Kita tinggalkan sejenak Bintang yang tengah berlayar kepulau birahi bersama Ahisma, dikamar-kamar yang lain, sosok Bintangpun tengah memadu kasih dengan istri-istrinya yang lain. Tapi salah satu sosok Bintang tampak berdiri didepan sebuah pintu kamar.
Tok..! Tok..! Tok..!
Bintang mengetuk pelan. Tak lama terdengar langkah halus dari dalam kamar.
Kreaaakkk...! Pintu kamar terbuka
Seorang wanita berparas cantik jelita muncul dari balik pintu, mengenakan pakaian tidur yang terkesan seksi, karena dibagian dadanya, pakaian itu begitu rendah hingga kedua payudaranya terlihat dengan jelas, belum lagi dibagian bawah, pakaian tidur yang dikenakan oleh wanita cantik jelita ini tampak begitu rendah hingga diatas pahanya, hingga dari paha kebawah terlihat dengan jelas begitu putih dan mulus, belum lagi betisnya yang jenjang dan mulus, sungguh menggoda sekali sosok wanita cantik jelita ini. Wajahnyapun cantik dengan riasan seadanya, rambutnya yang panjang sepunggung,
Sosok keduanya terkapar diatas peraduan yang sudah tak karuan lagi bentuknya itu, terkapar tanpa busana hingga tubuh keduanya terlihat jelas. Nafas keduanya terlihat begitu memburu seakan baru saja berlari jauh. Sosok indah Jacqueline terlihat masih terpejam matanya, menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih ada ditubuhnya, terlihat jelas disekujur tubuh Jacqueline terutama dibagian bukit kembarnya, bekas-bekas merah yang juga ada diberbagai tempat ditubuh Jacqueline.Setelah cukup lama mencoba meredakan nafas, Jacqueline terlihat lebih dulu membuka matanya.“Luar biasa. Tuan begitu perkasa.” batin Jacqueline teringat klimaknya yang dicapainya berkali-kali, Jacqueline berpaling, menatap sosok Bintang yang ada disebelahnya. Tak lama, Bintangpun terlihat membuka kedua matanya dan berpaling kearah Jacqueline, Bintang seakan tahu kalau saat ini Jacqueline tengah menatapnya, keduanya saling menatap satu sama lain dan saling melempar senyum satu sama lain.
KEESOKAN MALAM. Terlihat ditengah-tengah lautan samudra, kelima kapal Perompak Lima Samudra terang benderang dengan lampu-lampu yang terang benderang menghiasi seluruh badan kapal.Duar! Duar!! Duar!!!Ditambah lagi taburan kembang api yang ditembakkan dari atas kapal sehingga taburan cahaya gemerlap kembang api membuncah dilangit, sungguh indah bentuknya dilangit, warna warni kembang api bertaburan dilangit, ditembakkan tanpa henti dari atas kapal Perompak Lima Samudra, sementara itu diatas kapal, ribuan orang terlihat tengah bergembira, semua tampak berbahagia karena malam ini adalah malam bahagia, dimana Bintang dan Jen_Ting tengah melangsungkan pernikahan.Jen_Ting sendiri tampak begitu cantik dengan gaun putih dan mahkota kristal yang berkilau dikepalanya, semakin menambah anggun dan cantiknya sosok Jen_Ting seperti layaknya seorang putri dari negeri dongeng. Jen_Ting terlihat begitu bahagia sekali malam itu.Venus sendiri sebagai tuan rumah penyelen
Malam masih berlangsung dengan larut, sementara diluar kapal, orang-orang masih berpesta. Di dalam kamar, sosok Bintang dan Jen_Ting masih tertidur dengan tubuh polos, hal ini dapat terlihat karena tubuh keduanya tidak tertutupi oleh selimut sehingga tubuh bugil keduanya terlihat dengan jelas, Jen_Ting tampak tertidur dengan merebahkan kepalanya didada Bintang. Walaupun dalam kondisi tidur, namun raut wajah Jen_Ting benar-benar mampu membuat jantung setiap laki-laki yang menatapnya akan berdegup dengan keras. Wajahnya demikian cantik dan memancarkan pesona luar biasa, tapi bukan sosok jelita Jen_Ting yang saat ini menjadi perhatian kita, melainkan sosok Bintang yang secara tiba-tiba saja membuka kedua matanya. Wajah Bintang terlihat berubah, sejenak Bintang memperhatikan Jen_Ting yang tengah tertidur dengan memeluk dadanya.“Sayang” ucap Bintang dengan berbisik, tapi tak ada reaksi dari Jen_Ting.“Sayang...!” ucap Bintang sedikit keras sehingga
