“Tak kusangka ada hal seperti itu didunia ini tuan Bintang.” ucap Sultan Fathullah setelah mendengar cerita keseluruhan Bintang mengenai Pangeran Iblis dan Iblis Langit.
“Lanjutkan cerita tuan sultan” pinta Bintang yang masih penasaran dengan cerita Sultan Fathullah.
“Bersama guruku, kami bertarung menghadapi utusan-utusan Iblis Langit itu, sayangnya, guruku sirahib suci terpaksa harus mengorbankan dirinya demi menyelamatkanku” ucap Sultan Fathullah.
“Tuan sultan mengatakan utusan-utusan Iblis Langit, itu berarti ada lebih dari satu utusan?” tanya Bintang.
“Benar tuan Bintang, ada 4 utusan Iblis Langit yang pertama menyebut dirinya sebagai Raja Setan Neraka, yang kedua adalah wanita yang menyebut dirinya sebagai Ratu Neraka Api, yang ketiga juga wanita yang menyebut dirinya sebagai Ratu Neraka Es dan yang terakhir menyebut dirinya sebagai Iblis Pedang Neraka”
Kali ini Bintang tak terlalu t
“Bolehkah aku tau, dimana tuan Bintang bertemu dengan Shorouq?” tanya Sultan Fathullah“Maafkan saya tuan sultan, tapi saya sudah berjanji kepada Dewi Awatara untuk tidak mengatakan kepada siapapun tentang hal ini.” ucap Bintang. Sultan Fathullah terlihat hanya menarik nafas panjang, Sultan Fathullah memahami kenapa Bintang tak bisa mengatakan hal itu padanya.Sultan Fathullah tiba-tiba saja bangkit berdiri.“Ayo kita temui Putriku, tuan Bintang” ucap Sultan Fathullah lagi. Bintang yang semula diam, akhirnya ikut bangkit dari tempat duduknya.Bersama, keduanya berjalan menuju kearah suatu tempat, paviliun dewi. Tempat dimana Putri Shorouq berada. Kini keduanya sudah berdiri di depan Paviliun Dewi. Disini Sultan Fathullah terlihat menghentikan langkah, Bintang ikut menghentikan langkah.“Setelah sandiwara kematian yang kubuat untuk Putriku.. disini selama 10 tahun aku telah menguru
“Benar-benar sangat mirip tuan sultan” ucap Bintang tanpa sadar, rupanya Bintang terpaku tadi saat melihat sosok Putri Shorouq karena memang sangat mirip sosoknya dengan Dewi Awatara, hanya saja bedanya sosok Putri Shorouq terlihat lebih muda karena memang usianya baru 25 tahun, tapi wajahnya benar-benar sangat mirip seperti pinang yang dibelah dua dengan Dewi Awatara.Ucapan Bintang barusan sempat membuat wajah Putri Shorouq berubah mendengarnya.“Maaf tuan.. apa maksud tuan tadi mengatakan sangat mirip?” tanya Putri Shorouq kepada Bintang.“Shorouq.. tuan Bintang adalah sahabat ibumu, Dewi Awatara” ucap Sultan Fathullah cepat menjawab pertanyaan Putri Shorouq. Hal ini membuat Putri Shorouq mengalihkan pandangannya kearah ayahandanya Sultan Fathullah dengan wajah berubah.“Jj..jadi.. ibunda masih hidup, ayahanda?” tanya Putri Shorouq dengan suara bergetar. Sultan Fathullah mengangguk pelan
“Aku hanya ingin Putriku menikah, tuan Bintang. Di dunia ini tidak ada orang yang pantas untuk menikahi Putriku selain tuan Bintang. Jika Putriku menikah dengan orang biasa, nadi dewinya akan hilang.” ucap Sultan Fathullah mengemukakan alasannya kepada Bintang. Sejenak Sultan Fathullah terlihat menatap kearah Putri Shorouq yang saat itu masih terdiam.“Ayahanda ingin melihatmu menikah Shorouq, kesempatan ini hanya datang satu kali, jika kau tidak mengambilnya, maka seumur hidup kau takkan pernah menikah” jelas Sultan Fathullah lagi kepada Putri Shorouq.“Ibundamu pasti akan bahagia bila melihatmu menikah dengan orang yang menjadi sahabat dekatnya, tuan Bintang” sambung Sultan Fathullah lagi.Putri Shorouq yang sejak tadi diam, wajahnya tiba-tiba saja berubah.“Baiklah ayah, Shorouq akan menikah” ucap Putri Shorouq lagi dengan mantap hingga membuat Sultan Fathullah menarik nafas lega, kini dengan senyum bahag
Berbeda dengan Putri Hayatallami yang tergila-gila akan nafsu birahinya, Putri Shorouq justru melihat gambar-gambar vulgar dan mendengar cerita jorok tidak membuat Putri Shorouq ingin melakukan hubungan seksual. Namun seiring dengan itu, beberapa kali Putri Shorouq ingat bahwa Putri Shorouq pernah bermimpi bermesraan dengan laki-laki, dan muncul hasrat seksualnya, akan tetapi kepuasan itu tiba tanpa adanya hubungan seksual, hanya sekedar bermesraan, atau berpelukan. Putri Shorouq tidak ingat berapa kali Putri Shorouq bermimpi seperti itu, tapi yang jelas tidak terlalu sering, biasanya hal ini datang periodik, seperti halnya datang bulan. Putri Shorouq berpikir, mungkin ini disebabkan siklus hormon dalam dirinya saja. Hal inilah yang membuat malam ini Putri Shorouq sangat berdebar-debar menunggu sosok Bintang yang kini telah menjadi suaminya didalam kamar pengantinnya, Putri Shorouq tau seorang istri harus melayani suaminya terutama dimalam pengantin. Dan saat Bintang masuk k
