Begal Racun Jantan terus memperhatikan jalannya pertempuran, sebagai sosok yang berpengalaman dibanding para anak buahnya, begal Racun Jantan dapat melihat bagaimana sosok Perawan Lembah Kutukan yang mulai kepayahan, begal Racun Jantan dapat melihat keringat-keringat sebesar biji jagung yang keluar dari sosok Perawan Lembah Kutukan, ini menandakan kalau Perawan Lembah Kutukan benar-benar dalam keadaan yang tengah berusaha mati-matian mengerahkan kekuatannya. Begal Racun Jantan yakin, kekuatan Racun Jantan miliknya takkan dapat ditahan lebih lama lagi oleh Perawan Lembah Kutukan.
“Menyingkir semuanya!” begal Racun Jantan tiba-tiba saja berteriak dengan keras seraya berkelebat cepat kearah Perawan Lembah Kutukan. Melihat ketua mereka yang kini ikut menyerang, para anggota begal Racun Jantan terlihat langsung melompat mundur.
Setthh! Setthh! Setthh! Setthh!
Begal Racun Jantan tiba-tiba saja melemparkan senjat
Kreaakk...Pintu pondok terbuka, sesosok tubuh masuk kedalam gubuk tersebut, tapi ke-4 anggota begal Racun Jantan ini tak menyadari kalau sosok ketua mereka sudah berada diantara mereka saat ini.“Ehem...!”Suara deheman yang sedikit keras langsung menyadarkan ke-4 anggota begal Racun Jantan dan wajah ke-4nya langsung berubah saat mengetahui kalau ketua mereka telah berada diantara mereka. Dengan cepat ke-4nya langsung menjura hormat lalu bergegas pergi meninggalkan tempat itu.Kini siketua begal Racun Jantan terlihat berdiri menatap sosok Perawan Lembah Kutukan yang terbaring tak berdaya diatas ranjang.Glek...!Si Racun Jantan pun tak dapat menahan dirinya untuk meneguk ludahnya melihat kecantikan dan kemolekan tubuh Perawan Lembah Kutukan.Si Racun Jantan tampak mengulurkan tangannya kearah Perawan Lembah Kutukan, dan ;Tuk! si Racun Jantan melepaskan totokannya pada tubuh Perawan L
Tuk! si Racun Jantan melepaskan totokan pada suara Perawan Lembah Kutukan.“Lepaskan aku!” bentak Perawan Lembah Kutukan dengan keras.“Ha-ha-ha... lepaskan kau bilang! tak usah repot-repot, sebentar lagi aku akan membawamu ke surga dunia yang paling nikmat!” ucap si Racun Jantan tertawa keras. Hal ini membuat wajah Perawan Lembah Kutukan semakin bertambah pucat.Si Racun Jantan kemudian terlihat duduk dipinggiran ranjang disebelahnya. Perawan Lembah Kutukan langsung menggeoskan wajahnya saat si Racun Jantan ingin membelai wajahnya.“Lepaskan aku keparat! berani kau sentuh aku! akan kubunuh kau!”“He-he-he... aku adalah orang pertama yang akan memperawanimu Perawan Lembah Kutukan, setelah ini julukanmu tidak lagi Perawan Lembah Kutukan” ucap si Racun Jantan kembali terkekeh-kekeh.Kini dengan tatapan penuh birahi, ditatapnya sosok indah
Perawan Lembah Kutukan sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatannyaa, sebentar lagi hidupnya akan hancur, setelah bajingan yang tidak dikenalnya itu selesai memerkosanya. Perawan Lembah Kutukan benar-benar sedih menyadari bahwa sebentar lagi bagian terpenting dari hidupnya akan direnggut paksa oleh orang yang tak dikenalnya.Perawan Lembah Kutukan benar-benar semakin tak kuasa menahan tangisnya saat merasa tubuhnya mulai dielus-elus dan digerayangi, kedua buah dadanya terasa diremas-remas dan pada bagian putingnya dipelintir-pelintir. Bagian perutnya terasa dicium dan dijilat-jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua pahanya yang kemudian dicium-cium dan dijilat-jilat, terus kepangkal pahanya, akhirnya kemaluannya yang menjadi sasaran permainan mulut dan lidah si Racun Jantan. Perawan Lembah Kutukan tidak dapat berkutik, ingin ditutup pahanya, tetapi kedua kakinya dipegangi dan diikat denga
“Aku harus cepat pergi dari tempat ini sebelum yang lain datang kemari dan menyadari kematian si Racun Jantan” batin Perawan Lembah Kutukan menyadari bahaya yang masih mengancam dirinya. Berfikir seperti itu, Perawan Lembah Kutukan langsung memejamkan kedua matanya, Perawan Lembah Kutukan berusaha untuk mengerahkan ilmu perawan murninya. Cukup lama Perawan Lembah Kutukan berusaha, tapi tak ada yang terjadi. Sepertinya tenaga Perawan Lembah Kutukan benar-benar lemas untuk mengerahkan kekuatannya. Apalagi dengan kedua tangan dan kaki yang terikat. Sungguh sulit untuk melakukannya. Berkali-kali dicoba, tapi tetap saja Perawan Lembah Kutukan tak kuasa mengerahkan tenaga murni dari ilmu perawan murninya yang dimilikinya.Sreegggghh!Sebuah suara terdengar dari atas atap, suara yang mencurigakan itu pula yang membuat Perawan Lembah Kutukan akhirnya membuka kedua matanya, tepat diatas
