Share

164. Bagian 14

last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-02 01:03:11

Sementara itu Nini Rampah dan Dewi Mawar Hitam terlihat sudah bersiap untuk beradu ilmu kanuragan hingga ;

“Tunggu!” sebuah suara yang penuh wibawa dan ketegasan terdengar hingga menghentikan niat Nini Rampah dan Dewi Mawar Hitam untuk saling menyerang, keduamya segera menoleh kearah asal suara yang rupanya berasal dari Bintang.

“Daripada buang-buang tenaga untuk pertarungan yang sia-sia, lebih baik kita duduk bersama menikmati sarapan pagi yang enak ini” ucap Bintang menawarkan Mpu Bajil dan Nini Rampah untuk ikut bersama sarapan. Hal ini membuat Mpu Bajil dan Nini Rampah terlihat saling pandang satu sama lain.

“Mereka jangan dilayani kakang... tidak akan ada gunanya” sanggah Dewi Mawar Hitam lagi.

“Kau jangan sembarangan bicara Dewi Mawar Hitam!” bentak Nini Rampah dengan keras, bentakan yang cukup keras itu terdengar hingga seantero tempat itu sehingga kini sosok Dewi Mawar Hitam langsung menjadi perhatia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   164. Bagian 15

    “Walau bagaimanapun, kisanak harus bertanggung jawab atas kematian Lurah Gelagah Ireng” ucap Mpu Bajil bersikeras dengan hal itu.“Jika aku menolak?”“Terpaksa kami membawa kisanak secara paksa kehadapan gusti adipati”“Lakukan kalau kalian memang mampu!” ucap Bintang menantang.Mpu Bajil dan Nini Rampah menatap tajam kearah Bintang, untuk sesaat suasana ditempat itu terasa lebih mencekam. Dewi Mawar Hitam yang ada didekat Bintang juga ikut bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.“Apapun yang terjadi, jangan ikut campur Destywuni” ucap Bintang kepada Dewi Mawar Hitam hingga membuat Dewi Mawar Hitam bersungut-sungut sendiri mendengarnya.Debbb! Debbb!Masih dalam posisi duduk, Mpu Bajil tiba-tiba saja melancarkan serangan tinjunya kearah Bintang, bukan Bintang namanya bila harus kelabakan mendapati serangan sedekat itu, hanya dengan memiringkan sedikit ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Ksatria Pengembara Season 2   164. Bagian 16

    "Hiaaah...!"Mpu Bajil melesat melancarkan serangan dahsyatnya kearah Bintang, tapi Bintang dengan sangat tenang bergerak menghindarinya. Mpu Bajil sendiri bukan hanya dengan tangan kosong menyerang Bintang, bahkan tongkat ditangan kanannyapun terkadang ikut menyerang.Bintang terus bergerak mundur menjauhi meja-meja yang ada diwarung makan terbuka itu agar tempat itu tidak menjadi serangan salah sasaran dari pertarungan mereka, sementara itu semua yang melihat pertarungan itu semakin tertarik untuk mengetahui siapa yang akan memenangkan pertarungan diantara keduanya.Mpu Bajil mulai mengeluarkan jurus-jurus tingkat tinggi. Gerakan-gerakannya sangat cepat, sulit diikuti mata biasa, sehingga yang terlihat hanya bayangan saja berkelebatan. Tempat di sekitar pertarungan sudah mulai porak-poranda. Debu mengepul ke angkasa menghalangi pandangan mata, tapi sejauh ini Bintang masih dengan tenang bergerak menghindari setiap serangan yang dilancarkan oleh Mpu Bajil. Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Ksatria Pengembara Season 2   164. Bagian 17

    “Ksatria Dari Setyo Kencana... Coba kau hadapi jurus Angkin merahku ini!” ucap Nini Rampah seraya mempersiapkan jurusnya. Angkin merah ditangannya langsung dibentangkan dengan keras diantara kedua tangannya."Hiaaah...!" Nini Rampah melancarkan serangannya dengan teriakan keras.Wusss...!Angkin merah itu tiba-tiba saja memanjang dan meleset kearah Bintang. Bintang hanya menggeser sedikit tubuhnya kesamping hingga serangan Angkin merah itu lewat disebelah kanan tubuhnya.Dhuarr!Terjadi ledakan kecil saat ujung Angkin merah itu hanya menghantam tempat kosong.Wusss...! Wusss...! Wusss...!Serangan pertama lolos, Nini Rampah kembali melanjutkan serangannya dengan beruntun kearah Bintang. Bintang kembali bergerak lincah dengan kedua kakinya menghindari serangan lawannya.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Selanjutnya tempat itu terjadi ledakan-ledakan kecil yang terjad

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Ksatria Pengembara Season 2   164. Bagian 18

    Di serang mendadak seperti itu, Bintang bergerak cepat untuk mengatasi ‘Tinju Baja’ milik Mpu Bajil yang kini tengah melesat kearahnya.Tappp!!!Bintang justru langsung menangkap pukulan Mpu Bajil dengan tangan kirinya hingga kini terlihat Bintang dengan posisi tangan kanan menangkap Angkin merah milik Nini Rampah, tangan kiri mencengkram ‘Tinju Baja’ milik Mpu Bajil. Ketiganya langsung beradu tenaga dalam.Semua terkesima melihat hal itu, dan yang paling khawatir adalah Dewi Mawar Hitam yang melihat keadaan Bintang yang langsung dikeroyok oleh dua orang tokoh digdaya Gelagah Ireng tersebut.Bintang yang digempur dengan tenaga dalam dahsyat dari dua arah, sedikit kewalahan juga. Ternyata Mpu Bajil dan Nini Rampah memiliki tenaga dalam yang tak bisa diremehkan, karena itu, Bintangpun segera mengerahkan kekuatan cakra petir dari dalam tubuhnya.Zzgggghhh.....! Zzgggghhh.....!

