“Sayang jangan lakuin disini, nanti Natasha lihat” ucap Clarisa
“Engga apa apa sayang, Natasha udah tidur kok” ucap Randi Mereka pun melakukan hubungan yang terlarang itu di dapur. Natasha yang saat itu sedang tertidur merasa haus dan ingin segera ke dapur untuk mengambil segelas air untuk menghilangkan dahaganya. “Ck.. Air dikamar habis lagi, loh mas Randi kemana dia?” Ucap Natasha, ia pun bingung ternyata tidak ada Randi disampingnya. Saat Natasha ingin berjalan menuju dapur sayup sayup ia mendengar desahan desahan manja seseorang yang dia kenal. Natasha langsung jalan mengendap ngendap ingin melihat siapa yang sedang melakukan kegiatan itu di dapurnya. Saat Natasha mengintip dibalik dinding. Dia melihat dua orang yang ia kenal sedang melakukan kegiatan itu didapurnya, walaupun keadaan dapur yang gelap, Natasha masih bisa melihat wajah mereka berdua selain itu Natasha juga sangat mengenali suara dari suami dan sahabatnya itu. “Ya Tuhan, apa ini? Mereka mengkhianati ku” batin Natasha Tanpa pikir panjang ia pun segera mengambil ponselnya, untuk merekam adegan panas pasangan menjijikan itu. Hanya beberapa menit saja yang ia rekam, setelah itu ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya. “Aku harus kuat, aku engga boleh lemah, namun apa kurangku mas dimata kamu? Apa aku punya salah terhadapmu Clarisa? Hingga kau dengan teganya merebut suamiku?” Ucap Natasha pelan saat ia termenung di depan kaca. Ia memilih langsung berbaring di kasurnya dan ia berpura pura tidur. Ia menunggu Randi namun suaminya tidak kunjung masuk kembali kedalam kamarnya. “Mas Randi kok engga masuk kamar lagi ya? Apa dia lanjut melakukan itu dengan Clarisa di kamar tamu?’ batin Natasha. Ia pun ingin mengecek keberadaan Randi saat ini, namun ia memutuskan tetap menunggu Randi didalam kamar. Waktu terus berjalan namun Randi tidak kunjung kembali ke kamar. Saat melirik jam yang ada di dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Karna Natasha yang makin gelisah akhirnya ia memutuskan untuk kembali kedapur untuk melihat mereka berdua, tidak lupa Natasha membawa serta ponsel nya kembali. Saat Natasha mengecek ke dapur ternyata dua insan itu tidak ada di sana hanya pakaian mereka saja yang tertinggal disana. Setelah itu Natasha pun mengecek kamar tamu yang di tempati Clarisa beberapa hari ini. Seperti sebuah keberuntungan, pintu kamar Clarisa tidak tertutup rapat ia pun segera membuka pintu dengan pelan dan hati hati. Terlihat dua orang itu sudah terlelap dengan posisi mereka yang tidak menggunakan pakaian sama sekali dan mereka tidur pun saling berpelukkan. Nathasa pun segera memotret mereka berdua, tidak lupa ia pun memvideokan nya juga. Tidak itu saja ia juga melanjutkan rekaman video itu menuju dapur dan merekam beberapa baju mereka yang terlempar asal saat melakukan kegiatan tersebut, merasa cukup dengan bukti yang sekarang ia segera kembali kedalam kamar. “baiklah kalau ini perlakuan kalian di belakangku. Jangan salahkan aku jika aku membalas perlakuan kalian berdua ini.” Ucap Natasha dengan sungguh sungguh. Ia pun membaringkan tubuhnya, agar segera tidur mengingat besok pagi dia harus mempersiapkan rencana untuk membalas perlakuan Clarisa dan Randi. Saat pukul 5 pagi, Randi terbangun ia merutuki dirinya yang malah ikut tertidur di samping Clarisa. Randi segera menunju dapur untuk mengambil pakaian nya dan pakaian Clarisa juga, Randi langsung memakai baju nya kembali agar Natasha tidak curiga, dan ia