Bintang bersama Jen_Ting kembali melangkah kedepan, para istri-istri Bintang terlihat memberikan jalan. Diatas sebuah peraduan besar terlihat sosok seorang wanita yang tengah terbaring penuh keringat, berbaring dengan membuka lebar kedua pahanya. Wajahnya demikian cantik walaupun dalam keadaan payah. Sementara diantara kedua selangkangannya, tampak pula sosok wanita berwajah lembut dan cantik. Wanita yang terbaring lemah itu adalah Putri Rawan yang sepertinya akan segera melahirkan, sedangkan wanita berwajah lembut dan cantik yang menanganinya adalah Sarah. Ibunya William. Sarah yang dipercaya untuk menangani proses melahirkan Putri Rawan, karena memang hanya Sarah yang pernah mengalami hal itu.Bintang sendiri segera menghampiri Putri Rawan dengan berjongkok ditepi peraduan. Kehadiran Bintang membuat Putri Rawan yang sedang kepayahan mencoba tersenyum. Bintang yang melihat hal itu segera meraih tangan Putri Rawan dan mengenggamnya dengan lembut.“Kanda” uc
Maka dengan lembut, Bintangpun segera meraih bayi cantik mungil itu kedalam gendongannya. Betapa terlihat bagaimana bahagianya Bintang menggendong bayi cantik mungil itu. Hal ini membuat Putri Rawan yang melihatnya sampai menitikkan air matanya, bukan hanya Putri Rawan yang menitikkan air mata, tapi semua yang ada ditempat itu ikut terharu. Mereka semua tau, kalau bayi cantik mungil itu bukanlah darah daging Bintang, tapi melihat bagaimana bahagianya Bintang menggendong bayi cantik mungil itu seperti anak kandungnya sendiri. Hal inilah yang membuat semua yang ada ditempat itu terharu menitikkan air matanya.Sarah sendiri ikut tersenyum melihat hal itu, lalu segera memanggil Bruce dan William.“Itu adik kalian.. Kelak kalian harus menjaganya” ucap Sarah yang juga ikut terharu melihat kebahagiaan Bintang.“Baik bu..!!” ucap Bruce dan William menjawabnya berbarengan.Setelah puas menimang-nimbang bayi cantik mungil itu, Bintangpun kem
TOK! TOK! TOK!Wanita berparas manis jelita ini menghentikan kegiatannya saat mendengar ketukan dipintu gerbang kediamannya. Setelah membereskan pekerjaannya dan mencuci tangannya, wanita manis jelita ini segera menuju kearah pintu gerbang kediamannya.Kreaakkk...Pintu gerbang dibuka, wanita manis jelita ini tampak berdiri terpaku ditempatnya, kedua matanya terlihat membesar seakan-akan melihat sesuatu yang sangat mengejutkan didepan matanya.Dihadapan wanita manis jelita ini berdiri sesosok lelaki muda tampan yang tampak menatapnya dengan tersenyum.“..ka...ka...kakang.” ucap wanita manis jelita ini dengan suara bergetar. Sementara itu lelaki muda tampan yang ada dihadapannya tampak tersenyum kearahnya. Dan tanpa basa basi, wanita manis jelita ini langsung berlari kearah lelaki muda tampan tersebut dan langsung melompat kedalam pelukannya.“Kakang” ucap wanita manis jelita ini dipelukan lelaki muda tampan tersebut.
“Sheeva.. Gye.. Jen_Ting.. Shorouq... perkenalkan ini Intan Purnama. Istri kanda” ucap Bintang memperkenalkan Intan kepada ke-4nya.Hari itu kelimanya saling mengenal satu sama lain dan Bintang bersyukur keakraban cepat terjadi diantara kelimanya, hingga akhirnya sampai juga akhirnya Bintang menyampaikan maksudnya kepada intan, bahwa Bintang meminta izin kepada Intan agar ke-4 istrinya tersebut bisa tinggal di Bukit Langit untuk sementara.“Apakah boleh, Intan?” tanya Bintang setelah menyampaikan niatnya.“Kakang ini bicara apa ? Intan-kan istri kakang, jadi Bukit Langit ini juga milik kakang” ucap Intan lagi.“Jadi boleh?”“Tentu saja boleh kakang. Intan justru senang mendapatkan teman tinggal di Bukit Langit ini” jawab Intan tersenyum manis. Bintangpun ikut tersenyum mendengar jawaban intan.-o0o-Sebuah lembah terlihat begitu sangat sunyi dan tenang, begitu s
Bruce dan William tampak sibuk mengendalikan tali kekang gerobak kuda tersebut, tapi keduanya terlihat sangat senang sambil tertawa-tawa. Sesekali Bintang ikut bersenda gurau dengan keduanya. Sehingga suasana Lembah Sunyi yang biasanya sunyi sepi berubah terdengar suara tawa dan canda-candaan ketiganya.Gerobak kuda itu akhirnya tiba di tiga persimpangan. Sampai disini Bintang tampak menghentikan gerobak kudanya. Hingga akhirnya Bintang mengarahkan gerobak kuda itu kearah kanan.“Kok kita ke kanan ayah, bukankah seharusnya kita keatas lembah itu ?!” tanya Bruce seraya menunjuk kearah atas lembah.“Iya, kita memang akan naik keatas lembah, tapi sebelum itu ayah ingin mengajak kalian kesuatu tempat yang sangat indah sekali.. kalian pasti suka” ucap Bintang tersenyum.“Tempat yang sangat indah ayah, benarkah itu?” tanya Will ikut-ikutan bertanya.“Benar. Lihat saja nanti!” ucap BintangGe