“Aag..aggg...aggg.” rupanya suara aneh yang Bintang dengar tadi berasal dari gadis tersebut, gadis yang ada dihadapannya tampak menunjuk-nunjuk lehernya dengan suara yang tidak jelas.Bintang akhirnya menyadari kalau gadis yang ada dihadapannya saat ini tengah tertotok jalan suaranya, Perawan Lembah Kutukan memang tak mampu melepaskan totokan dijalan suaranya, karena tenaganya yang lemas, maka Bintang segera mendekati sosok Perawan Lembah Kutukan dengan menundukkan dirinya.“Maaf” ucap Bintang seraya mendekatkan jarinya kearah Perawan Lembah Kutukan.Tuk..! Bintang melepaskan totokan dijalan suara Perawan Lembah Kutukan.“Terima kasih.” ucap Perawan Lembah Kutukan begitu suaranya kembali dikeluarkan. Bintang hanya mengangguk tersenyum.“Ayo kita pergi dari tempat ini” ucap Bintang seraya bangkit kembali berdiri.“Maaf tuan, saat ini tenagaku se
“Sudah siap?!” bisik Bintang menyadarkan Perawan Lembah Kutukan dari keterkesimaannya. Begitu tersadar, Perawan Lembah Kutukan langsung menarik kepalanya dari dada silelaki penolongnya, terlihat wajah Perawan Lembah Kutukan langsung memerah. Tanpa berani mengangkat wajahnya karena malu bila diketahui oleh lelaki penolongnya wajahnya memerah, Perawan Lembah Kutukan hanya tampak mengangguk saja menjawab pertanyaan lelaki penolongnya.Wuusshhh!Perawan Lembah Kutukan langsung kembali memeluk dengan erat leher lelaki penolongnya saat dirasakan tubuhnya bagaikana dibawa terbang keatas. Tubuh Bintang sendiri memang sudah mencelat keatas, kembali melewati lobang ditempat yang sama Bintang masuk tadi.-o0o-Gadys atau yang lebih dikenal sebagai Perawan Lembah Kutukan bagaikan dibawa terbang oleh sosok penolongnya, tapi bukannya hal itu yang menjadi perhatian bagi Gadys, karena Gadys sendiri memiliki kecepatan kilat kalau saja saat ini dirinya tidak terkena Racun Jantan. Gadys justru terlena d
“Nisanak” bisik Bintang mencoba menyadarkan Perawan Lembah Kutukan yang masih terlena dalam pelukan didadanya.“Nisanak...!” ucap Bintang sedikit keras untuk menyadarkan gadis yang ada digendongannya. Ucapan Bintang yang sedikit keras cukup berhasil untuk menyadarkan Perawan Lembah Kutukan dari keterlenaannya.“Oh.. eh... iya tuan” ucap Gadys dengan cepat menarik wajahnya dari dada sang penolongnya dengan wajah yang kembali memerah.Bintang sendiri kemudian menurunkan tubuh gadis yang ada digendongannya kebawah, Gadys yang masih merasakan lemas ditubuhnya hanya bisa terduduk dan berniat untuk melakukan semedi untuk menghilang Racun Jantan yang ada didalam tubuhnya dan mengembalikan tenaganya.Sebelum Gadys melakukan hal itu.“Boleh saya memeriksa keadaan nisanak” ucapan Bintang menyadarikan Gadys kalau saat ini dirinya tidak sendiri ditempat itu, karena begitu ingin menetralkan Racun Jantan didalam tubuhnya, Gadys sampai lupa dengan sosok penolongnya tersebut.“Boleh saya periksa?” ta
“Jangan khawatir nisanak.. aku hanya ingin menolong... kita sebagai manusia sudah seharusnya saling tolong menolong” ucap Bintang tersenyum dengan ramah.Lagi-lagi paras jelita Perawan Lembah Kutukan berubah mendengar kata-kata lelaki dihadapannya, karena kata-kata itu selalu menjadi andalan Perawan Lembah Kutukan bila menolong orang. Karena itulah akhirnya Gadys tersenyum dan menganggukkan kepalanya.Bintang sendiri balas tersenyum, lalu segera bangkit berdiri dan berjalan kearah belakang Perawan Lembah Kutukan. Bintang lalu duduk bersila dibelakang sosok Perawan Lembah Kutukan. Perawan Lembah Kutukan sendiri juga ikut mengambil sikap semedi.Bintang tersenyum melihat gadis yang ada dihadapannya sudah berada dalam posisi semedi, sepertinya gadis ini memang sudah tau apa yang harus dilakukannya... pikir Bintang.Tanpa menunggu lagi, Bintangpun segera mengambil sikap. Dan secara lembut Bintang memegang kedua pundak gadis dihadapannya dengan kedua tangannya dan Bintangpun mulai menyalur