pun meletakkan pakaian Clarisa ke kamar tamu. Setelah itu Randi kembali kedalam kamar Natasha dan ia melihat Natasha yang tertidur pulas, karna waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi Randi pun kembali tidur di samping Natasha. Saat Natasha terbangun ia terkejut melihat Randi yang sudah berada disampingnya. Ia pun merasa jijik saat mengingat kejadian tadi malam, dimana Randi dan Clarisa melakukan itu di dapur miliknya. Natasha pun langsung bergegas menuju kamar mandi, sudah menjadi kebiasannya untuk langsung mandi setelah ia bangun tidur. Setelah selesai mandi ia pun mempersiapkan baju Randi untuk dia pakai ke kantor nanti. Natasha sengaja masih bersikap seolah olah tidak tahu apa apa. Setelah itu Natasha menuju dapur untuk memasak sarapan. Natasha merasa jijik harus memakai dapur itu namun apa boleh buat, ia harus memasak sarapan. Natasha yang sangat pintar dalam hal memasak tidak butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan masakannya. Setelah selesai memasak Natasha pun segera kembali kamar untuk membangunkan Randi. “Mas bangun, mandi dulu terus langsung ke bawah ya, aku udah siapin sarapannya” ucap Natasha lembut “Jam berapa sekarang sayang?” Ucap Randi dengan suara khasnya bangun tidur. “sudah jam 7 lewat mas” ucap Natasha kembali Randi pun langsung bangun dan ia segera menuju kamar mandi. Natasha kembali turun kebawah untuk menyiapkan kembali sarapan ke meja makan, tidak lupa ia pun membawa ponselnya. Saat Natasha sibuk menghidangkan makanan di meja makan, Clarisa datang menghampiri Natasha. “Good morning sahabatku” ucap Clarissa “morning juga Sa” jawab NatashaSudah beberapa hari ini Clarisa menginap di rumah sahabatnya itu, entah sampai kapan ia akan menginap di rumah Natasya. Karena mereka sudah bersahabat lama, Natasya sampai sungkan untuk membahas tentang sampai kapan Calrisa tinggal dirumahnya.
“wah, keliatannya enak banget nih masakan sahabatku ” ucap Clarisa “iya dong. Siapa dulu yang masak hehe” ucap Natasha Tidak lama Randi pun ikut bergabung dengan Natasha dan Clarisa dimeja makan. Saat Natasha memperhatikan Randi dan Clarisa, mereka tidak terlihat aneh bahkan cenderung biasa saja seakan tidak terjadi apa apa diantara mereka berdua. “pintar sekali kalian menutupi ini semua didepanku.” Batin Natasha “mm Natasha aku boleh enggak nebeng sama Mas Randi lagi sampai kantor, mobilku belum dianterin sama orang bengkel”ucap Clarisa dengan nada memohon. Baru saja Natasha ingin menjawab, tapi sudah keduluan oleh Randi yang berbicara. “iya boleh kok, kamu kayak sama siapa aja sih Sa, kamu kan sahabat istriku.” Ucap Randi Clarisa pun tersenyum senang dan Natasha pun hanya bisa diam tanpa bicara sedikitpun. Setelah selesai sarapan Clarisa dan Randi pun segera menuju mobil yang sudah ada di halaman parkir rumahnya. Tidak lupa Natasha mencium punggung Randi dengan takzim dan memeluk Randi serte memberikan kecupan singkat di pipi, dahi dan bibirnya. Natasha sengaja melakukan itu agar Clarisa paham kalau Randi adalah miliknya. Terlihat sekali wajah cemburu Clarisa dan Natasha yakin setelah ini mereka akan bertengkar di perjalanan, dan itu adalah salah satu rencananya agar membuat Clarisa paham akan posisinya. Mobil yang di kendarakan oleh Randi pun pergi meninggalkan halaman rumah.Saat ia ingin menutup gerbang rumahnya, ia melihat tukang sayur langgananya sudah datang dan ia melihat disana sudah ramai ibu ibu yang sedang memilah milah sayur maupun yang lainnya.
