Share

Bab 2

Saat jam makan siang, Clarisa langsung menghampiri

Randi untuk makan siang bersama. Mereka pun memutuskan untuk makan siang di restoran yang berada di dalam Mall dan jaraknya tidak jauh dari kantor. Saat mereka sedang melihat lihat menu makanan, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka. Ya! Sepasang mata itu ialah Natasya.

Sebelumnya Natasya sudah merencanakan untuk pergi kesebuah mall. Ia ingin membelikan barang yang selama ini ia impikan. Selama menikah dengan Randi, ia memilih untuk menahan keinginan nya membeli barang pribadi untuknya. Padahal uang yang di berikan oleh Randi sangat cukup untuk kebutuhan mereka berdua dan cukup untuk membeli beberapa barang untuknya.

Niat hati yang ingin menghilangkan rasa sedihnya dari perselingkuhan suami dan sahabatnya malah bertemu pasangan itu di mall yang sama.

Sebelum ia tahu tentang perselingkuhan suami dan sahabatnya itu, ia sering memberikan kabar ke pada suaminya jika ia ingin pergi keluar rumah.  Mulai hari ini ia memutuskan untuk mulai membiasakan diri tanpa suaminya itu.

“aku samperin apa engga ya” ucap Natasya saat di depan restoran tersebut. Ia bimbang akan keputusan nya. Apakah ia memilih untuk menghindar atau malah memilih untuk melawan?

“baiklah, seperti aku harus mengagetkan mereka berdua.” Ia pun akhirnya memilih untuk menghampiri dua orang itu. Ia berjalan dengan santai dan elegan. Ia tidak menampakkan wajah marah atau kesalnya kepada pasangan selingkuh itu

Randi dan Clarisa tidak menyadari bahwa Natasya berada didekat mereka. Mereka terlalu asyik membicarakan tentang masa depan mereka berdua, Clarisa yang sudah biasa bermesraan dengan Randi, ia tidak canggung lagi untuk bermanja manja dengan lelaki itu walaupun di tempat umum. Saat Clarisa sedang asyik bersandar di bahu Randi. Ia terkejut saat Natasya yang langsung duduk di hadapan mereka berdua. Tepatnya duduk di hadapan Randi.

Randi pun juga sama terkejutnya dengan Clarisa akan kedatangan istrinya itu. Randi langsung berdiri tegap dan menarik kursi nya agak menjauh dari Clarisa membuat mereka sedikit berjarak. Wajah Clarisa dan Randi tampak pucat pasi, takut adegan mereka berdua barusan dilihat oleh Natasya.

“Haii besti, haii mas” ucap Natasya dengan riang. Ia menunjukkan wajah yang biasa saja, seolah olah tidak melihat adegan mesra mereka.

“sayang. Kamu ngapain ada disini?” Ucap Randi dengan sedikit tergagap

“aku? Aku mau makan siang disini dong, aku bosen banget di rumah sendirian jadi aku memutuskan untuk kesini aja. Eh ternyata ketemu kalian disini”  

“Kamu sendiri kesini Nat?” Ucap Clarisa mencoba untuk mengalihkan perhatian sahabatnya itu

“ia Sa, aku sendiri kesini nya”

“kalian udah pesan makan?” Ucap Natasya kembali. Dan mereka berdua hanya menganggukkan kepalanya dengan sedikit ragu.  Natasya yang melihat anggukan kepala mereka memutuskan untuk memesan makanan juga. Ia pun memanggil waiters dan memesan makanan untuknya.

Natasya menatap tajam kedua orang didepannya. Tatapan itu berhasil membuat orang yang didepannya mati Kutu. Karena Randi dan Clarisa lebih dulu memesan makanan sehingga pesanan mereka datang lebih dulu. Mereka berdua merasa gugup dan meminum minuman yang ada didepan mereka untuk menghilangkan ke gugupan mereka.

“Kalian sering ya makan siang bareng begini di belakangku?” Ucapan Natasya itu berhasil membuat kedua orang tersebut tersedak dan terbatuk batuk. Randi yang melihat Clarisa terbatuk, ia segera memberikan tisu agar Clarisa bisa menutup dan membersihkan mulutnya.

