Share

Kepanikan Hisyam

“Tentu Aslan, itu yang paling utama. Memberikan ucapan selamat pada kedua pasangan yang berbahagia,” jawabku sambil tersenyum sadis melihat ke arah panggung.

Kami berjalan meninggalkan Hisyam yang ternganga. Dia pasti tidak menduga bahwa aku memiliki kedekatan dengan Aslan. Bahkan aku hanya memanggil namanya saja saat berbicara. Sementara aku meminta Hisyam memanggilku dengan gelar kehormatan.

Dia tampak panik karena tidak bisa memberitahu semua orang yang berada di pelaminan untuk bersiap denga kedatangan kami. Seorang kolega lain keburu datang mengajak Hisyam berbincang. Dia menanggapi kolega itu seadanya sementara tatapannya terus mengikuti aku dan Aslan.

“Kenapa Fattan meninggalkan wanita itu? Dia sangat cantik.”

“Jadi itu pemilik El Khairi Company yang sebenarnya. Lalu Fattan hanya pekerja?”

“Sungguh tidak sebanding istrinya yang sekarang kudengar hanyalah seorang pramugari.”

“Wanita yang sangat berkelas dan terihat cerdas.”

“Dia lebih cocok dengan Aslan Abdurrahman.”

Berb
Ans

Wow!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nur Hidayah
keren Adina,,alhamdulilah kamu bisa keluar dari keluarga toxic...sebentar lagi Zahra akan merasakan seperti apa yang kamu rasakan...
goodnovel comment avatar
Nuning Sri
mantap, hrs berani melawan orang" yg sdh menyakiti,
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
keren adina ,bangga jdi lakor dan pengkhian sepasang menjijikan ,goods aslan dan adina kekak nikah jdi keluarga samawa ,fatan ancur jdi kere perusahaann sdh di ambil sama yg punya adina
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status