Tok..Tok..Tok!Baru saja memejamkan mata, Rara Jingga sudah kembali membukanya karena mendengar suara ketukan dipintu kamarnya. Dengan perlahan, Rara Jingga segera turun dari atas ranjang peraduannya dan segera berjalan kearah pintu.Kreaakkk!Dengan sangat pelan sekali, Rara Jingga membuka pintu kamarnya dan seketika kedua mata Rara Jingga terbelalak. Orang yang telah mengusik pikirannya kini telah berdiri tepat didepan pintu kamarnya.“Gusti” ucap Rara Jingga pelan melihat sosok Bintang yang berdiri didepan pintunya tanpa mengenakan pakaian bagian atasnya, hingga memperlihatkan dadanya yang bidang dan perutnya yang sixpack.“Rara Jingga” terdengar suara lembut Bintang yang menatapnya dengan tersenyum, perlahan Bintang melangkah masuk, Rara Jingga mundur beberapa langkah, tanpa berbalik Bintang mengunci pintu kamar itu.“Apa kabar Rara Jingga ?” kembali terdengar suara Bintang lembut menyapanya, tapi Rara Jingga tetap diam bagaikan patung yang menatap kearah Bintang yang kini ada dih
“Aku mengkhawatirkan keadaanmu Rara Jingga” ucap Bintang seraya meraih sosok Rara Jingga yang ada dihadapannya kedalam pelukannya, ternyata Rara Jinggapun malah menghamburkan tubuhnya di dada Bintang. Hatinya bahagia mendengar Bintang mengkhawatirkan dirinya.“Maaf telah membuat Gusti khawatir” ucap Rara Jingga dipelukan Bintang.“Apa yang sebenarnya terjadi Rara Jingga ? Apakah kau dan Blorong bertarung ?”Rara Jingga menarik nafas panjang mendengar hal itu, untuk sesaat Rara Jingga teringat peristiwa setelah pertarungannya dengan Blorong.<kilas balik> “Ss..siapa kau sebenarnya Rara Jingga ?”“Aku adikmu nyimas, Gheatri..!” jelas Rara Jingga lagi hingga semakin membuat paras jelita Blorong berubah.“Gh..ghe.. Gheatri!” ulang Blorong dengan gugup dan tatapan seakan tak percaya. Sementara Rara Jingga tersenyum mendengar nama aslinya disebut oleh Bl
“Kau tak perlu khawatir Rara Jingga, aku sudah membagi diriku menjadi dua, diriku yang satu saat ini masih bersama Blorong” jelas Bintang lagi. Rara Jingga tersenyum karena memang mengetahui kalau Bintang memiliki kemampuan untuk membagi dirinya menjadi beberapa orang, bahkan saat pertama kali bertemu, Rara Jingga melihat sendiri bagaimana Bintang membelah diri menjadi Tiga orang.“Apa Gusti benar-benar mengkhawatirkan hamba ?” tanya Rara Jingga lagi.“Tentu saja Rara Jingga, aku sangat mengkhawatirkan keadaan dirimu”“Terima kasih atas perhatian gusti.. Terima kasih” ucap Rara Jingga tak kuasa menahan harunya. Tanpa disadarinya, air matanya mulai jatuh dari kedua pelupuk matanya yang indah, tapi Bintang dengan cepat menyekanya. Untuk sesaat keduanya sama-sama saling pandang tanpa ada suara. Jarak diantara keduanya sangat dekat sekali, sehingga Bintang dapat menikmati kecantikan yang begitu manis dari Rara Jingga.
