Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya Putri Shorouq tersenyum melihat alam yang begitu indah, Bintangpun sedikit menceritakan tentang keindahan alam tersebut, karena Bintang mengerti Putri Shorouq yang memang begitu lama terkurung di istana berar.
Saat melewati sebuah kota, Bintang mengajak Putri Shorouq untuk turun dari kuda dan dengan satu tangan memegang tali kekang Sembrani, satu tangan lagi Bintang menggengam tangan Putri Shorouq, Putri Shorouq hanya tersenyum merasakan hal itu. Bintang kemudian mengajak Putri Shorouq untuk melihat-lihat pasar, dipasar itu Bintang membeli sepasang caping yang kemudian digunakan keduanya, Putri Shorouq juga masih menggunakan cadarnya untuk menutupi wajahnya.
Ramainya pasar membuat Putri Shorouq terlihat begitu takjub dan bahagia karena bisa melihat orang seramai itu dipasar yang begitu ramai. Banyak yang belum pernah Putri Shorouq lihat, terutama jajanan dan hiasan-hiasan pasar yang sangat indah dan banyak ragamnya dipa
Hari itu banyak hal baru yang Putri Shorouq ketahui dari Bintang, kejutan demi kejutan yang menyenangkan yang membuat hati Putri Shorouq begitu takjub dan bahagia. Putri Shorouq benar-benar tak menyangka keadaan diluar jauh lebih menyenangkan daripada didalam istana.“Terima kasih sudah membuat Shorouq senang hari ini, kak” ucap Putri Shorouq seraya memeluk erat lengan Bintang dan berjalan beriringan.“Tidak usah berterima kasih sayang, itu sudah kewajiban kakak sebagai suami untuk menyenangkan dan membahagiakan Shorouq” ucap Bintang lagi. Paras jelita dibalik cadar Putri Shorouq terlihat berubah mendengar ucapan Bintang. Ini pertama kalinya dirinya disebut sayang oleh suaminya, entah kenapa Putri Shorouq saat itu merasa senang sekali dipanggil sayang oleh Bintang. “Masih ada kejutan lagi yang kakak persiapkan untuk Shorouq” ucap Bintang hingga membuat Putri Shorouq menatap Bintang dengan bingung.“Ayo ikut kakak”
Uffhhh!Desah tertahan dari bibir indah Putri Shorouq saat akhirnya Bintang mengecup lembut bibirnya, Putri Shorouq merasakan tubuhnya menjadi dingin dan kaku sekali, Putri Shorouq tidak tahu apa yang harus dilakukannya, karena tak ada balasan, Bintang akhirnya melepaskan sentuhan bibirnya di bibir indah Putri Shorouq.Kedua mata masih saling memandang, Putri Shorouq sendiri merasakan waktu seolah berhenti berjalan, Bintang kembali menundukkan wajahnya dan kembali mencium lembut bibir Putri Shorouq. Putri Shorouq cepat belajar dan mengambil kesimpulan apa yang harus dilakukannya, diikutinya apa yang dilakukan Bintang terhadap dirinya. Kalau Bintang mengisap bibirnya, maka Putri Shorouq juga melakukan hal yang sama. Dan ternyata ciuman bibir begitu menyenangkan sekali. Putri Shorouq mulai menyukainya, apalagi disaat memainkan lidah. Ada perasaan nikmat tersendiri ketika Putri Shorouq mengulum bibir dan lidah Bintang.Sambil berciuman, tangan Bintang kemudian meme
Buum! Buum! Buum! Buum! Buum! Buum!Kembali suara dentuman itu terdengar, Bintang bangkit berdiri ditempatnya, Putri Shorouq sendiri kini sudah berjalan mendekati Bintang.“Aaa..apa itu kak?” tanya Putri Shorouq dengan gugup.“Bukan apa-apa Shorouq.. ayo kita tinggalkan tempat ini!” ucap Bintang tersenyum mencoba menenangkan Putri Shorouq.Putri Shorouq mencoba tersenyum lalu segera mengikuti tarikan tangan Bintang yang segera mengajaknya pergi meninggalkan tempat itu. Kali ini keduanya hanya menggunakan kedua kaki mereka untuk berjalan, karena Sembrani sudah tidak tampak lagi. Putri Shorouq heran kemana kuda tunggangan mereka, tapi melihat Bintang yang tenang-tenang saja, maka Putri Shorouq pun tak mempermasalahkannya.Buum! Buum! Buum! Buum! Buum! Buum!Di kejauhan kembali terdengar suara dentuman beruntun itu. Putri Shorouq yang berada dibelakang terlihat menolehkan pandangannya kebelakang, terlihat jelas