“wahh neng Natasya baru kelihatan lagi ini” ucap mamang sayur
“iya mang hehe” jawab Natasya. Ia pun memilih beberapa sayuran segar dan beberapa potongan ikan dan ayam.
“Neng maaf ya saya mau tanya, yang nginep dirumah kamu itu siapa? Kayaknya udah lama ya dia nginep dirumah kamu” ucap Kokom ibu ibu komplek yang terkenal dengan mulutnya yang ember.
“oh itu, sahabat saya bu. Dia baru keterima kerja disini bu, kebetulan satu kantor sama suami saya. Disini dia enggak ada sanak saudara bu, jadi nya numpang dirumah aya untuk beberapa hari. Tapi tenang saja bu, saya sudah lapor ke pak RT kok” ucap Natasya dengan ramah
“ihh, hati hati neng. Jangan terlalu sering mengizinkan wanita lain menginap di rumah. Apalagi kamu tidak ada siapa siapa di rumah itu selain kamu dan suami” ucap Retno, ia juga terkenal dengan mulut embernya
"iya tuh bener neng, jaman sekarang mah engga pandang bulu mau selingkuh sama siapa. Apalagi suami kamu masih muda dan seorang manager" timpal ibu ibu yang lainnya
"iya bu terimakasih atas perhatiannya, kalau begitu saya duluan ya bu" ucap Natasya. Ia pun segera masuk kedalam rumah
Di perjalanan Clarisa lebih banyak diam dan tidak banyak bicara.
“sayang kamu jangan diem aja kayak gini dong. Kamu cemburu ya?” Ucap Randi
“Tadi Natasha kayaknya sengaja mau memperlihatkan ke harmonisan kalian didepan aku biar aku cemburu.” Ucap Clarisa merajuk “Aku dan Natasha memang sudah biasa kayak gitu sayang. Enggak mungkin juga kan Kalau aku tiba tiba menghindar yang ada dia curiga.” Ucap Randi “Ya tetep aja aku cemburu Mas. Kamu sama Natasha bisa cium cium gitu di depan orang banyak, sedangkan aku harus ngumpet ngumpet terus.” Ucap Clarisa merajuk “Ya kamu sabar aja dulu sayang.” Ucap Randi “Aku udah capek banget harus ngumpet ngumpet kayak gini. Lagi pula kenapa engga sekarang aja sih kamu tinggalin Natasha toh posisi kamu di perusahaan juga sudah tinggi” “enggak bisa sayang, kalau aku menceraikan Natasha sekarang bisa bisa semua aset warisan aku ditarik sama ayah aku. Kamu tahu sendiri kan gimana sayangnya ayahku sama Natasha. Jadi kamu harus banyak banyak bersabar ya” ucap Rendi “baiklah kalau begitu, nanti siang kita makan siang bareng lagi yuk. Udah lama banget aku engga makan siang di resto langganan kita” ucap Clarisa “oke sayang” ucap Randi.Saat jam makan siang, Clarisa langsung menghampiriRandi untuk makan siang bersama. Mereka pun memutuskan untuk makan siang di restoran yang berada di dalam Mall dan jaraknya tidak jauh dari kantor. Saat mereka sedang melihat lihat menu makanan, tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka. Ya! Sepasang mata itu ialah Natasya. Sebelumnya Natasya sudah merencanakan untuk pergi kesebuah mall. Ia ingin membelikan barang yang selama ini ia impikan. Selama menikah dengan Randi, ia memilih untuk menahan keinginan nya membeli barang pribadi untuknya. Padahal uang yang di berikan oleh Randi sangat cukup untuk kebutuhan mereka berdua dan cukup untuk membeli beberapa barang untuknya.Niat hati yang ingin menghilangkan rasa sedihnya dari perselingkuhan suami dan sahabatnya malah bertemu pasangan itu di mall yang sama. Sebelum ia tahu tentang perselingkuhan suami dan sahabatnya itu, ia sering memberikan kabar ke pada suaminya jika ia ingin pergi keluar rumah. Mulai hari ini
Clarisa yang sudah selesai dengan urusan di dalam toilet, ia memilih untuk keluar dan ikut bergabung kembali dengan Randi dan Natasya. Namun langkah nya terhenti saat melihat Natasya berbicara dengan mesra dengan Randi. Ia sangat cemburu dengan Natasya, sebab sahabatnya itu dapat mengumbar kemesraan didepan semua orang tanpa harus takut ada yang mengenali mereka. Walaupun Clarisa juga bisa melakukan itu, tapi ia lebih sering kena omel Randi karena terlalu frontal. Melihat Natasya yang menjadi manja, ia pun kepo dengan apa yang di bicarakan pasangan suami istri itu. Ia memilih untuk menanyakan hal itu pada Randi saat mereka sudah berdua saja.Pembicaraan mereka yang lumayan lama, Clarisa memutuskan untuk langsung menghampiri pasangan suami istri itu.“Udah selesai sa?”“iya nih udah Nat, kamu habis ini mau kemana?”“kayaknya aku mau muter muter dulu sih, aku mau beli beberapa stelan baju. Baju dirumah udah model lama semua”“yaudah sayang, kamu hati hati ya. Nanti kabarin aku kalau ad
Ke esokkan paginya, Natasya seperti biasa bangun terlebih dahulu. Ia segera membersihkan tubuhnya dan menyiapkan pakaian serta sarapan untuk suaminya itu. Hari ini ia sengaja tidak memasak sarapan untuk Clarisa, ia ingin sahabatnya tidak terus menerus berlagak seperti tuan rumah di kediamannya.Setelah ia selesai memasak, ia langsung melangkahkan kaki nya menuju kamarnya. Saat Natasya pergi meninggalkan dapur, Clarisa keluar dari kamarnya. Ia sudah rapih dengan setelan kerjanya yang modis dan sedikit seksi. Ia melihat menu sarapan hari ini dan ia mengerutkan dahinya. Ia menyadari bahwa Natasya dengan sengaja memasak menus sarapan dengan porsi yang sedikit. Ia pun memilih untuk berangkat kerja lebih pagi menggunakan ojek online dan mampir untuk membeli sarapan.Suasana hati Clarisa pagi ini sangat buruk. Pasalnya baru baru ini Natasya bersikap berani menyuruhnya menyuci piring bahkan tidak menyiapkan sarapan untuknya. Ia memang sedikit licik untuk memanfaatkan kebaikan dan ke polosan s
Setelah mereka selesai makan malam, Clarisa memutuskan untuk langsung kedalam kamarnya. Sedari tadi ia menahan amarah kepada Natasya. Ia berfikir akhir akhir ini Natasya berubah, sahabatnya itu sekarang lebih berani untuk menegurnya secara terang terangan."aku benar benar tidak tahan dengan ini semua. Aku harus membuat Randi menjadi milikku sepenuhnya.” Gumam Clarisa.Pagi harinya, clarisa bersikap seperti biasa. Bahkan ia nampak acuh dengan teguran Natasya tadi malam. Ia tetap berdandan dengan cetar dan memakai stelann kantor yang sedikit seksi. Ia tidak ingin mundur untuk merebut perhatian Randi. Ia akan berpenampilan seksi dan terus menggoda Randi. Terbukti saat mereka berada didalam mobil, Randi selalu tergoda dan mereka pun menyempatkan diri untuk saling memuaskan satu sama lain sebelum mereka masuk ke ruangan masing masing.Disisi lain, Natasya saat ini sedang berdiam diri dikamarnya. Ia sedang memikirkan cara bagaimana membuat dua sejoli itu jera, tanpa harus mengotori tangann