Randi saat itu refleks memberikan tissu kepada Clarisa, ia lupa bahwa didepannya saat ini ada istri sah nya. Natasya yang melihat perlakuan manis Randi terhadap Clarisa membuat ia makin memanas hatinya. Ia pun menatap nyalang suaminya itu.

Randi yang di tatap seperti itu menjadi kikuk dan bingung. Dalam hatinya ia ingin segera menghilang dihadapan istrinya. Ia semakin takut jika perlakukan nya terhadap Clarisa membuat Natasya menjadi curiga. Tak lama pesanan Natasya pun datang. Ia memilih untuk segera melahap habis makanan itu. Randi dan Clarisa yang melihat itu, ikut menghabiskan makanan mereka juga. Mereka makan tanpa ada pembicaraan satupun. Biasanya kumpul bertiga begini, Mereka akan ngobrol santai bahkan bercanda dan saling melempar candaan satu sama lain.

“aku udah selesai makan, kalian setelah ini mau lanjut kemana?” Ucap Natasya

“kita mau langsung ke kantor Nat, masih banyak kerjaan. Hari ini banyak banget laporan yang harus diselesaikan, ya kan mas?” Jawab Clarisa dengan terbata

“i iya sayang, hari ini banyak banget kerjaan. Harus segera diselesaikan soalnya mau ada rapat rutin dengan pimpinan” ucap Randi. Mendengar penjelasan keduanya. Natasya percaya bahwa itu alasan mereka saja agar bisa cepat cepat pergi dari hadapannya.

“Ohh gitu, tapi sebelumnya aku mau ngomong dulu ya Sa sama suamiku TERCINTA” ucap Natasya dengan sedikit penekanan. Clarisa yang mendengar itu memilih untuk pergi ke toilet dan memberikan ruang untuk pasangan suami istri tersebut.

“oh yaudah aku ke toilet dulu ya”

“sayang, aku boleh engga minta uang jajan lagi? Denger denger bonus kamu bulan ini udah cair ya? Aku rencana mau beli mobil. Yang second aja juga engga apa apa, aku capek sayang harus pergi naik taksi online terus” ucap Natasya dengan manja. Saat Clarisa pergi, ia memilih untuk pindah ke tempat duduknya Clarisa.

“kamu mau beli mobil Sayang?” Ucap Randi, Natasya pun menjawab dengan anggukan kepala dan menunjukkan wajah manjanya.

“iya sayang, boleh kan?”

“oke baiklah kalau itu mau kamu, tapi aku hanya bisa membelikan mobil yang second, tabunganku sudah mulai menipis”

“menipis? Kok bisa? Kamu pakai buat apa aja mas?” Ucap Natasya yang penuh dengan selidik. Selama ini memang Randi dan Natasya sepakat untuk menabung untuk dana darurat dan untuk simpanan kedepannya. Tabungan mereka disimpan oleh Randi dan Natasya menyetujui nya. Mendengar uang tabungan mereka menipis, Natasya langsung berfikiran apa jangan jangan suaminya itu sering membelikan barang mewah untuk Clarisa? Ia jadi curiga dengan Clarisa yang dengan cepat bisa membeli mobil yang ia pakai saat ini, walaupun ia bilang pada Natasya kalau mobil itu masih dalam cicilan.

“i itu Sayang, belum lama bapak sama ibu di kampung meminta sejumlah uang untuk berobat sama buka usaha ternak ayam” ucap Randid dengan terbata, ia baru sadar kalau ucapannya barusan malah membuat istrinya curiga.

“ohh gitu, ya sudah engga apa apa. Kamu kirim ke aku ya uangnya sekarang, habis ini aku mau cari cari mobil second siapa tau ada yang murah dan bagus hehe”

Dengan terpaksa Randi pun langsung mentransfer sejumlah uang dalam nominal yang banyak ke rekening Natasya. Ia memilih untuk langsung mengiriminya uang agar istrinya itu tidak semakim curiga akan sikapnya. Natasya tersenyum senang saat melihat notifikasih dari mbanking nya.

"sayang terimakasih ya" ucap Natasya dan ia pun memeluk suami nya itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status