Setelah mereka selesai makan malam, Clarisa memutuskan untuk langsung kedalam kamarnya. Sedari tadi ia menahan amarah kepada Natasya. Ia berfikir akhir akhir ini Natasya berubah, sahabatnya itu sekarang lebih berani untuk menegurnya secara terang terangan.
"aku benar benar tidak tahan dengan ini semua. Aku harus membuat Randi menjadi milikku sepenuhnya.” Gumam Clarisa.
Pagi harinya, clarisa bersikap seperti biasa. Bahkan ia nampak acuh dengan teguran Natasya tadi malam. Ia tetap berdandan dengan cetar dan memakai stelann kantor yang sedikit seksi. Ia tidak ingin mundur untuk merebut perhatian Randi. Ia akan berpenampilan seksi dan terus menggoda Randi. Terbukti saat mereka berada didalam mobil, Randi selalu tergoda dan mereka pun menyempatkan diri untuk saling memuaskan satu sama lain sebelum mereka masuk ke ruangan masing masing.
Disisi lain, Natasya saat ini sedang berdiam diri dikamarnya. Ia sedang memikirkan cara bagaimana membuat dua sejoli itu jera, tanpa harus mengotori tangannya sendiri. Tak lama sebuah ide terbesit dalam pikirannya.
“ide yang bagus” gumamnya
Ia langsung berjalan sedikit tergesah gesah menuju halaman rumah miliknya, ia memperhatikan sekeliling rumahnya dan mencari keberadaan mamang sayur. Seperti mendapatkan keberuntungan ternyata di jam yang hampir siang ini, mamang sayur dan ibu ibu masih asyik untuk berbelanja sayur. Ia pun segera menghampiri mereka.
“siang ibu ibu” ucap Natasya dengan ramah
“siang neng Natasya” ucap ibu ibu kompak
Ia pun ikut memilih milih sayur, ia sengaja berbelanja banyak sayur agar ditanya oleh tetangganya yang kepo itu.
“neng tumben, belanjaannya banyak banget” ucap bu Kokom
“eh iya bu, ini buat stok makanan dirumah, kebetulan besok pagi saya mau pulkam dulu jenguk ayah bunda” jawab Natasya
“ohhhhhhhh” ucap ibu ibu itu kompak.
“selama kamu pergi Clarisa enggak ada dirumah kamu kan?” tanya bu kokom
“iya bu, saya udah bilang kok sama Clarisa kalau selama saya engga ada, dia menginap aja di rumah temennya dan Clarisa mau kok bu ibu” ucap Natasya sambil tersenyum
Mereka pun kembali memilih milih sayur dan beberapa lauk di gerobak mamang sayur. Setelah Natasya merasa cukup dengan belanjaannya ia langsung membayar semua belanjaannya dan berpamitan dengan ibu ibu yang ada disana.
Sebelum ia berbelanja, ia sudah berniat untuk memasang cctv dirumahnya tanpa sepengetahuan Randi. Ia pun segera mengemudikan mobilnya setelah merapihkan semua belanjaannya kedalam kulkas dan menuju sebuah toko yang menjual cctv. Ia ingin memasng cctv dirumah nya dan melihat pergerakan Randi dan Clarisa selama ia tinggal. Ia memilih cctv yang bisa di pantau dari jarak jauh menggunakan ponsel dan ia meminta teknisi untuk memasang cctv tersebut di tempat yang tersembunyi.
***
Malam harinya mereka sudah berkumpul dimeja makan untuk makan malam bersama. Natasya hari ini memask menu spesial untuk suami dan sahabatnya itu.
“mas, aku mau minta izin besok mau pulang ya ke Bandung. Mau jenguk ayah sama bunda disana” ucap natasya di tengah makan malam mereka.
“kamu mau balik Nat? Berapa lama?” ucap Clarisa dengan semangat.
“mmm kayaknya satu mingguan deh, mau sekalian reuni juga sama teman teman yang lain” ucap Natasya kembali dan Clarisa menjawab dengan anggukan kepala saja.
