnya dan itu dua. Aroma obat khas rumah sakit yang selalu berhasil membangkitkan ketegangan.

Entah untuk siapa dan untuk menutupi apa senyum itu Nadine sajikan. Aku yakin, dia tahu bahwa kami sudah tahu. Setelah sekian purnama, akhirnya kenyataan tidak pernah berhasil untuk disembunyikan. Ini menjengkelkan, ini menyebalkan dan ini menyedihkan.

Langkahku semakin dekat. Andre berdiri dan berhenti. Dia tidak mengikutiku ke dalam ruangan.

“Sebaiknya aku tinggalkan kalian berdua untuk berbincang. Aku ada di luar ruangan jika kau membutuhkanku.”

Aku melampai tanpa menoleh. Mataku sibuk memindai wajah Nadine. Berharap senyum di wajahnya adalah kejujuran. Lalu terdengar suara pintu di tutup. Setelah menggeser kursi agar lebih deka
Ans

Siapa?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status