Di sisi lain, Randi dan Clarisa sedang menghabiskan waktu bersama. Setelah mereka bekerja, mereka menyempatkan diri untuk makan malam bersama di kafe dekat kantor mereka.“sayang, aku seneng banget deh sekarang. Kita bisa puas berduaan tanpa harus takut ke ganggu dengan kehadiran istrimu dirumah” ucap Clarisa yang sambil bergelayut manja pada Randi. Sebelumnya Clarisa memberi tahu Randi tentang permintaan Natasya padanya tadi pagi. Tentu saja permintaan Natasya itu membuat Clarisa tidak senang. Untungnya Randi pun juga tidak senang dengan permintaan istrinya itu, sehingga mereka menyusun rencana agar bisa masuk ke dalam komplek perumahan tanpa ada satupun yang mengetahuinya.“iya sayang, tapi nanti saat masuk keperumahan kamu ngumpet duduk di kursi belakang ya. Biar kamu engga ketahuan” ucap Randi“oke sayang” ucap Clarisa dengan Manja. Mereka pun melanjutkan makan malam romantis itu. saat waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat i
Di sisi lain, Clarisa dan Randi sedang bersiap siap untuk pulang kerumah.“sayang, Natasya kapan pulang?” tanya Clarisa“dia bilangnya sih dua hari lagi.” Jawab Randi. Clarisa hanya menganggukan kepalanya. Dalam fikirannya, ia akan pergi menginap dirumah temannya saat Natasya akan pulang, seakan akan selama ini ia menginap di rumah temen kerjanya itu.Mereka pun melajukan mobilnya ke arah rumah Randi. Seperti biasa sebelum mereka masuk kedalam komplek Randi menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan Clarisa pun pindah tempat duduk di kursi penumpang yang ada dibelakang. Saat Calrisa turun dari mobil dan berpindah duduk ke kursi belakang, ia tidak menyadari bahwa ada dua orang penghuni komplek yang sedang memperhatikan mereka.“eh bu bu bu. Berhenti dulu! Itu bukannya mobilnya si Randi ya? Kok dia malah berhenti disini?” ucap anak bu kokom. Malam itu bu kokom dan anaknya habis membeli nasi goreng langganannya yang tak jauh dari perumahan mereka.Bu Kokom langsung melihat ke arah yang d
Keesokan harinya, Natasya membuka kan matanya saat matahari sudah menunjukkan eksistensinya. Sejenak ia mendudukan tubuhnya dan meminum air putih yang tersedia di nakas samping tempat tidurnya. Ia pun langsung melangkah kan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah ia selesai mandi, ia duduk di sofa empuk yang ada di dalam kamar hotel itu. ia membuka aplikasi yang menghubungkan ponselnya dengan cctv yang ada dirumahnya. Ia memperhatikan keadaan rumah itu yang sudah nampak sepi. Ia pun membuka rekaman cctv miliknya beberapa jam sebelumnya.“wah wah wah, mereka enggak ada kapok kapoknya ya ternyata. Kayaknya aku harus kasih sedikit kejutan deh untuk mereka” ucap Natasya saat matanya melihat Randi dan Clarisa masih berada di dalam rumahnya. Bahkan tadi malam mereka tidur di dalam kamar milik Natasya.Ia juga melihat Clarisa yang membuka lemari milik nya itu. Clarisa mengambil beberapa baju milik Natasya dan ia mencobanya. Selain itu ia juga mencoba untuk membuka brankas
