Share

200. Bagian 4

"Lebih baik aku cari selamat! Perduli amat dengan Patandai!" Tanpa banyak bicara lagi sang Junjungan segera berkelebat tinggalkan tempat itu. Untuk meminta tongkatnya kembalipun dia tidak ingat. Sebaliknya Ruhcinta yang memang tidak memerlukan tongkat tersebut segera melemparkan nya ke arah makhluk jerangkong.

"Wuuuttt.. sett!"

Tongkat tulang itu menyusup di sisi kiri jubah hitam sang Junjungan, terus menembus sampai ke bagian kanan. Akibatnya gerakan larinya itu terjegal terserimpung. Tak ampun lagi dia tersungkur tunggang langgang. Muka tengkoraknya berkelukuran di tanah. Sambil menyumpah panjang pendek orang ini bangkit berdiri lalu tinggalkan tempat itu diiringi  suara tawa cekikikan Ruhcinta.

"Ruhcinta, aku perlu bicara dengan Jin Bara Neraka. Harap kau buat dia bangun dari tidurnya!" Ucapan Jin Terjungkir Langit itu membuat Ruhcinta hentikan tawanya. Gadis ini menatap ke arah Jin Bara Neraka lalu usap mukanya dua kali dan meniup. Saat itu juga sosok J

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status