Share

177. Bagian 8

last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-07 01:01:51

KEGELAPAN MALAM, tak menghalangi sesosok bayangan yang berkelebat cepat diantara pepohonan yang tumbuh subur dihutan itu. sepertinya sosok ini memiliki penglihatan yang sangat tajam sehingga tak begitu masalah berkelebat dalam kegelapan dengan begitu cepatnya. Setelah cukup lama berkelebat, sosok inipun menghentikan lesatannya dan kini terlihatnya sesosok tubuh yang berada dipanggulannya. Sosok yang terpanggul pingsan itu tak lain adalah Ayu Mayrissa, sedangkan penolongnya adalah seorang lelaki muda tampan dengan mutiara merah dikeningnya, dia tak lain adalah Bintang.

Kenapa Bintang tiba-tiba saja muncul dan menyelamatkan Ayu Mayrissa. Awalnya Bintang ke kotaraja Blambang Sewu untuk mencari Ayu Mayrissa, tapi seharian Bintang mencari-cari, Bintang tak menemukan sosok Ayu Mayrissa, karena khawatir dengan keadaan Ayu Mayrissa, Bintangpun akhirnya memutuskan untuk menggunakan salah satu ajian yang dimilikinya untuk mencari keberadaan Ayu Mayrissa.

Ajian ‘Terawan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 9

    Mendengar ucapan Bintang, tiba-tiba saja Ayu Mayrissa bangkit berdiri, mau tak mau Bintangpun ikut bangkit berdiri. Tanpa basa basi, Ayu Mayrissa langsung ingin beranjak pergi meninggalkan tempat itu, kalau saja Bintang tidak cepat menangkap pergelangan tangannya.“Kau mau kemana, Mayrissa?”“Lepaskan aku! aku ingin membunuh bajingan terkutuk itu!” teriak Ayu Mayrissa keras.“Tidak, jangan lakukan itu!”“Lepaskan aku!”“Tidak!”“Lepaskan!” pekik Ayu Mayrissa keras.“Tidak akan kulepaskan” bantah Bintang lagi.Sekujur tubuh Ayu Mayrissa tampak bergetar menahan amarah.“Lepaskan kubilang!” teriak Ayu Mayrissa seraya berpaling dan menatap tajam kearah Bintang.“Tidak!” jawab Bintang dengan tegasPlakkk!Satu tamparan keras mendapat diwajah Bintang, dilakukan oleh Ayu Mayrissa yang terlihat sangat

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 10

    Isak tangis Ayu Mayrissa terdengar semakin keras, kedua tangannya yang tadi memukul-mukul dada Bintang dengan keras, perlahan mulai melunak dan akhirnya terjatuh tersandar didada Bintang, Ayu Mayrissa menangis dengan kerasnya didada Bintang. Merasakan hal itu, Bintang akhirnya melonggarkan pelukannya, tidak ada penolakan lagi dari Ayu Mayrissa untuk melepaskan diri dari pelukannya.“Menangislah sepuas yang kau inginkan, merataplah sebanyak yang kau mau.. Bila itu semua bisa mengurangi beban batin dihatimu Mayrissa” ucap Bintang setengah berbisik. Hal ini semakin membuat Ayu Mayrissa menangis sekuat-kuatnya dan sejadi-jadinya dipelukan Bintang, tak diperdulikannya lagi basahan air matanya telah membasahi pakaian yang Bintang kenakan, mendapatkan sandaran tempat mencurahkan kesedihannya membuat Ayu Mayrissa lupa diri.Kalau saja ada orang yang melewati tempat itu, pasti akan langsung lari menjauh, bagaimana tidak, dihutan belantara dimalam hari pula, ada suar

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 11

    “Kuharap kau bisa melanjutkan hidup dengan penuh semangat Mayrissa, karena aku yakin, yang maha kuasa telah menyiapkan jodoh terbaik untukmu, sungguh tak pantas kau menangisi lelaki bajingan seperti itu” tutur Bintang mengakhiri ceritanya.“Lalu bagaimana tuan melewati semua hari-hari tuan setelah apa yang tuan alami? apa tuan bisa melupakannya begitu saja?”“Tidak! semakin kita berusaha untuk melupakan, maka akan semakin sulit kita bangkit dari keterpurukan, jalan terbaik adalah dengan melepaskannya, mengikhlaskannya, membiarkannya bahagia dengan pilihannya sendiri karena dia tak pantas untuk berdampingan dengan kita”“Jadi tuan merelakan istri tuan yang telah selingkuh dengan sahabat tuan itu?”“Ya, aku lepaskan istriku dan kuizinkan mereka untuk menikah, karena mungkin itu yang terbaik” ucap Bintang dengan tatapan kosong kearah api unggun yang ada dihadapannya. Ayu Mayrissa ikut terdiam termangu mendengar jawaban Bintang.Bintang kemudian mengalihkan pandangannya kearah Ayu Mayriss