Disisi lain, saat ini Natasya sedang berada di perjalanan menuju rumahnya. Ia segera cek out dari kamar hotelnya saat ia melihat cctv rumahnya.“ternyata mereka sudah pulang. Aku harus segera pulang dan memberikan kejutan pada mereka” gumam Natasya. Ia segera meraih tas miliknya dan segera pergi ke resepsionis untuk proses cek out kamarnya. Setelah selesai ia segera menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan lobby hotel tersebut. Tidak lupa ia memberikan tips kepada valet parking.Ia memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari rumahnya. Sebelum ia turun dari mobilnya ia menyempatkan diri untuk melihat cctv dari ponselnya. Ia ingin melihat kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh Randi dan Clarisa. Ternyata Randi sedang sibuk membantu Clarisa yang sedang mengemas barang barang miliknya.Ia pun melangkah kan kakinya menuju rumah dengan langkah yang pelan agar tidak mengeluarkan suara, ia juga membuka gerbang rumahnya dengan kunci cadangan yang ia miliki. Sebelum ia masuk kedalam rumah ia m
"ya allah...Randy kamu apakan menantu ibu!" teriak Melati, ia langsung memeriksa keadaan menantunya yang semakin pucat. Tak lama Roni datang karena ia juga penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan anak dan menantunya itu."tunggu apa lagi! cepat bawa istri kamu ke rumah sakit!" teriak Melati, Randy pun langsung menggendong istrinya itu. Melati dan Roni pun ikut mengantarkan mereka, tidak lupa ia membawa tas kecil milik Clarisa untuk berjaga jaga."buk...sakit buk...."lirih Clarisa"iya nak, sabar ya sedikit lagi kita sampai" ucap Melati sambil mengelap bulir keringat menantunya itu.jalanan ibu kota yang sepi membuat Randy makin menambah kecepatannya mobilnya agar mereka cepat tiba di rumah sakit. sesampainya di Rumah sakit, Randy dengan sigap mengambil brankar yang di bantu oleh petugas disana."bapak ibu tunggu diluar ya, biar kami periksa dulu" ucap suster ramah. mereka pun menurut dan menunggu dengan cemas di luar ruangan itu. tak lama kemudian seorang suster memanggil
Beberapa saat yang lalu Aldo baru saja sampai di RS itu, ia langsung melangkahkan kakinya menuju ruang UGD. dari jauh dia melihat sosok Randy dan Clarisa yang sedang duduk di depan ruangan tersebut. ia memilih mengabaikan kebaradaan mereka dan langsung masuk keruang UGD tersebut. "vin, gimana keadaannya?" tanya Aldo pada Melvin sahabatnya, sebelumnya ia telah diberitahu oleh sekertarisnya kalau Natasya dibawa kerumah sakit di tempat Melvin bekerja, dan untungnya hari ini Melvin sedang bertugas disana.Dokter muda itu menarik nafas sesaat dan mengalungkan kembali stetoskop miliknya. "untuk hasil pemeriksaan, aman dan tidak ada pendarahan didalam. cuma ada luka luar aja, gue juga udah visum sesuai permintaan lo" ujarnya"thanks ya vin" ucap Aldo dan Malvin menganggukkan kepala dan pergi meninggalkan Aldo dan Natasya.Aldo menatap wajah Natasya dengan sendu, pasalnya ada banyak bekas cakaran dan lebam dibeberapa titik pada wajah cantiknya. "maafin mas ya sayang, mas ceroboh enggak bisa
Beberapa hari pun berlalu, tadi malam Natasya dikabari oleh Theo bahwa sidang perdana perceraian mereka akan di gelar besok pagi. mendengar informasi itu ia langsung menghubungi Aldo."assalamualikum mas..." ucap Natasya saat panggilan mereka tersambung"walaikumsalam sayang...." jawab Aldo. mendengar kata "sayang" wajah Natasya memerah."mm mas, besok sidang ceraiku. jadi aku mau izin datang kekantor agak siang ya mas""mmm baiklah, apa besok aku boleh ikut?""untuk apa mas?""ya... untuk menjaga mu, siapa tahu mantanmu itu merayu mu lagi supaya tidak jadi cerai""haha kamu tenang aja mas, aku enggak akan mau rujuk lagi sama dia""baiklah kalau begitu, hubungi aku kalau dia macem macem sama kamu""iya mas..."Pagi hari nya, Natasya sedang duduk di depan ruang sidang cerai bersama pengacaranya yaitu Theo. tak lama ia mendengar seseorang yang memanggilnya."Haiii Sahabatku....." ucap Clarisa sembil berjalan berdampingan dengan suaminya yaitu Randy. Clarisa menggandeng tangan Randy deng
