Share

Bab 170. Dapat ceramah

“Mak, Pak. Malam ini terakhir kita makan bersama dengan Bu Leni. Besok Sherly harus mengantarkan ke tujuannya,” ucapku membuka obrolan.

“Kenapa buru-buru? Bu Leni sudah tidak betah berada di sini?“ tanya Emak menoleh ke arah Bu Leni.

Aku menatap Bu leni, dia menggenggam sendok yang dipegangnya cukup lama, lalu dia mendongak dan balik menatapku dengan mata berkaca-kaca.

Mungkin Bu Leni pikir ucapanku tadi hanya sebatas ancaman baginya, tapi tidak untukku. Aku harus sedikit tegas kali ini, apalagi dia pernah lancang membuka-buka barang milikku, padahal barang itu aku simpan di bagian yang tidak siapapun tahu, tapi Bu Leni bisa mengetahuinya.

Mungkin ini hal yang sepele baginya tapi kita tidak tahu ke depannya. Bisa jadi dia bisa melakukan yang lebih dari pada ini. Aku harus menjaga keluarga baruku. Keluarga Bunda Yanti juga paling penting Emak dan Bapak.

“Sherly, apa kamu yang meminta Bu leni lekas pergi?“ tanya Emak yang tidak puas karena pertanyaannya tidak dijawab oleh Bu Leni.

“Tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status