Ketiganya lalu membicarakan tentang rencana mereka untuk memancing para siluman buaya keluar dari sarangnya. Setelah mencapai kesepakatan. Blorong dan Rara Jingga segera melangkah menuju ke sungai kecil yang ada dihadapan mereka. Di tepian sungai, keduanya tiba-tiba saja melepaskan pakaian mereka tanpa sisa sehelai benangpun ditubuh mereka, sehingga tubuh mulus telanjang keduanya terlihat dengan jelas oleh Bintang yang masih berada ditempat persembunyiannya.Glek..Bintang hanya mampu menegak ludahnya melihat hal itu. Baik Rara Jingga maupun Blorong sama-sama memiliki keindahan tubuh yang sangat memukau bagi siapa saja yang memandangnya, baik itu laki-laki maupun perempuan.Byurr!!Hampir bersamaan, Rara Jingga dan Blorong melompat masuk ke dalam air! Kini keduanya tampak begitu menikmati mandi disungai kecil tersebut, seakan tak perduli dengan keadaan disekelilingnya.Cukup lama keduanya mandi di sungai kecil itu, tapi tak ada yang terjadi. Bintan
Hampir bersamaan Blorong dan Rara Jingga terkena hantaman serangan para prajurit siluman buaya hingga sosok keduanya terpental jauh."Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulut Blorong dan Rara Jingga. Keduanya masih tak mampu untuk bangkit berdiri, tapi dibalik itu semua terlihat Blorong dan Rara Jingga saling pandang dan mengedipkan mata sebagai suatu kode bagi keduanya, dan ;Serrr...! Serrr...!Hampir bersamaan Blorong dan Rara Jingga melesat pergi meninggalkan tempat itu, hal ini tentu saja sangat mengejutkan bagi ke-10 orang prajurit siluman buaya, bahkan kedua patih siluman buaya ikut terkejut melihat hal itu, hal ini sungguh tak mereka duga sebelumnya, rupanya Blorong dan Rara Jingga memanfaatkan gerak pental jatuh tubuh mereka untuk keluar dari kepungan para prajurit siluman buaya.“KEJAR MEREKA! TANGKAP!!” perintah patih braga dengan keras. Dalam sekejap saja ke-10 orang prajurit siluman buaya lan
“Apakah alasanmu hanya karena kesetiaanmu pada Gusti Yudha Manggala Rara Jingga ? atau ada alasan lain” tanya Blorong dengan tersenyum.“Rara tak perlu menjawabnya, nyimas pasti sudah tahu” ucap Rara Jingga tersenyum.“Baiklah.. Ayo kita teruskan sandiwara ini” ucap Blorong tersenyum melihat adiknya menjadi salah tingkah.“Apa yang harus kita lakukan sekarang nyimas ?”“Mau bagaimana lagi, untuk masuk ke Alam Lelembut Siluman Buaya secara paksa, itu akan sangat sulit.. Jadi kita akan membiarkan diri kita tertangkap dan dibawa masuk ke Alam Lelembut Siluman Buaya” jelas Blorong lagi, kali ini Rara Jingga tampak mengangguk mantap pertanda setuju.-o0o-NEGERI Alam Lelembut Siluman Buaya. Dimana Ayu Mayrissa masih berada ditahanannya saat ini. Terlihat saat ini Ayu Mayrissa masih tertunduk dan membenamkan wajahnya diatas b
“Gusti Yudha Manggala, siapa dia ?!” tanya Ayu Mayrissa hingga membuat Blorong dan Rara Jingga saling pandang satu sama lain.“Di dunia manusia, Gusti Yudha Manggala dikenal sebagai prabu Setyo Kencana, Gusti prabu Bintang,” jelas Rara Jingga hingga membuat wajah Ayu Mayrissa seketika berubah, terkejut bukan mendengar nama asli Gusti Yudha Manggala, melainkan Ayu Mayrissa terkejut pada kata-kata didunia manusia. Hal ini membuat Ayu Mayrissa menatap penuh makna kepada kedua wanita cantik yang ada dihadapannya.Lagi-lagi Blorong dan Rara Jingga saling memandang satu sama lain dan hampir bersamaan keduanya saling mengangguk.“Hamba Rara Jingga dari istana dasar samudra” Rara Jingga memperkenalkan dirinya, kedua mata Ayu Mayrissa tampak membesar menatap kearah Rara Jingga.“Hamba Blorong dari Istana Alam Lelembut” Blorong ikut memperkenalkan dirinya hingga Ayu Mayriss
“Aku Blorong, patih Maharaja Yudha yang pernah menghajar semua patih siluman buayamu dulu!” ucap Blorong dengan sombongnya, kontan wajah Raja Siluman Buaya dan wajah patih-patih siluman buaya yang ada dibelakang Raja Siluman Buaya berubah, seketika saja sosok Blorong menjadi perhatian mereka.Wajah manusia Raja Siluman Buaya tampak berubah setelah cukup lama mengamati sosok Blorong.“TIDAK SALAH.. KAU BENAR-BENAR DIA!” ucap Raja Siluman Buaya lagi dengan wajah kaget.“Bagus kalau kau masih ingat Raja Siluman Buaya”“APA YANG KAU LAKUKAN DISINI BLORONG ?!”“Ratu Lelembut Mengutusku Untuk Memintamu Melepaskan Ayu Mayrissa” ucap Blorong seraya menoleh kearah Ayu Mayrissa yang ada dibelakangnya, lagi-lagi wajah Raja Siluman Buaya tampak berubah, begitu pula dengan wajah Ayu Mayrissa.“ADA HUBUNGAN APA ISTANA ALAM LELEMBUT DENGAN CALON ISTRIKU, AYU MAYRISSA ?!” tanya Raja Sil