Kedua hakim Negeri Atas Angin ini kemudian berkelebat mengendap-endap mendekati salah satu pintu goa. Kedua hakim ini terus mengendap-ngendap memasuki goa semakin dalam.
Cukup panjang juga lorong goa tersebut, lorong yang semula hanya datar kini perlahan mulau turun curam.
“Hati-hati, jalannya mulai turun curam !!” ucap siva memperingatkan.
“Ya, aku tau” ucap Lavenia cepat.
Semakin curam dan terus semakin curam lorong goa tersebut, untunglah kedua hakim Negeri Atas Angin ini memiliki ilmu peringan tubuh yang terbilang sempurna. Tapi sejauh ini keduanya memasuki lorong goa yang curam itu belum ada tanda-tanda akan sampai keujungnya.
Gggzzzgggghhhh !!! Tiba-tiba saja sebuah suara keras terdengar diatas kepala mereka, Siva dan Lavenia langsung menoleh keatas.
Gggzzzgggghhhh !!!
Suara itu terdengar semakin mendekat kearah keduanya, Siva dan Lavenia terlihat saling pandang dengan wajah panik. Dan benar saja, saat ke
Sementara itu serangan mahluk-mahluk mengerikan yang sempat terhenti karena terlempar keras kesana kemari, kembali berdiri satu demi satu lalu kemudian kembali menerkam kearah Lavenia, sedikitpun tidak terlihat kalau mereka tengah terluka dalam akibat serangan Lavenia barusan. Hal ini tentu saja sangat mengejutkan Lavenia yang tanpa pikir panjang langsung menghimpun kembali tenaganya.“Hembusan angin beku, heaaaa !!!”Dari tubuh Lavenia, memancar keluar gelombang angin beku yang terlihat langsung membuat mahluk-mahluk mengerikan yang berada paling depan, paling dekat dengan Lavenia terlihat langsung membeku.Craakhhh !!! Craakhhh !!! Craakhhh !!!Wajah Lavenia kembali berubah cepat saat melihat bagaimana mahluk-mahluk mengerikan yang tadi membeku karena terkena jurus Hembusan angin bekunya, tampak ditebas begitu saja oleh mahluk-mahluk mengerikan lainnya yang berada dibelakang, dengan begitu mahluk-mahluk mengerikan yang ada dibelakang terus m
Istana Negeri Atas Angin geger, Lavenia si hakim keamanan kembali dalam keadaan terluka parah, begitu sampai dipintu gerbang kotaraja Negeri Atas Angin, sosok Lavenia langsung terkapar tak sadarkan diri. Para prajurit penjaga pintu gerbang dengan cepat menolongnya. Berita terluka parahnya Lavenia dengan cepat menyebar ke dalam istana Negeri Atas Angin, Putri Ahtisa, Bayuasta dan kedua hakim lainnya segera bergegas keluar untuk melihat keadaan. Diluar memang terlihat sosok Lavenia yang tengah pingsan tak sadarkan diri dengan dibantu beberapa orang prajurit, melihat kedatangan Putri Ahtisa dan yang lain, para prajurit segera menjura hormat. Leali Dolphin dan Thya Sethya segera mengambil alih memangku Lavenia, keduanya juga terkejut melihat luka parah yang dialami oleh Lavenia. Putri Ahtisa tampak ikut berjongkok dihadapan Lavenia. Putri Ahtisa tampak menempelkan telapak tangan kirinya ke dada Lavenia. Seerrrrr !!! Dari telapak tangan kiri Putri Ahtisa y
“Hamba kira, Ratu Alena masih menunggu sampai seluruh pasukannya terlahir dari cangkang telurnya paman” ucap Lavenia lagi.“Putri, sulit bagi kita untuk menghadapi lawan yang tidak kita ketahui kelemahannya.... izinkan hamba untuk pergi menyelidik sendiri kesana” ucap Bayuasta lagi.“Jangan paman, itu sangat berbahaya” ucap Thya Sethya cepat. “Biarkan thya ikut menemani paman” sambung Thya Sethya.“Tidak Thya, lebih baik paman pergi sendiri, dengan begitu paman bisa bebas bergerak” ucap Bayuasta lagi.Putri Ahtisa terlihat hanya terdiam saja mendengarkan hal itu.“Hamba mohon izinkan hamba untuk menyelidiki mereka putri” ucap Bayuasta lagi sedikit memaksa.“Baiklah paman... tapi berhati-hatilah” ucap Putri Ahtisa akhirnya.“Baik putri”. Ucap Bayuasta dengan cepat menjura hormat.-o0o-Beberapa hari
“Syukurlah kau ada disini Bintang” ucap Peramal 5 Benua lagi terlihat senang melihat Bintang. Wajah Bintang sedikit berubah mendengar ucapan Peramal 5 Benua, tapi ;“Ayo, mari silahkan masuk guru... satria” ucap Bintang lagi mempersilahkan keduanya untuk masuk.Merekapun semua segera masuk, didalam aula pertemuan tampak sudah menunggu dua orang lelaki yang sepertinya bukan berasal dari tanah jawa dwipa. Dan ini menjadi perhatian Peramal 5 Benua dan satria saat memasuki ruangan tersebut.“Oh ya guru, perkenalkan... ini tuan Danzo dan ini tuan Yukimura” ucap Bintang memperkenalkan keduanya.Danzo dan Yukimura segera menjura hormat kepada Peramal 5 Benua. Peramal 5 Benua segera balas menjura hormat.“Mari silahkan duduk guru” ucap Bintang lagi kepada Peramal 5 Benua dan satria.“Ada gerangan apakah kiranya guru datang sendiri kemari... bukankah guru bisa mengirimkan pesan, biar hamba s