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Ksatria Pengembara Season 2   164. Bagian 19

    Keadaan ditempat itu kembali normal, para pendekar yang ada ditempat itu kembali meneruskan makan mereka.“Destywuni, sepertinya kau kenal baik dengan kedua orang tadi” ucap Bintang setelah mereka duduk berhadapan, sang pemilik warung tampak segera menyediakan air minum untuk keduanya.“Mereka adalah jago-jago andalan Adipati Sutapati kakang”“Adipati Gelagah Ireng maksudmu?”“Benar kakang”Bintang terlihat terdiam sejenak mendengar hal itu seperti tengah memikirkan hal itu.“Destywuni.. Kita berpisah disini!” ucap Bintang tiba-tiba hingga mengejutkan Dewi Mawar Hitam.“Loh, kenapa berpisah kakang? aku mau ikut kakang ke desa Jati Wangi”“Tidak, aku tidak akan ke desa Jati Wangi”“Terus kakang mau kemana?”“Kadipaten Gelagah Ireng.” ucap Bintang singkat, wajah Dewi Mawar H

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-03
  • Ksatria Pengembara Season 2   164. Bagian 20

    Kita ikut Tania dengan kuda coklat gagahnya yang melaju cepat menuju kepuncak lembah. Disepanjang perjalanan menaiki lembah, mata indahnya terus mengawasi setiap tempat, kalau-kalau ada binatang buruan yang bisa dipanahnya.Cukup lama juga Tania mengitari lembah itu, tapi sampai saat ini belum ada satupun hewan buruan yang terlihat olehnya. Kali ini Tania menghentikan lari kudanya seraya menatap tajam kearah sekelilingnya.“Ini aneh! biasanya banyak binatang yang berkeliaran ditempat ini, tapi kok sekarang tidak ada satupun yang terlihat” batin Tania heran dan bingung melihat keadaan yang sepi dilembah itu.Secara perlahan, Tania kembali memacu kudanya perlahan secara terus mengawasi keadaan sekitarnya.Hieeekkk!Tiba-tiba saja Tania menarik tali kekang kudanya dengan keras dan cepat hingga membuat kuda yang ditungganginya terhenti dan berteriak kaget. Untunglah Tania seorang gadis yang sangat ahli menunggangi kuda.Tania terliha

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04
  • Ksatria Pengembara Season 2   164. Bagian 21

    Tania terlihat mengerutkan kening, karena walaupun jurang yang terhampar sudah tidak terlalu jauh, rusa buruannya tak sedikitpun mengurangi larinya.Set!Tania melepaskan anak panah dari busurnya yang kini melesat dengan sangat cepat kearah rusa buruannya tersebut.Taggh! Kieekhhh!!!Panah itu tepat menancap disalah satu kaki rusa tersebut, rupanya selain jago menunggangi kuda, Tania juga ahli dalam memanah, Tania memang tidak berniat untuk membunuh rusa tersebut, tapi cuma melumpuhkannya, Tania memilih kaki sebagai area sasarannya, agar rusa itu bisa ditangkapnya, minimal mengurangi laju larinya. Tapi wajah Tania kembali dibuat berubah saat melihat dengan kaki yang tertancap panah, rusa itu sedikitpun tak mengurangi larinya, padahal jurang sudah ada didepannya.“Hei!” betapa terkejut Tania saat melihat rusa itu justru melompat ke jurang yang ada dihadapannya, Tania sendiri akhirnya berhenti dipinggiran jurang dan menatap kearah jurang

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04
  • Ksatria Pengembara Season 2   164. Bagian 22

    Grusak!!! Grusak!!Kembali terdengar suara semak belukar yang tersibak. Dan ini semakin membuat kuda tunggangan Tania gelisah, entah kenapa perasaan Tania mulai tak enak, bulu kuduknya meremang, hati Tania mengatakan kalau ini ada hubungannya dengan ketakutan yang dialami oleh rusa buruannya tadi.Grusak!!!Seiring dengan tersibaknya semak belukar yang ada beberapa tombak dihadapannya, sesosok mahluk muncul, seekor harimau dewasa berukuran cukup besar dan langsung bergerak cepat kearah Tania dan kuda tunggangannya. Seketika saja wajah Tania berubah pucat. Walaupun Tania seorang pendekar wanita yang tangguh, tapi ini pertama kalinya Tania bertemu dan berhadapan langsung dengan seekor harimau. Mental Tania langsung ciut melihat taring besar harimau tersebut.Ghhraaaumm...!!!Harimau itu mengaum dahsyat seraya menerkam kearah Tania dan kuda tunggangannya.Hieeekkk!!!Belum lagi Tania menyadari apa yang terjadi, kuda tunggangan Tania lang

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status