PAGI ITU, Bintang dan Putri Shorouq menemui Sultan Fathullah. Malam tadi Bintang dan Putri Shorouq sudah membicarakan tentang kepergian mereka menuju pulau tempat kediaman Dewi Awatara, makanya pada pagi ini Bintang dan Putri Shorouq menyampaikan niat mereka untuk segera berangkat.“Jadi kalian akan berangkat hari ini ?!” tanya Sultan Fathullah.“Benar ayahanda.. Semakin cepat semakin baik” ucap Putri Shorouq.“Apakah kalian membutuhkan kapal atau kereta kencana untuk perjalanan kalian?” tanya Sultan Fathullah lagi.Putri Shorouq terlihat menatap kearah Bintang.“Tidak perlu maharaja, kami akan menggunakan kuda yang saya bawa kemarin kemari untuk perjalanan kami” ucap Bintang.“Apakah tidak terlalu lama jika menggunakan kuda Bintang?” tanya Sultan Fathullah lagi, kini Sultan Fathullah hanya memanggil nama tanpa embel-embel tuan, karena Bintang sudah menjadi menantunya.
Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya Putri Shorouq tersenyum melihat alam yang begitu indah, Bintangpun sedikit menceritakan tentang keindahan alam tersebut, karena Bintang mengerti Putri Shorouq yang memang begitu lama terkurung di istana berar.Saat melewati sebuah kota, Bintang mengajak Putri Shorouq untuk turun dari kuda dan dengan satu tangan memegang tali kekang Sembrani, satu tangan lagi Bintang menggengam tangan Putri Shorouq, Putri Shorouq hanya tersenyum merasakan hal itu. Bintang kemudian mengajak Putri Shorouq untuk melihat-lihat pasar, dipasar itu Bintang membeli sepasang caping yang kemudian digunakan keduanya, Putri Shorouq juga masih menggunakan cadarnya untuk menutupi wajahnya.Ramainya pasar membuat Putri Shorouq terlihat begitu takjub dan bahagia karena bisa melihat orang seramai itu dipasar yang begitu ramai. Banyak yang belum pernah Putri Shorouq lihat, terutama jajanan dan hiasan-hiasan pasar yang sangat indah dan banyak ragamnya dipa
Hari itu banyak hal baru yang Putri Shorouq ketahui dari Bintang, kejutan demi kejutan yang menyenangkan yang membuat hati Putri Shorouq begitu takjub dan bahagia. Putri Shorouq benar-benar tak menyangka keadaan diluar jauh lebih menyenangkan daripada didalam istana.“Terima kasih sudah membuat Shorouq senang hari ini, kak” ucap Putri Shorouq seraya memeluk erat lengan Bintang dan berjalan beriringan.“Tidak usah berterima kasih sayang, itu sudah kewajiban kakak sebagai suami untuk menyenangkan dan membahagiakan Shorouq” ucap Bintang lagi. Paras jelita dibalik cadar Putri Shorouq terlihat berubah mendengar ucapan Bintang. Ini pertama kalinya dirinya disebut sayang oleh suaminya, entah kenapa Putri Shorouq saat itu merasa senang sekali dipanggil sayang oleh Bintang. “Masih ada kejutan lagi yang kakak persiapkan untuk Shorouq” ucap Bintang hingga membuat Putri Shorouq menatap Bintang dengan bingung.“Ayo ikut kakak”
Uffhhh!Desah tertahan dari bibir indah Putri Shorouq saat akhirnya Bintang mengecup lembut bibirnya, Putri Shorouq merasakan tubuhnya menjadi dingin dan kaku sekali, Putri Shorouq tidak tahu apa yang harus dilakukannya, karena tak ada balasan, Bintang akhirnya melepaskan sentuhan bibirnya di bibir indah Putri Shorouq.Kedua mata masih saling memandang, Putri Shorouq sendiri merasakan waktu seolah berhenti berjalan, Bintang kembali menundukkan wajahnya dan kembali mencium lembut bibir Putri Shorouq. Putri Shorouq cepat belajar dan mengambil kesimpulan apa yang harus dilakukannya, diikutinya apa yang dilakukan Bintang terhadap dirinya. Kalau Bintang mengisap bibirnya, maka Putri Shorouq juga melakukan hal yang sama. Dan ternyata ciuman bibir begitu menyenangkan sekali. Putri Shorouq mulai menyukainya, apalagi disaat memainkan lidah. Ada perasaan nikmat tersendiri ketika Putri Shorouq mengulum bibir dan lidah Bintang.Sambil berciuman, tangan Bintang kemudian meme
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig