Share

Menolak Aslan

“Oh….” Ujarku sambil menyandarkan punggung ke bantalan kursi empuk yang ada sedang kududuki.

Sepenggal ‘oh’ yang entah apa artinya. Itu bukan ungkapan kelegaan tentu saja. Aku sedang mencoba menyusuri perasaanku sendiri. Apakah sebenarnya aku sedang kecewa? Untuk apa? Bukankah aku sendiri yang menolak lamaran Aslan.

Mengetahui ada wanita lain yang akan bersama Aslan, ternyata juga sama sulitnya. Dalam hal ini aku tidak ingin terlihat egois. Aku tidak bisa ikut bersama Aslan dalam hubungan lain yang lebih serius. Artinya, aku juga tidak boleh menahan Aslan untuk tetap bersamaku. Dia punya hak untuk pergi kemana pun dia mau.

Tidak mungkin Aslan menungguku selamanya. Entah sampai kapan aku akan siap menerimanya. Jadi, sebenarnya apa yang kurasakan? Berbagai perasaan berkecamuk dalam dada. Berseru menderu bagai gelombang. Semua terasa sangat luar biasa.

Ada getaran yang entah harus kubawa kemana. Aku terjebak bingung dalam perasaanku sendiri. Mata Aslan memandangku dengan semua ketulus
Ans

Kasian Adina, hidupnya seperti roler coaster

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Titin Parhatin
kenapa ya adina kok ngak mau sama aslan padahal aslan bnyak membantu adina dalam sgala hal.jdi sebel sama adina.
goodnovel comment avatar
Susanmisna
Adina kenapa g terima saja aslan. kasiankn menunggu selama 10 tahun. kan sakit rasanya mau ditinggal nikah. nanti Aslan udah g ada baru tau klu sangat mencintainya
goodnovel comment avatar
Anna
Gosah sok jaga perasaan sendiri, tar tersakiti loh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status