Dirumah Randy, saat ini Roni sedang duduk di halaman belakang rumah anaknya. Melati yang melihat itu langsung berinisiatif untuk membuatkan minum suaminya dan mencoba untuk meluluhkan hati suaminya itu."pak ini diminum dulu kopinya" ucap Melati sambil meletakkan kopi diatas meja dekat suaminya itu. Roni hanya melirik sekilas dan kembali menatap kedepan. Melihat sikap Roni, Melati tahu kalau suaminya itu masih marah padanya."pak... ibu mohon, tolong pertimbangkan lagi keputusan bapak tadi malam" ucap Melati membuka obrolan, ia ikut bergabung dengan suaminya dan duduk didepan suaminya itu "keputusan bapak sudah bulat" tegas Roni"bapak enggak boleh egois gitu, kalau bukan Randy dan anaknya lalu siapa lagi yang akan menerima warisan bapak?" "masih ada Natasya" jawab Roni santai"mau sampai kapan sih bapak berpihak sama anak itu? Natasya itu udah bukan siapa siapanya Randy lagi pak. istrinya Randy sekarang cuma Clarisa" ketus Melati, ia menjadi sedikit emosi saat suaminya selalu menye
"duhh.. kalau misalkan mas Randy enggak dapat warisan gimana hidupku kedepannya? aku enggak siap.. aku enggak siap kalau hidup menderita""yaa... aku harus bicara ke Natasya memaksa dia bicara sama bapak mertuaku untuk menarik kata katanya" gumam Clarisa, saat ini dia sedang mondar mandir dialam kamarnya. sedangkan Rony, melati dan Randy melanjutkan pembicaraan mereka di dalam kamar Melati tanpa Clarisa."pak.. bapak enggak bisa buat keputusan seperti itu. bagaimana nasib ku beserta anak istriku pak" rengek Randy"keputusan bapak sudah bulat Ran, ini sebagai hukuman buat kamu karena sudah mengecewakan Bapak" jawab Roni"lalu, warisan bapak akan diturunkan kesiapa kalau bukan ke aku? cuma aku anak bapak satu satunya. ayolah pak, aku mohon maafin aku, aku janji akan berubah dan ini yang terakhir pak" mohon RandyMelati sangat sedih melihat anaknya, ia benar benar tidak tega kalau sampai anaknya kesusahan tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena semua keputusan ada ditangan suaminya."R
[Nat, ini beneran Clarisa sama Randy nikah?][Nat. are you okey?][kan gue bilang apa, kalau Clarisa itu uler]banyak lagi pesan masuk dan beberapa orang yang berkomentar di akun gosip tersebut. dengan cepat Natasya pun membalas pesan dari beberapa temannya. ia membalas seolah olah tidak tahu tentang pernikahan Randy dan Clarisa.hatinya merasa senang dan puas karena hampir dari komentar di foto tersebut pada pro ke dirinya. ia juga berterima kasih kepada Aldo dengan memberikannya emoticon Love.***hari ini Randy dan Clarisa belum mengetahui tentang viralnya foto pernikahan mereka di internet, sebab mereka sedang sibuk mengemas barang barang milik Clarisa yang berada di apartemen yang mau dipindahkan ke rumah Randy."Halo buk! kemana aja di telponin baru diangkat" ketus Roni ayahnya Randy dari sebrang sana"iya pak.. ibu tadi lagi dikamar mandi, kenapa sih pak marah marah aja?" jawab Melati"apa benar kalau Randy menikah lagi?""ha? ba bapak tau dari mana?" gugup Melati"tinggal jawa