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 12

    Seorang laki-laki tua pemilik penginapan tampak dengan cepat menyambut kedatangan Bintang dan Ayu Mayrissa.“Selamat datang aden, nini dipenginapan hamba, apakah raden dan nini mau menginap?”“Benar ki, kami ingin menginap”“Kebetulan masih ada 1 kamar kosong, bisa aden dan nini tempati” ucap lelaki tua itu lagi, tapi sudah cukup untuk membuat wajah Bintang dan Ayu Mayrissa berubah dan perubahan wajah keduanya sempat dilihat oleh lelaki tua pemilik warung.“Apa aden dan nini belum menikah?” tanyanya lagi“Oh bukan ki, kami hanya teman dalam perjalanan” ucap Bintang cepat.“Wah, saya kira aden dan nini adalah suami istri, habis cocok sih, aden gagah dan nini cantik” ucap lelaki tua itu pemilik warung hingga membuat Bintang dan Ayu Mayrissa hanya tersenyum mendengarnya. Sesaat Ayu Mayrissa tampak melirik kearah Bintang untuk melihat reaksi Bintang atas ucapan lelaki tua itu.“Jadi bagaimana den, kamar hanya tersisa 1?”“Tidak apa-apa ki, kami akan mengambilnya, biar saya tidur diluar sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 13

    “Sepertinya memang tak ada jalan lain” ucap Bintang.“Maksud kakang apa?”“Dendammu harus terbalaskan agar hatimu puas Mayrissa. Jika tidak begitu, seumur hidup kau akan dihantui dengan perasaan dendam” ucap Bintang hingga membuat Ayu Mayrissa terdiam mendengarnya.“Kakang akan membantu Mayrissa untuk membalas sakit hati Mayrissa, tapi berjanjilah satu hal sama kakang”“Janji.., janji apa kang?”“Mayrissa tak boleh membunuh”“Jika tidak membunuhnya, bagaimana hati Mayrissa bisa tenang kang?”“Kematian terlalu ringan untuk hukuman bagi seorang bajingan seperti dia, bajingan itu harus diberi pelajaran, akan kakang buat dia seperti hidup segan matipun tak mau” ucap Bintang hingga membuat wajah Ayu Mayrissa berubah mendengarnya.“Ba...bagaimana caranya kang?”“Tenang saja, biar kakang yang pikirkan caranya, sekarang Mayrissa tidurlah lagi ya” ucap Bintang seraya meminta Ayu Mayrissa untuk kembali tidur. Ayu Mayrissa menyambutnya dengan tersenyum manis. Sejenak Bintang memandangi senyum ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 14

    Pagi datang, walaupun tidak terlalu terang keadaan diluar, sesungguhnya hari sudah cukup siang, tapi karena hujan masih turun dengan lebatnya, makanya matahari tak terlihat ditempat biasanya ia bertengger.Di dalam kamar yang ditempati Bintang dan Ayu Mayrissa tampak sosok kedua masih terkapar terbaring diatas kasur yang sudah tak terbentuk itu. Tubuh telanjang keduanya tampak ditutupi oleh selimut yang menutupi hingga sebatas dada. Terlihat Ayu Mayrissa yang tertidur dengan meletakkan kepalanya didada Bintang. Entah karena hujan yang begitu lebat yang membuat keduanya begitu terlelap tidur, atapun mungkin karena rasa lelah penuh kenikmatan yang didapat keduanya setelah bercumbu hampir semalaman.Bila Ayu Mayrissa tergila-gila akan kenikmatan percintaan mereka, karena selama ini Ayu Mayrissa belum pernah mendapatkan kenikmatan dalam suatu persetubuhan, hal ini tentu saja dikarenakan Jiwo Satrio sangat lemah dalam urusan ranjang. Begitu bertemu dengan Bintang yang begit

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 15

    “Jadi kakang sudah mengembara jauh sampai ke dataran tengah?” tanya Ayu Mayrissa lagi, Bintang mengangguk mantap.“Mayrissa berasal dari dataran Mongolia, kakang”“Mongolia, berarti Mayrissa tahu dong dengan Kaisar Shun-Ti atau yang lebih dikenal dengan nama Toghon Temur?” lagi dan lagi wajah Ayu Mayrissa berubah mendengar hal itu, bahkan kali ini berubahnya sangat kentara.“Ka..kakang tahu tentang Kaisar Shun-Ti?” lagi-lagi Ayu Mayrissa balik bertanya. Dan lagi-lagi Bintang menjawabnya dengan anggukan kepala.“Coba ceritakan pada kakang, bagaimana Mayrissa bisa sampai disini?” kali ini Bintang yang bertanya, walaupun sebenarnya Ayu Mayrissa tampak ingin bertanya juga.“Ayah Mayrissa adalah seorang komandan pasukan di kekaisaran Toghon Temur kakang, tapi semenjak Kaisar Shun-Ti kalah dipeperangan menghadapi Kaisar Zhu Yuan-Zhang, ayah bercerita dalam perang itu, ayah melihat dari pih

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   177. Bagian 16

    “Dimana ayahmu dikuburkan Mayrissa?”“Di Blambang Sewu”“Kalau begitu sekalian saja kita mampir kesana untuk mengunjungi makam ayahmu Mayrissa”“Be..narkah kang?” tanya Ayu Mayrissa lagiBintang mengangguk mantap“Tapi kita akan semakin terlambat untuk menghadiri perayaan hari lahirnya Padepokan Dharma Semesta kang”“Tidak apa-apa, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali, kan” ucap Bintang tersenyum. Ayu Mayrissa terdiam, tapi kemudian balas tersenyum dengan mengangguk.Sejenak Bintang mengalihkan pandangannya kearah jendela yang tertutup. Walaupun sudah terang, tapi diluar hujan masih turun dengan lebatnya. Ayu Mayrissa ikut mengalihkan pandangannya kearah pandangan Bintang.“Sepertinya hujan masih lama berhentinya kang”“Iya, sepertinya”“Lalu bagaimana kang?”“Terpaksa kita harus menu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status