Putri Shorouq yang keheranan terlihat menatap kearah Bintang yang tampak menatap tajam kedepan, tanpa sadar Putri Shorouq menolehkan pandangannya kedepan, dan ;“Ahhh!!”Betapa terkejut Putri Shorouq saat melihat dihadapan mereka, tepatnya 7 tombak dihadapan mereka telah berdiri sesosok tubuh besar yang tampak memikul sebuah peti yang terbuat dari besi berkepala banteng, peti besi itu tampak dililit oleh rantai panjang yang juga terikat ditangan kiri dan kanan lalu bermuara dipinggang sosok tersebut. Yang mengerikan dari sosok ini adalah ukuran peti besi yang dibawanya itu, sangat panjang, persis seperti ukuran peti untuk orang mati. Mengenakan pakaian zirah besi ditubuhnya, di pinggangnya terlihat sabuk besar berkepala banteng. Dibagian dada, sosok ini tampak tidak tertutupi oleh zirah besi yang dikenakannya, hingga dadanya yang bidang dan kekar terlihat dengan jelas. Peti besi besar yang dipanggulnya itu terlihat sangat ringan sekali, padahal dari bentuk
WARNA RONA kemerahan terlihat diufuk barat, dimana matahari sudah tampak condong kebarat, sebuah kilatan cahaya biru menyambar cepat melewati kaki sebuah lembah, dan kilatan cahaya biru itu terus bergerak cepat bagaikan kilat membelah jalan setapak yang terlihat sedikit becek karena baru diguyur hujan semalam, tapi kilatan cahaya biru itu mampu melewatinya tanpa kesulitan sedikitpun. Begitu cepatnya kilatan cahaya itu sehingga sulit bagi kita untuk melihat benda atau sosokkah kilatan cahaya biru tersebut, tapi bila kita zoom dan perlambat gerakan kilatan cahaya biru itu, kita dapat melihat ternyata kilatan cahaya biru itu adalah sosok seorang lelaki muda tampan yang mengenakan jubah biru yang tengah melesat cepat. Di gendongannya terlihat sosok seorang wanita berparas cantik yang saat ini tengah menatap dengan tatapan penuh arti kearah lelaki muda tampan yang tengah menggendong dan membawanya melesat dengan sangat cepat.Bila kita lihat di bibir lelaki muda tampan itu terliha
Walau berat bagi Putri Shorouq untuk meninggalkan Bintang dengan kondisi terluka, tapi akhirnya hal itu dilakukannya juga saat melihat Bintang mulai duduk mengambil sikap meditasi. Bintang sendiri berniat untuk menggunakan Ajian bayang-bayangnya untuk menutupi tempat itu. Ajian bayang-bayang adalah ajian yang diajarkan oleh kakeknya, Dewa Tanpa Bayangan yang biasa digunakan untuk menutupi Bukit Bayangan.Sementara itu Putri Shorouq sendiri tampak sudah menemukan goa seperti yang Bintang katakan tadi, Putri Shorouqpun segera masuk kedalam goa tersebut, cukup luas dan panjang lorongnya, tapi Putri Shorouq tidak berjalan memasuki lorong goa tersebut, melainkan kini menunggu sosok Bintang untuk menyusulnya kedalam goa. Tapi setelah sekian lama ditunggu, Bintang tak juga datang menyusulnya dan ini membuat Putri Shorouq mulai cemas. Setelah cukup lama, Putri Shorouq akhirnya memutuskan untuk kembali ketempat dimana Bintang tadi berada.Den
“Cantik juga. Hehehe...” ucap Iblis Penghancur tertawa terkekeh.Sejenak kedua Utusan Iblis Langit ini tampak menatap kearah Bintang yang berdiri gagah didepan Putri Shorouq.“Kau tak bisa membohongi kami. Kami dapat merasakan aura kedewiannya masih kuat sekali. Itu artinya Putri Shorouq masih suci!” ucap Iblis Pedang Neraka membentak kearah Bintang. Wajah Bintang terlihat berubah mendengar hal itu, Bintang kemudian menoleh kearah Putri Shorouq yang juga terlihat berubah wajahnya.“Tuan Iblis Langit hanya butuh kesuciannya, setelah itu kau boleh mengambilnya lagi!” ucap Iblis Penghancur juga tak kalah keras. Lagi-lagi wajah Bintang dan Putri Shorouq berubah mendengar hal itu. Wajah Bintang berubah memerah mendengar ucapan Iblis Penghancur. Sementara itu wajah Putri Shorouq berubah karena Putri Shorouq juga baru mengetahui ternyata yang diincar oleh orang-orang selama ini darinya adalah kesuciannya.&ld
“Hebat juga kau bisa menghadapi Pedang Neraka-ku, siapa kau?!” bentak Iblis Pedang Neraka.Kali ini Bintang yang tampak tersenyum sinis mendengar pertanyaan Iblis Pedang Neraka.“Katakan pada Iblis Langit, kalau dia menginginkan istriku. Suruh dia datang sendiri menghadapiku!” ucap Bintang dengan tegas dan wibawa.Hal ini membuat wajah Iblis Pedang Neraka dan Iblis Penghancur berubah mendengar hal itu, terlihat keduanya saling pandang satu sama lain.“Besar juga nyalimu berani menantang tuan Iblis Langit!” ucap Iblis Pedang Neraka dengan sinis.“Ha ha ha..!” Bintang justru tertawa mendengar hal itu, hal ini membuat Iblis Pedang Neraka dan Iblis Penghancur lagi-lagi saling pandang.“Kalau memang Iblis Langit begitu hebat, kenapa dia lari sewaktu berhadapan denganku dulu!” ucap Bintang tak kalah sinis. Lagi-lagi wajah Iblis Ped