“Bukkk!”
Bintang mengeluh tinggi ketika lengan kanannya beradu keras dengan salah satu tangan lawan. Pedang Pilar Bumi terlepas mental. Belum sempat dia imbangi diri tiba-tiba rambutnya telah dijambak orang. Ada hawa aneh mengalir ke dalam tubuhnya lewat rambut yang dijambak. Hawa aneh ini laksana puluhan jarum menusuk kulit kepalanya hingga Bintang mengeluh kesakitan. Namun dari dalam tubuh Bintang saat itu juga ada aliran sakti yang berusaha mencegat hawa aneh itu. Begitu saling bentrokan Bintang merasa kepalanya seperti ditindih batu besar. Sebaliknya Jin Tangan Seribu berteriak kaget karena mendadak tangannya yang menjambak terasa panas! Serta merta dia sentakkan rambut Bintang dan lemparkan pemuda ini sampai setinggi tiga tombak ke udara!
Melayang jatuh Bintang cepat memasang kuda-kuda. Dari atas tiba-tiba melesat kaki kanan Jin Tangan Seribu. Menghunjam ke arah perutnya!
“Sudah lama aku tidak melihat isi perut manusia! Jebol peru
Apa yang terjadi kemudian dan sempat disaksikan Bayu sungguh luar biasa. Hantaman pukulan Tapak Guntur dan sambaran Pedang Pilar Bumi bukan saja tidak sanggup membakar dan melukai Jin Tangan Seribu, malah sambil tertawa bergelak. Sementara Bintang melayang. Jin Tangan Seribu malah melayang dengan enam tangan terkembang. Dari mulutnya mengumbar tawa bergelak. Sesaat lagi tubuh Bintang dan tubuh Jin Tangan Seribu siap untuk bertabrakan. Tapi anehnya sosok Bintang seolah melewati bayang-bayang. Seperti menembus makhluk yang terbuat dari asap. Dia lewat begitu saja!“Aneh atau gila ini namanya! Jelas-jelas aku tadi mau tabrakan dengan mahluk jin itu! Mengapa aku seolah hanya melewati angin?!” Kuduk Bintang jadi dingin dan bulu kuduknya merinding. “Benar-benar bangsa jin …” desis Bintang.Di bawah pohon Bayu juga terkejut besar melihat apa yang terjadi. Selagi dia tertegun bengong tahu-tahu sosok Jin Tangan Seribu melayang le
Dalam kagetnya Jin Tangan Seribu juga marah sekali. Dia melompat mengejar. Enam tangannya kembali berkelebat. Saat itu Bayu tetap tegak di tempatnya. Namun tangannya dengan cepat membuka pakaian di bagian dada. Begitu tubuhnya tersingkap di dada Bayu kelihatan terpampang gambar rajawali berwarna kuning keemasan. Bayu usap dadanya yang bergambar sosok rajawali itu.Lompatan Jin Tangan Seribu mendadak sontak jadi tertahan. Dua matanya yang memberojol seolah mau keluar dari rongganya menatap tak berkesip. Ada getaran aneh masuk ke dalam tubuhnya lewat sepasang mata. Jin Tangan Seribu mundur satu langkah. Lalu mundur lagi dua langkah ketika dilihatnya bagaimana gambar rajawali di dada Bayu seolah berubah hidup, membesar lalu bergerak keluar dari rongga dada Bayu dengan kedua cakar yang siap mencengkram!Bintang yang menyaksikan kejadian itu tersentak kaget. Untuk beberapa lamanya dia tegak tertegun tak bergerak seolah terkena sirap. Arya yang masih terhantar di tanah dalam
“Aku menaruh curiga batu itu sesuatu yang sangat berharga bagi Jin Tangan Seribu. Katanya Maharaja Thathamghi Yam Yal menugaskan dirinya untuk mencari batu tersebut… Aku jadi ingin melihatnya.” Bayu ulurkan tangan. Bintang serahkan cincin tersebut kepadanya. Lama Bayu memperhatikan batu itu. Dielus dan dibolak balik berulang kali. “Bentuknya hampir tidak beda dengan batu cincin biasa”“Mungkin di dalam cincin ini ada sesuatu petunjuk. Peta harta karun atau…. Bagaimana kalau kita pecahkan saja?!” kata Arya tiba-tiba saja.“Sembarangan!” teriak Bintang seraya mengambil kembali cincinnya dari tangan Bayu.“Lalu apa yang harus lakukan sekarang ?” Tanya Bayu, tapi Bintang dan Arya tak mampu menjawabnya, ketiganya kini hanya saling pandang satu sama lain dengan tatapan bingung.“Lemparkan cincin itu kedalam sumur yang menjadi tempat Jin Tangan Seribu tadi berada!” Tiba-tiba sa
Lingkaran cahaya hijau berbentuk tabung besar laksana sambaran kilat menukik ke bawah menghunjam ke bumi. Sejarak seratus tombak dari permukaan tanah daya jatuhnya berubah menjadi perlahan. Akhirnya bagian bawah lingkaran cahaya menyentuh tanah. Bersamaan dengan itu lingkaran warna hijau lenyap. Maka kelihatanlah tiga sosok tegak saling tertegun yakni Bintang, Bayu dan Arya.Untuk beberapa lamanya mereka kelihatan seperti berada dalam sirapan. Tidak bergerak, tidak bersuara. Bintang masih memegang Pedang Pilar Bumi di tangan kanan. Arya masih memegang Cincin berbatu hijau. Sedang Bayu tegak terbungkuk.Sesaat kemudian, seolah terbangun dari tidur ketiga orang itu sama-sama tersadar.“Eh, kita berada dimana saat ini?” Bintang yang pertama sekali membuka mulut lalu memandang berkeliling. Begitu memandang begitu sang pendekar jatuh terduduk dan berseru kaget.Arya berteriak. “Apa yang terjadi denganmu Bintang?! Apa yang terjadi den