“Putri Samudra....” ucap Peramal 5 Benua dan beberapa sesepuh lain mengenali kereta kencana yang kini sudah berhenti tepat dihadapan mereka. Karena memang mereka semua pernah melihat dan bertemu langsung dengan Putri Samudra beberapa waktu yang lampau.Salah satu panglima wanita yang menunggang kuda didepan tampak turun dari punggung kudanya dan segera mendekati kereta kencana.Kreaakkk !!Pintu kereta kencana dibukanya, seketika harum semerbak menyebar ditempat itu. Sepasang kaki yang putih dan mulus terlihat keluar dari dalam kereta kencana. Sosok jelita dengan kecantikan khas wanita tanah jawa tampak turun dari kereta kencana, kecantikan wajahnya bagaikan seorang dewi yang turun dari kayangan, dengan sepasang mata indah, hidung mancung dan bibir yang merah merekah, tapi yang paling menarik dari wajah wanita ini adalah sebutir batu merah delima yang ada diantara kedua alisnya. Sosok wanita yang memang tak lain adalah Putri Samudra yang tampak menge
“Putri mahkota Negeri Atas Angin….” Ucap Bintang untuk menghilangkan rasa bingung dan penasaran Putri Samudra.“Putri mahkota Negeri Atas Angin….” Ulang Putri Samudra lagi dengan nada terkejut. “Apa dia cantik ?”“Cantik… tapi masih cantik istri-istri kanda” ucap Bintang tersenyum.“Apakah kanda harus menikahinya untuk mendapatkan mustika itu ?” selidik Putri Samudra lagi. Bintang kembali tersenyum mendengarnya.“Tidaklah dinda…. Di Negeri Atas Angin telah terjadi kudeta kekuasaan hingga membuat putri mahkota harus ditawan” ucap Bintang lagi berhenti sejenak, tapi Putri Samudra mulai tertarik mendengarnya karena hal inipun pernah dialaminya saat tahta istana dasar samudra pernah direbut oleh bibinya Dewi Laut.Bintang terlihat menarik nafas panjang dan akhirnya menceritakan kepada Putri Samudra tentang apa yang terjadi di Negeri Atas Angin. Tapi tent
“Orang-orang Negeri Atas Angin...” ucap Putri Samudra pelan, rupanya Putri Samudra mengenali orang-orang dari Negeri Atas Angin dari telinga runcing mereka. Ucapan pelan Putri Samudra cukup terdengar oleh yang lain, sehingga ;“Negeri Atas Angin....” ulang para sesepuh dan yang lain dengan wajah berubah, hanya Bintang yang terlihat begitu tenang, karena memang Bintang mengenali mereka.Putri Ahtisa melangkah kedepan, diikuti yang lain. Dihadapan Bintang dan yang lain, Putri Ahtisa terlihat langsung menjura hormat diikuti yang lain.“Selamat datang ditempat kediamanku Putri Ahtisa” ucap Bintang menyambut kedatangan Putri Ahtisa dan yang lain.Putri Ahtisa, Thya Sethya dan yang lain terlihat menatap sosok-sosok yang ada dihadapan mereka, dan yang paling menjadi perhatian mereka adalah sosok-sosok wanita cantik yang ada didekat Bintang yang tak lain adalah istri-istri Bintang. Sementara istri-istri Bintangpun tampak juga m
“Bagaimana menurut dinda ?” tanya Bintang kearah Ahisma yang sejak tadi hanya diam mendengarkan saja. Semua perhatian langsung tertuju kearah Ahisma, bagi para sesepuh sudah sangat mengetahui bagaimana kejeniusan putri Ahisma raya yang sudah terbukti dalam taktik dan rencana perangnya, tapi bagi orang-orang istana Negeri Atas Angin tentu saja belum mengenal sosok putri Ahisma sehingga mereka memandang kearah putri Ahisma dengan heran, kenapa seorang pendekar besar seperti Bintang sampai harus meminta pendapatnya.“Benar, bagaimana menurut putri Ahisma mengenai masalah ini” ucap Datuk Angin lagi.“Menurut hemat hamba, para sesepuh berusahalah untuk memberitahukan dan mengumpulkan para pendekar, walau bagaimanapun kita harus tetap bersiap sedia kalau sampai perang itu sampai datang kemari, bila memang memungkinkan para pendekar bisa bergabung dengan perang di Negeri Atas Angin, tapi jika tidak, persiapkan untuk menyembut perang disini...&rdq