Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 2 / 94. Persekutuan Tiga Dunia - 1

Share

94. Persekutuan Tiga Dunia - 1

last update Last Updated: 2021-10-06 01:02:43

Istana Negeri Atas Angin geger, Lavenia si hakim keamanan kembali dalam keadaan terluka parah, begitu sampai dipintu gerbang kotaraja Negeri Atas Angin, sosok Lavenia langsung terkapar tak sadarkan diri. Para prajurit penjaga pintu gerbang dengan cepat menolongnya. Berita terluka parahnya Lavenia dengan cepat menyebar ke dalam istana Negeri Atas Angin, Putri Ahtisa, Bayuasta dan kedua hakim lainnya segera bergegas keluar untuk melihat keadaan.

Diluar memang terlihat sosok Lavenia yang tengah pingsan tak sadarkan diri dengan dibantu beberapa orang prajurit, melihat kedatangan Putri Ahtisa dan yang lain, para prajurit segera menjura hormat.

Leali Dolphin dan Thya Sethya segera mengambil alih memangku Lavenia, keduanya juga terkejut melihat luka parah yang dialami oleh Lavenia. Putri Ahtisa tampak ikut berjongkok dihadapan Lavenia. Putri Ahtisa tampak menempelkan telapak tangan kirinya ke dada Lavenia.

Seerrrrr !!!

Dari telapak tangan kiri Putri Ahtisa y

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   Persekutuan Tiga Dunia - 2

    “Hamba kira, Ratu Alena masih menunggu sampai seluruh pasukannya terlahir dari cangkang telurnya paman” ucap Lavenia lagi.“Putri, sulit bagi kita untuk menghadapi lawan yang tidak kita ketahui kelemahannya.... izinkan hamba untuk pergi menyelidik sendiri kesana” ucap Bayuasta lagi.“Jangan paman, itu sangat berbahaya” ucap Thya Sethya cepat. “Biarkan thya ikut menemani paman” sambung Thya Sethya.“Tidak Thya, lebih baik paman pergi sendiri, dengan begitu paman bisa bebas bergerak” ucap Bayuasta lagi.Putri Ahtisa terlihat hanya terdiam saja mendengarkan hal itu.“Hamba mohon izinkan hamba untuk menyelidiki mereka putri” ucap Bayuasta lagi sedikit memaksa.“Baiklah paman... tapi berhati-hatilah” ucap Putri Ahtisa akhirnya.“Baik putri”. Ucap Bayuasta dengan cepat menjura hormat.-o0o-Beberapa hari

    Last Updated : 2021-10-06
  • Ksatria Pengembara Season 2   Persekutuan Tiga Dunia - 3

    “Syukurlah kau ada disini Bintang” ucap Peramal 5 Benua lagi terlihat senang melihat Bintang. Wajah Bintang sedikit berubah mendengar ucapan Peramal 5 Benua, tapi ;“Ayo, mari silahkan masuk guru... satria” ucap Bintang lagi mempersilahkan keduanya untuk masuk.Merekapun semua segera masuk, didalam aula pertemuan tampak sudah menunggu dua orang lelaki yang sepertinya bukan berasal dari tanah jawa dwipa. Dan ini menjadi perhatian Peramal 5 Benua dan satria saat memasuki ruangan tersebut.“Oh ya guru, perkenalkan... ini tuan Danzo dan ini tuan Yukimura” ucap Bintang memperkenalkan keduanya.Danzo dan Yukimura segera menjura hormat kepada Peramal 5 Benua. Peramal 5 Benua segera balas menjura hormat.“Mari silahkan duduk guru” ucap Bintang lagi kepada Peramal 5 Benua dan satria.“Ada gerangan apakah kiranya guru datang sendiri kemari... bukankah guru bisa mengirimkan pesan, biar hamba s

    Last Updated : 2021-10-06
  • Ksatria Pengembara Season 2   Persekutuan Tiga Dunia - 4

    “Putri Samudra....” ucap Peramal 5 Benua dan beberapa sesepuh lain mengenali kereta kencana yang kini sudah berhenti tepat dihadapan mereka. Karena memang mereka semua pernah melihat dan bertemu langsung dengan Putri Samudra beberapa waktu yang lampau.Salah satu panglima wanita yang menunggang kuda didepan tampak turun dari punggung kudanya dan segera mendekati kereta kencana.Kreaakkk !!Pintu kereta kencana dibukanya, seketika harum semerbak menyebar ditempat itu. Sepasang kaki yang putih dan mulus terlihat keluar dari dalam kereta kencana. Sosok jelita dengan kecantikan khas wanita tanah jawa tampak turun dari kereta kencana, kecantikan wajahnya bagaikan seorang dewi yang turun dari kayangan, dengan sepasang mata indah, hidung mancung dan bibir yang merah merekah, tapi yang paling menarik dari wajah wanita ini adalah sebutir batu merah delima yang ada diantara kedua alisnya. Sosok wanita yang memang tak lain adalah Putri Samudra yang tampak menge

    Last Updated : 2021-10-07
  • Ksatria Pengembara Season 2   Persekutuan Tiga Dunia - 5

    “Putri mahkota Negeri Atas Angin….” Ucap Bintang untuk menghilangkan rasa bingung dan penasaran Putri Samudra.“Putri mahkota Negeri Atas Angin….” Ulang Putri Samudra lagi dengan nada terkejut. “Apa dia cantik ?”“Cantik… tapi masih cantik istri-istri kanda” ucap Bintang tersenyum.“Apakah kanda harus menikahinya untuk mendapatkan mustika itu ?” selidik Putri Samudra lagi. Bintang kembali tersenyum mendengarnya.“Tidaklah dinda…. Di Negeri Atas Angin telah terjadi kudeta kekuasaan hingga membuat putri mahkota harus ditawan” ucap Bintang lagi berhenti sejenak, tapi Putri Samudra mulai tertarik mendengarnya karena hal inipun pernah dialaminya saat tahta istana dasar samudra pernah direbut oleh bibinya Dewi Laut.Bintang terlihat menarik nafas panjang dan akhirnya menceritakan kepada Putri Samudra tentang apa yang terjadi di Negeri Atas Angin. Tapi tent

    Last Updated : 2021-10-07
  • Ksatria Pengembara Season 2   Persekutuan Tiga Dunia - 6

    “Orang-orang Negeri Atas Angin...” ucap Putri Samudra pelan, rupanya Putri Samudra mengenali orang-orang dari Negeri Atas Angin dari telinga runcing mereka. Ucapan pelan Putri Samudra cukup terdengar oleh yang lain, sehingga ;“Negeri Atas Angin....” ulang para sesepuh dan yang lain dengan wajah berubah, hanya Bintang yang terlihat begitu tenang, karena memang Bintang mengenali mereka.Putri Ahtisa melangkah kedepan, diikuti yang lain. Dihadapan Bintang dan yang lain, Putri Ahtisa terlihat langsung menjura hormat diikuti yang lain.“Selamat datang ditempat kediamanku Putri Ahtisa” ucap Bintang menyambut kedatangan Putri Ahtisa dan yang lain.Putri Ahtisa, Thya Sethya dan yang lain terlihat menatap sosok-sosok yang ada dihadapan mereka, dan yang paling menjadi perhatian mereka adalah sosok-sosok wanita cantik yang ada didekat Bintang yang tak lain adalah istri-istri Bintang. Sementara istri-istri Bintangpun tampak juga m

    Last Updated : 2021-10-07
  • Ksatria Pengembara Season 2   Persekutuan Tiga Dunia - 7

    “Bagaimana menurut dinda ?” tanya Bintang kearah Ahisma yang sejak tadi hanya diam mendengarkan saja. Semua perhatian langsung tertuju kearah Ahisma, bagi para sesepuh sudah sangat mengetahui bagaimana kejeniusan putri Ahisma raya yang sudah terbukti dalam taktik dan rencana perangnya, tapi bagi orang-orang istana Negeri Atas Angin tentu saja belum mengenal sosok putri Ahisma sehingga mereka memandang kearah putri Ahisma dengan heran, kenapa seorang pendekar besar seperti Bintang sampai harus meminta pendapatnya.“Benar, bagaimana menurut putri Ahisma mengenai masalah ini” ucap Datuk Angin lagi.“Menurut hemat hamba, para sesepuh berusahalah untuk memberitahukan dan mengumpulkan para pendekar, walau bagaimanapun kita harus tetap bersiap sedia kalau sampai perang itu sampai datang kemari, bila memang memungkinkan para pendekar bisa bergabung dengan perang di Negeri Atas Angin, tapi jika tidak, persiapkan untuk menyembut perang disini...&rdq

    Last Updated : 2021-10-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   Persekutuan Tiga Dunia - 8

    Dengan langkah mantap, merekapun akhirnya berangkat meninggalkan istana Negeri Atas Angin menju kemedan peperangan, hanya satu peleton prajurit yang tampak tinggal untuk menjaga istana Negeri Atas Angin, Thya Sethya sendiri yang memimpin mereka untuk menjaga istana, karena didalam istana semua rakyat Negeri Atas Angin mengungsi. Disebelah Thya Sethya tampak pula salah satu istri Bintang yang dari pakaian yang dikenakannya kita sudah dapat menebaknya. Dia adalah Sabina.Malam sebelumnya.......Seluruh komandan, panglima dan pemimpin masing-masing pasukan tengah melakukan rapat pertemuan yang langsung dipimpin oleh putri Ahisma. Semua yang hadir kagum melihat istri-istri Bintang yang gagah berani dengan pakaian perangnya.“Kita tidak harus menunggu kanda Bintang, saat ini situasi sudah sangat mendesak” ucap putri Ahisma membuka pembicaraan diantara mereka, karena memang sampai saat ini, Bintang belum juga datang ke Negeri Atas Angin.Semua hanya

    Last Updated : 2021-10-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   Persekutuan Tiga Dunia - 9

    Disebelahnya lagi, berdiri pula Sosok wanita muda bercadar Kuning, berkulit putih, tubuh ramping semampai, mengenakan pakaian perang, rambutnya hitam tampak dikuncirnya dengan indah dibelakang, setangkai bunga mawar tampak menghias dikunciran rambutnya. melihat sosoknya yang dihiasi beberapa perhiasan mewah, dapat dipastikan kalau wanita ini bukanlah wanita biasa, melainkan berasal dari keluarga bangsawan. Ditangan kanannya tampak tergenggam sebuah kipas bergambar burung merak yang selalu digunakannya untuk mengipas – ngipas dirinya. Dari kipas yang dipegangnya kita dapat menebak kalau wanita bercadar kuning ini tak lain adalah Roro Ajeng si Putri Kipas Kayangan.Disebelah Roro Ajeng, berdiri sosok seorang wanita muda tinggi semampai berparas cantik nan jelita dengan pipi merona merah. Kulitnya seputih salju. Matanya terlihat begitu indah dengan bola mata berwarna biru. Rambutnya yang panjang terlihat ditatanya membentuk poni dibagian depannya dengan begitu indah menjun

    Last Updated : 2021-10-08

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status