"minta tolong apa Nat?" ucap Aldo"kamu bisa engga kirim foto ini secara anonim ke salah satu karyawan tempat mereka kerja? aku ingin bermain main dengan mereka"mendengar itu Aldo langsung tersenyum smirk. "bisa, tapi ini tidak gratis.""berapa yang harus ku bayar?""mudah saja, kamu harus mau jadi kekasihku"Natasya tercengang dengan ucapan Aldo"kamu enggak salah? aku kan belum resmi bercerai dengan Randy. apa kata orang nanti kalau mereka tahu kalau aku sudah memiliki kekasih sebelum bercerai""ya itu semua tergantung kamu, kalau kamu tidak mau aku bisa langsung hapus foto ini dan kamu tidak bisa bersenang senang dengan mereka" ucap Aldo sambil mengunyah makanannya"ck... semua laki laki sama aja ternyata" batin Natasya sambil menatap Aldo sinis, ia pun menimbang nimbang permintaan Aldo"padahal kalau kamu berpacaran denganku otomatis membuat dua orang itu kepanasan" ucap Aldo kembali"ya tapi kan aku belum resmi bercerai mas, dan kalau mereka tahu aku punya kekasih saat ini bisa
Pagi harinya, pasangan pengantin baru itu masih tertidur nyenyak setelah kegiatan panas mereka tadi malam, walaupun saat ini Clarisa sedang berbadan dua namun tidak meredupkan gelora asmara mereka."jam berapa sekarang?" ucap Clarisa sambil mengucekkan matanya, ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas. saat menyalakan ponselnya, matanya langsung membuka sempurna saat melihat ada beberapa pesan yang masuk ke nomer telponnyaselamat pagi Bu Clarisa, kami dari management apartement yang sedang ibu huni. ingin mengingatkan bahwa saat ini sudah jatuh tempo untuk pembayaran sewa apartement, jika ibu sudah melakukan pembayaran mohon konfirmasikan kembali. terimakasihselamat pagi, kepada yang terhormat saudari Clarisa. hari ini adalah hari terakhir untuk pelunasan cicilan kartu kredit anda, mohon segera melakukan pelunasan. terimakasih"m*mpus gue" batin Clarisa, ia langsung melirik kearah Randy yang masih tertidur disampingnya."Duh .... gimana ini? duit gue udah menipis banget buat tr
keesokan pagi nya, suasana rumah Clarisa sedang mode sibuk semua sebab pagi ini akan dilaksanakan akad sekaligus pesta pernikahan nya dengan Randi. sejak pagi pagi sekali Clarisa sudah di dandani oleh sahabatnya yaitu Gebby dan teamnya yang lain."Sa, kamu cantik banget hari in. aku yakin calon suami kamu bakalan pangling" ucap Gebby sambil merapihkan riasannya"haha kamu bisa aja Geb, padahal yang bikin aku pangling itu keahilian merias kamu" balas nyamereka pun tertawa bersama. di sela sela canda tawa mereka Clarisa merasakan hal aneh di dalam tubuhnya, mendadak ia merasakan mual yang luar biasa."duh kok aku mual banget ya?" batinnya, segenap ia menahan mualnya agar tidak menarik perhatian orang disekitarnya. "Sa? are you okey?" tanya Gebby, sahabatnya itu melihat Clarisa yang gelisah dan nampak pucat ditambah muncuknya keringat di jidatnya.Tanpa menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu, ia langsung berlari menuju kamar mandi. karena khawatir dengan keadaan mempelai wanita, gebby