“Gempa… Pasti gempa!” menyahuti Bayu. Lalu dia berpaling pada Bintang. “Bintang bukankah kau memiliki ilmu kesaktian bernama ‘Mata Dewa’. Kau bisa melihat di mana kita berada. Kau bisa mengetahui apa saja yang ada di sekitar kita!”“Betul! Kita harus segera cari selamat!” kata Arya.Bintang mengangguk lalu kerahkan tenaga dalamnya ke kepala. Sepasang matanya melihat ke arah kejauhan, menembus rerumputan tinggi yang menghalang di sekitarnya. Sementara itu suara hentakan keras tadi semakin dahsyat. Sebelum tubuhnya terbanting ke tanah ini masih sempat melihat sesuatu di kejauhan yang membuatnya berteriak ketakutan.“Apa yang kau lihat!” tanya Bayu sambil menjatuhkan diri di samping Bintang. Arya segera pula mendekati kedua orang itu.“Binatang raksasa aneh. Tubuhnya setinggi bukit! Bentuknya menyerupai kuda. Tapi memiliki tanduk dan berkaki enam. Tiga di kiri tiga di kanan&hel
“Ada tiga makhluk aneh di sela rerumputan!” seru makhluk raksasa yang suaranya bagi Bintang dan dua kawan seolah gelegar guntur. Merasa senasib seketakutan ketiganya saling berangkulan. Pada saat itulah makhluk raksasa ulurkan tangannya menyambar tubuh ketiga orang itu.“Mati kita semua!” jerit Bayu.“Pecah kepalaku!” teriak Arya.Bintang tak bisa berteriak karena salah satu jari tangan raksasa tepat menekan mukanya. Kepalanya serasa remuk. Makhluk raksasa perlahan-lahan duduk kembali di tanah. Tangan kanannya yang menggenggam dibuka. Bintang, Bayu dan Arya bergeletakan di atas telapak tangannya.“Tiga makhluk aneh cebol! Ha ha ha...!” Suara tawa makhluk raksasa membuat ketiga orang yang ada di atas telapak tangan bergulingan. Arya malah sempat jatuh, tapi lekas di sambut kembali oleh makhluk raksasa itu. Untuk beberapa lamanya ketiganya tertelentang di atas telapak tangan, tak bergerak dan telinga masing-ma
Seperti halnya manusia, Jin juga makhluk Tuhan yang diberi kebebasan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk, memiliki tanggung jawab dalam beribadah, serta memiliki cinta dan syahwat, Kehidupan jin sangat mirip dengan kehidupan alamiah manusia, ada cinta dan benci, kesepakatan dan perselisihan, kasih sayang dan permusuhan. Bangsa Jin Berbeda dengan setan. Setan ialah makhluk Tuhan keturuan iblis yang tidak memiliki pilihan dalam menentukan mana baik dan mana buruk, setan hanya memiliki sifat buruk dalam hidupnya, mereka adalah makhluk yang dilaknat selamanya oleh Allah S.W.T.Dalam kenyataanya, masyarakat seringkali keliru dalam membedakan antara setan dan jin, masyarakat seringkali menganggap sama hubungan antara dua makhluk ini dibenak mereka, sama-sama menggoda manusia dan menjerumuskan manusia ke jalan kesesatan. Hal ini bisa dibilang wajar, mengingat masyarakat selalu dijejali tontonan-tontonan dan pembahasan-pembahasan seputar hal ghoib yang gunanya hanya untu
Meskipun jin memiliki kemampuan untuk memperlihatkan diri dihadapan manusia, namun tidak mudah bagi jin untuk menampakan diri kepada manusia lebih-lebih menampakan wujud aslinya. Pada umumnya jin sangat suka menampakan diri dalam wujud binatang seperti anjing hitam, ular hitam dan kucing hitam. Jin yang akan menampakan diri biasanya dari golongan jin tertentu yang memiliki kekuatan lebih dibanding jin yang lainnya. Kondisi-kondisi tertentu juga ikut andil dalam upaya jin untuk menampakan diri. Orang yang jauh dari zikir, tidak pernah bersuci dan kosongnya pikiran ialah beberapa sebab untuk jin mudah dalam upayanya menampakan diri.Sekalipun jin mampu berubah-ubah wujud, namun wujud jin pada hakekatnya ialah tunggal. Maksudnya, jin memiliki wujud yang asli yang jarang sekali ditampakan kepada manusia. Manusia seringkali keliru menafsirkan sosok dan bentuk jin, dan wajar jika manusia menganggap jin sebagai makhluk yang menakutkan karena mereka sendiri kerap kali menampaka