“maaf ya sayang aku enggak bisa anter kamu. Besok aku ada meeting sama dewan direksi” ucap Randi
“iya sayang engga apa apa kok” ucap Natasya kembali. Mereka pun melanjutkan acara makan malam mereka.
***
Ke esokkan paginya, Natasya Randi dan Sahabatnya Clarisa sedang sarapan bersama. di sela sela sarapan mereka saling melemparkan candaan satu sama lain.
“sayang, nanti kamu berangkat jam berapa?” ucap Randi ditengah sarapan mereka
“kemungkinan sekitar jam sembilanan Mas” jawab Natasya
“mmm yasudah yang penting kamu hati hati ya bawa mobilnya” ucap Randi kembali.
Setelah selesai sarapan mereka pun berjalan beriringan bersama menuju parkiran mobil.
“oh iya Sa, selama aku pergi kamu bisa kan untuk tinggal dirumah temen kamu? Aku takut kalau kamu tetap disini malah nantu jadi fitnah. Walaupun aku tahu banget kalau kamu enggak mungkin ngerebut suamiku heheh” ucap Natasya kepada sahabatnya itu saat ia ingin membuka pintu mobil milik Randi
“bisa kok Nat, lagi pula emang niatku untuk menginap beberapa hari dirumah temen kerja ku. Aku juga engga mau jdi bahan gosip ibu ibu sini. Ihhhh males banget” jawab Clarisa
setelah perbincangan itu Randi dan Clarisa meninggalkan rumah. Natasya langsung masuk kedalam rumahnya dan segera bersiap siap untuk berangkat ke Bandung. Ia yang sudah selesai memasukkan barang barangnya kedalam mobil, sebelum berangkat ia memastikan kembali keadaan rumah sebelum ia tinggal. Setelah dikiranya aman, ia langsung mengunci pintu dan gerbang rumahnya.
Jarak antara ibukota Jakarta dengan kota Bandung membutuhkan waktu kurang lebih empat jam. Perjalanan Natasya hari ini menuju Bandung bisa dibilang ramai lancar. Beberapa kali ia berhenti di rest area ketika ia merasa lelah dan ia menyempatkan untuk mengisi perutnya juga. Hingga akhirnya ia pun sampai di kampung halamannya
“assalamualikum bunda” ucap natasya sambil mengetuk pintu rumahnya. Tak lama terdengar sautan dari dalam rumahnya itu
“walaikumsalam, ya allah ndukkkk. Kamu pulang engga ngabarin bunda” ucap Neni ibunda Natasya. Mereka pun berpelukkan melepaskan rindu. Mata Neni tertuju pada satu buah koper besar dan satu buah tas yang besar, ia merasa ada yang tidak beres dengan anaknya itu.
“nduk kamu disini lama?” ucap Neni
“iya bun aku disini lama, engga apa apa kan?”
“ya engga apa apa dong, bunda malah senang”
“oh iya, ayah mana bun?”
“ayah lagi di kebun nduk, hari ini lagi panen disana”
“wahhh aku boleh engga bun menyusul ayah?”
“boleh nduk, tapi kamu ganti baju dulu. Nanti kita nyusul ayah bareng bareng ya”
“oke bunda”
Natasya langsung masuk dan menggeret koper dan tas nya yang besar itu kedalam kamarnya yang dulu ia tempati. Ia langsung membuka kopernya dan meletakkan barang barangnya kedalam lemari pakaiannya. Ia juga segera mengganti pakaian, untuk menyusul ayahnya dikebun.
“ayok bun, aku sudah siap”
“udah siap nduk? Yaudah ayo kita jalan” ucap neni, tak lupa ibunda Natasya itu membawa perbekalan selama mereka di kebun.
Cuaca saat ini cerah namun tetap dalam keadaan sejuk karena rumah Natasya berada di perbukitan. Mereka pun memilih berjalan kaki dan saling berpegangan tangan. Natasya dan ibundanya juga saling melempar canda dan tawa di sela perjalanan mereka menuju kebun.
“ayahhhhhhhhhh” Natasya berteriak memanggil ayahnya, ia pun berlarian menghampiri ayahnya dan memeluk ayahnya.
“loh neng? Kapan datengnya?” ucap Toni ayah dari Natasya
“baru dateng yah” ucap neni
“kok engga ngabarin ayah dulu kalau kamu mau kesini, nak Randi mana? Kamu sendirian kesini?”
“iya yah, aku sendiri kesini. Mas Randi lagi banyak kerjaan jadi engga bisa anter”
“oh gitu”
“yah sini aku aja gantian yang manen cabe, ayah istirahat aja sama bunda di saung”
Natasya langsung mengambil alih topi khas petani dan mengambil keranjang cabai yang di pegang oleh ayahnya itu. dengan lihai dia memetik cabai yang sudah memerah. Natasya nampak sangat menikmati kegiatan itu.
“bun, si eneng beneran sendiri kesininya?” ucap Toni
“iya yah, bunda tuh juga bingung. Si eneng dateng kesini sendirian, bawa mobil sendiri terus dia juga bawa koper besar” ucap Neni
“bawa mobil sendiri bun?” tanya Toni kembali.
“iya yah, perasaan bunda juga engga enak yah. Kayaknya ada apa apa di rumah tangga si eneng sama si Randi”
“Nanti coba kita tanya pelan pelan ya bun, ayah jadi khawatir”. Mereka pun membiarkan Natasya melakukan kegiatan yang ia gemari sedari kecil. Hingga waktu menjelang sore hari, mereka langsung memutuskan mengajak Natasya untuk pulang kerumah.
“neng, ayo atuh pulang ini udah sore” ucap Toni dengan sedikit berteriak
Natasya yang mendengar itu dari ayahnya langsung menatap langit yang berada diatasnya, benar saja saat ini sudah menjelang sore hari. Ia langsung berjalan menuju ayah bundanya sambil membawa hasil panen miliknya. Mereka pun berjalan bersama menuju rumah mereka, tidak lupa mereka juga membawa hasil panen tersebut.
“wahhh masakan bunda wangi banget” ucap natasya
Dengan cepat ia menyedokkan masakan bundannya itu ke piringnya, ia pun meyantap makanan itu dengan lahap. Dedi dan Neni pun juga ikut menyantap makan malam dengan lahap.
Setelah selesai makan, mereka berkumpul di depan ruang tv. Mereka berbincang bincang ditemani gorengan dan teh hangat yang telah di siapkan neni sebelumnya. Mereka bernostalgia bersama dan saling melempar candaan satu sama lain. Neni dan Toni memutuskan untuk bertanya tentang masalah rumah tangga anaknya seook hari saja. Mereka tidak ingin merusak moment bahagia mereka saat ini.
Di sisi lain, Randi dan Clarisa sedang menghabiskan waktu bersama. Setelah mereka bekerja, mereka menyempatkan diri untuk makan malam bersama di kafe dekat kantor mereka.“sayang, aku seneng banget deh sekarang. Kita bisa puas berduaan tanpa harus takut ke ganggu dengan kehadiran istrimu dirumah” ucap Clarisa yang sambil bergelayut manja pada Randi. Sebelumnya Clarisa memberi tahu Randi tentang permintaan Natasya padanya tadi pagi. Tentu saja permintaan Natasya itu membuat Clarisa tidak senang. Untungnya Randi pun juga tidak senang dengan permintaan istrinya itu, sehingga mereka menyusun rencana agar bisa masuk ke dalam komplek perumahan tanpa ada satupun yang mengetahuinya.“iya sayang, tapi nanti saat masuk keperumahan kamu ngumpet duduk di kursi belakang ya. Biar kamu engga ketahuan” ucap Randi“oke sayang” ucap Clarisa dengan Manja. Mereka pun melanjutkan makan malam romantis itu. saat waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat i
Di sisi lain, Clarisa dan Randi sedang bersiap siap untuk pulang kerumah.“sayang, Natasya kapan pulang?” tanya Clarisa“dia bilangnya sih dua hari lagi.” Jawab Randi. Clarisa hanya menganggukan kepalanya. Dalam fikirannya, ia akan pergi menginap dirumah temannya saat Natasya akan pulang, seakan akan selama ini ia menginap di rumah temen kerjanya itu.Mereka pun melajukan mobilnya ke arah rumah Randi. Seperti biasa sebelum mereka masuk kedalam komplek Randi menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan Clarisa pun pindah tempat duduk di kursi penumpang yang ada dibelakang. Saat Calrisa turun dari mobil dan berpindah duduk ke kursi belakang, ia tidak menyadari bahwa ada dua orang penghuni komplek yang sedang memperhatikan mereka.“eh bu bu bu. Berhenti dulu! Itu bukannya mobilnya si Randi ya? Kok dia malah berhenti disini?” ucap anak bu kokom. Malam itu bu kokom dan anaknya habis membeli nasi goreng langganannya yang tak jauh dari perumahan mereka.Bu Kokom langsung melihat ke arah yang d
Keesokan harinya, Natasya membuka kan matanya saat matahari sudah menunjukkan eksistensinya. Sejenak ia mendudukan tubuhnya dan meminum air putih yang tersedia di nakas samping tempat tidurnya. Ia pun langsung melangkah kan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah ia selesai mandi, ia duduk di sofa empuk yang ada di dalam kamar hotel itu. ia membuka aplikasi yang menghubungkan ponselnya dengan cctv yang ada dirumahnya. Ia memperhatikan keadaan rumah itu yang sudah nampak sepi. Ia pun membuka rekaman cctv miliknya beberapa jam sebelumnya.“wah wah wah, mereka enggak ada kapok kapoknya ya ternyata. Kayaknya aku harus kasih sedikit kejutan deh untuk mereka” ucap Natasya saat matanya melihat Randi dan Clarisa masih berada di dalam rumahnya. Bahkan tadi malam mereka tidur di dalam kamar milik Natasya.Ia juga melihat Clarisa yang membuka lemari milik nya itu. Clarisa mengambil beberapa baju milik Natasya dan ia mencobanya. Selain itu ia juga mencoba untuk membuka brankas
Disisi lain, saat ini Natasya sedang berada di perjalanan menuju rumahnya. Ia segera cek out dari kamar hotelnya saat ia melihat cctv rumahnya.“ternyata mereka sudah pulang. Aku harus segera pulang dan memberikan kejutan pada mereka” gumam Natasya. Ia segera meraih tas miliknya dan segera pergi ke resepsionis untuk proses cek out kamarnya. Setelah selesai ia segera menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan lobby hotel tersebut. Tidak lupa ia memberikan tips kepada valet parking.Ia memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari rumahnya. Sebelum ia turun dari mobilnya ia menyempatkan diri untuk melihat cctv dari ponselnya. Ia ingin melihat kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh Randi dan Clarisa. Ternyata Randi sedang sibuk membantu Clarisa yang sedang mengemas barang barang miliknya.Ia pun melangkah kan kakinya menuju rumah dengan langkah yang pelan agar tidak mengeluarkan suara, ia juga membuka gerbang rumahnya dengan kunci cadangan yang ia miliki. Sebelum ia masuk kedalam rumah ia m
Besok paginya, Natasya menyiapkan menu sarapan spesial. Ia memasak berbagai macam menu sayur dan lauk pauk. Tak lama Randi pun ikut bergabung dengan istrinya di meja makan mereka.“wah, tumben sayang kamu masak sarapan dengan menu lengkap seperti ini?”“iya mas, aku lagi pengen masak aja”Natasya menyendokkan nasi beserta sayur dan lauk ke dalam piring suaminya. Ia melayani suaminya seperti biasa dengan sepenuh hati.“aku berangkat dulu ya sayang”“iya mas , hati hati ya”Natasya mencium tangan suami nya dengan takzim dan Randi memberikan kecupan di kening milik istrinya itu. saat mobil suaminya sudah pergi meninggalkan halaman rumah, ia berjalan menuju mobil yang berada di luar rumahnya. Ia langsung memindahkan mobil nya itu ke halaman rumahnya dan ia pun mengunci gerbang rumahnya.Natasya mengeluarkan barang miliknya yang berada didalam mobil dan merapihkannya kembali ke tempatnya masi
“Sayang jangan lakuin disini, nanti Natasha lihat” ucap Clarisa“Engga apa apa sayang, Natasha udah tidur kok” ucap RandiMereka pun melakukan hubungan yang terlarang itu di dapur. Natasha yang saat itu sedang tertidur merasa haus dan ingin segera ke dapur untuk mengambil segelas air untuk menghilangkan dahaganya.“Ck.. Air dikamar habis lagi, loh mas Randi kemana dia?” Ucap Natasha, ia pun bingung ternyata tidak ada Randi disampingnya. Saat Natasha ingin berjalan menuju dapur sayup sayup ia mendengar desahan desahan manja seseorang yang dia kenal. Natasha langsung jalan mengendap ngendap ingin melihat siapa yang sedang melakukan kegiatan itu di dapurnya.Saat Natasha mengintip dibalik dinding. Dia melihat dua orang yang ia kenal sedang melakukan kegiatan itu didapurnya, walaupun keadaan dapur yang gelap, Natasha masih bisa melihat wajah mereka berdua selain itu Natasha juga sangat mengenali suara dari suami dan sahabatnya itu.“Ya Tuhan, apa ini? Mereka mengkhianati ku” batin Natasha
Saat jam makan siang, Clarisa langsung menghampiriRandi untuk makan siang bersama. Mereka pun memutuskan untuk makan siang di restoran yang berada di dalam Mall dan jaraknya tidak jauh dari kantor. Saat mereka sedang melihat lihat menu makanan, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka. Ya! Sepasang mata itu ialah Natasya. Sebelumnya Natasya sudah merencanakan untuk pergi kesebuah mall. Ia ingin membelikan barang yang selama ini ia impikan. Selama menikah dengan Randi, ia memilih untuk menahan keinginan nya membeli barang pribadi untuknya. Padahal uang yang di berikan oleh Randi sangat cukup untuk kebutuhan mereka berdua dan cukup untuk membeli beberapa barang untuknya.Niat hati yang ingin menghilangkan rasa sedihnya dari perselingkuhan suami dan sahabatnya malah bertemu pasangan itu di mall yang sama. Sebelum ia tahu tentang perselingkuhan suami dan sahabatnya itu, ia sering memberikan kabar ke pada suaminya jika ia ingin pergi keluar rumah. Mulai hari ini
Clarisa yang sudah selesai dengan urusan di dalam toilet, ia memilih untuk keluar dan ikut bergabung kembali dengan Randi dan Natasya. Namun langkah nya terhenti saat melihat Natasya berbicara dengan mesra dengan Randi. Ia sangat cemburu dengan Natasya, sebab sahabatnya itu dapat mengumbar kemesraan didepan semua orang tanpa harus takut ada yang mengenali mereka. Walaupun Clarisa juga bisa melakukan itu, tapi ia lebih sering kena omel Randi karena terlalu frontal. Melihat Natasya yang menjadi manja, ia pun kepo dengan apa yang di bicarakan pasangan suami istri itu. Ia memilih untuk menanyakan hal itu pada Randi saat mereka sudah berdua saja.Pembicaraan mereka yang lumayan lama, Clarisa memutuskan untuk langsung menghampiri pasangan suami istri itu.“Udah selesai sa?”“iya nih udah Nat, kamu habis ini mau kemana?”“kayaknya aku mau muter muter dulu sih, aku mau beli beberapa stelan baju. Baju dirumah udah model lama semua”“yaudah sayang, kamu hati hati ya. Nanti kabarin aku kalau ad